Home » Jaringan Komputer » Security Jaringan » 5 Perbedaan Hacker dan Cracker Komputer

5 Perbedaan Hacker dan Cracker Komputer

by Dini S.Kom
by Dini S.Kom

Seiring dengan berkembang pesatnya teknologi komputer, terutama teknologi jaringan dan teknologi komputer secara keseluruhan, serta berkembangnya proteksi, terutema proteksi keamanan terhadap jaringan komputer yang memiliki hak cipta serta informasi tertentu, maka kebutuhan akan jaringan yang aman merupakan suatu keharusan. Akan tetapi saat ini, untuk menjaga kemanaan jaringan komputer seringkali dirusak oleh banyak pihak yang tidak bertanggung jawab, yang juga kita kenal sebagai cracker.

Saat ini, istilah cracker seringkali dikonotasikan dengan istilah hacker. Akan tetapi, ternyata kedua istilah tersebut pada dasarnya memiliki dua makna yang berbeda loh. Contohnya saja seperti virus yang sekarang sedang heboh di situs jejaring social facebook. Banyak yang mengatakan bahwa itu adalah ulah hacker, padahal sebenarnya itu merupakan ulah cracker. (baca juga: jenis jenis malware)

Apa saja perbedaan dari hacker dan cracker? Dan apakah diantara keduanya memiliki kesamaan? Berikut ini adalah beberapa penjelasan mengenai perbedaan antara cracker dan juga hacker.

Perbedaan hacker dengan cracker secara definitive

Apabila dibedakan dari definisinya, cracker dan juga hacker dapat dibedakan seperti ilustrasi dibawah ini :

Hacker merupakan orang yang melakukan proses hacking atau peretasan terhadap suatu sistem, sehingga orang atau kelompok hacker ini bisa masuk ke dalam sebuah sistem. Ketika seseorang atau kelompok sudah masuk ke dalam sistem, baik melalui wormhole ataupun metode lainya, maka proses hacking sudah terlaksana. Proses yang dilakukan oleh hacker biasanya hanya sampai pada masuk ke dalam jaringan atau sistem tertentu saja. Pada dasarnya hacker bertujuan untuk menyusup dan masuk ke dalam suatu sistem.

Sedangkan cracker, memiliki proses yang kurang lebih sama seperti hacker. Cracker pada awalnya akan masuk dan menyusup ke dalam suatu sistem ataupun jaringan. Ketika cracker sudah berhasil masuk dan menyusup ke dalam suatu sistem atau jaringan, maka kemudian cracker tersebut akan mengutak atik jaringan tersebut secara illegal tentunya, seperti melakukan penghapusan data, mengcopy data, mengubah konen, dan sebagainya, dengan intensi untuk merugikan pihak – pihak tertentu, dan mengambil keuntungan bagi diri atau kelompoknya sendiri.

Dari perbedaan secara definitive tersebut, maka sudah bisa dibedakan secara jelas mengenai perbedaan antara hacker dengan cracker. Hal ini juga terjadi karena perkembangan jaringan komputer yang dari waktu ke waktu semakin cepat meningkat, sehingga tak bisa dipungkiri jika kejahatan yang terjadi di dunia mayapun semakin beragam.

Sekilas mengenai Hacker

Hacker, merupakan istilah yang berasal dari kata hack atau meretas. Hacker, dalam istilah bahasa inggris berarti orang yang melakukan proses hack atau proses peretasan. Peretasan sendiri merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk manyusup, masuk, dan ikut terlibat ke dalam suatu sistem komputer, jaringan dan program komputer tertentu.

Hacker sendiri dapat masuk dan menyusup ke dalam suatu sistem dengan banyak cara, salah satunya adalah memanfaatkan wormhole, alias lubang cacing yang terdapat di dalam suatu sistem ataupun suatu jaringan komputer.

Proses yang dilakukan hacker adalah kurang lebih sebagai berikut :

Hacker akan masuk ke dalam suatu sistem atau jaringan tertent, kemudian hacker akan mencari titik kelemahan dari sistem, jaringan ataupun aplikasi yang akan disusupi. Ketika sudah menemukan celah atau wormhole tersebut, maka hacker kemudian beraksi, dan mulai masuk dan menyusup ke dalam sistem atau program tersebut.

Melalaui cara tersebut, maka seorang hacker bisa memantau, melihat, an mengidentifikasi situasi yang ada di dalam sistem atau jaringan, atau program tertentu, untuk kepentingan tertentu pula. Biasanya, hacker bekerja untuk tujuan yang sudah dipersiapkan sebelumnya, seperti :

  • Melakukan pengembangan terhadap sistem, jaringan ataupun program komputer
  • Memberikan masukan bagi developer untuk memperbaiki sistem yang dibuat
  • Mencegah kejahatan cracking yang dilakukan oleh cracker
  • Mencegah agar data dan informasi di dalam sistem atau jaringan komputer tidak mudah dicuri

Itulah beberapa tujuan dari proses peretasan atau hacking yang dilakukan oleh hacker secara umum. Akan tetapi, saat ini hacker sudah digeneralisasikan sama seperti cracker, yang sebenarnya berbeda. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai cracker;

Sekilas mengenai cracker

Cracker merupakan istilah yang mengacu pada seseorang yang melakukan proses cracking. Proses cracking sendiri apabila diartikan secara harafiah, dalam bahasa Indonesia berarti menghancurkan. Jadi bisa disimpulkan bahwa cracker adalah seseorang yang melakukan proses cracking untuk tujuan menghancurkan suatu sistem, atau secara sederhananya merusak suatu sistem.

