Home » Jaringan Komputer » Security Jaringan » 20 Virus Android Paling Berbahaya 2017

20 Virus Android Paling Berbahaya 2017

by Dadan Abdullah, S.Kom.
by Dadan Abdullah, S.Kom.

Perangkat lunak berbahaya, (malicious software, malware) tak hanya menginfeksi perangkat komputer (PC Desktop, Laptop, Notebook, dan lain sebagainya) tapi juga perangkat mobile, untuk Anda yang menggunakan perangkat mobile (smartphone) dengan sistem operasi Android, pernahkan Anda mengalami hal – hal di bawah ini:

  • Ada aplikasi yang tiba – tiba ter – install di smartphone Anda.
  • Pulsa Anda tiba – tiba berkurang karena ada SMS Konten*) yang tiba – tiba terkirim tanpa sepengetahuan Anda.
  • Smartphone Anda tiba – tiba mati sendiri padahal baterai masih penuh.
  • Smartphone Anda dalam keadaan mati namun tiba – tiba menyala sendiri (horror ya… :D).
  • Ada riwayat panggilan keluar (di log) yang tidak Anda sadari.
  • Memory (internal maupun eksternal) penuh dengan file dan data duplikat.
  • Smartphone Anda terkunci oleh aplikasi asing yang meminta Anda membayar “tebusan” untuk dapat membukanya.

(baca juga: perbedaan e-commerce dan e-business, perbedaan e-commerce dan e-business)

*) SMS Konten yang Saya maksud adalah SMS langganan konten tertentu, Anda mungkin pernah melihat iklan atau semacamnya yang menyarankan Anda untuk mengetik REG(spasi)DosenIT kirim ke 1234 (fiktif) untuk mendapat SMS setiap harinya yang berisi tentang konten tertentu (misalnya tentang IT), sebagai gantinya pulsa Anda di potong Rp1000/SMS (hanya contoh).

Baca juga :

Mungkin, smartphone Anda terkena malware (umumnya di sebut virus), pada kesempatan ini mari kita bahas mengenai virus Android paling berbahaya, berikut informasi yang berhasil Saya himpun untuk DosenIT:

1. FakePlayer Type A (SMS.AndroidOS.FakePlayer.a)

Di percaya sebagai malicious software (malware) Android pertama yang “menyerang” fitur SMS, FakePlayer merupakan trojan yang masuk ke sistem dan mengirim SMS berbayar (seperti SMS Konten) ke nomor – nomor tertentu tanpa di ketahui oleh pemiliknya, dampaknya adalah biaya SMS yang membengkak (untuk pelanggan pasca – bayar) atau pulsa yang terkuras (untuk pelanggan pra – bayar). (Baca juga : Cara Cek Poin Telkomsel)

2. DroidSnake Type A (AndroidOS_DroidSnake.A)

Merupakan malware Android pertama yang “menyerang” fitur GPS, malware ini “berpenampilan” sebagai sebuah aplikasi permainan yang bernama Tap Snake, selain dari segi nama Tap Snake nampak sangat mirip dengan aplikasi permainan yang bernama Snake.

DroidSnake mengirimkan koordinat GPS penggunanya dan secara diam – diam (background process) men – download dan meng – install aplikasi khusus yang memungkinkan “pelaku” (pemilik server DroidSnake) mengakses data “korban”. (Baca juga : Cara Melacak Orang dengan GPS)

3. FakePlayer Type B (SMS.AndroidOS.FakePlayer.b)

Hampir sama dengan FakePlayer A, namun FakePlayer B menggunakan nuansa (maaf) “porno” untuk memancing korban mengaktifkan sang malware, aplikasinya di beri nama pornoplayer.apk dan terinstall dengan icon pornografi, namun saat di klik (di buka), aplikasi tersebut tidak menampilkan konten porno apapun, namun mengirim SMS berbayar (seperti SMS Konten) ke nomor – nomor tertentu tanpa di ketahui oleh pemiliknya. (Baca juga : Dampak Positif dan Negatif Sosial Media)

4. Geinimi (Android.Geinimi)

Aplikasi ini menggunakan berbagai “wajah”, terutama sebagai aplikasi permainan dan di distribusikan di App – Market selain Google Play Store (beberapa sumber mengatakan App – Market asal Cina), sekali malware tersebut ter – install pada smartphone, maka komputer server dari aplikasi tersebut dapat mengakses berbagai informasi pada smartphone. (Baca juga : Fungsi Komputer Server)

5. DroidDream (Android.DroidDream)

DroidDream (Android.DroidDream) juga di kenal sebagai RootCager (Android.RootCager) juga di kenal sebagai LooToor Type A (AndroidOS_LooToor.A). Malware ini memiliki banyak nama karena memang di distribusikan ke berbagai Android App Market resmi, menurut Symantec hingga awal tahun 2011 malware ini menginfeksi 50.000 hingga 200.000 smartphone, jumlah yang sangat fantastis karena malware ini banyak di gunakan sebagai alat untuk me – root (rooting) smartphone. (Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Jualan Online)

