Home » Ilmu Komputer » Troubleshooting » 7 Penyebab Laptop Susah Dihidupkan Penting Diketahui

7 Penyebab Laptop Susah Dihidupkan Penting Diketahui

by Dadan Abdullah, S.Kom.
by Dadan Abdullah, S.Kom.

Laptop memang perangkat komputer paling simple (menurut Saya), selain spesifikasinya yang bersaing dengan PC Desktop, laptop juga praktis untuk pekerjaan dengan mobilitas tinggi yang membutuhkan kecepatan pengerjaan. (Baca Juga: Cara Memperbaiki Touchpad Laptop , Ciri Ciri Layar LCD Laptop Rusak)

Namun saat kita sangat membutuhkan laptop sementara laptop susah dihidupkan, tentu hal tersebut akan sangat menghambat pekerjaan kita, oleh karena itu penting bagi kita untuk mengetahui penyebab laptop susah dihidupkan, berikut ulasannya.

Indikasi Pertama, Lampu Indikator Menyala Tapi Layar Monitor Blank

Ketika laptop dinyalakan, dan setidaknya salah satu lampu indikator menyala (pada notebook Saya terdapat empat lampu indikator yaitu power, baterai, hard disk drive, dan wireless adapter, pada laptop atau notebook Anda mungkin berbeda) namun layar monitor tidak menampilkan apapun.

  1. Menggunakan Mode Tidur (Sleep Mode) Terlalu Lama

Mode Tidur atau Sleep Mode pada Laptop, yaitu salah satu fitur dari sistem operasi Windows (pada sistem operasi lain mungkin namanya berbeda walaupun fungsinya sama), yang berfungsi untuk menonaktifkan beberapa komponen laptop tanpa mematikan laptop. (Baca juga : Penyebab Laptop Sering Not Responding , Cara Menjaga Laptop Agar Tidak Cepat Rusak)

Komponen yang dinonaktifkan antara lain hard disk drive, layar monitor, bahkan processor termasuk cooling pad atau kipas pendinginnya, namun laptop tidak mati, laptop tetap menyala biasanya ditandai dengan lampu indikator power yang berkedip. (Baca juga : Cara Memperbaiki Baterai Laptop Yang Cepat Habis)

Fitur ini akan sangat bermanfaat saat pengguna sedang mengerjakan sesuatu (task), lalu karena suatu alasan pengguna harus menghentikan sementara pekerjaannya tanpa membiarkan laptopnya menyala karena alasan keamanan atau alasan lain. (Baca juga : Penyebab Laptop Restart Sendiri , Cara Agar Baterai Android Awet)

Namun pengguna juga tidak bisa mematikan komputernya dengan mode shutdown karena apa yang ia kerjakan belum disimpan, belum selesai, atau ada alasan lain, pada kasus seperti itu mode sleep akan sangat berguna. (Baca juga : Penyebab Laptop Mati Sendiri)

Dengan mode tidur (sleep mode, dulu bernama standby mode) maka kondisi laptop pada saat  masih menyala akan disimpan pada memory penyimpanan sementara yaitu RAM, oleh karena itu laptop tidak boleh kehabisan baterai (mati total). (Baca juga : Cara Mengatasi Laptop Mati Sendiri ,  Penyebab Komputer Sering Hang)

Jika laptop kehabisan baterai atau baterai dicabut saat mode sleep, maka keadaan (state) yang tersimpan di RAM akan terhapus karena sifat RAM yang hanya menyimpan sementara selama ada aliran listrik. (Baca Juga: Cara Membedakan Jenis-Jenis RAM)

Ketika laptop dihidupkan dari mode sleep, task sebelumnya misalnya pengguna sedang membuka web browser, mengetik pada perangkat lunak pengolah kata, mendengarkan musik dengan perangkat lunak pemutar musik dan lain sebagainya maka akan kembali seperti semula.

