Home » Hardware » Harddisk » Fungsi ROM Dalam Perangkat Komputer dan Jenisnya

Fungsi ROM Dalam Perangkat Komputer dan Jenisnya

by marzuki
by marzuki

Pada kesempatan kali ini kami akan mengulas topik yang tak asing lagi di telinga anda, yaitu ROM. Jika dilihat kepanjangannya, ROM berarti Random Only Memory. Kami tidak akan mengartikan secara harfiah apa itu Random Only Memory tetapi kami akan menguraikan seperti apa ROM itu. ROM merupakan perangkat proses yang berperan aktif dalam kinerja CPU. Isi dari Rom berupa program settingan pembuat peralatan computer yang mana program tersebut tak dapat dirubah, ditambah atau bahkan dikurangi oleh pengguna computer. Pada saat menghidpukan computer dibutuhkan isi ROM. Perintah yang bersemayam dalam ROM akan dipindahkan hanya sebagian ke RAM. Adapun perintah yang berasal dari ROM merupakan perintah agar membaca dan menafsirkan system operasi pada disk. Perintah itu antara lain untuk mengecek seluruh peralatan pada unit system serta perintah agar pesan di tampilkan di layar. Lebih lanjut, isi ROM tidak akan bias hilang sekalipun listrik padam.

Baca juga:

Dalam sebuah computer, ROM berguna sebagai penyimpan Basic Input Output (BIOS). Yang dinamakan BIOS yaitu bagian yang amat kritis pada sebuah system operasi dimana fungsinya memberi tahu cara akses disk drive. Saat sebuah computer dihidupkan dengan kondisi ROM yang masih kosong, perintah dalam ROM BIOS dilakukan oleh CPU, lalu file-file tersebut dipindahkan ke dalam Ram kemudian menjalankannya. (Baca juga: Disk Defragmenter , Perangkat Keras Komputer)

ROM kerap kali dijumpai dalam bentuk Integrated Circuit (IC). IC ROM umumnya mempunyai kode tulisan  atau teks 27xxx. Adapun angka 27 mengindikasikan kode ROM dan xxx mengungkapkan kapasitas ROM dengan satuan kilo bit. (Baca juga: Kapasitas RAM Terbesar)

Seperti Apa Fungsi ROM?

Di atas telah sedikit disinggung apa fungsi ROM. Singkatnya ROM berfungsi guna menyimpan firmware. Dalam sebuah perangkat computer, kerap kali dijumpai sebagai penyimpan BIOS. Ketika computer dihidupkan, BIOS tersebut bisa langsung dieksekusi secara cepat tanpa perlu menunggu media penyimpan dinyalakan terlebih dahulu sebagaimana umumnya terjadi pada perangkat penyimpan lain yang bukan ROM. (Baca juga: Perangkat Lunak Jaringan Komputer , Pengaruh RAM terhadap Kinerja Komputer)

Biasanya, pada perangkat media simpan yang lain, apabila dieksekusi agar data atau isinya dibaca, media simpan yang bersangkutan wajib dinyalakan terlebih dahulu. Tentu ini membutuhkan waktu yang agak lama bukan? Hal semacam ini tidak akan dijumpai pada ROM.

Dalam computer modern, BIOS biasanya disimpan dalam sebuah chip ROM yang secara elektrik bisa ditulisi ulang dan hal semacam ini dinamakan Flash ROM. Inilah yang menjadi alasan mengapa flash BIOS menjadi lebih popular ketimbang ROM BIOS. (Baca Juga: Ciri – Ciri Motherboard Rusak , Cara Menjaga Keamanan Jaringan Komputer)

Apa Saja Jenis-jenis ROM?

