Home » Ilmu Komputer » Metode RAD: Tahapan, Kelebihan dan Kekurangan

Metode RAD: Tahapan, Kelebihan dan Kekurangan

by Rini Rahmawati
by Rini Rahmawati

Ada banyak jalan menuju  Roma. Ini termasuk pengembangan aplikasi digital. Nah, disini Anda akan berkenalan dengan salah satu jalan tersebut. Namanya Rapid Application Development atau RAD.

Apa itu RAD? Bagaimana tahapan RAD? Lalu, apa saja kelebihan dan kekurangan RAD? Temukan jawabannya di artikel ini.

Apa itu RAD?

Rapid Application Development atau RAD adalah salah satu metode pengembangan aplikasi yang umum digunakan saat ini. Pendekatan ini menekankan pada proses pembuatan aplikasi berdasarkan prototyping, iterative, dan iterative feedback.

Dengan cara ini, aplikasi yang dibuat dapat dikembangkan dan ditingkatkan dengan cepat. Sangat adaptif dengan kebutuhan dan pertumbuhan dunia digital yang super cepat.

Sangat berbeda dengan metode pengembangan lainnya. Model Waterfall misalnya, dinilai kurang efisien. Memang, model Waterfall membutuhkan aplikasi yang  dirancang dari bawah ke atas. Baru setelah itu bisa dieksekusi. Jadi butuh waktu lama  untuk menerbitkan aplikasi.

Tahapan Rapid Application Development atau RAD

Tahapan RAD

Ada 4 langkah RAD yang harus dilalui pengembang saat mengembangkan aplikasi. Keempat langkah tersebut adalah:

  • Identifikasi kebutuhan proyek
  • Prototyping
  • Rapid construction dan feedback
  • Implementasi dan penyelesaian produk

Untuk memahami keempat langkah RAD di atas, lihat penjelasan di bawah ini.

1. Mendefinisikan Kebutuhan Proyek

RAD dimulai dengan mendefinisikan kebutuhan proyek. Pada tahap ini, tim harus menentukan kebutuhan yang harus dipenuhi dari sebuah proyek. Ini tidak perlu spesifik. Namun, mereka sangat umum dan bisa banyak. Dari situ, tim akan menentukan kebutuhan mana yang perlu diprioritaskan.

Setelah menentukan kebutuhan, tim akan mendefinisikan semuanya secara lebih rinci. Misalnya, tujuan yang diperlukan, jadwal dan anggaran. Semua anggota tim juga harus memikirkan masalah yang mungkin timbul selama pengembangan aplikasi. Belum lagi, mereka juga memikirkan strategi yang tepat untuk menghadapinya.

Pada dasarnya, langkah pertama ini berguna untuk memberikan gambaran umum tentang proyek yang ingin Anda kerjakan. Dalam prosesnya, tim dapat beralih ke hal-hal yang lebih spesifik. Jadi prosesnya sangat fleksibel.

2. Membuat Prototype

Hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah membuat prototype. Pengembang akan membuat prototipe aplikasi yang diinginkan sesegera mungkin. Lengkap dengan berbagai fitur dan fungsi.

Tujuannya hanya untuk memeriksa bahwa prototipe yang dibuat memenuhi kebutuhan pelanggan. Namun, langkah ini dapat diulang. Terkadang juga melibatkan pengguna untuk menguji dan memberikan umpan balik.

Proses ini memungkinkan tim untuk menyelidiki kemungkinan kegagalan di masa depan. Ini berguna untuk mengurangi kesalahan dan debugging. Selama fase ini, tim pengembangan memiliki modal untuk membuat aplikasi yang mudah digunakan, stabil, bebas bug, dan dirancang dengan baik.

3. Rapid Construction dan Feedback

Setelah mengetahui jenis aplikasi  yang ingin mereka buat, pengembang mengubah prototipe menjadi versi beta aplikasi hingga selesai. Sehingga dapat dikatakan bahwa periode RAD ini cukup intens. Pengembang terus-menerus mengkodekan aplikasi, menguji sistem, dan berintegrasi dengan pihak lain.