Lain halnya jika laptop dibiarkan pada mode sleep dalam waktu lama, hal ini memang tidak selalu menimpa semua laptop, notebook “tua” Saya bahkan dapat bertahan pada mode sleep selama setidaknya tiga hari tiga malam dan tidak ada masalah. (Baca juga: Penyebab Keyboard Laptop Mengetik Sendiri , Fungsi Registry Pada Windows)

Namun beberapa kasus yang pernah Saya alami (pada laptop orang lain), laptop yang masuk mode sleep (relatif) terlalu lama akan mengalami masalah saat dihidupkan karena (hipotesa saya) sistem operasi yang “gagal” membaca state awal dan mengembalikannya.

Namun sistem operasi bukan satu-satunya yang dapat disalahkan, kondisi RAM yang mungkin sudah “lemah” dalam menyimpan data sementara, yang mungkin cukup besar dalam waktu yang relatif lama bisa menjadi sumber masalahnya. (Baca juga: Cara Meningkatkan Kinerja Laptop Yang Lemot , Cara Agar Laptop Tidak Lemot )

  1. Menggunakan Mode Hibernate Terlalu Lama

Sama halnya dengan sleep, mode hibernate digunakan untuk menyimpan keadaan (state) atas pekerjaan yang sedang dijalankan (running task) pada laptop dengan sistem operasi Windows (fitur yang serupa pada sistem operasi lain mungkin berbeda penamaannya saja). (Baca juga: Fungsi ROM ,Kapasitas RAM Terbesar)

Artinya saat pengguna sedang bekerja dengan laptop dan membuka atau menjalankan beberapa perangkat lunak lalu menjalankan mode hibernate, maka keadaan (state) laptop akan kembali seperti semua saat laptop dihidupkan (dinyalakan). (Baca juga: Fungsi Sistem Operasi , Virus Komputer Paling Mematikan Di Dunia)

Bedanya (dengan mode sleep), data disimpan bukan pada RAM, melainkan pada hard disk drive, dengan begitu keadaan (state) laptop akan tetap tersimpan sekalipun aliran listrik terputus, misalnya karena baterai habis, baterai dicabut dan lain sebagainya.

Namun pada beberapa kasus (yang secara pribadi pernah Saya alami), laptop yang menggunakan mode hibernate terlalu lama akan mengalami kesulitan saat kembali dihidupkan, hal tersebut disebabkan karena kegagalan sistem operasi dalam membaca data yang tersimpan. (Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Windows 10 Pro Final , Kelebihan dan Kekurangan Komputer Rakitan Sendiri)

Data yang dimaksud adalah data keadaan (state) awal sebelum laptop masuk ke mode hibernate, pada sistem operasi Windows data tersebut biasanya terdapat pada partisi C: dengan nama “hiberfil.sys”, pada notebook Saya file tersebut berukuran 1,5 GB.

Tentu saja hal tersebut bukan sepenuhnya “kesalahan” sistem operasi, mungkin kondisi hard disk drive yang memang kecepatan transfer-nya sudah menurun sehingga laptop sulit dihidupkan dari mode hibernate, namun bukan berarti laptop tidak dapat dihidupkan. (Baca juga: Fungsi Processor , Komputer Sering Restart)

Indikasi Kedua, Lampu Indikator Menyala tapi Layar Stuck

Yang Saya maksud dengan stuck (mentok) misalnya layar monitor menyala namun tidak melanjutkan ke proses boot selanjutnya, layar hanya menampilkan logo BIOS, logo merek laptop, atau bahkan logo Windows namun logon screen (login ke Windows) tak kunjung tampil.

