Ilmu Komputer

Pengertian Paradigma Pemrograman dan Jenis

Dibidang ilmu komputer terdapat paradigma atau kerangka berpikir untuk digunakan salah satunya memecahkan masalah-masalah tertentu. Seorang programmer harus memahami paradigma pemrograman dalam menuliskan kode dan memecahkan permasalahan dengan bahasa pemrograman.

Apa itu Paradigma Pemrograman?

Paradigma secara bahasa memiliki makna yaitu kerangka berpikir atau model dalam teori ilmu pengetahuan. Kata paradigma banyak digunakan dalam berbagai disiplin ilmu termasuk pemrograman.

Paradigma pemrograman merupakan gaya, klasifikasi, dan pendekatan dalam penulisan program untuk memecahkan masalah dengan menggunakan bahasa pemrograman yang digunakan.

Setiap bahasa pemrograman memiliki gaya pemrograman yang berbeda secara fundamental. Sebagian besar bahasa pemrograman modern adalah bahasa pemrograman yang multi-paradigma.

Khususnya dalam menyelesaikan sebuah masalah dengan bahasa pemrograman yang sama berpotensi menggunakan paradigma yang berbeda.

Bahasa pemrograman perlu mengikuti strategi atau metodologi ketika diimplementasikan. Strategi atau metodologi yang harus diikuti disebut paradigma.

Metode dalam menyelesaikan suatu masalah harus mengikuti beberapa pendekatan dan teknik yang tersedia. Paradigma pemrograman juga didefinisikan sebagai konsep yang diikuti dalam bahasa pemrograman.

Paradigma pemrograman terus berkembang dipengaruhi oleh penelitian dan penemuan cara baru untuk menyelesaikan masalah. Bahasa pemrograman modern menekankan pada multi-paradigma untuk efisiensi.

Hal ini dikarenakan semakin bertambahnya dukungan dari konsep pemrograman generic yang memungkinkan bahasa pemrograman mengalir melintasi paradigma dan secara efektif mengubah cara kerjanya.

Paradigma pemrograman sangat penting karena dapat mendefinisikan bahasa pemrograman. Dengan memahami bahasa pemrograman masalah dapat diselesaikan tergantung bahasa, kesulitan dalam menggunakan berbagai paradigma pemrograman yang ada.

Mengapa Harus Belajar Paradigma Pemrograman?

Paradigma pemrograman dapat mengurai kompleksitas dari sebuah program. Seorang programmer dalam mengimplementasikan kode harus mengikuti pendekatan paradigma pemrograman.

Terdapat banyak bahasa pemrograman, mengatur bahasa-bahasa pemrograman tersebut dalam suatu kategori atau mengklasifikasikan dalam suatu pendekatan umum sangat penting agar dalam penulisan kode lebih terstruktur dan terorganisir.

Sangat penting untuk programmer memahami kapan menggunakan paradigma yang berbeda untuk menghasilkan manfaat dari setiap masing-masing paradigma.

Programmer harus mempelajari beberapa jenis paradigma pemrograman. Paradigma pemrograman seperti sebuah prinsip-prinsip dasar dalam suatu pemrograman ketika membangun kode.

Jenis Paradigma Pemrograman

Dalam memecahkan atau menyelesaikan masalah dapat menggunakan lamun jenis masalah tertentu lebih condong ke salah satu paradigma.

Terdapat banyak jenis paradigma pemrograman. Berikut beberapa jenis-jenis paradigma pemrograman:

1. Imperatif

Dalam paradigma imperatif terdapat tiga metode yang penting untuk menulis dan menyusun kata perangkat lunak yaitu pemrograman terstruktur, prosedur alkohol dan modular.

Paradigma ini didasarkan pada konsep yang mengasumsikan bahwa komputer dapat mempertahankan lingkungan variabel pada setiap perubahan dalam proses komputasi.

Dalam paradigma imperatif bahasa pemrograman berhubungan dengan pemanggilan prosedur yang disebut juga rutinitas atau fungsi.

Salah satu manfaat paradigma pemrograman ini adalah kode yang ditulis dapat dengan mudah dipelajari dan digunakan kembali di berbagai program.

Urutan langkah dalam paradigma ini sangat penting karena langkah yang diberikan akan memiliki konsekuensi yang berbeda tergantung pada nilai variabel.

Bahasa yang mendukung paradigma pemrograman imperatif khususnya metode prosedural meliputi Java, ColdFusion, Pascal, C, dan C++.

Paradigma prosedur mudah digunakan dan memiliki cara yang lebih mudah untuk melacak aliran program. Selain itu juga membutuhkan lebih sedikit memori.

Jenis paradigma ini paling mirip dengan mesin sehingga menjadi paradigma yang efisien untuk digunakan secara luas.

Namun paradigma imperatif abstraksi lebih terbatas dibandingkan paradigma yang lain dan terdapat risiko debugging yang sulit.

2. Object-Oriented Programming Paradigm (OOP)

Paradigma pemrograman berorientasi objek atau Object-oriented programming paradigm (OOP) menjadi paradigma pemrograman yang populer.

Hal tersebut dikarenakan keunggulannya dalam modularitas kode dan kemampuan untuk mengaitkan masalah bisnis secara langsung dalam hal kode.

Bahasa pemrograman yang mendukung paradigma berorientasi objek (OOP) yaitu Pyhton, Rubi, Java, C++ dan Smalltalk.

Paradigma berorientasi objek (OOP) memiliki keamanan yang tinggi dengan penggunaan enkapsulasi dan mekanisme abstraksi. Selain itu juga memiliki peningkatan produktivitas pengembangan, faster development dan lost coat of development.

3. Paradigma Fungsional

Paradigma pemrograman fungsional adalah bahasa pemrograman dengan pemanggilan fungsi dimana setiap bagian program dapat dipahami sebagai suatu fungsi.

Paradigma pemrograman fungsional menggunakan serangkaian fungsi matematika yang membentuk blok bangunan program dan melakukan segala macam tugas. Fungsi ada di setiap bahasa pemrograman tingkat tinggi.

Paradigma ini memandang program sebagai fungsi dalam pengertian matematis. Komputasi digunakan sebagai evaluasi fungsi matematika data yang dapat merubah serta perubahan status.

Paradigma ini menghindari kontrol aliran seperti loop dan lebih menggunakan fungsi rekursif. Paradigma fungsional dapat mendukung pemrograman gaya imperatif.

Bahasa pemrograman yang mendukung paradigma fungsional meliputi Common Lisp, Scheme, Haskell, R, Julia dan Nimrod.

4. Paradigma Logical

Paradigma logical mengambil pendekatan deklaratif untuk pemecahan masalah. Serangkaian definisi atau deklarasi yang mendefinisikan domain masalah.

Keuntungan menggunakan menggunakan paradigma pemrograman logika yaitu sistem memecahkan masalah sehingga langkah-langkah untuk pemrograman dijaga agar tetap dalam status minimum. Selain itu dalam pembuktian validitas program tergolong sederhana.

Paradigma pemrograman logika sangat efektif digunakan apabila mengerjakan proyek seperti penulisan ulang istilah, sistem ketik, pembuktian teorema, dan perencanaan otomatis.


Millatul Wahidah