6. Zeahache (Android.Zeahache)

Malware ini juga banyak di manfaatkan sebagai alat untuk me – root (rooting) smartphone dengan maksud meningkatkan hak akses pengguna pada smartphone nya, namun penggunaan malware ini nyatanya berbahaya untuk masa yang akan datang, karena malware ini membuka back door untuk memungkinkan terjadinya exploit yang berujung ke pencurian data. (Baca juga : Jenis – Jenis Malware)

7. Walkinwat (Android.Walkinwat)

Aplikasi ini ter – install dari Android App Market yang tidak resmi, virus jenis Trojan ini dapat melakukan banyak hal seperti mengakses kontak, menemukan lokasi perangkat smartphone (melalui GPS), melakukan panggilan telepon bahkan tanpa tampilan apapun (background process) sehingga panggilan tersebut tidak di sadari oleh penggunanya, mengirim SMS, hingga mematikan smartphone dari jarak jauh (remote).  (Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Woocommerce)

8. AdSMS (Android.Adsms)

AdSMS (Android.Adsms) juga di kenal sebagai AdSMS Type A (AndroidOS_Adsms.A) .Satu lagi malware yang menyerang fitur SMS dengan target smartphone China, AdSMS menginfeksi perangkat smartphone melalui link yang di kirim melalui SMS, isi SMS tersebut kurang – lebih berupa permintaan untuk meng – install Patch atau Update Android guna meningkatkan keamanan perangkat smartphone, namun saat link pada SMS tersebut di klik, ia akan mengunduh malware yang dapat mengendalikan fitur SMS pada perangkat smartphone korban. (baca juga: kelebihan dan kekurangan browser google chrome)

9. DroidDreamLight (Android.LightDD)

Bisa di bilang generasi baru dari DroidDream (Android.DroidDream, lihat nomor 5), malware ini di ketahui sengaja di sisipkan ke dalam setidaknya 24 aplikasi tambahan yang di distribusikan oleh 5 developer yang berbeda ke Android App Market. (Baca Juga:  kelebihan dan kekurangan browser internet explorer)

10. DroidKungFu Type A (Android/DroidKungFu.A) juga di kenal sebagai Gunfu (Android.Gunfu)

Malware ini sama dengan DroidDream, aplikasi yang di distribusikannya di gunakan untuk me – root (rooting) perangkat smartphone guna meningkatkan hak akses pengguna, sekali aplikasi tersebut ter – install pada perangkat smartphone, malware di dalamnya dapat membuka back door yang memungkinkan malware untuk mengeksekusi berbagai perintah.

Perintah yang di maksud adalah perintah (command) dari developer aplikasi tersebut secara jarak jauh, perintah tersebut dapat berupa perintah untuk menghapus file tertentu, membuka suatu homepage (halaman web), mengunduh dan memasang aplikasi (APK, bukan via Android Store), membuka URL tertentu, membuka dan menjalankan aplikasi tertentu.

Baca juga:

11. Basebridge (Android.Basebridge)

Malware jenis Trojan Horse ini mengirimkan SMS berbayar (seperti SMS Konten) ke nomor yang telah di tentukan oleh si “pembuat”, aplikasi yang berisi malware tersebut ter – install di smartphone umumnya melalui Android Market yang tidak resmi dengan motif rooting smartphone.

Secara fungsional memang Basebridge dapat di gunakan untuk me – root (rooting) smartphone dengan sistem operasi Android namun dampaknya adalah system Android akan terinfeksi malware, selain dapat mengirimkan SMS berbayar, malware ini juga dapat memonitor penggunaan telepon (seperti log pesan, log panggilan).

12. Uxipp (Android.Uxipp)

Uxipp (Android.Uxipp) juga di kenal sebagai YZHCSMS Type A (Android/YZHCSMS.A). Malware ini juga dapat mengirimkan SMS berbayar dari smartphone Android korban tanpa di ketahui oleh pemiliknya (si korban), dan lagi – lagi malware ini “di sisipkan” pada aplikasi permainan asal komunitas China, smartphone terinfeksi tidak hanya “mempermainkan” fitur SMS pada perangkat smartphone tapi juga “mencuri” data perangkat seperti IMEI dan nomor IMSI. (Baca juga : Cara Cek Kuota 3)

13. Plankton Type A (Andr/Plankton-A)

Plankton Type A (Andr/Plankton-A) juga di kenal sebagai Tonclank (Android.Tonclank). Malware jenis Trojan Horse yang mencuri informasi serta dapat membuka back door pada perangkat smartphone Android, seketika setelah malware di jalankan, ia akan mencuri informasi perangkat smartphone seperti ID Perangkat (misalnya IMEI), menyalin semua bookmarks pada web browser yang ter – install pada perangkat smartphone, menyalin riwayat (panggilan, pesan, dan file log lain), menyalin semua shortcuts pada perangkat, dan masih banyak lagi. (Baca juga : Cara Cek Kuota AXIS)