Obrolan yang berkaitan dengan ROM tidak terbatas hanya pada seputar hardware, melainkan juga software. Berbeda dengan kebanyakan jenis Operating System yang ada pada desktop, format instalasi OS untuk perangkat hp bias dijumpai dalam beraneka jenis ROM. ROM diklasifikasikan ke dalam 3 jenis yaitu Stock ROM, Custom ROM dan Manufacturer atau Carier (Baca juga Tips Membeli RAM yang Sesuai Kebutuhan , Fungsi Website Bagi Perusahaan)

1. Stock ROM

Dari ketiga jenis ROM yang kami ulas disini, jenis yang pertama yaitu Stock ROMs yang mana jenis ini adalah OS asli bawaan pengembang yang hadir dalam wujud default  atau belum dimodifikasi. Stock ROM dibekali dengan fungsi dan tampilan standar pabrik serta belum mendapatkan perubahan dari pengembang lain. Adapun contoh Stock ROM bisa dijumpai pada perangkat Palm’s WebOS dan Apple IOS yang mana pengembang perangkat dan software mobile merupakan satu perusahaan. (Baca juga Penyebab Kerusakan RAM , Kelebihan dan Kekurangan Browser Safari)

2. Custom ROM

Jenis ROM yang demikian sangat cocok bagi para pengguna atau bahkan pengembang Independen dengan hobi melakukan customisasi ROM di perangkat yang mereka miliki dengan tujuan untuk memamerkan hasil modifikasi selain standar tersebut. Google beserta OS yang dimilikinya yang mengusung konsep open source bisa menjadi suatu contoh yang cukup brilian, yang mana user bisa menjumpai custom ROM untuk Android. (Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan OS Android , Ciri-ciri RAM Komputer Rusak)

Pada sebuah kasus ROM yang closed source yang terjadi dalam windows phone dan IOS yang mana customisasi OS nyaris tidak bisa dilakukan, ternyata masih banyak sekali pengembang Independen yang menghadirkan custom ROM dengan tools untuk mendukung fitur dan fungsi yang lebih dari stock ROM atas kedua OS yang dimaksud. Nyatanya pengembangan pada custom ROM untuk ponsel Windows dan IOS yang closed source cenderung mengarah pada terbentuknya suatu komunitas besar yang berisikan pengembang independen, sebagaimana grup XDA Developers. Dalam hal ini, Android yang bersistem open source lebih bebas dalam customisasinya. Maka dari itu, tidak sulit bagi anda untuk menemukan custom ROM Android karena memang tersedia secara melimpah di internet demi kepentingan customisasi atas perangkat android. (Baca juga: Fungsi Clean Master , Cara Membedakan RAM DDR 1 DDR 2 DDR 3)

Sebelum memulai tahap customisasi atas ROM Android, anda sebaiknya mengetahui kelebihan maupun kekurangan dari stock ROM maupun Custom ROM agar dapat memutuskan ROM jenis mana yang paling tepat untuk pemakaian smartphone. Jika anda memutuskan untuk menggunakan custom ROM, kendala selanjutnya yaitu memilih yang mana custom ROM terbaik untuk Android anda karena tersedia ribuan opsi di depan mata. Adapun 2 custom ROM yang terbilang cukup popular serta diakui oleh banyak penggunanya atas dasar bagus dan mumpuni yaitu MIUI dan CyanognMOD. (Baca juga Fungsi VGA Card)

3. Manufacturer atau Carrier Stock ROM

Jenis terakhir yaitu manufacturer ROM atau bisa disebut dengan Carrier Stock ROM. Jenis ini merupakan Stock ROM yang sudah mendapatkan perubahan dari pabrikan ponsel maupun operator jaringan. Perubahan semacam ini biasanya terjadi dengan maksud memberi penambahan pada aplikasi custom, dan tampilan dari pembuat ponsel pembuat ponsel maupun operator jaringan serta yang paling krusial yaitu restriksi tertentu dari pabrikan ponsel maupun operator jaringan, seperti pada pembatasan area pemakaian dan lain sebagainya. Contoh ROM jenis ini bisa ditemukan di kebanyakan perangkat Symbian dan Android serta pada beberapa perangkat yang mendukung Windows Phone 7. (Baca juga Ciri-ciri Komputer Rusak)

 

You may also like