Ada berbagai jenis database yang digunakan saat ini di industri. Ada beberapa yang menggunakan database SQL dan ada juga beberapa yang menggunakan database NoSQL. Untuk menentukan database terbaik yang akan digunakan sesuai kebutuhan, kita perlu memahami perbedaan antara database SQL dan NoSQL. Artikel ini akan memaparkan bagaimana perbedaan antara SQL dan NoSQL dengan penjelasan yang mendalam.
Section Artikel
SQL adalah bahasa database yang paling sering digunakan untuk memperbarui database, menjalankan kueri, dan mengelola izin atau permission. Dirancang untuk sistem manajemen database relasional, aplikasi utama SQL mencakup penulisan skrip terintegrasi, mensetting dan menjalankan analisa kueri, dan penambahan, pembaruan, dan penghapusan baris dan kolom data dalam database.
NoSQL adalah sistem database yang, seperti dikatakan dalam penamaanya yaitu tidak menggunakan Structured Query Language (SQL) untuk mengirimkan kueri. Dengan menggunakan database NoSQL, Kita dapat menyimpan data yang tidak terstruktur dalam volume besar. Seperti yang diharapkan, proses ini menghasilkan throughput yang jauh lebih baik, kecepatan baca / tulis – memungkinkan untuk penskalaan keluar dari server secara horizontal. Sistem NoSQL yang sangat populer adalah MongoDB, yang menggunakan JSON (Javascript Object Notation) untuk merumuskan kueri.
Database NoSQL dikategorikan ke dalam 4 tipe utama. Mari kita bahas setiap tipe tersebut untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik :
Berikut kita lihat bagaimana perbedaan utama dari SQL dan NoSQL dari bagan dibawah ini :
SQL | NoSQL | |
Tipe Database | Relational database | Non-Relational database |
Skema | Pre-defined schema | Dynamic schema |
Kategori Database | Table-based databases | Document-based databases |
Bahasa | Structured Query Language | Un-Structured Query Language |
Kompleksitas Query | Sangat cocok untuk kueri yang kompleks | Tidak cocok untuk kueri yang kompleks |
Online Processing | Digunakan untuk OLTP | Digunakan untuk OLAP |
Basis Properties | Berdasarkan basis ACID properties | Berdasarkan basis CAP theorem |
Skalabilitas | Dapat diskalakan secara vertikal | Dapat diskalakan secara horizontal |
Elastisitas | Membutuhkan downtime dalam banyak kasus | Otomatis, Tidak perlu outage |
Contoh | MySQL, Oracle | MongoDB, Cassandra |