Home » Jaringan Komputer » Security Jaringan » 10 Cara Menghapus Virus Malware di PC

10 Cara Menghapus Virus Malware di PC

by ivonny
by ivonny

Kata Virus lebih familiar didengar dibandingkan dengan malware. Seringkali, saat mendengar kata malware, maka orang kebanyakan akan menyebutnya virus, atau bagian dari virus. Namun sebenarnya tidak demikian. Kali ini dosenIT akan membahas mengenai apa itu Malware, cara mencegahnya serta cara mengatasinya jika ternyata komputer anda telah terserang software berbahaya ini (baca juga: ciri ciri komputer terkena virus).

Apa Itu Malware ?

Malware sebenarnya adalah sebuah program software, namun perbedaannya dengan program komputer pada umumnya adalah bahwa program ini dibuat dengan tujuan jahat – merugikan orang yang komputernya terkena malware ini. Malware dibuat untuk dapat menghapus, menyembunyikan, atau mencuri data dari komputer yang terinfeksi tanpa seijin pemilik. Malware juga bisa menghabiskan bandwith serta sumber daya laptop anda. Sungguh merugikan dan berbahaya.

Jadi Malware berbahaya karena sifat dan tujuan diciptakannya. Lalu apa hubungannya dengan Virus? Perlu diketahui bahwa virus sebenarnya merupakan bagian dari malware. Malware di kelompokkan dalam tiga kategori berdasarkan tujuan pembuatnya, yaitu:

  • Malware yang menginveksi komputer, contohnya virus, dan worm.
  • Malware yang mengintai dan mencuri data, contohnya spyware
  • Malware yang menyerang secara sembunyi, contohnya Trojan, atau backdoor

Virus merupakan tipe malware yang pertama kali muncul dan menyusahkan banyak orang, sehingga Virus lebih banyak dikenal daripada tipe malware lain. Dan tak jarang, orang awam mengkategorikan semua malware sebagai virus.

Untuk lebih jelasnya, saya akan memberikan sedikit ulasan mengenai beberapa jenis malware. Anda juga bisa membaca jenis jenis malware sebagai tambahan referensi.

1. Virus

Virus yang merupakan tipe malware kelompok pertama ini, merupakan malware yang pertama kali muncul. Sehingga jika ada permasalahan pada komputer, seringkali viruslah yang ditenggarai sebagai penyebabnya. Virus sendiri merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk sebuah program yang menyisipkan diri ke suatu file program/ data dengan tujuan tertentu (baca juga: virus komputer paling mematikan di dunia).

Virus tersebut dapat mengubah ekstensi file yang terinfeksi, sehingga tidak dapat digunakan lagi. Atau virus juga dapat memperbanyak dirinya sehingga  membuat memori penuh dan akhirnya membuat komputer hang/ lemot. Yang parah adalah, virus juga bisa masuk kedalam sistem komputer lalu mengubah/ merusak file sistem/ OS tersebut sehingga laptop bisa jadi tidak bisa masuk windows.

2. Worm

Sama seperti virus, worm juga temasuk dalam kelompok malware pertama yang bertujuan menginfeksi komputer. Worm bertujuan untuk menyerang file, mengubah atau merusaknya, atau menggandakan diri hingga memenuhi ruang memori. Bedanya, virus menyebarkan diri dengan cara menyisipkan diri pada file lain; sedangkan Worm (cacing) merupakan program yang berdiri sendiri, tidak membutuhkan file lain sebagai sarang.

Untuk menyebarkan diri, worm tidak memerlukan perantara (orang). Worm dapat menyebarkan diri melalui jaringan, dan ‘bertelur’ pada setiap komputer yang terhubung (baca juga: cara menghilangkan virus shortcut).

3. Spyware

Spyware merupakan malware yang bertujuan untuk memata-matai perangkat yang diserangnya. Spyware dapat merekam data penggunaan komputer anda, mengumpulkan informasi, dan mengirimkan informasi/ data dari komputer tersebut tanpa anda ketahui. Jika yang direkam adalah informasi tentang penggunaan internet anda, seperti situs yang dikunjungi, atau informasi yang sering anda cari mungkin tidak berbahaya. Namun jika yang direkam adalah nomor kartu kredit, e-banking, beserta passwordnya itu akan sanga berbahaya.

4. Trojan

Nama Trojan Horse, berasal dari cerita peperangan di Yunani kuno dimana para prajurit elit bersembunyi di dalam patung kuda troya agar bisa memasuki benteng dan melakukan penyerangan; sebab cara kerjanya sama. Trojan tampak seperti program penting/ berguna padahal jika diekseskusi, program tersebut bertujuan merusak. Karena Trojan biasanya ditunggangi oleh virus, worm, spyware, atau malware lain yang berbahaya. Biasanya Trojan berekstensi .exe atau .com

Trojan sangat berbahaya, karena Trojan dapat memata-matai penggunaan komputer yang anda lakuka dan menyimpan data-data penting seperti password dkk, dan mengirimkannya kepada pembuat Trojan tersebut. Trojan bahkan dapat memberikan akses kepada penggunanya untuk mengacak-acak komputer yang diserangnya.

