Home » Hacking » Scam: Pengertian, Ciri, Contoh dan Cara Mencegah

Scam: Pengertian, Ciri, Contoh dan Cara Mencegah

by Rini Rahmawati
by Rini Rahmawati

Scam adalah salah satu bentuk kejahatan yang terus berkembang terutama di era digital. Bahkan, 13% dari korban penipuan melaporkan kerugian sebesar USD 50 juta. Tentunya, Anda tidak ingin menjadi salah satu korban, bukan?

Tapi, apa sebenarnya pengertian dari scam? Dan, bagaimana cara menghindarinya? Jangan khawatir, Anda akan menemukan jawabannya di dalam artikel ini.

Bahkan, kami juga akan membagikan ciri-ciri dari pelaku penipuan sehingga kamu bisa terhindar dari tindak kejahatan ini.

Apa Itu Scam?

Scam adalah tindakan yang dilakukan oleh pelaku untuk memperoleh sesuatu yang berharga dari korban dengan cara tidak jujur. Pelaku penipuan disebut sebagai pelaku penipuan. Ada dua hal yang menjadi target utama bagi pelaku penipuan dari korban mereka, yaitu:

  • Uang – Tabungan dari korban di rekening bank atau e-wallet.
  • Informasi – Semua informasi pribadi yang bisa dengan mudah disalahgunakan untuk keuntungan pelaku penipuan. Informasi ini bisa berupa informasi pribadi (nama, alamat, dan Nomor Induk Keluarga), akun (username dan password), dan finansial (nomor kartu dan PIN ATM).

Akhir-akhir ini, kasus penipuan semakin marak terjadi. Faktanya, jumlah korban penipuan di Indonesia mencapai 26%, yang paling banyak di dunia.

Metode kejahatan pun bisa beragam. Kasus penipuan yang sering terjadi adalah pelaku penipuan menyamar sebagai pihak yang dapat dipercaya oleh korban, sehingga korban bersedia memberikan informasi penting hingga uang.

Tidak hanya itu, jenis-jenis penipuan juga banyak. Ingin tahu lebih banyak? Tenang, kami akan memandu kamu untuk memahami jenis-jenis penipuan agar kamu bisa lebih mengenal tindak kejahatan ini. Langsung scroll ke bawah, ya!

Jenis-Jenis Scam

Berikut adalah jenis-jenis penipuan yang perlu Anda ketahui:

1. Donation Scam

Penipuan donasi adalah jenis penipuan yang meminta donasi, tetapi uang yang diterima disalahgunakan untuk keuntungan pribadi pelaku. Penipuan donasi biasanya dilakukan dengan cerdik dengan memanfaatkan rasa simpati dan iba korban.

Contohnya, penipuan donasi yang terjadi baru-baru ini di Twitter tentang penyelamatan hewan. Pelaku mengaku menemukan hewan yang sedang sakit dan menggalang donasi untuk menutup biaya pengobatannya.

Namun, uang yang didapatkan dari donasi justru disalahgunakan untuk keperluan pribadi. Setelah mendapatkan donasi, pelaku biasanya akan menghapus akun untuk menghindari dari korban yang meminta kejelasan mengenai uang yang didonasikan.

2. Scam Survey

Scam survey adalah penipuan yang menirukan survey resmi untuk mendapatkan informasi pribadi korban.

Biasanya, scammer akan menjanjikan hadiah sebagai daya tarik untuk membuat korban mengisi survey. Padahal, perusahaan tersebut tidak sedang mengadakan survey dan hadiah yang ditawarkan hanya untuk menarik perhatian korban.

Sebagai contoh, untuk memperoleh data pribadi korban, scammer memanfaatkan situasi pandemi untuk menyebar survey palsu tentang efek vaksin.

3. Cold Call Scam

Scam telepon dingin adalah teknik penipuan melalui telepon dengan berpura-pura menjadi pihak tertentu, seperti polisi, perusahaan, atau bahkan kerabat dekat. Pelaku akan memanipulasi korban agar mereka melakukan apa yang diinginkan scammer.

Sebagai contoh, penelepon mengaku sebagai Customer Service sebuah bank yang menawarkan korban untuk menjadi nasabah prioritas dengan syarat membayar biaya tertentu.

4. Phishing

Phishing adalah jenis penipuan yang memanfaatkan korban untuk memberikan informasi pribadi mereka tanpa disadari.

