Python adalah salah satu bahasa pemrograman yang paling sering digunakan saat ini. Berkat popularitas ini, pengembang dan programmer memiliki banyak alat dan sumber daya yang mereka inginkan. Dalam artikel ini akan membahas dua framework Python paling populer yaitu Flask vs Django.
Kita akan mulai dengan membahas bagaimana pengertian dari kedua framework tersebut termasuk pengaplikasiannya. Kemudian akan membahas tentang perbandingan antara Flask dan Django, dengan menyoroti perbedaan dan kesamaan diantara keduanya.
Section Artikel
Dirilis pada tahun 2010, Flask adalah aplikasi web micro framework. Aplikasi ini tidak tergantung pada library eksternal, meskipun memiliki ekstensi seperti object-relational mapping, open authentication systems, form validations, mekanisme uploading, dan tools lainnya.
Karakteristik utama Flask meliputi :
Karena Flask adalah framework yang mudah dan tidak rumit sehingga sangat bagus untuk pengembang yang ingin mengembangkan aplikasi web kecil hingga menengah dengan cepat.
Jika pengembang menginginkan fleksibilitas, kesederhanaan, dan kontrol yang halus, maka direkomendasikan untuk menggunakan Flask.
Kita harus mempelajari Flask jika Kita lebih tertarik dengan pengalaman pengembangan dan peluang belajar atau jika Kita ingin lebih mengontrol komponen mana yang Kita gunakan, seperti jenis database dan cara Kita berinteraksi dengannya.
Perusahaan dan organisasi yang menggunakan Flask termasuk Lyft, MIT, Netflix, dan Reddit.
Dirilis pada tahun 20025, Django adalah framework pengembangan web full-stack dan tingkat tinggi yang sering disebut dengan pendekatan sistem “batteries included”. Karakteristik “batteries included” memudahkan desainer Django untuk melompat dan mulai bekerja dengannya segera, daripada harus mengkonfigurasi kerangka kerja sebelumnya.
Django memberi pengembang pengalaman inklusif out of the box, termasuk administrative panel, database interfaces, object-relational mapping, dan struktur direktori untuk aplikasi. Framework ini ideal untuk pengembang yang ingin membuat aplikasi web lebih cepat dan dengan lebih sedikit waktu yang biasanya banyaka memakan waktu di bagian coding.
Fitur penting Django meliputi :
Django digunakan untuk membuat situs web yang kompleks dan berbasis database dengan memudahkan desainer dari aspek pengembangan dan pengkodean yang lebih membosankan. Jika pengembang menginginkan cara untuk mengembangkan situs web dengan cepat dan efektif, maka direkomendasikan untuk menggunakan Django.
Kita harus belajar Django jika Kita lebih fokus pada produk akhir, terutama jika aplikasi seperti e-store, blog, atau situs berita. Kita dapat menggunakan Django untuk proyek yang lebih kecil disamping beralih ke Flask.
Perusahaan dan organisasi yang menggunakan Django yaitu Pinterest, Instagram, dan Accenture.
Baik Flask dan Django adalah kerangka web bersifat open source yang digunakan untuk Python. Keduanya memiliki komunitas penggunaan yang mapan dan matang, populer dan didukung secara luas, serta menawarkan pengembang cara untuk meningkatkan produktivitas pemrograman mereka.
Berikut adalah beberapa perbedaan Utama antara Flask dan Django yaitu :
Parameter | Flask | Django |
Tipe Framework Python | Framework web Python yang sederhana, ringan, minimalis | Full stack framework web Python dengan berdasarkan pendekatan “batteries included” |
Admin Framework | Tidak ada tools untuk menangani tugas administrasi | Berisi kerangka kerja admin yang siap digunakan boot-strapping tool sehingga memungkinkan pengembang membangun aplikasi web tanpa input eksternal |
Template | Mengandalkan Jinja2 | Memiliki engine template yang menghemat waktu |
Baik digunakan untuk | Aplikasi sederhana yang tidak membutuhkan banyak pengkodean dan dapat dibangun dengan mudah | Digunakan untuk proyek yang lebih besar sehingga membutuhkan lebih banyak fungsionalitas |
Footprint | Membutuhkan lebih sedikit baris kode | Membutuhkan lebih dari dua kali baris angka kode sebagai Flask |
Kemudahan mempelajari | Mudah dipelajari | Rumit untuk dipelajari |
Best Practices | Karena lebih terbuka, pengembang tidak akan selalu mengikuti best practices | Karena semuanya memiliki template, Django memastikan bahwa pengembang akan mengikuti best practices |
Skalabilitas | Skalabilitas tinggi dengan aplikasi sederhana, fleksibel | Tidak cocok untuk perubahan dinamis dan skalabilitas serta tidak fleksibel |
Database | Tidak mendukung kerangka kerja ORM, jadi pengembang harus mengetik di SQLAlchemy (Protest Social Mapper dan SQL toolkit for Python) untuk melakukan operasi database umum | Mendukung kerangka kerja ORM sehingga pengembang bekerja dengan banyak database, seperti PostgreSQL, SQLite, Prophet, MySQL, dan lain-lain. Pengembang tidak memerlukan pertanyaan SQL yang panjang untuk menjalankan operasi database sehari-hari. |
Singkatnya, Flask dan Django adalah framework pengembangan web dan aplikasi berbasis Python. Flask adalah framework ringan yang cocok untuk proyek yang lebih kecil dan memungkinkan pendekatan yang lebih sederhana. Kemudian disisi lain, Django adalah framework yang memberi pengembang semua yang mereka butuhkan untuk mengatasi proyek-proyek besar dan fungsionalitas yang tinggi.