Jika perangkat komputer anda telah terinfeksi virus, satu satunya jalan untuk menylamatkan data anda adalah dengan menghapus malware yang menyerang. Bagaimana cara menghapusnya? Berikut langkah – langkah yang bisa anda lakukan:

1. Hapus Temporary Files

Temporary file, termasuk cache dan cookies pada browser sering kali menjadi tempat bersarangnya malware. Untuk itu, bersihkan termporary file pada browser, serta windows (termasuk recycle bin) jika ingin menghapus malware dari komputer anda.

Untuk menghapus temporary file di windows, buka RUN lalu ketik %temp%. hapus semua isi temporary file tersebut. Kemudian hapus isi recycle bin, caranya klik kanan pada icon recycle bin di desktop lalu pilih empty recycle bin.

Untuk menghapus temporary files di browser Chrome, buka history, klik menu lalu pilih opsi hapus data penjelajahan. Centang semua opsi untuk menghapus semua data (baca juga: ciri ciri browser kena virus).

2. Hapus/ Reset System Restore

Windows juga memiliki fitur System restore, yang sebenarnya sangat berguna jika terjadi masalah pada sistem. Dengan system restore kita dapat mengembalikan sistem kembali seperti saat titik point restore di simpan. Namun sayangnya system restore juga sering dipakai sebagai tempat bersarangnya malware. Saya pribadi lebih suka mematikan semua system restore.

Untuk mereset system restore cukup mudah, anda hanya perlu mematikan system restore kemudian mematikan komputer. Setelah itu hidupkan kembali sistem restore, maka file system yang dahulu tersimpan sudah dihapus dan diganti yang terbaru (baca juga: browser terbaik).

3. Scanning komputer dengan antivirus secara menyeluruh

Jika anda memiliki antivirus, lakukan scanning secara menyeluruh ke semua partisi hardisk pada laptop anda. Pasang pula software anti malware dan lakukan scanning jika antivirus anda tidak memiliki fitur anti malware. Segera karantina atau hapus malware yang terdeteksi  (baca juga: cara kerja firewall pada jaringan komputer).

4. Scan melalui Save Mode

Jika scanning secara normal, kurang berhasil membasmi semua malware yang menyerang laptop anda. Lakukan scan melalui save mode. Saat save mode, windows akan berjalan dalam kondisi minimal. Hanya driver tertentu yang penting saja yang aktif, sorftware tambahan juga tidak aktif. malware yang tidak bisa dihapus secara normal bisa menjadi tidak aktif pada save mode, sehingga bisa dihapus.

5. Scan menggunakan Live CD

Ada beberapa malware yang bisa tetap aktif meskipun windows dalam keadaan save mode. Untuk menghilangkannya anda bisa melakukan scanning melalui Live CD, sehingga anda melakukan scanning bahkan sebelum masuk windows, atau pada saat booting. seharusnya ini dapat mengatasi semua malware yang menyerang, kecual malware tersebut tidak terdeteksi sebagai malware.

6. Windows Defender

Windows defender merupakan program keamanan bawaan windows. Jika anda belum memiliki antivirus dan tidak dapat mengintall antivirus pada komputer anda yang telah terinveksi malware, anda bisa menggunakan program ini untuk menghapus virus atau malware lain (baca juga: fungsi firewall)

Anda bisa melakukan scanning secara normal saat komputer digunakan, atau anda bisa melakukannya secara offline. Mneggunakan Windows defender offline lebih direkomendasikan, karena dengan cara ini proses scanning akan dilakukan sebelum masuk windows (saat booting).

7. Hapus program tidak dikenal/ aneh

Perisika isi program file yang terinstall pada laptop anda, jika menemukan program aneh yang tidak anda kenal. Segera hapus/ uninstall. Untuk itu anda harus tahu program apa saja yang anda install, agar tidak terjadi kesalahan uninstall. Namun, meskipun salah mengunistall, itu tidak akan merusak sistem operasi, hanya saja program tersebut akan holing. Dan merepotkan jika ternyata itu penting sedang anda tidak memiliki mentahannya (baca juga: cara menjaga keamanan  jaringan komputer).

8. Install Ulang Komputer

Ini cara terakhir, namun cara paling ampuh untuk menghilangkan malware dari komputer anda. Dengan catatan, partisi lain selain file system juga harus segera anda scan terlebih dahulu agar tidak kembali menginfeksi sistem komputer anda. Namun terlalu sering mengintall ulang OS juga memberi dampak tidak baik, anda bisa membaca bahaya laptop sering diinstall ulang untuk lebih jelasnya.