Proses dari cara kerja cracker pada dasarnya mirip seperti pada proses hacking. Akan tetapi, perbedaannya terletak pada proses selanjutnya. Apabila pada proses hacking, tidak melakukan proses serta kegiatan yang merusak, maka cracker akan melakukan kegiatan dan proses yang merusak suatu sistem.

Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh para cracker dalam melakukan proses cracking terhadap suatu sistem, yaitu :

  • Menunjukkan eksistensi mereka sebagai penghancur dan perusak suatu sistem dan jaringan
  • Membalas dendam terhadap instansi tertentu (cyber crime)
  • Mengambil keuntungan dari informasi dan data – data rahasia dari sebuah sistem
  • Membajak dan mengcopy secara illegal konten – konten yang memiliki lisensi serta ha katas kekayaan intelektual, tertuama lisensi yang berbayar, sehingga dapat diedarkan secara illegal dengan gratis tanpa harus membayar
  • Menghapus data – data dan informasi penting pada suatu sistem, misalnya data Daftar Pencarian Orang, Daftar blacklist, dan daftar lainnya, yang mungkin dapat merugikan pihak tertentu apabila terdaftar
  • Menyebarkan keresahan pada masyarakat, terutama pengguna sistem

Salah satu kegiatan cracker yang paling banyak meresahkan banyak orang adalah kegiatan cracking pada situs perbankan. Banyak cracker yang berhasil menyusup masuk ke dalam sistem perbankan, ataupun sistem yang berafiliasi dengan perbankan, sehingga tiap kali ada user yang melakukan transaksi menggunakan sistem tersebut, cracker akan dengan mudah memperoleh data, seperti nomor kartu kredit, nama, alamat, dan informasi lainnya yang sifatnya personal dan rahasia.

(baca juga: manfaat internet bagi perbankan)

Meskipun kebanyakan proses cracking memiliki banyak tujuan yang mengarah pada hal negative, namun demikian pada dasarnya kegiatan cracking merupakan salah satu kegiatan yang secara forensic sangat bermanfaat. Polisi dan penegak hukum lainnya, seperti inteligen sangat membutuhkan keamampuan cracking ini untuk membantu mereka dalam menuntaskan misi – misi tertentu, seperti mengejar buronan dan menangkap penjahat.

Keseimpulan dari cracker dan hacker

Setelah melihat mengenai perbedaan antara cracker dan juga hacker, maka bisa kita buat beberapa kesimpulan, yaitu :

  1. Hacker merupakan seseorang yang melakuka penyusupan dan peretasan ke dalam suatu sistem saja, sedangkan cracker masuk dan menyusup ke dalam sistem atau jaringan untuk tujuan yang destruktif
  2. Hacker banyak memberikan masukan kepada developer mengnai kelemahan dari sistem yang dikembangkan, sedangkan cracker tidak
  3. Hacker pada dasarnya merupakan pekerjaan yang “baik” karena membantu mencari kelemahan sistem, sedangkan cracker lebih sering dikonotasikan dengan hacker yang jahat
  4. Hacker melakukan tugasnya untuk membantu developer dalam mengembangkan sistem, terutama dari segi keamanan sistem, sedangkan cracker bekerja untuk motif – motif tertentu, seperti pembalasan dendam, pembajakan, serta pengambilan keuntungan pribadi dari hasil penyusupan ke dalam sistem.
  5. Pada dasarnya, hacker dan juga cracker memiliki teknik, serta kemampuan yang tidak jauh berbeda, karena sama – sama mampu untuk menyusup dan masuk ke dalam jaringan atau sistem tanpa dideteksi. Yang membedakan hanyalah motif yang dilakukan dalam proses penyusupan.
  6. Baik hacker dan juga cracker bisa saling bekerja sama, terutama untuk kepentingan khusus, seperti kepentingan penyidikan dalam misi forensic, mencari buronan dan daftar pencarian orang.

Karena memang memiliki kemiripan, terutama dari segi kemampuan dan juga kompetensi dalam melakukan penyusupan terhadap sistem, maka dari itu, hacker dan juga cracker seringkali dianggap sama, padahal pada dasarnya keduanya memiliki banyak perbedaan, terutama apabila kita melihatnya dari sisi tujuan dan juga motif yang digunakan dalam melakukan proses penyusupan tersebut.

artikel terkait:

You may also like