Home » Hardware » Motherboard » 6 Ciri Ciri Kerusakan Motherboard Pada PC

6 Ciri Ciri Kerusakan Motherboard Pada PC

by Dadan Abdullah, S.Kom.
by Dadan Abdullah, S.Kom.

Motherboard atau sebagian menyebutnya mainboard, merupakan komponen utama pada perangkat elektronik terutama komputer, seperti namanya “mother” (induk) atau “main” (utama) dan “board” (papan), komponen ini merupakan tempat terhubungnya semua komponen pada komputer. (Baca juga : Jenis Motherboard)

Oleh karena itu, kerusakan pada motherboard akan membuat keseluruhan komputer tidak berfungsi, termasuk data penting kita yang terdapat pada Hard Disk Drive tidak akan bisa diakses kecuali Hard Disk Drive dicabut (dikeluarkan dari komputer), dihubungkan ke komputer lain atau dengan konektor (misalnya SATA-to-USB). (Baca juga : Penyebab Kerusakan Motherboard)

Pada artikel ini kami membahas mengenai ciri ciri kerusakan motherboard untuk diketahui sehingga sekiranya dapat menghindarkan kita dari resiko kehilangan data penting pada komputer, simak uraiannya berikut ini.

1. Komputer sering tidak merespon (not responding)

  • Port kabel data (SATA/IDE) pada motherboard, kemungkinan rusak

Komputer yang sering mengalami hang atau not responding umumnya disebabkan oleh sistem operasi yang sudah lama digunakan dan jarang di maintenance atau di tune-up sehingga sistem operasi semakin tidak optimal dalam bekerja. (Baca juga : Fungsi Kabel SATA)

Kondisi Hard Disk Drive yang sudah lama digunakan dan jarang di maintenance (seperti defragerror check, dan lain sebagainya) juga dapat menyebabkan komputer sering hang (tidak merespon) dalam waktu lama, bahkan harus di restart paksa (force reboot). (Baca juga : Jenis-jenis Booting Komputer)

Atau kabel data yang menghubungkan Hard Disk Drive dengan motherboard yang rusak atau tidak terhubung dengan baik sehingga proses reading (pembacaan) file-file sistem operasi yang ada pada Hard Disk Drive menjadi terhambat dan mengakibatkan hang. (Baca juga : Cara Mengatasi Komputer Tidak Bisa Booting)

Jika komputer sering mengalami hang (not responding) sedangkan kondisi Hard Disk Drive sudah bisa di pastikan dalam keadaan baik-baik saja (tidak ada bad sector atau kerusakan lain), serta sistem operasi yang terinstall di dalam hard disk drive tersebut juga baik-baik saja, maka kemungkinan terjadi kerusakan pada port SATA atau IDE (tergantung Hard Disk Drive yang digunakan). (Baca juga : Fungsi Harddisk Pada Komputer)

  •  Slot memory (RAM) pada motherboard, kemungkinan rusak

Slot memory pada motherboard umumnya lebih dari satu, pada motherboard komputer PC Desktop umumnya memiliki (setidaknya) 2 slot memory bahkan ada yang sampai 4 dan 6 slot (Saya belum pernah menemukan motherboard dengan slot memory lebih dari 6). (Baca juga : Cara Membedakan RAM DDR 1, DDR 2, DDR 3)

Namun, pada laptop umumnya hanya memiliki satu slot dan maksimal 2 slot (laptop dengan slot memory lebih dari 2 mungkin ada, tapi Saya belum pernah menemukannya), slot memory tersebut terhubung langsung dengan memory (RAM : Random Access Memory). (Baca juga : Cara Cek RAM Laptop)

Oleh karena itu apabila kondisi memory sudah dipastikan dapat bekerja dengan baik maka ada kemungkinan (salah satu) slot memory pada motherboard rusak atau memory tidak terpasang dengan baik, atau bisa jadi slot memory kotor atau berkerak karena usia pemakaian yang sudah cukup lama.(Baca juga : Fungsi RAM)

2. Tampilan layar komputer stuck (mentok) di boot screen

  • Chipset pada motherboard, kemungkinan rusak

Tampilan boot screen bisa beragam tergantung jenis BIOS yang digunakan dan tahapan BIOS yang dilewati, namun dalam penjelasan ini boot screen yang Saya maksud adalah saat layar komputer menampilkan layar hitam dengan pointer (underscore) berkedip di pojok kiri atas layar. (Baca juga: Penyebab Laptop Lemot)

Hal tersebut umumnya terjadi ketika BIOS tidak mampu melanjutkan memuat sistem operasi karena beberapa alasan seperti sistem operasi yang boot loader nya crash atau bisa juga karena Hard Disk Drive yang crash sehingga sistem operasi tidak terdeteksi. (Baca Juga: Cara mengubah Bahasa di Laptop)

Namun, kasus stuck pada boot screen yang disebabkan oleh sistem operasi atau Hard Disk Drive yang crash tidak akan berlangsung lama, biasanya akan segera ada pesan kesalahan (error message) yang muncul, redaksinya bisa beragam namun umumnya “NTLDR is missing” (untuk sistem operasi Windows XP) atau “BOOTMGR is missing” (untuk Windows 7, 8/8.1, atau 10). (Baca Juga: Perbedaan Bitmap dan Vektor)

Jika komputer stuck di boot screen dalam waktu yang lama, dengan catatan hard disk drive, sistem operasi, dan memory telah di periksa dan dalam keadaan baik, maka kemungkinan terjadi kerusakan chipset pada motherboard.

