Home » Ilmu Komputer » Troubleshooting » 6 Penyebab Komputer Tidak Bisa Booting dan Cara Mengatasinya

6 Penyebab Komputer Tidak Bisa Booting dan Cara Mengatasinya

by ivonny
by ivonny

Ketika anda menghidupkan komputer,  sebelum masuk ke Windows atau Sistem Operasi lain, komputer akan melakukan proses booting. Proses booting normalnya hanya berlangsung beberapa detik saja, namun kadang kala bisa saja menjadi sangat lama atau bahkan berhenti di satu titik atau bisa di katakan gagal booting.

Baca juga : Jenis-jenis Booting Komputer

Jika layar komputer anda hanya menampilkan background hitam dengan tulisan tertentu atau bahkan hanya menampilkan kedap-kedip dari kursor untuk waktu yang cukup lama dan tidak terlihat tanda-tanda masuk ke windows (logo windows tidak tampil) atau system operasi lain, bisa di pastikan komputer anda mengalami gagal booting.

Ketika hal seperti itu terjadi, apalagi ketika benar-benar harus menggunakan komputer, tentu cukup membuat kesal dan pusing. Sebelum membawanya ke ahlinya, ada beberapa cara yang bisa anda lakukan untuk mengatasi hal tersebut. Pertama-tama tentunya dengan cara mengetahui penyebab komputer gagal booting. Kali ini dosenIT akan membahas beberapa penyebab komputer tidak bisa booting dan panduan cara mengatasinya. Chek it out!

Masalah pada Sistem Operasi

1. Terserang Virus

Beberapa virus seperti Trojan bisa menyerang file system, merusak, mengubah, hingga menghapusnya. Untuk itu sebaiknya anda menggunakan anvirus yang terpercaya untuk menghalau datangnya virus-virus tersebut. Namun bagaimanapun, virus bisa datang melalui berbagai cara yang tidak bisa kita duga. (Baca juga: Ciri Ciri Komputer Terkena Virus)

Jika komputer anda terkena virus, hingga tidak bisa booting, tentunya langkah pertama yang harus anda ambil adalah menghilangkan virus tersebut dan menyelamatkan data-data anda. Berikut cara menghilangkan virus pada computer yang tidak bisa booting:

  • Masuk ke Windows/ system operasi lain dengan Save Mode. Caranya dengan menekan tombol F5 atau tombol lain yang bisa anda lihat pada pemberitahuan di layar ketika komputer baru saja mulai beroprasi.
  • Jalankan program antivirus, dan lakukan scan terhadap seluruh isi hardisk, terutama pada system C. Jika anda belum memiliki antivirus yang terinstall pada computer anda, anda bisa menginstallnya terlebih dahulu tetap melalui save mode, atau menggunakan software pihak ketiga.
  • Jika antivirus mendeteksi adanya virus/ malware/ spyware, segera lakukan pembersihan dengan menghapus atau mengkarantinanya. Lalu restart computer kembali.

2. File Sistem Operasi Rusak atau Corrupt

Kerusakan Registery pada system operasi bisa di sebabkan oleh virus, malware, proses penguninstallan software yang tidak berjalan dengan baik, atau karena terjadinya konflik pada hardware (drivers yang tidak kompatible). Hal tersebut bisa diatasi dengan merepair windows/ system operasi lain yang anda gunakan. (Baca juga: Fungsi Registry Pada Windows)

Namun penyebab registery hilang/korup bisa juga terjadi karena motherboard yang sudah lemah/ rusak. Merepair OS hanya akan mengatasi pemasalah sementara saja, anda harus menggantinya untuk menyelesaikan masalah. Cara me-Repair Sistem Operasi Windows, dkk:

  • Masuk ke menu BIOS dengan cara menekan tombol F2 atau tombol lain seperti yang tampil pada pemberitahuan di layar. (Baca: Jenis Jenis BIOS)
  • Ubah Boot Option, pastikan First Boot adalah DVD/ USB (bergantung jenis instalasi windows yang akan anda gunakan)
  • Setelah itu save dan exit bios, lalu system operasi akan kembali berjalan.
  • Pastikan DVD/ USB instalasi Windows/ Sistem Operasi lain sudah terpasang, lalu segera tekan tombol sembarang ketika muncul pesan”Press Any Key to Boot from DVD” atau USB.
  • Pilih opsi Repair Windows untuk me-repair Sistem Operasi, lalu tunggulah hingga proses selesai.