Indonesia Anti-Phishing Data Exchange (IDADX) melaporkan ada 5.579 kasus phishing sepanjang tahun 2022. Oleh karena itu, phishing adalah jenis kejahatan yang perlu diwaspadai.

Dalam kasus phishing yang sempat viral, pelaku membuat iklan untuk menarik korban. Korban diminta untuk melakukan pembaruan aplikasi mobile banking.

Setelah mengisi data dan mengklik tombol submit, seluruh informasi pribadi korban berhasil diambil oleh pelaku. Bukan hanya itu, dalam kasus ini pelaku juga mengambil saldo rekening dan bahkan mengambil alih akun Instagram korban. Cara untuk menghindari phishing adalah dengan memastikan bahwa website yang dikunjungi adalah website resmi.

5. Love Scam

Love scam adalah penipuan yang mengambil keuntungan dari orang yang sedang mencari pasangan. Biasanya, pelaku membuat identitas palsu di aplikasi kencan untuk memainkan emosi korban.

Pelaku love scam akan memainkan perasaan korban dan meminta mereka melakukan hal-hal yang diinginkan, seperti mengirimkan sejumlah uang ke rekening korban dan meminta untuk diteruskan ke rekening lain. Padahal, hal tersebut merupakan tindakan pencucian uang.

Bagaimanapun, menjadi korban love scam tidak hanya membuat Anda kehilangan uang, tapi juga waktu, tenaga, dan biaya untuk mengatasi masalah hukum yang timbul. Love scam adalah salah satu dari banyak jenis penipuan yang kasusnya sedang marak saat ini.

Ciri-ciri Scammer

Untuk mencegah terkena penipuan, berikut adalah beberapa ciri-ciri scammer yang perlu diketahui:

1. Menyamar Sebagai Pihak yang Dikenal

Scammer akan berusaha membangun kepercayaan Anda dengan berpura-pura menjadi pihak berwenang, perusahaan terkenal, rekan kerja, bahkan keluarga. Dengan demikian, korban yang kurang teliti akan mudah tertipu.

2. Menawarkan Hadiah yang Menggiurkan

Ciri-ciri scammer yang sering terlihat adalah menawarkan hadiah yang sangat menggiurkan. Misalnya, mempertimbangkan seseorang memenangkan suatu undian dan kemudian meminta orang tersebut untuk mengirimkan uang. Salah satu ciri khas dari penipuan adalah menawarkan hadiah yang sangat menggiurkan.

3. Meminta Data yang Sensitif

Scammer biasanya akan berusaha meminta data yang sangat rahasia. Data tersebut bisa digunakan untuk proses verifikasi pinjaman online, mengambil alih akun, dan menguras saldo rekening.

Jika sebuah perusahaan atau organisasi terpercaya sudah memiliki data yang lengkap tentang Anda, mereka tentu tidak akan meminta data sensitif lagi. Oleh karena itu, jika Anda diminta untuk memberikan nomor kartu kredit atau PIN akun bank, Anda harus berhati-hati dan curiga bahwa itu mungkin adalah penipuan.

4. Memberikan Instruksi untuk Bertindak Cepat

Scammer pandai memainkan emosi calon korban dengan memberikan batas waktu yang ketat. Baik saat meminta sejumlah uang, atau saat meminta informasi pribadi.

Ini membuat korban scamming merasa panik dan tidak dapat berpikir jernih, sehingga mereka mengikuti segala permintaan dari pelaku penipuan.

5. Meminta Anda Melakukan Pembayaran

Ciri-ciri penipuan yang terakhir adalah meminta Anda untuk membayar sejumlah uang. Pelaku akan memberikan instruksi untuk mentransfer uang ke rekening pribadinya dengan berbagai alasan, seperti untuk membayar biaya pengiriman, pajak, dan lain-lain.

Oleh karena itu, mulai sekarang waspada dan perhatikan ciri-ciri penipuan agar tidak menjadi korban.