14. Jsmshider (Android.Jsmshider)

Pengguna smartphone dengan sistem operasi Android asal Cina terlebih lagi mereka yang menggunakan Custom ROM (sistem operasi yang di modifikasi bukan oleh produsen smartphone resmi) merupakan sasaran empuk malware jenis Trojan Horse ini, dampak yang di timbulkan oleh infeksi virus ini antara lain ter – install – nya aplikasi – aplikasi tanpa sepengetahuan pengguna, membaca, mengirim dan memroses SMS, meng – install aplikasi transparan (background process).  (baca: kelebihan dan kekurangan browser safari, kelebihan dan kekurangan flock browser)

15. Crusewin Type A (AndroidOS_Crusewin.A)

Crusewin Type A (AndroidOS_Crusewin.A) juga di kenal sebagai Crusewind (Android.Crusewind). Malware ini juga berupa Trojan Horse yang mengirim SMS berbayar ke nomor tertentu, selain itu Trojan Horse ini juga dapat menghapus dirinya sendiri, memperbaharui diri sendiri, menghapus SMS dan mengirim SMS berbayar ke nomor tertentu. (Baca juga : Cara Keluar Dari Grup BBM)

16. SpyGold Type A (AndroidOS_SpyGold.A)

SpyGold Type A (AndroidOS_SpyGold.A) juga di kenal sebagai GoldDream (Android.GoldDream)Nampaknya mencuri data dengan kendali jarak jauh (remote control) merupakan tujuan utama dari malware yang menginfeksi perangkat Android, tak terkecuali malware ini, dengan “berpenampilan” sebagai aplikasi permainan, malware ini dapat membuka back door dan memungkinkan “pelaku” (pembuat atau penyebar malware tersebut) mengakses perangkat smartphone Android korban dan mencuri informasi sensitif dari SMS. (Baca juga : Bahasa Pemrograman Web Paling Populer , Perbedaan Web dengan Blog)

17. SmsSniffer (Android.SmsSniffer)

SmsSniffer (Android.SmsSniffer) juga di kenal sebagai SMSRep Type B/C (Andr/SMSRep-B/C) juga di kenal sebagai SmsSpy Type B/C (Android.Trojan.SmsSpy.B/C) juga di kenal sebagai Smser Type A (Trojan-Spy.AndroidOS.Smser.a). ZiTMO, salah satu Trojan Horse yang umumnya “menyerang” perangkat komputer (PC Desktop atau Laptop) dan mencuri data di dalamnya ini kedapatan menginfeksi perangkat smartphone bersistem operasi Android, saat Trojan aktif, semua SMS masuk dan SMS terkirim yang ada pada perangkat smartphone tersebut “di kirimkan” ke lokasi tertentu. (Baca juga : Cara Menghapus Virus Malware)

18. HippoSMS (Android.HippoSMS)

HippoSMS (Android.HippoSMS) juga di kenal dengan sebutan Hippo saja (Android.Hippo). Dampak yang di timbulkannya sama seperti perangkat smartphone yang terinfeksi SmsSniffer, semua data SMS masuk dan SMS keluar akan di kirimkan secara “remote” (di kendalikan secara jarak jauh) ke lokasi tertentu, umumnya melalui URL (di upload). (Baca juga : Cara Keluar Dari Grup WA)

19. Fokonge (Android.Fokonge)

Malware ini di “kemas” ke dalam aplikasi yang di repackage seperti aplikasi permainan versi MOD (Modified, di modifikasi, biasanya permainan tersebut jadi di lengkapi dengan poin yang banyak, cheating), umumnya di dapat dari situs web yang tidak resmi (seperti blog) yang menawarkan aplikasi Android versi MOD. (Baca juga : Bahaya Menggunakan Software Bajakan)

20. Lovetrap (Android.Lovetrap)

Malware jenis Trojan ini tidak jauh berbeda dengan malware – malware di atas, mengirimkan SMS berbayar secara diam – diam, mencuri data serta mendeteksi lokasi melalui GPS, yang unik dari malware ini adalah pada awalnya ia hanya mengirim satu SMS berbayar saja ke nomor tertentu, kemudian akan ada balasan dari nomor tersebut yang berisi daftar nomor lain (yang akan di kirimi SMS berbayar juga) namun SMS tersebut di terima tanpa konfirmasi bahkan tanpa muncul di kotak masuk.

Baca juga :

Demikian uraian mengenai virus android paling berbahaya yang berhasil Saya himpun untuk pengujung setia DosenIT, perlu di ingat bahwa berdasarkan uraian di atas malware apapun yang menginfeksi smartphone umumnya berasal dari kelalaian pengguna dalam menggunakan aplikasi, jadi download dan install aplikasi langsung dari Android Apps Store terpercaya seperti Google Play Store untuk menghindari dampak buruk dari serangan virus (malware) pada smartphone Android Anda, sampai jumpa di artikel selanjutnya.

You may also like