Home » Logical Thinking » Pasar Modal Semua Orang Jadi Coach dan Expert

Pasar Modal Semua Orang Jadi Coach dan Expert

by Sutiono S.Kom., M.Kom ., M.T.I
by Sutiono S.Kom., M.Kom ., M.T.I

[tulisan ini bentuk keprihatinan dan potensi bubble di bursa yang akan membangkrutkan investor retail yang berinvestasi hanya dengan ikut ikutan]

[Note: Saya bukan investor kawakan, hanya seorang yang memiliki background IT dan logical thinking yang cukup kuat 😀. Jadi tidak perlu follow pemikiran ataupun pendapat saya jika menurut anda itu keliru.]

Mansurmology, Sangmology, dan ratusan mology lainnya dikenal dalam transaksi bursa saham. Dimana mereka memberikan analis.

Parahnya lagi, banyak investor pemula yang ikut ikutan dalam membeli saham sesuai dengan rekomendasi mereka tanpa menganalisis lagi lebih detil mengenai emiten yang di beli.

Apakah orang yang memberikan rekomendasi ini salah ? yah jelas tidak, yang ikut-ikutan membeli tanpa dasar analisis yang kuatlah yang harus menanggung risikonya.

Untung dan RUGI

Investasi ikut – ikutan tanpa analisis yah membawa diri kita bagai pohon bambu yang super tinggi dan dalam tiupan angin kencang. Ikutan bisa untung koq? iya tidak masalah, tapi harus ingat konsekwensinya. Kerugian dalam investasi, bahkan super besar.

Bagi investor baru, mungkin saat ini aman saja karena ARB Bursa selama pandemi diset maksimal 7%. Jadi tidak bisa turun dalam di satu hari. Nanti kalau ini sudah di lepas, bubble sepertinya tidak bisa dielakkan.

Lihat saja Grafik saham BRIS, ANTM, INCO, ISAT, lalu MCAS (yang dipromosikan artis), sudah naik mungkin 100-bahkan 1000% dari titik terendah mereka di tahun 2020.

Kalau dilihat dikarenakan beberapa euforia yang terlalu tinggi seperti isu merger bank syariah, mobil listrik, dan merger Indosat.

Kalau anda sudah menganalisis harga saham perusahaan tersebut sesuai dengan fundamentalnya, It’s Ok untuk di beli. Namun jika hanya ikut-ikutan waspada saja.

Semua Orang Ingin Jadi Pengamat di Pasar Modal

Nah, pasar modal adalah tempat di mana semua orang merasa menjadi pengamat handal. Tidak heran, karena di pasar modal teori-teori yang ada sangat mudah di pahami, tidak banyak istilah-istilah yang rumit. Setidaknya ada dua istilah populer seperti :

Analisis Fundamental

Dimana kita melakukan analisis terhadap fundamental perusahaan. Hal ini termasuk keuangan, bisnis, dan berbagai isu terkait dengan perusahaan tersebut. Umum di pakai oleh investor berbasis value seperti Warren Buffet dan Lo Keng hong.

Analisis Technical

Analisis menggunakan grafik yang umum yaitu garis support dan resisten untuk melihat pergerakan harga saham. Umum di pakai para investor yang lebih memilih trading.

Baik fundamental dan technical tidak sulit di pelajari, nah banyak yang sudah merasa jadi master “Saham” hanya dengan mempelajari ini di dukung saham yang di pilih naik ratusan persen mengikuti pasar yang bullish.

Menjadi Pakar/Coach itu Beban Moralnya Besar!

Saya paham, anda untung, mungkin ratusan persen, dan merasa ilmu saham fundamental maupun technical sudah di pahami.

Tapi tahukah anda, tidak ada yang pasti dalam dunia saham itu ? Beban moral ketika seseorang mengikuti kita dalam pemilihan emiten sangat berat. Baik untung maupun rugi. Setidaknya anda harus memuat disclaimer di bagian bawah, agar investor baru paham bahwa ini hanya analisis, bisa benar dan mungkin 99% bisa salah.