Cara Mencegah Scam

Penipuan bisa menimpa siapa saja, termasuk Anda. Untuk mencegah menjadi korban penipuan, cobalah menerapkan beberapa tips berikut:

1. Pastikan Kredibilitas Pihak yang Menghubungi Anda

Langkah pemastian ini bisa dilakukan sesuai dengan platform di mana Anda menerima informasi yang berpotensi sebagai aksi penipuan, seperti:

  • Telepon – Jika Anda menerima telepon dari seseorang yang mengaku sebagai perwakilan perusahaan atau organisasi, pastikan terlebih dahulu apakah kontak yang menghubungi Anda resmi atau tidak.
  • Email – Jangan hanya terpengaruh oleh nama pengirim, tapi pastikan juga alamat email pengirim adalah email resmi. Caranya adalah dengan memeriksa domain email yang digunakan. Misalnya, Dosenit menggunakan alamat email @dosenit.com, sesuai dengan domain situs web mereka, yaitu dosenit.com
  • Media Sosial – Pastikan akun media sosial dari pihak yang menghubungi Anda sudah terverifikasi dan ditandai dengan adanya centang biru. Atau, Anda juga bisa memastikan kontak mereka di situs web resmi dari pihak yang menghubungi Anda. Jika informasi tersebut tidak sama, sebaiknya Anda tetap berhati-hati.

2. Jangan mudah Terpikat

Memiliki penghasilan yang berlimpah adalah impian setiap orang. Namun, jika ada seseorang yang menawarkan hadiah yang sangat besar atau tidak masuk akal, sebaiknya Anda waspada. Terutama jika akhirnya mereka meminta uang terlebih dahulu dengan berbagai alasan. Hati-hati!

Oleh karena itu, jangan mudah terpikat oleh penawaran yang menjanjikan keuntungan besar. Biasanya, ini hanyalah trik dari scammer.

3. Bersikap Hati-hati Saat Memberikan Informasi Pribadi

Scam bertujuan untuk mengumpulkan informasi pribadi dari korban. Informasi tersebut kemudian bisa dimanfaatkan untuk hal-hal negatif, seperti penipuan yang mengatasnamakan Anda, penjualan data, hingga pinjaman online menggunakan identitas Anda.

Untuk itu, berhati-hatilah saat memberikan informasi pribadi Anda. Hanya berikan informasi pribadi Anda pada situs atau platform resmi dan terpercaya.

4. Jangan Sembarangan Klik Link yang Diterima

Ada banyak cara yang digunakan oleh penipu untuk menjalankan aksinya. Salah satunya adalah dengan memberikan link yang mengarahkan korban ke situs web penipuan yang sudah disiapkan.

Untuk itu, pastikan terlebih dahulu link yang Anda terima benar-benar aman. Caranya, arahkan cursor ke link tersebut tanpa mengkliknya. Kemudian, informasi URL dari link tersebut akan muncul. Jika link tidak mengarah ke situs web resmi, jangan mengklik link tersebut.

5. Aktifkan Otentikasi 2-Faktor

Otentikasi 2-Faktor (2FA) adalah metode keamanan dari tindakan kejahatan cyber yang memungkinkan situs web untuk melakukan verifikasi pengguna dengan kode unik yang dibuat secara real-time. Biasanya, kode ini akan dikirimkan ke email atau nomor ponsel yang sudah terdaftar. Hanya pemilik yang akan menerimanya.

Jadi, jika ingin memastikan keamanan akun Anda, selalu aktifkan 2FA. Karena, jika ada penipu yang sudah menemukan username dan password Anda, namun tidak bisa memasukkan kode 2FA, penipu tidak akan bisa melanjutkan proses login.

6. Buat Password yang Berkualitas atau unik

Jika Anda masih membuat password yang mengandung tanggal lahir atau nomor telepon, sebaiknya ubah password tersebut secepat mungkin. Password seperti itu sangat mudah ditebak dan akan mempermudah tugas scammer untuk membobol akun Anda.

Solusinya, buat password dengan kombinasi huruf, angka, dan simbol. Jika Anda kesulitan untuk mengingat password, coba gunakan bantuan password manager seperti LastPass atau NordPass.

Contoh Scam yang Sering Terjadi di Indonesia

Berikut adalah beberapa contoh praktik penipuan yang sering terjadi di Indonesia dan dapat menimpa siapa saja tanpa terkecuali:

1. Supir Taksi Memanipulasi Gas agar Tarif Tagihannya Lebih Mahal

Praktik ini dapat ditemukan di mana saja, tidak hanya di ibu kota tetapi juga di kota kecil yang memiliki banyak destinasi wisata menarik namun minim transportasi umum. Praktik ini dapat ditemukan dimana saja, tidak hanya di kota besar tetapi juga di kota kecil yang memiliki banyak destinasi wisata menarik tetapi minim transportasi umum.

