Section Artikel
Matriks adalah Objek R yang elemen-elemennya disusun dalam tata letak persegi dua dimensi . Matriks ini mengandung unsur-unsur dari jenis atom yang sama. Meskipun kita dapat membuat matriks yang hanya berisi karakter atau nilai logika saja, mereka tidak banyak berguna. Kita akan gunakan matriks yang mengandung elemen numerik untuk digunakan dalam perhitungan matematika. Singkatnya, matriks adalah kumpulan data dua dimensi dengan kolom dan baris. Kolom adalah representasi data secara vertikal, sedangkan baris adalah representasi data secara horizontal.
Matriks dapat dibuat dengan fungsi matrix()
. Tentukan parameter nrow
dan ncol
untuk mendapatkan jumlah baris dan kolom:
Contoh
# Buat matrix thismatrix <- matrix(c(1,2,3,4,5,6), nrow = 3, ncol = 2) # Tampilkan matrix thismatrix
Output :
[,1] [,2]
[1,] 1 4
[2,] 2 5
[3,] 3 6
Catatan: Ingat fungsi c()
digunakan untuk menggabungkan item bersama.
Bisa juga membuat matriks dengan string:
Contoh
thismatrix <- matrix(c("apple", "banana", "cherry", "orange"), nrow = 2, ncol = 2) thismatrix
Output :
[,1] [,2]
[1,] "apple" "cherry"
[2,] "banana" "orange"
Seperti yang di contohkan oleh kode di atas, sekarang kita akan lebih memahami mengenai sintaks matriks di R. Sintaks dasar untuk membuat matriks di R :
matrix(data, nrow, ncol, byrow, dimnames)
Deskripsi Syntax :
data
adalah vektor masukan yang menjadi elemen data pada matriks.nrow
adalah jumlah baris yang akan dibuat.ncol
adalah jumlah kolom yang akan dibuat.byrow
adalah petunjuk logika. Jika TRUE maka elemen vektor masukan disusun berdasarkan baris.dimnames
adalah nama yang diberikan ke baris dan kolom.# Elemen disusun secara berurutan menurut baris. M <- matrix(c(3:14), nrow = 4, byrow = TRUE) print(M) # Elemen disusun secara berurutan berdasarkan kolom.. N <- matrix(c(3:14), nrow = 4, byrow = FALSE) print(N) # Tentukan nama kolom dan baris. rownames = c("row1", "row2", "row3", "row4") colnames = c("col1", "col2", "col3") P <- matrix(c(3:14), nrow = 4, byrow = TRUE, dimnames = list(rownames, colnames)) print(P)
Output :
[,1] [,2] [,3]
[1,] 3 4 5
[2,] 6 7 8
[3,] 9 10 11
[4,] 12 13 14
[,1] [,2] [,3]
[1,] 3 7 11
[2,] 4 8 12
[3,] 5 9 13
[4,] 6 10 14
col1 col2 col3
row1 3 4 5
row2 6 7 8
row3 9 10 11
row4 12 13 14
Elemen-elemen matriks dapat diakses dengan menggunakan indeks kolom dan baris dari elemen tersebut. Kami mempertimbangkan matriks P di atas untuk menemukan elemen spesifik di bawah ini. Kita mengakses itemnya dengan menggunakan tanda kurung []
. Angka pertama “1” dalam tanda kurung menentukan posisi baris, sedangkan angka kedua “2” menentukan posisi kolom:
Contoh
thismatrix <- matrix(c("apple", "banana", "cherry", "orange"), nrow = 2, ncol = 2) thismatrix[1, 2]
Output :
[1] "cherry"
Seluruh baris dapat diakses jika sudah menentukan koma setelah nomor dalam tanda kurung:
Contoh
thismatrix <- matrix(c("apple", "banana", "cherry", "orange"), nrow = 2, ncol = 2) thismatrix[2,]
Output :
[1] "banana" "orange"
Seluruh kolom dapat diakses jika menentukan koma sebelum nomor di tanda kurung:
Contoh
thismatrix <- matrix(c("apple", "banana", "cherry", "orange"), nrow = 2, ncol = 2) thismatrix[,2]
Output :
[1] "cherry" "orange"
Kita bisa mengakses lebih dari satu baris pada matris di R ini, gunakan fungsi c()
.