Jangan terlalu over PD, nanti anda sendiri yang terjebak dan bahkan kebablasan hingga berani mengelola dana Orang lain.

Ada Yang Berani Menawarkan Mengelola Dana

  • Saya bisa kelola dana anda, bunganya 3 bulan 10%, saya tradingin, gak bakal loss.
  • Ayo saya kelola dana anda, nanti 70% keuntungan buat anda 30% buat saya
  • Ayo ikut grup premium kita, tips jitu kita pasti bikin profit terus.

Dan mungkin banyak lagi pakar saham dadakan yang mulai berani menawarkan Investor seperti statement di atas.

Menurut saya ini MENGERIKAN DAN MEMALUKAN, menurut saya, ketika anda mengikuti hal hal seperti ini, artinya anda sedang berjudi. Contoh saja pertandingan sepak bola, siapa yang tidak bisa memprediksi ? tapi konsekwensinya yah bisa menang bisa kalah. Ketika prediksi menang, para analisis di puji, ketika kalah di caci.

Nah yang menanggung semuanya adalah orang yang mengikuti prediksi tersebut dengan membabi buta, karena semua hanya base on prediction.

Ketika itu benar, tidak akan ada lagi orang kerja, semua mungkin profesinya adalah trader saham atau pun komoditas lainnya, loh kan hebat, prediksinya akurat terus, cuan bisa konsisten 10% per bulan, ngapain lagi kerja. Logika kasarnya seperti itu.

Beberapa yang sudah berani membuat group premium atau bahkan mengelola dana secara tidak resmi, cepatlah tobat. Dan yang ikut-ikutan, anda harus paham, mereka bukan mendapatkan uang dari trading, melainkan dari anda yang menjadi korbannya dengan istilah member VIP, dll.

Pendapat Saya : Cari Jati Diri dan Kembangkan Logika dalam Investasi

Ketika anda tidak memiliki jati diri dalam berinvestasi maka akan sulit mendapatkan apa yang anda inginkan, karena tidak ada arah yang jelas. Jadi diri hanya dapat anda temukan ketika anda berkecimpung dan memiliki pengalaman di dalamnya.

Di awal, sebaiknya anda mempelajari berbagai pendekatan, fundamental, technical, ataupun beberapa tips dari yang berpengalaman, lalu mengelolanya sendiri.

Coba – Coba – Coba – Coba – Coba, hingga anda menemukan jati diri dan paham dunia ini.

Analisa Fundamental adalah yang terpenting menurut saya, tentu kita tidak ingin membeli perusahaan yang “diujung tanduk” bukan?

Logical Investing / IT Logical Investing / Logicalmology / ITLogicalmology

Nah bukan mau ngajarin, ini sebatas pengalaman dan jati diri saya sendiri sebagai investor. Saya berinvestasi di dunia saham dengan mengikuti keinginan dan logika saya sendiri dengan Logical investing, logicalmology atau ITlogicalmology.

Tidak ada yang mempengaruhi saya dalam berinvestasi di dunia saham. Begitulah kasarnya bagaimana saya berinvestasi. Saya yakin dengan analisa dan keyakinan sendiri, dengan menganalisis ratusan faktor.

  • Fundamental
  • Technical (0.1%)
  • Prospek
  • Produk dan jasa perusahaan
  • Prospek global dan local
  • Pendapat pakar – pakar fundamental
  • Bahkan web dan history di google mengenai perusahaan dan produknya juga saya cari.

Fundamental saya ada puluhan faktor yang dipertimbangkan. Jadi ada sangat banyak faktor yang saya pertimbangkan sebelum memutuskan membeli emiten.

Jati diri akan kita temukan dari pengalaman dan pembelajaran tiada henti, bukan dari orang lain.

  • Jati diri akan membuat kita lebih percaya diri.
  • Jati diri membuat kita punya pegangan dan batasan
  • Jati diri membuat kita safe

Berinvestasilah dengan LOGIKA, Bukan ikut-ikutan!

You may also like