Saat chipset rusak, pembacaan (reading) perangkat keras yang terhubung jadi terhambat, bahkan terjadi kegagalan dalam hubungan (interkoneksi) antar komponen dalam motherboard dan akibatnya layar komputer stuck pada tampilan tertentu, kami menyebutnya “Black Screen of Death” (masih kerabatnya “Blue Screen of Death”, hanya saja warna screen nya yang berbeda). (Baca juga : Fungsi Chipset)

  • Jika sama sekali tidak dapat masuk, bahkan ke BIOS sekalipun, kemungkinan socket processor atau slot memory rusak total!

Socket processor adalah tempat unit pengolah pusat (CPU: Central Processing Unit) atau yang lebih dikenal dengan nama processor berada, sebagaimana kita ketahui bahwa processor merupakan otak dari komputer, dan keberadaannya tentu sangat penting. (Baca Juga: CPU Panas , Jenis – Jenis CPU)

Saat processor rusak, maka komputer tidak dapat memroses apapun bahkan BIOS sekalipun, sehingga ketika dinyalakan layar komputer hanya akan menampilkan layar hitam, namun jika processor sudah dipastikan dalam keadaan normal maka kemungkinan socket processor pada motherboard yang rusak. (Baca Juga: Jenis Socket Processor)

Selain processor, yang bertanggung jawab atas pemrosesan atau antrian data yang akan diproses adalah memory (RAM), seperti telah dibahas pada poin sebelumnya bahwa memory atau slot memory yang bermasalah dapat menyebabkan komputer sering tidak merespon (hang atau not responding). (Baca Juga: Cara Mengatasi Virtual Memory Low)

Namun lain halnya apabila memory atau slot memory rusak total, komputer tidak dapat sama sekali masuk ke sistem (baik itu system operasi maupun BIOS, ingat BIOS adalah sebuah sistem) dan akibatnya layar komputer hanya akan menampilkan layar hitam saja. (Baca juga : Cara Masuk BIOS Windows 8)

3. Terdengar bunyi “beep.. beep.. beep..” terus-menerus

  • Perangkat lunak yang terhubung, atau konektornya, kemungkinan rusak

Pada laptop, umumnya akan mengeluarkan bunyi “beep.. beep.. beep..” terus-menerus saat dinyalakan, layar monitor juga biasanya stuck pada boot screen yang mengindikasikan adanya kerusakan perangkat keras misalnya keyboard. (Baca juga : Jenis Kerusakan Keyboard Laptop)

Keyboard yang rusak seperti adanya (salah satu) tombol yang mengetik sendiri (tertekan terus menerus walaupun nampak tidak ada tekanan) dapat menyebabkan speaker pada motehrboard mengeluarkan bunyi peringatan. (Baca juga : Ciri-ciri Keyboard Laptop Rusak)

Namun bisa jadi hal itu disebabkan oleh konektor yang menghubungkan motherboard dengan perangkat keras tersebut, misalnya untuk keyboard laptop yang terhubung ke socket khusus pada motherboard, kami para teknisi menyebutnya “connector base” sedangkan pengunci yang ada pada konektor tersebut kami sebut “locking clip”. (Baca juga : Penyebab Keyboard Laptop Rusak)

Locking clip pada konektor mudah sekali rusak atau patah akibat cara membuka clip pada konektor keyboard laptop yang salah, namun sebenarnya hal tersebut tidak akan merusak konektor, hanya saja kabel fleksibel pada keyboard laptop tidak akan terkunci saat dihubungkan ke konektor. (Baca juga : Penyebab Keyboard Laptop Mengetik Sendiri)

Lain halnya jika connector base yang rusak, keyboard tidak akan terbaca sama sekali dan mungkin motherboard akan menganggap perangkat (keyboard) tersebut malfunction sehingga speaker akan berbunyi “beep.. beep.. beep..”. (Baca juga : Penyebab Tombol Keyboard Komputer tidak Berfungsi)

Umumnya dengan mencabut keyboard dan menggantinya dengan keyboard lain masalah akan terselesaikan, namun jika terjadi (semacam) korsleting pada konektor keyboard hal tersebut tidak akan berpengaruh, karena bukan keyboardnya yang rusak melainkan konektor pada motherboard. (Baca juga : Cara Menjaga Keyboard Agar Tidak Cepat Rusak)