Contoh :
thismatrix <- matrix(c("apple", "banana", "cherry", "orange","grape", "pineapple", "pear", "melon", "fig"), nrow = 3, ncol = 3) thismatrix[c(1,2),]
Output :
[,1] [,2] [,3]
[1,] "apple" "orange" "pear"
[2,] "banana" "grape" "melon"
Kita bisa mengakses lebih dari satu kolom pada matris di R ini, gunakan fungsi c()
.
Contoh :
thismatrix <- matrix(c("apple", "banana", "cherry", "orange","grape", "pineapple", "pear", "melon", "fig"), nrow = 3, ncol = 3) thismatrix[, c(1,2)]
Output :
[,1] [,2]
[1,] "apple" "orange"
[2,] "banana" "grape"
[3,] "cherry" "pineapple"
Gunakan fungsi cbind()
untuk menambahkan kolom tambahan dalam Matriks:
Contoh
thismatrix <- matrix(c("apple", "banana", "cherry", "orange","grape", "pineapple", "pear", "melon", "fig"), nrow = 3, ncol = 3) newmatrix <- cbind(thismatrix, c("strawberry", "blueberry", "raspberry")) # tampilkan matrix yang baru newmatrix
Output :
[,1] [,2] [,3] [,4]
[1,] "apple" "orange" "pear" "strawberry"
[2,] "banana" "grape" "melon" "blueberry"
[3,] "cherry" "pineapple" "fig" "raspberry"
Catatan: Sel di kolom yang baru harus memiliki panjang yang sama dengan matriks yang sudah ada.
Gunakan fungsi rbind()
untuk menambahkan baris tambahan dalam Matriks:
Contoh
thismatrix <- matrix(c("apple", "banana", "cherry", "orange","grape", "pineapple", "pear", "melon", "fig"), nrow = 3, ncol = 3) newmatrix <- rbind(thismatrix, c("strawberry", "blueberry", "raspberry")) # tampilkan matrix yang baru newmatrix
Output :
[,1] [,2] [,3]
[1,] "apple" "orange" "pear"
[2,] "banana" "grape" "melon"
[3,] "cherry" "pineapple" "fig"
[4,] "strawberry" "blueberry" "raspberry"
Catatan: Sel di baris baru harus memiliki panjang yang sama dengan matriks yang sudah ada.
Gunakan fungsi c()
untuk menghapus baris dan kolom dalam Matriks:
Contoh
thismatrix <- matrix(c("apple", "banana", "cherry", "orange", "mango", "pineapple"), nrow = 3, ncol =2) #Hapus baris pertama dan kolom pertama thismatrix <- thismatrix[-c(1), -c(1)] thismatrix
Output :
[1] "mango" "pineapple"
Untuk mengetahui apakah item tertentu ada dalam matriks, gunakan operator %in%
:
Contoh
Periksa apakah “appel” ada dalam matriks:
thismatrix <- matrix(c("apple", "banana", "cherry", "orange"), nrow = 2, ncol = 2) "apple" %in% thismatrix
Output :
[1] TRUE
Gunakan fungsi dim()
untuk menemukan jumlah baris dan kolom dalam Matriks:
Contoh
thismatrix <- matrix(c("apple", "banana", "cherry", "orange"), nrow = 2, ncol = 2) dim(thismatrix)
Output :
[1] 2 2
Gunakan fungsi length()
untuk mencari dimensi Matriks:
Contoh
thismatrix <- matrix(c("apple", "banana", "cherry", "orange"), nrow = 2, ncol = 2) length(thismatrix)
Output :
[1] 4
Total sel dalam matriks adalah jumlah baris yang dikalikan dengan jumlah kolom.