Jika Anda jarang menggunakan taksi dan tidak mengerti standar tarif taksi, maka Anda akan kesulitan untuk mengenali kebohongan sopir taksi yang ramah dan terlihat baik di depan Anda. Tarif taksi didasarkan pada putaran mesin.

Pastikan untuk memperhatikan kelakuan sopir taksi dengan baik jika Anda tidak ingin ditipu. Jika sopir sering memainkan gas saat mengemudi, tidak peduli apakah dalam situasi macet atau lancar, dan ini disertai dengan tarif yang melonjak drastis, maka Anda sedang ditipu meskipun sopir taksi tersebut berasal dari armada taksi terpercaya.

2. Calo yang Menawarkan Berbagai Jasa

Anda bisa menemukan calo di mana saja di Indonesia, tidak hanya di pasar tradisional atau terminal bus tetapi juga di tempat wisata atau kafe kecil di suatu kota. Yang ditawarkan juga beragam, mulai dari tiket bus, makanan hingga sertifikat tanah. Jangan pernah percaya pada jasa yang ditawarkan oleh calo.

Biasanya korban calo adalah mereka yang ingin cepat dan praktis. Satu-satunya cara untuk melawan calo adalah dengan tidak merespon tawaran mereka dan memperhatikan situasi sekitar agar Anda bisa memahami jawaban atas kebingungan Anda di tempat baru tanpa harus bertanya kepada siapapun.

3. Jika Tidak Mengerti Bahasa Lokal, Siapkan Diri untuk Membayar Mahal

Penipuan seperti ini sering terjadi di berbagai tempat di Indonesia. Salah satu karakteristik orang Indonesia adalah melihat orang yang bepergian sebagai orang yang memiliki uang lebih banyak. Ini membuat mereka tidak ragu untuk memungut biaya dan biaya lebih mahal dari yang seharusnya.

Ini berlaku untuk semua hal, mulai dari makanan, angkot, hingga cinderamata di tempat wisata. Agar tidak mudah terkecoh, perhatikan lingkungan Anda, terutama saat orang membayar. Belajarlah bahasa setempat sebisa mungkin, karena orang yang mengerti bahasa setempat memiliki kemungkinan sangat kecil untuk ditipu.

4. Tempat Makan Tanpa Daftar Harga

Ciri khas Indonesia adalah banyak penjual makanan dan minuman yang berbentuk pedagang kaki lima. Sayangnya, hanya 1 dari 10 penjual makanan kaki lima di Indonesia yang memasang daftar harga makanannya. Banyak orang yang menjadi korban dari kebiasaan buruk ini.

Oleh karena itu, sebelum memesan makanan di suatu tempat, sebaiknya Anda menanyakan harganya terlebih dahulu. Jangan takut atau malu untuk melakukannya. Praktik seperti ini sangat normal. Jika tidak, Anda bisa terkejut dengan harga makanan yang sangat tinggi, bahkan lebih tinggi dari harga makanan di restoran merek luar negeri.

5. SMS atau Telepon Menawarkan Hadiah

Ini adalah salah satu penipuan yang sering dialami oleh orang yang tidak waspada. Orang yang terkena penipuan ini mudah terpengaruh dan pergi ke ATM untuk mengirim uang meskipun mereka menerima SMS yang mengklaim bahwa mereka akan mendapat hadiah. Satu-satunya tips untuk menghindari penipuan ini adalah bersikap tenang dan tidak langsung terlalu senang saat menerima kontak yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.

Untuk menghindari terkena tipu muslihat atau scam, selalu berhati-hatilah dan waspada terhadap tawaran yang terlalu baik untuk menjadi kenyataan. Pelajari dan pahami dengan baik bagaimana cara mengenali tanda-tanda penipuan dan jangan mudah terpengaruh oleh omongan manis dari oknum yang tidak bertanggung jawab.

Teruslah berupdate dan berinformasi tentang berbagai jenis tipu muslihat yang mungkin terjadi di sekitar Anda, dan jangan ragu untuk meminta bantuan dari pihak berwajib jika mengalami hal-hal yang meragukan.

You may also like