  • BIOS (Basic-Input-Output-System), kemungkinan rusak

Sebenarnya jika komputer masih dapat berbunyi “beep.. beep.. beep..” artinya BIOS masih berfungsi, karena bunyi tersebut diatur oleh BIOS, bukan sistem operasi, namun BIOS tidak dapat melanjutkan ke proses pembacaan sistem operasi yang ada di Hard Disk Drive karena suatu hal. (Baca Juga: Komputer Tidak Bisa Masuk Bios)

Berdasarkan pengalaman, BIOS crash (rusak) karena beberapa hal diantaranya overheat,  korsleting, atau kegagalan update BIOS, jadi hati-hati saat Anda memutuskan untuk meng-update BIOS komputer Anda, disatu sisi memang berguna untuk bisa menggunakan sistem yang terbarukan dengan segala fitur barunya, namun resikonya juga tinggi. (Baca Juga: Cara Safe Mode Windows 8)

BIOS berbentuk chip, beberapa teknisi menganggap BIOS merupakan bagian dari chipset, pada beberapa jenis motherboard, chip BIOS dapat dicabut dan diganti dengan chip serupa yang benar-benar identik, namun kebanyakan motherboard menerapkan sistem tanam. (Baca juga : Jenis-jenis BIOS)

4. Komputer sering mati dengan sendirinya

Motherboard sejatinya memiliki (sejenis) sensor untuk mendeteksi suhu perangkat yang ada pada nya, oleh karena itu lah saat komputer digunakan untuk bekerja keras, cooling pad akan berputar lebih kencang untuk mengoptimalkan proses pendinginan. (Baca juga: Penyebab RAM Berkurang)

Namun saat motherboard rusak, pendeteksi suhu tidak bekerja optimal sehingga cooling pad bekerja tanpa menyesuaikan dengan suhu motherboard, akibatnya resiko kerusakan komponen lain yang terhubung ke motherboard semakin tinggi, kerusakan yang dimaksud disebabkan oleh suhu (panas) yang tinggi, overheat (panas berlebih). (Baca juga: Cara Merubah IP Address Dynamic Menjadi Static)

Oleh karena itu, apabila didapati komputer sering mati tiba-tiba dengan sendirinya, padahal pasokan daya listrik (baterai atau langsung dari suber listrik PLN) dalam keadaan normal, apalagi didapati komputer dalam keadaan panas (setelah mati), maka kemungkinan besar motherboard rusak. (Baca Juga: Cara Memperbaiki Blue Screen)

Masalah komponen atau bagian motherboard mana yang rusak tentunya perlu penelitian lebih lanjut karena mungkin saja salah satu komponen kecil (transistor, chip) yang rusak, namun tentu saja diagnosa awal harus dilakukan karena mungkin saja cooling pad yang rusak sehingga proses pendinginan tidak optimal. (Baca Juga; Penyebab Kerusakan Hard Disk)

Saya sering menangani kasus komputer khususnya laptop yang mati sendiri karena panas berlebih dan masalah tersebut teratasi dengan memperbaiki cooling pad atau menggunakan cooling pad eksternal untuk membantu menurunkan suhu komputer. (Baca Juga: Fungsi Touchpad)

5. Komputer susah dihidupkan

Penyebab komputer susah dihidupkan umumnya karena komputer terutama laptop (PC Desktop juga bisa jadi) terlalu lama menggunakan mode sleep (dulu istilahnya standby) atau hibernate, namun hal ini juga bisa jadi salah satu ciri kerusakan pada motherboard. (Baca juga : Penyebab Laptop Susah Dihidupkan)

Biasanya, saat menemukan kasus seperti ini Saya akan langsung “menuduh” memory (RAM) atau Hard Disk Drive karena penyebabnya biasanya mode sleep atau hibernate tadi, namun mungkin juga disebabkan oleh komponen (kami menyebutnya) “regulator power” atau “IC power”, yaitu komponen berbentuk chip yang bertanggung jawab mendistribusikan tenaga (power) listrik. (Baca juga : Cara Agar Laptop Tidak Panas)

6. Komputer tidak dapat dihidupkan (mati total)

Ciri ini juga sebenarnya lanjutan dari “komputer susah dihidupkan”, namun (sebut saja) gejala ini merupakan stadium akhir yang menandakan motherboard yang telah terlanjur rusak, namun tentunya kita tidak boleh langsung mem-vonis hal tersebut karena motherboard. (Baca juga : Penyebab Laptop Mati Total)

Pastikan terlebih dahulu power supply dan/atau baterai pada komputer/laptop berfungsi dengan baik, karena ingat! Komputer merupakan sebuah sistem, satu sama lain saling memengaruhi satu sama lain. (Baca juga : Penyebab Motherboard Mati Total)

Demikian pembahasan mengenai ciri-ciri motherboard rusak, dengan mengenali ciri-cirinya semoga kita dapat terhindar dari resiko kerusakan yang lebih parah terutama resiko kehilangan data penting dalam komputer, keep learning.

You may also like