Model distribusi binomial berkaitan dengan menemukan probabilitas keberhasilan suatu peristiwa yang hanya memiliki dua kemungkinan hasil dalam serangkaian percobaan. Misalnya, melempar koin selalu menghasilkan kepala atau ekor. Probabilitas menemukan tepat 3 kepala dalam melempar koin berulang kali selama 10 kali diperkirakan selama distribusi binomial.
R memiliki empat fungsi built-in untuk menghasilkan distribusi binomial, seperti di bawah ini :
dbinom (x, size, prob)
pbinom (x, size, prob)
qbinom (p, size, prob)
rbinom (n, size, prob)
Deskripsi :
x
adalah vektor angka.
p
adalah vektor probabilitas.
n
adalah jumlah observasi.
size
adalah jumlah percobaan.
prob
adalah probabilitas keberhasilan setiap percobaan.
Fungsi dbinom()
digunakan utnuk memberikan distribusi kepadatan probabilitas di setiap titik.
Contoh
# Buat sampel 50 angka yang bertambah 1. x <- seq(0,50,by = 1) # Buat distribusi binomial. y <- dbinom(x,50,0.5) # Beri nama file chart png(file = "dbinom.png") # Plot grafik untuk sampel ini. plot(x,y) # Simpan file. dev.off()
Output :
Fungsi pbinom()
digunakan untuk memberikan probabilitas kumulatif dari suatu peristiwa. Ini adalah nilai tunggal yang mewakili probabilitas.
Contoh
# Kemungkinan mendapatkan 26 kepala atau kurang dari 51 lemparan koin. x <- pbinom(26,51,0.5) print(x)
Output :
[1] 0.610116
Fungsi qbinom()
digunakan untuk mengambil nilai probabilitas dan memberikan angka yang nilai kumulatifnya cocok dengan nilai probabilitas.
Contoh
# Berapa kepala yang memiliki probabilitas 0,25 akan keluar saat menjadi koin # dilempar 51 kali. x <- qbinom(0.25,51,1/2) print(x)
Output :
[1] 23
Fungsi rbinom()
digunakan untuk menghasilkan jumlah nilai acak yang diperlukan dari probabilitas yang diberikan dari sampel tertentu.
Contoh
# Temukan 8 nilai acak dari sampel 150 dengan probabilitas 0,4. x <- rbinom(8,150,.4) print(x)
Output :
[1] 58 61 59 66 55 60 61 67