Karena alasan ini, pengembang menggunakan alat dan kerangka kerja yang mendukung RAD untuk meningkatkan kecepatan. Selain itu, proses ini terus berulang sambil terus meninjau umpan balik pelanggan. Baik itu  fitur, fungsionalitas, tampilan dan nuansa, semua aspek dari produk yang diproduksi.

Nah, jika prosesnya berjalan dengan baik, pengembang melanjutkan ke langkah berikutnya. Artinya, finishing atau eksekusi produk. Jika tidak, proses dapat berulang. Selain itu, jika sayangnya aplikasi tidak memenuhi kebutuhan, pengembang akan kembali ke proses prototyping.

4. Implementasi dan Finalisasi Produk

Di sini tugas utama pengembang adalah memperbaiki kekurangan yang mungkin timbul selama pengembangan aplikasi.

Tugas ini termasuk mengoptimalkan stabilitas aplikasi, meningkatkan antarmuka, melakukan pemeliharaan, dan membuat dokumentasi. Bagaimanapun, langkah terakhir ini diambil sebelum  aplikasi diajukan ke klien.

Kelebihan Rapid Application Development atau RAD

  • Persyaratan aplikasi dapat berubah sewaktu-waktu
  • Aplikasi dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan keinginan pengguna.
  • Meminimalkan kemungkinan kesalahan dan hal buruk lainnya.
  • Waktu pengembangan aplikasi bisa lebih cepat dan efisien.
  • Mempermudah proses integrasi

Kelemahan Rapid Application Development atau RAD

  • Membutuhkan tim dengan keterampilan teknis yang baik.
  • Membutuhkan kerjasama tim yang kuat.
  • Hanya cocok untuk proyek jangka pendek.
  • Hanya cocok untuk mengembangkan aplikasi secara modular (fokus pada fitur untuk menjadikannya modul terpisah).
  • Sulit diimplementasikan untuk mengembangkan aplikasi besar.

Kapan Harus Menggunakan Metode RAD?

Meskipun merupakan metode umum pengembangan aplikasi, tidak dapat disangkal bahwa RAD  tidak selalu ideal untuk implementasi. Berdasarkan karakteristik RAD yang dijelaskan, ada beberapa kondisi yang membuat efek RAD  lebih maksimal. Kapan itu?

1. Ketika Anda Memiliki Tim yang Kuat

Fase RAD benar-benar menekankan pentingnya umpan balik dan pengujian prototipe. Oleh karena itu, Anda harus memiliki tim yang kuat ketika ingin menggunakan model RAD. Tim ada di sini, bukan hanya tim pengembang in-house lho. Tetapi ada juga pengguna yang melakukan tes, anggota tim lain, dan pelanggan.

Mereka semua harus berkomitmen penuh pada proses pengembangan aplikasi. Dengan cara ini, mereka dapat memberikan umpan balik yang berkualitas dan tetap berpegang pada kemajuan yang telah disepakati.

2. Bila Anda Memiliki Modal Besar

Sekilas, RAD adalah model yang sangat efektif. Untuk alasan ini, Anda mungkin berpikir bahwa model ini adalah yang paling ekonomis.

Oh! Jangan bingung sendiri. RAD efisien dan cepat. Hanya saja untuk dapat melakukan hal ini secara efektif, Anda membutuhkan tim teknisi ahli yang dibayar tinggi. Jadi Anda masih membutuhkan modal besar untuk melakukan RAD.

3. Saat Anda Memiliki Waktu yang Sangat Sedikit

Jika Anda sedang terburu-buru untuk menjalankan aplikasi, RAD adalah solusinya. Metode ini tidak memakan banyak waktu dalam tahap perencanaan. Di sisi lain, pengembangan aplikasi dapat berjalan secara dinamis sesuai kebutuhan. Plus, pengujian dan umpan balik yang intens membuat hasil aplikasi lebih stabil.

You may also like