3. Kesalahan pada Software/ Drivers yang terinstall

Kesalahan ini bisa terjadi jika anda menginstall software dengan Sistem Operasi yang digunakan komputer anda/ drivers yang tidak kompatibel dengan hardware yang terpasang, atau bisa juga jika anda tidak selesai melakukan pengunistallan software tertentu. Meskipun jarang terjadi, tetap saja hal ini perlu di waspadai.

Jika kemungkinan terjadi kesalahan penginstallan (tidak kompatibel), anda sebaiknya mengingat-ingat software yang terakhir anda install sebelum komputer menjadi tidak bisa booting.  Ini perlu, supaya anda bisa yakin software mana yang harus anda uninstall untuk memperbaiki gagal booting.

Cara untuk mengunistall software pada komputer yang gagal booting:

  • Jalankan Komputer menggunakan Save Mode. Caranya dengan menekan tombol F5 atau tombol lain yang bisa anda lihat pada pemberitahuan di layar ketika komputer baru saja mulai beroprasi.
  • Setelah masuk save mode, buka Contol Panel > Uninstall Program lalu pilih software yang terakhir anda install tersebut, atau jika tidak ingat, pilihlah software yang mencurigakan lalu segera tekan pilihan untuk meng-uninstall software tersebut.
  • Setelah proses uninstall software berhasil, Restart komputer anda kembali, lalu biarkan system windows berjalan dalam mode normal. Jika gagal booting memang terjadi karena adanya software yang tidak kompatibel, niscaya komputer anda akan kembali berjalan sebagai mana mestinya.

Masalah pada Hardware

1. Masalah pada Hardisk

Jika pada saat menghidupkan komputer, booting terhenti dengan tulisan “Disk Boot Failure….“ pada layar komputer anda, maka masalah terjadi pada akses data pada hardisk anda. Bisa jadi kabel data pada hardisk yang rusak, atau lebih parah lagi, hardisk anda yang rusak. (Lihat : Penyebab Kerusakan Harddisk)

Hardisk merupakan tempat penyimpanan semua data termasuk file Sistem Operasi. Jika terjadi masalah pada hardisk atau ternganggunya akses data pada hardisk, tentu akan mengakibatkan Sistem Operasi pada komputer tidak berjalan dengan baik, termasuk gagal booting.

Ubtuk memastikannya, anda dapat melakukan beberapa langkah sbb:

  • Pertama pastikan tidak ada DVD atau USB Sistem operasi yang terpasang, jika ada coba lepas dan restart komputer. Lakukan langkah kedua jika ‘Disk Boot Failure…” masih muncul di layar
  • Periksa sambungan kabel data hardisk, pastikan terpasang dengan benar. Jika masih bermasalah, coba anda ganti kabel tersebut, jika masih bermasalah juga, maka kemungkinan besar hardisk anda bermasalah.
  • Ganti hardisk anda dengan yang lain, jika bisa berjalan dengan baik berarti masalah memang ada pada hasdisk anda. Gantilah hardisk anda segera sebelum anda semakin memperparah kerusakannya. (Lihat: Ciri Harddisk Rusak)

2. Masalah pada RAM

Jika RAM rusak, dilayar bahkan tidak akan tampil apapun. Namun anda bisa mengeceknya dengan mencoba memindahkan RAM pada socket yang lain (jika ada dua socket RAM pada komputer anda). Pasang salah satu RAM bergantian jika anda mempunyai dua RAM. Sebelumnya coba bersihkan pin tembaga pada RAM menggunakan penghapus untuk pinsil. Pastikan RAM terpasang dengan benar.

Baca juga: Pengaruh RAM Terhadap Kerja Komputer

3. Hardware mengalami Overheating

Overheating bisa terjadi jika anda memaksa komputer anda untuk bekerja berat untuk waktu yang cukup lama, tanpa jeda istirahat. Overhating bisa merusak komponen-komponen yang ada dalam komputer, hardware yang paling rentan mengalami kepanasan adalah processor. Bersihkan debu-debu pada komputer, terutama pada saluran angin dan heatsink.

Baca juga: CPU Panas –  Penyebab Kerusakan Processor pada Laptop

Artikel Terkait:

You may also like