Dalam pemrograman, tipe data merupakan konsep yang penting.
Variabel dapat menyimpan data dari berbagai tipe dan tipe yang berbeda dapat melakukan hal yang berbeda.
Tidak seperti kebanyakan bahasa pemrograman lain seperti C atau Java yang mendeklarasikan variabel dengan tipe tertentu, pada R Language variabel tidak perlu dideklarasikan dengan tipe tertentu dan bahkan dapat mengubah tipe setelah disetel. R memiliki berbagai tipe data dan kelas objek.
Contoh
my_var <- 30 # my_var adalah tipe numerik my_var <- "Sally" # my_var sekarang berjenis karakter (alias string) my_var # print my_var
Output :
[1] "Sally"
Variabel pada R Language ditugaskan dengan R-Objects dan tipe data dari R-object menjadi tipe data dari variabel tersebut. Ada banyak tipe objek-R. Yang sering digunakan adalah –
Objek yang paling sederhana diantara yang di atas adalah objek vektor dan ada enam tipe data dari vektor atom ini, juga disebut sebagai enam kelas vektor. Objek-R lainnya dibangun di atas vektor atom :
Tipe Data | Contoh | Verifikasi |
---|---|---|
Logical | TRUE, FALSE | v <- TRUE print(class(v)) Output : [1] "logical" |
Numeric | 12.3, 5, 999 | v <- 23.5 print(class(v)) Output :[1] "numeric" |
Integer | 2L, 34L, 0L | v <- 2L print(class(v)) Output :[1] "integer" |
Complex | 3 + 2i | v <- 2+5i print(class(v)) Output :[1] "complex" |
Character | ‘a’ , ‘”good”, “TRUE”, ‘23.4’ | v <- "TRUE" print(class(v)) Output :[1] "character" |
Raw | “Hello” is stored as 48 65 6c 6c 6f | v <- charToRaw("Hello") print(class(v)) Output :[1] "raw" |
Dalam pemrograman R, tipe data yang paling dasar adalah objek-R yang disebut vektor yang menampung elemen dari kelas yang berbeda.
Tipe data dasar di R dapat dibagi menjadi beberapa tipe berikut:
Catatan : Harap dicatat di R jumlah kelas tidak terbatas hanya pada enam jenis di atas. Misalnya, kita dapat menggunakan banyak vektor atom dan membuat array yang kelasnya akan menjadi array.
Kita bisa menggunakan fungsi class()
untuk memeriksa tipe data variabel:
Contoh
# numeric x <- 10.5 class(x) # integer x <- 1000L class(x) # complex x <- 9i + 3 class(x) # character/string x <- "R is exciting" class(x) # logical/boolean x <- TRUE class(x)
Output :
[1] "numeric"
[1] "integer"
[1] "complex"
[1] "character"
[1] "logical"
Jika ingin membuat vektor dengan lebih dari satu elemen, maka kita harus menggunakan fungsi c()
yang artinya menggabungkan elemen-elemen tersebut menjadi sebuah vektor.
# Buat vektor. apple <- c('merah','kuning',"hijau") print(apple) # Dapatkan kelas vektornya. print(class(apple))
Output :
[1] "red" "green" "yellow" [1] "character"
Kita akan membahas beberapa tipe data pada R di bawah ini selanjutnya.
List adalah R-object yang dapat berisi berbagai jenis elemen di dalamnya seperti vektor, fungsi dan bahkan dapat memuat list lain di dalamnya.
Contoh
# Buat list. list1 <- list(c(2,5,3),21.3,sin) # Cetak list. print(list1)
Output :
[[1]]
[1] 2 5 3
[[2]]
[1] 21.3
[[3]]
function (x) .Primitive("sin")
Matriks adalah kumpulan data persegi dua dimensi. Hal itu dapat dibuat untuk menggunakan input vektor ke fungsi matriks.
Contoh :
# Buat matrix. M = matrix( c('a','a','b','c','b','a'), nrow = 2, ncol = 3, byrow = TRUE) print(M)
Output :
[,1] [,2] [,3]
[1,] "a" "a" "b"
[2,] "c" "b" "a"
Meskipun matriks dibatasi pada dua dimensi, array dapat terdiri dari beberapa dimensi. Fungsi array mengambil atribut dim yang dapat menghasilkan jumlah dimensi yang dibutuhkan. Pada contoh di bawah ini kita akan membuat sebuah array dengan dua elemen yang masing-masing merupakan matriks 3×3.
Contoh :
# Buat array. a <- array(c('merah','biru'),dim = c(3,3,2)) print(a)
Output :
, , 1
[,1] [,2] [,3]
[1,] "merah" "biru" "merah"
[2,] "biru" "merah" "biru"
[3,] "merah" "biru" "merah"
, , 2
[,1] [,2] [,3]
[1,] "biru" "merah" "biru"
[2,] "merah" "biru" "merah"
[3,] "biru" "merah" "biru"
Factor adalah objek-r yang dibuat menggunakan vektor. Digunakan untuk menyimpan vektor bersama dengan nilai-nilai yang berbeda dari elemen dalam vektor sebagai label. Label selalu character
terlepas dari apakah itu numerik atau character atau Boolean dll dalam vektor input. Dapat berguna dalam pemodelan statistik.
Contoh :
# Buat vector. apple_colors <- c('kuning','kuning','merah','biru','biru','biru','kuning') # Buat objek factor. factor_apple <- factor(apple_colors) # Tampilkan factor. print(factor_apple) print(nlevels(factor_apple))
Output :
[1] kuning
kuning
merah
biru
biru
biru
kuning
Levels: kuning
biru merah
[1] 3
Data Frames adalah objek data tabular. Tidak seperti matriks dalam data frame, setiap kolom dapat berisi mode data yang berbeda. Kolom pertama bisa numerik sedangkan kolom kedua bisa characterdan kolom ketiga bisa logical. Data Frames dibuat menggunakan fungsi data.frame()
Contoh :
# buat data frame. BMI <- data.frame( gender = c("Pria", "Pria","Wanita"), height = c(152, 171.5, 165), weight = c(81,93, 78), Age = c(42,38,26) ) print(BMI)
Output :
gender height weight Age 1 Pria
152.0 81 42 2 Pria 171.5 93 38 3 Wanita 165.0 78 26
Sekian beberapa tipe data yang dimiliki oleh R Language. Semoga bermanfaat !