Dalam contoh di atas: Dimensi = 2 * 2 = 4.
Kita bisa melakukan loop melalui matriks menggunakan for
loop. Putaran akan dimulai dari baris pertama dan akan bergerak ke kanan:
Contoh
Ulangi item pada matriks dan cetak:
thismatrix <- matrix(c("apple", "banana", "cherry", "orange"), nrow = 2, ncol = 2) for (rows in 1:nrow(thismatrix)) { for (columns in 1:ncol(thismatrix)) { print(thismatrix[rows, columns]) } }
Output :
[1] "apple"
[1] "cherry"
[1] "banana"
[1] "orange"
Gunakan fungsi rbind()
atau cbind()
untuk menggabungkan dua atau lebih matriks bersama-sama:
Contoh
# Kombinasikan matriks Matrix1 <- matrix(c("apple", "banana", "cherry", "grape"), nrow = 2, ncol = 2) Matrix2 <- matrix(c("orange", "mango", "pineapple", "watermelon"), nrow = 2, ncol = 2) # Tambahkan sebagai baris Matrix_Combined <- rbind(Matrix1, Matrix2) Matrix_Combined # Tambahkan sebagai kolom Matrix_Combined <- cbind(Matrix1, Matrix2) Matrix_Combined
Output :
[,1] [,2] [1,] "apple" "cherry" [2,] "banana" "grape" [3,] "orange" "pineapple" [4,] "mango" "watermelon" [,1] [,2] [,3] [,4] [1,] "apple" "cherry" "orange" "pineapple" [2,] "banana" "grape" "mango" "watermelon"
Kita dapat menjalankan operasi matematika pada matriks dengan menggunakan operator R. Hasil dari operasi matematika yang di jalankan juga akan berupa matriks.
Dimensi (jumlah baris dan kolom) harus sama untuk matriks yang terlibat dalam operasi.
Contoh
# buat matriks 2 x 3. matrix1 <- matrix(c(3, 9, -1, 4, 2, 6), nrow = 2) print(matrix1) matrix2 <- matrix(c(5, 2, 0, 9, 3, 4), nrow = 2) print(matrix2) # tambahkan matriks result <- matrix1 + matrix2 cat("Hasil penjumlahan","\n") print(result) # Kurangi matriks result <- matrix1 - matrix2 cat("Hasil pengurangan","\n") print(result)
Output :
[,1] [,2] [,3]
[1,] 3 -1 2
[2,] 9 4 6
[,1] [,2] [,3]
[1,] 5 0 3
[2,] 2 9 4
Hasil penjumlahan
[,1] [,2] [,3]
[1,] 8 -1 5
[2,] 11 13 10
Hasil pengurangan
[,1] [,2] [,3]
[1,] -2 -1 -1
[2,] 7 -5 2
Contoh
# buat matriks 2 x 3. matrix1 <- matrix(c(3, 9, -1, 4, 2, 6), nrow = 2) print(matrix1) matrix2 <- matrix(c(5, 2, 0, 9, 3, 4), nrow = 2) print(matrix2) # Matriks perkalian. result <- matrix1 * matrix2 cat("Hasil dari perkalian","\n") print(result) # Matriks pembagian result <- matrix1 / matrix2 cat("Hasil dari pembagian","\n") print(result)
Output :
[,1] [,2] [,3]
[1,] 3 -1 2
[2,] 9 4 6
[,1] [,2] [,3]
[1,] 5 0 3
[2,] 2 9 4
Hasil dari perkalian
[,1] [,2] [,3]
[1,] 15 0 6
[2,] 18 36 24
Hasil dari pembagian
[,1] [,2] [,3]
[1,] 0.6 -Inf 0.6666667
[2,] 4.5 0.4444444 1.5000000
Sekian dulu yaa teman-teman semoga bermanfaat.