R mendukung kondisi logika yang biasa dari matematika:
Operator : ==
Nama : Sama dengan
Contoh : x == y
5 == 5 # TRUE karena 5 sama dengan 5 5 == 3 # FALSE karena 5 tidak sama dengan 3
Output :
[1] TRUE
[1] FALSE
Operator : !=
Nama : Tidak sama dengan
Contoh : x != y
5 != 3 # Mengembalikan TRUE karena 5 tidak sama dengan 3
Output :
[1] TRUE
Operator : >
Nama : Lebih besar dari
Contoh : x > y
5 > 3 # Mengembalikan TRUE karena 5 lebih besar dari 3
Output :
[1] TRUE
Operator : <
Nama : Lebih kecil dari
Contoh : x < y
5 < 3 # Mengembalikan FALSE karena 5 tidak lebih kecil dari 3
Output :
[1] FALSE
Operator : >=
Nama : Lebih besar dari sama dengan
Contoh : x >= y
5 >= 3 # Mengembalikan TRUE karena 5 lebih besar ari sama dengan 3
Output :
[1] TRUE
Operator : <=
Nama : Kurang dari sama dengan
Contoh : x <= y
5 <= 3 # Mengembalikan FALSE karena 5 tidak kurang dari sama dengan 3
Output :
[1] FALSE
Kondisi ini dapat digunakan dalam beberapa cara, yang paling umum dalam “pernyataan if” dan loop.
Sebuah “pernyataan if” ditulis dengan kata kunci if
dan digunakan untuk menentukan blok kode yang akan dieksekusi jika kondisinya TRUE
(benar):
Contoh
a <- 33 b <- 200 if (b > a) { print("b lebih besar dari a") }
Output :
[1] "b is greater than a"
Dalam contoh ini kita akan menggunakan dua variabel, a
dan b
, yang digunakan sebagai bagian dari pernyataan if untuk menguji apakah b
lebih besar dari a
. Karena a
adalah 33
dan b
adalah 200
, kita tahu bahwa 200
lebih besar dari 33
, jadi akan dicetak ke layar bahwa “b lebih besar dari a”.
R menggunakan tanda kurung kurawal {}
untuk mendefinisikan scope (cakupan) dalam kode.
Keyword else if
adalah sebuah kondisi R untuk mendefinisikan “jika kondisi sebelumnya tidak benar, maka coba kondisi ini”:
Contoh
a <- 33 b <- 33 if (b > a) { print("b lebih besar dari a") } else if (a == b) { print ("a dan b sama") }
Output :
[1] "a dan b sama"
Dalam contoh ini a
sama dengan b
, jadi kondisi pertama tidak benar, tetapi kondisi yang lain benar, maka akan dicetak ke layar bahwa “a dan b sama”.
Kita bisa gunakan pernyataan else if
sebanyak yang diinginkan pada R Language.
Keyword if else
mendefinisikan bahwa menangkap apa pun yang tidak tertangkap oleh kondisi sebelumnya:
Contoh
a <- 200 b <- 33 if (b > a) { print("b lebih besar dari a") } else if (a == b) { print("a dan b adalah sama") } else { print("a lebih besar dari b") }
Output :
[1] "a is greater than b"
Dalam contoh ini, a
lebih besar dari b
, pada kondisi pertama pernyataannya tidak benar, maka ada pernyataan else if
akan menyatakan kondisi yang selanjutnya juga tidak benar, jadi kita akan gunakan pernyataan else
yang mendefinisikan kondisi yang lain dan mencetak ke layar “a lebih besar dari b”.
Kita juga bisa menggunakan pernyataan else
tanpa menggunakan else if
:
Contoh
a <- 200 b <- 33 if (b > a) { print("b lebih besar dari a") } else { print("b tidak lebih besar dari a") }
Output :
[1] "b tidak lebih besar dari a"
R Language memiliki pernyataan if
yang bersarang, jadi ada penyataan if
di dalam if
:
Contoh
x <- 41 if (x > 10) { print("Di atas 10") if (x > 20) { print("dan juga di atas 20!") } else { print("tapi tidak di atas 20.") } } else { print("di bawah 10.") }
Output :
[1] "Above ten"
[1] "and also above 20!"
Simbol &
(dan) adalah operator logika dan digunakan untuk menggabungkan pernyataan bersyarat:
Contoh
Mari uji apakah a lebih besar dari b, AND(dan) jika c lebih besar dari a:
a <- 200 b <- 33 c <- 500 if (a > b & c > a){ print("Kedua syarat itu benar") }
Output :
[1] "Kedua syarat itu benar
“
The |
simbol (atau) adalah operator logika dan dapat digunakan untuk menggabungkan pernyataan bersyarat:
Contoh
Mari uji apakah a lebih besar dari b atau jika c lebih besar dari a:
a <- 200 b <- 33 c <- 500 if (a > b | a > c){ print("Setidaknya salah satu syaratnya benar") }
Output :
[1] "Setidaknya salah satu syaratnya benar"
Cukup sekian yang dapat di sampaikan, semoga bermanfaat yaa teman-teman.