  1. Kesalahan (Error) pada Random Access Memory (RAM)

Sama halnya dengan masalah yang disebabkan karena laptop terlalu lama dalam mode sleep, RAM yang merupakan salah satu memory utama mengalami kesalahan sehingga menyebabkan laptop sulit untuk booting atau starting-up. (Baca juga : Perbedaan RAM dan ROM)

Laptop biasanya stuck pada suatu tampilan saja, tergantung waktu terjadinya kesalahan pada RAM, misalnya RAM mengalami kesalahan pada saat laptop baru memasuki fase cold boot atau soft boot, maka layar monitor hanya akan menampilkan logo BIOS atau logo merek laptop. (Baca juga : Penyebab RAM PC Penuh)

Hal ini terjadi karena data sementara yang disimpan pada RAM tidak diproses lebih lanjut, sehingga laptop menjadi stuck (mentok) pada suatu tampilan tertentu saja, namun setelah beberapa lama laptop akan menyala seperti biasa. (Baca juga : Penyebab Kerusakan RAM Pada Laptop)

Indikasi lain dari kesalahan RAM (bisa juga menjadi gejala awal kerusakan RAM) adalah laptop yang sering hang (not responding) atau lag, terlebih saat laptop digunakan untuk menjalankan perangkat lunak dengan requirement tinggi seperti game. (Baca juga : Pengaruh RAM Terhadap Kerja Komputer)

  1. Kesalahan (Error) pada Hard Disk Drive (HDD)

Poin ini juga hampir sama dengan masalah hibernate, namun biasanya Pengguna tidak merasa menggunakan mode hibernate dalam waktu lama, laptop di biasanya di shutdown secara normal, tidak masuk ke mode sleep atau hibernate. (Baca juga : Fungsi Harddisk Pada Komputer , Jenis-jenis Harddisk)

Kesalahan pada hard disk drive juga dapat mengindikasikan adanya kerusakan pada hard disk drive, biasanya ada sector yang rusak (bad sector) atau memang usia hard disk yang sudah cukup lama sehingga tingkat keterbacaannya atau setidaknya kecepatan pembacaannya berkurang. (Baca juga : Kelebihan dan Kekurangan Hard Disk SSD)

  1. Kesalahan (Error) pada Basic Input Output System (BIOS)

BIOS merupakan salah satu memory pada laptop, namun berbeda dengan RAM, BIOS hanya dapat dibaca saja (Read-Only), saat BIOS mengalami kesalahan (error) tentu saja proses booting atau starting-up akan membutuhkan waktu lebih lama. (Baca juga : Jenis-jenis BIOS , RAM Komputer)

Kesalahan BIOS dapat terjadi karena (biasanya) update pada BIOS, memang memperbaharui (update) BIOS akan sangat beresiko, yang terburuk adalah mati totalnya motherboard karena BIOS tidak berfungsi. (Baca juga : Jenis-jenis Booting Komputer)

  1. Kesalahan (Error) pada Chipset

Terkadang laptop sulit dinyalakan, ketika tombol power ditekan, lampu indikator menyala, kipas processor berputar, layar monitor menyala, namun tampilannya stuck (mentok) dalam waktu yang cukup lama (bahkan hingga berjam-jam). (Baca juga : Fungsi Chipset , Perangkat keras pada komputer)

Namun dilain waktu saat dinyalakan, laptop dapat menyala dan masuk ke sistem operasi seperti biasa, bahkan dapat dipergunakan dengan normal, hal tersebut mengindikasikan (salah satunya) kesalahan (error) pada chipset. (Baca juga : Macam-macam Chipset Motherboard)

  1. Kesalahan (Error) pada Keyboard

Keyboard yang error juga dapat menyebabkan laptop sulit dinyalakan, indikasinya sama, laptop akan stuck pada tampilan tertentu, hal tersebut (sejauh yang pernah Saya alami) dikarenakan ada beberapa tombol keyboard yang error. (Baca juga : Jenis-jenis Keyboard Komputer)

Saat tampilan laptop stuck, biasanya akan terdengar bunyi “beep..beep..beep..” secara terus menerus, saat bunyi tersebut berhenti berbunyi biasanya laptop baru bisa menyala dengan normal seperti biasa. (Baca juga : Fungsi Tombol Keyboard Komputer)

Demikian artikel mengenai penyebab laptop susah dihidupkan yang Saya sajikan, semoga bermanfaat sebagai salah satu referensi atau bahkan dapat membantu menyelesaikan masalah yang sodara pembaca hadapi, keep learning.

You may also like