Fungsi fprintf()
digunakan untuk dapat menulis string yang diformat ke aliran keluaran yang ditentukan (contoh: file atau database).
Parameter arg1, arg2, ++ akan disisipkan pada tanda persen (%) di string utama. Fungsi ini bekerja “step by step”. Pada tanda% pertama, arg1 dimasukkan, pada tanda% kedua, arg2 dimasukkan, dll.
Catatan: Jika ada lebih tanda % daripada argumen, maka harus menggunakan placeholder. Placeholder disisipkan setelah tanda% dan terdiri dari nomor argumen dan “\$”. Lihat contoh dua.
Tip: Fungsi terkait: printf (), sprintf (), vprintf (), vsprintf ()
dan vfprintf ()
fprintf(stream,format,arg1,arg2,arg++)
Parameter | Deskripsi |
---|---|
stream | Required. Menentukan tempat untuk menulis / mengeluarkan string |
format | Required. Menentukan string dan cara memformat variabel di dalamnya. Nilai format yang memungkinkan: %% – Mengembalikan tanda persen % b – Bilangan biner % c – Karakter sesuai dengan nilai ASCII % d – Angka desimal bertanda tangan (negatif, nol atau positif) % e – Notasi ilmiah menggunakan huruf kecil (misalnya 1.2e + 2) % E – Notasi ilmiah menggunakan huruf besar (misalnya 1.2E + 2) % u – Angka desimal tak bertanda (sama dengan atau lebih besar dari nol) % f – Angka floating-point (pengaturan lokal sadar) % F – Angka floating-point (tidak diketahui pengaturan lokal) % g – lebih pendek dari% e dan% f % G – lebih pendek dari% E dan% f % o – Nomor oktal % s – String % x – Angka heksadesimal (huruf kecil) % X – Angka heksadesimal (huruf besar) Nilai format tambahan. Ini ditempatkan di antara% dan huruf (contoh% .2f): (Memaksa + dan – di depan angka. Secara default, hanya angka negatif yang ditandai) ‘(Menentukan apa yang akan digunakan sebagai pengisi. Defaultnya adalah spasi. Harus digunakan bersama dengan penentu lebar. Contoh:%’ x20s (ini menggunakan “x” sebagai pengisi) (Kiri-membenarkan nilai variabel) [0-9] (Menentukan lebar minimum yang dipegang dari nilai variabel) . [0-9] (Menentukan jumlah digit desimal atau panjang string maksimum) Catatan: Jika beberapa nilai format tambahan digunakan, urutannya harus sama seperti di atas. |
arg1 | Required. Argumen yang akan disisipkan di%pertama -sign dalam format string |
arg2 | Optional. Argumen yang akan disisipkan di%kedua -sign dalam format string |
arg++ | Optional. Argumen yang akan disisipkan di ketiga, keempat, dll.tanda% -Sign dalam format string |
Return Value: | Mengembalikan panjang string yang tertulis |
---|---|
PHP Version: | 5+ |
Contoh 1
Tulis beberapa teks ke file teks bernama “test.txt”:
<?php $number = 9; $str = "Beijing"; $file = fopen("test.txt","w"); echo fprintf($file,"Ada %u juta sepeda di %s.",$number,$str); ?> /* Output : 40 Ada 9 juta sepeda di Beijing.
Contoh 2
Tulis beberapa teks ke file:
<?php $number = 145; $file = fopen("test.txt","w"); fprintf($file,"%f",$number); ?> //Output : 145.000000
Contoh 3
Penggunaan placeholder:
<?php $number = 123; $file = fopen("test.txt","w"); fprintf($file,"Dengan 2 desimal: %1\$.2f \nTanpa desimal: %1\$u",$number); ?> /* output : Dengan 2 desimal: 123.00 Tanpa desimal: 123
Contoh 4
Menggunakan printf() untuk mendemonstrasikan semua kemungkinan nilai format:
<?php $num1 = 123456789; $num2 = -123456789; $char = 50; // Karakter ASCII 50 adalah 2 // Catatan: Nilai format "%%" mengembalikan tanda persen printf("%%b = %b <br>",$num1); // Binary number printf("%%c = %c <br>",$char); // ASCII karakter printf("%%d = %d <br>",$num1); // Angka desimal bertanda tangan printf("%%d = %d <br>",$num2); // Angka desimal bertanda tangan printf("%%e = %e <br>",$num1); // Notasi ilmiah (lowercase) printf("%%E = %E <br>",$num1); // Notasi ilmiah (uppercase) printf("%%u = %u <br>",$num1); // Angka desimal tak bertanda tangan (positive) printf("%%u = %u <br>",$num2); // Angka desimal tak bertanda tangan (negative) printf("%%f = %f <br>",$num1); // Angka floating-point (local settings aware) printf("%%F = %F <br>",$num1); // Angka floating-point (not local settings aware) printf("%%g = %g <br>",$num1); // Lebih pendek dari %e dan %f printf("%%G = %G <br>",$num1); // Lebih pendek dari %E dan %f printf("%%o = %o <br>",$num1); // Octal number printf("%%s = %s <br>",$num1); // String printf("%%x = %x <br>",$num1); // Bilangan Hexadecimal (lowercase) printf("%%X = %X <br>",$num1); // Bilangan Hexadecimal (uppercase) printf("%%+d = %+d <br>",$num1); // Sign specifier (positive) printf("%%+d = %+d <br>",$num2); // Sign specifier (negative) ?> /* Output : %b = 111010110111100110100010101 %c = 2 %d = 123456789 %d = -123456789 %e = 1.234568e+8 %E = 1.234568E+8 %u = 123456789 %u = 18446744073586094827 %f = 123456789.000000 %F = 123456789.000000 %g = 1.23457e+8 %G = 1.23457E+8 %o = 726746425 %s = 123456789 %x = 75bcd15 %X = 75BCD15 %+d = +123456789 %+d = -123456789