Cara Pencegahan Malware Menginfeksi Komputer

Seperti kata pepatah, mencegah lebih baik daripada mengobati. Untuk itu, sebelum perangkat anda terinfeksi malware, jauh bebih baik jika anda segera melakukan pencegahan. Namun jika perangkat anda telah terinfeksi, anda bisa langsung menuju bagian cara mengatasi, dan menjadikan bagian ini sebagai referensi agar nantinya perangkat anda tidak kembali diserang malware. Berikut beberapa cara mencegah komputer terkena virus atau malware lain yang dapat anda lakukan:

1. Pasang Antivirus

Antivirus merupakan program yang wajib anda pasang pada komputer anda, kecuali komputer anda tidak pernah digunakan untuk terhubung ke internet dan mengakses flashdisk/ tempat penyimpanan portable lainnya. Dalam memimilih antivirus, gunakan antivirus yang terpercaya. Pilih juga yang memberikan perlidungan terhadap malware.Dan pastikan anda mendapatkannnya dari sumber yang benar. Sebaiknya download langsung antivirus dari website penyedianya. Ada banyak antivirus gratis yang bagus, jika anda tidak ingin membayar.

2. Update Antivirus

Setelah menginstall antivirus, tentu anda harus mengupdatenya secara berkala, minimal satu bulan sekali. Ini diperlukan, karena perkembangan malware juga cukup pesat. Update antivirus terbaru akan menambahkan database virus terbaru, sehingga bisa terdeteksi, selain itu uptade juga akan memperbaiki bug – bug atau celah yang ada pada antivirus sehingga keamanannya lebih baik lagi (baca juga:  fungsi firewall).

3. Hindari menggunakan Program atau OS bajakan

Selain melanggar hukum, program bajakan biasanya telah disisipi malware oleh hacker yang membuat software bajakan tersebut. Sehingga hacker dapat mengendalikan komputer pengguna software bajakan tersebut, menyebarkan virus atau worm,  mengintai, bahkan juga merusak. Memang membayar lisensi program, apalagi OS Windows sangat mahal. Tapi anda bisa menggunakan software yang bersifat Open Source seperti Linux yang lebih murah bahkan ada yang gratis.

4. Update OS

Jika anda tidak menggunakan Sistem Operasi bajakan, maka updatelah sistem operasi anda secara berkala. Seperti antivirus, pengembang Sistem Operasi juga masih tetap mengembangkan sistem operasi tersebut, memperbaiki bug/ celah yang ada dan menutup kelemahan sistem Operasi agar menjadi lebih aman lagi. (baca juga: cara kerja firewall pada jaringan komputer).

5. Hindari mendownload file Sembarangan, atau menjalankan file sembarangan

Seringkali saat mencari sesuatu, sofware program misalnya, kita mencarinya di google dan mendownload yang kita temukan tanpa berpikir panjang. Namun itu sangat beresiko. Sebaik-baiknya download program dari sumbernya langsung, dan seandainya harus berbayar dan anda tidak sanggup, cari alternative lain. Program bajakan tidak di rekomendasikan (baca juga: dampak positif dan dampak negatif internet).

6. Hindari mengunjungi Laman tidak jelas, atau mengklink link tidak jelas

Belakangan ini, di berbagai social media seperti facebook misalnya seringkali di posting link-link yang aneh. Misalnya link video porno atau semacamnya, yang membuat pengguna mengklik link tersebut tanpa pikir panjang. Padahal anda harus berhati-hati, link tersebut bisa saja merupakan jebakan agar malware mendapatkan akses untuk dapat masuk ke perangkat kita.

Begitu juga jika ada email berisi link tertentu yang dikirim dari sumber yang tidak anda kenal. Jangan sekali – kali mengklik link tersebut. Intinya hindari link – link yang tampak mencurigakan.

7. Matikan fitur Autorun

Windows memiliki fitur autorun, yang sebenarnya berguna. Misalnya aga antivirus dapat secara otomatis menscan flashdisk anda ketika anda memasangkannya ke laptop. Namun banyak malware menggunakan fitur ini untuk mengeksekusi dirinya sendiri. Ini tentu berbahaya, untuk itu sebaiknya matikan saja fitur autorun tersebut (baca juga: bahaya virus komputer).

Perlu anda ketahui persentase malware terbanyak menyerang OS Windows, sedangkan OS lainnya termasuk Linux sangat jarang diserang karena sifat open sourcenya membuat linux memiliki sistem keamanan yang cukup tangguh. Jadi tidak ada salahnya anda beralih ke program dan Sistem Operasi Open source.

You may also like