Home » Ilmu Komputer » 4 Tier Data Center dan Fungsinya

4 Tier Data Center dan Fungsinya

by Rini Rahmawati
by Rini Rahmawati

Data center yang kompleks biasanya memiliki tier yang dibagi berdasarkan fungsionalitasnya. Hal ini bertujuan untuk memastikan pengelolaan data di perusahaan berjalan dengan lancar. Namun, apakah Anda tahu apa itu tier data center? Berikut ini akan dijelaskan perbedaan antara tier 1, tier 2, tier 3, dan tier 4 pada pusat data yang dibutuhkan oleh perusahaan Anda!

Apa Itu Tier Data Center

Tier pada data center adalah salah satu cara untuk mengkategorikan tingkat keandalan dan fungsionalitas sebuah pusat data. Tier ini membantu memastikan bahwa perusahaan dapat menjalankan operasinya dengan lancar dan menghindari risiko downtime yang berdampak negatif pada bisnis.

Tier Data Center adalah sistem yang digunakan untuk menggambarkan jenis infrastruktur data tertentu secara konsisten. Tier 1 merupakan infrastruktur yang paling sederhana, sedangkan tier 4 adalah infrastruktur yang paling kompleks dan memiliki komponen yang paling banyak.

Setiap tier saling terkait karena mencakup komponen yang diperlukan dari semua tingkatan di bawahnya. Penggunaan tier pada pusat data merupakan cara efektif untuk menggambarkan komponen infrastruktur yang digunakan di pusat data bisnis Anda.

Meskipun komponen pada tier 4 lebih kompleks dibandingkan tier di bawahnya, hal ini tidak berarti tier tersebut selalu sesuai untuk kebutuhan perusahaan Anda. Penting untuk mempertimbangkan bahwa jika Anda hanya berinvestasi di infrastruktur tier 1, data center Anda tetap dapat memiliki performa yang baik. Begitu pula jika Anda berinvestasi pada tier 4, bisnis Anda tetap tidak dapat terhindar dari berbagai risiko.

Karena itu, sebelum berinvestasi pada data center, penting untuk memahami apa itu tier dan perbedaan dari masing-masing tier pada data center.

Jenis Tier Data Center

Terdapat 4 tier pada pusat data. Tier 1 merupakan tingkatan yang paling sederhana, sedangkan tier 4 adalah yang paling kompleks. Berikut ini akan dijelaskan perbedaan keempat tier tersebut.

1. Tier 1 Data Center

Tier 1 data center adalah tingkatan yang paling sederhana dalam sebuah infrastruktur pusat data. Sebuah rak server yang berisi satu setumpuk server dapat dikategorikan sebagai tier 1 pada pusat data.

Data center yang mengikuti standar tier 1 hanya dapat menjamin waktu operasional (uptime) sebesar 99,671% dengan 28,8 jam waktu henti setiap tahun. Selain itu, pusat data tier 1 umumnya tidak memiliki peralatan IT yang mendukung redundansi.

Namun, tier 1 data center tidak membutuhkan redundansi. Ini berarti bahwa pusat data pada tingkat ini tidak harus menyediakan cadangan dasar, seperti pengaturan daya dan pendinginan sederhana, serta Uninterrupted Power Supply (UPS).

Tier 1 data center cocok digunakan untuk perusahaan skala kecil dan menengah dengan biaya penyediaan infrastruktur yang terjangkau.

2. Tier 2 Data Center

Sementara itu, tier 2 data center menawarkan semua kemampuan yang ada pada tier 1, namun dengan opsi redundansi tambahan. Tier 2 memiliki satu input daya, namun dengan tambahan fail-safe untuk cadangan yang termasuk modul UPS, pendingin, pompa, dan generator energi.

Pusat data tier 2 menjamin uptime yang lebih tinggi, yaitu 99,741% dengan waktu henti yang tidak lebih dari 1361 menit setahun. Pada dasarnya, tier 2 memiliki banyak kesamaan dengan tier 1, namun dengan beberapa tambahan terutama dalam hal pertahanan, keseimbangan kinerja, dan biaya penyediaan infrastruktur yang baik.

Tier 2 data center cocok digunakan untuk perusahaan skala kecil dan menengah yang ingin menghemat biaya penyediaan infrastruktur.

3. Tier 3 Data Center

Tier 3 data center menunjukkan peningkatan signifikan dalam waktu operasional jika dibandingkan dengan tier sebelumnya. Pusat data pada tingkat ini menawarkan uptime sebesar 99,982%, dengan waktu henti maksimal 95 menit per tahun.

Dengan peningkatan ini, persyaratan untuk kemampuan redundansi pada tier 3 menjadi lebih komprehensif. Jika tier 1 dan 2 hanya membutuhkan satu jalur untuk daya dan pendingin, maka tier 3 membutuhkan jalur redundan tambahan untuk cadangan yang akan diaktifkan ketika terjadi kegagalan.

Perusahaan skala kecil dan perusahaan skala menengah umumnya akan lebih suka menggunakan tier 3. Hal ini untuk perlindungan redundansi yang dianggap jauh lebih baik.

4. Tier 4 Data Center

Tier 4 adalah tingkatan tertinggi dalam infrastruktur pusat data. Apa itu Tier 4 data center? Berbeda dengan tiga tier sebelumnya, tingkat ini menawarkan waktu operasional (uptime) sebesar 99,995%, dengan waktu henti tahunan yang tidak lebih dari 26 menit.

Selain itu, tier 4 juga menawarkan tampilan 2N dan 2N+1, yaitu infrastruktur yang sepenuhnya redundan. Hal ini menjadi perbedaan utama antara tier 3 dan 4.

Tier 4 data center menjadi standar keamanan tertinggi untuk pusat data, sehingga perusahaan yang membutuhkan ketersediaan konstan, yang merupakan sebagian besar bisnis saat ini, memilih menggunakan data center pada tingkatan ini.

Apa Tier yang Sesuai untuk Organisasi Anda?

Sebelum membangun infrastruktur data center untuk perusahaan, perlu dipahami apa itu tier dan perbedaan antara tier 1 hingga tier 4. Dengan memahami ini, nantinya perusahaan dapat menyesuaikan pembangunan data center dengan kebutuhan bisnis.

Menentukan tier yang sesuai untuk organisasi Anda tergantung pada berbagai faktor seperti ukuran organisasi, tingkat ketersediaan yang diperlukan, anggaran, dan lain sebagainya.

Jika Anda memiliki perusahaan skala kecil atau menengah dengan anggaran yang terbatas, maka tier 1 atau tier 2 mungkin menjadi pilihan yang tepat untuk Anda. Namun, jika Anda memiliki perusahaan besar dan memerlukan ketersediaan yang lebih tinggi, maka tier 3 atau tier 4 mungkin lebih cocok.

Jangan lupa bahwa semakin tinggi tier, semakin mahal biaya pembangunannya. Sehingga, sebelum memilih tier yang tepat, pastikan Anda mempertimbangkan anggaran Anda dan apakah Anda dapat membenarkan biaya tambahan untuk tier yang lebih tinggi.

Jika Anda kesulitan menentukan tier mana yang sesuai untuk organisasi Anda, disarankan untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan data center profesional. Mereka dapat membantu Anda mengevaluasi kebutuhan bisnis Anda dan memberikan saran tentang tier mana yang paling sesuai untuk organisasi Anda.

You may also like