Home » Software » Sistem Pakar: Pengertian, Sejarah, Tujuan dan Metode

Sistem Pakar: Pengertian, Sejarah, Tujuan dan Metode

by Rhenn
by Rhenn

Perkembangan teknologi serta sistem informasi memberikan manfaat yang sangat banyak bagi peradaban modern manusia. Dari mulai manfaat yang dapat digunakan dalam keseharian hingga manfaat untuk pengembangan bisnis.

Sistem informasi terus dikembangkan mengemban tujuan supaya semakin memudahkan dan mengotomasi berbagai aspek dan pekerjaan. Supaya meminimalisir pengerjaan secara manual oleh tenaga manusia.

Sistem pakar atau yang dikenal juga dengan sebutan expert system menjadi suatu tren yang sukses saat ini. Sistem pakar yang berisi pengetahuan seorang ahli yang dapat digunakan untuk konsultasi. Penjelasan lengkap tentang sistem pakar dapat disimak dengan pemaparan di bawah ini.

Apa Itu Sistem Pakar?

Sistem pakar atau expert system adalah sebuah program komputer berupa sistem informasi yang memiliki kemampuan seorang ahli atau pakar mengenai suatu bidang keahlian atau keilmuan secara spesifik. Lebih sederhananya sistem pakar dapat dikatakan sebagai sebuah aplikasi yang mampu meniru kemampuan seorang pakar dalam suatu bidang, misalnya dokter, psikolog, dan lainnya.

Yang dimaksud dengan pakar atau expert dalam sistem pakar atau expert system ialah orang yang mempunyai keahlian dalam mengatasi dan menyelesaikan suatu permasalahan, dimana permasalahan tersebut tidak mampu diselesaikan oleh kebanyakan orang.

Nah, pengetahuan dari seorang pakar inilah yang digunakan untuk menjawab pertanyaan yang dimasukkan dalam sebuah program/aplikasi atau perangkat lunak yang disebut dengan sistem pakar.  

Sejarah Sistem Pakar

Sistem pakar yang saat ini telah berkembang, mengalami beberapa fase dalam sejarah perkembangannya. Berikut sejarah singkat dari sistem pakar:

  • Dendral, Tahun 1960-an

Pada tahun 1960-an sistem pakar yang pertama disebut dengan Dendral mulai dikembangkan di Stanford. Sebuah sistem pakar yang berisi rumus kimia dan data spektografi pada ikatan kimia yang ada dalam molekul yang mampu menentukan struktur molekul organik.

  • Mycin, Tahun 1970-an

Metodologi sistem pakar modern disebut-sebut terkait erat dengan pengembangan di tahun 1970-an yang disebut Mycin. Program ini memiliki kemampuan ahli medis yang dapat digunakan untuk mendiagnosis serta mengobati meningitis khusus serta infeksi darah bakteri. 

Sistem pakar ini juga dikembangkan di Stanford, dinyatakan sebagai salah satu sistem pakar pertama yang dapat memberikan pengambilan keputusan yang berdasarkan pada prinsip-prinsip logika kontrol, disesuaikan dengan spesifik area subjek. Sistem pakar yang berkembang saat ini banyak yang dipengaruhi oleh sistem Mycin.

Di masa sekarang ini sistem pakar telah banyak dikembangkan dalam berbagai bidang keilmuan. Peranannya cukup tinggi dalam mengatasi berbagai kebutuhan maupun kendala yang terjadi. 

Tujuan Penggunaan Sistem Pakar

Kenapa sistem pakar perlu digunakan? Berikut ini beberapa tujuan penggunaan dari sistem pakar sebagai jawaban dari pertanyaan tersebut:

  1. Untuk Interpretasi

Expert system atau sistem pakar ini dapat digunakan dengan tujuan untuk menyusun sebuah kesimpulan dari sekumpulan data mentah (raw data). Pengambilan keputusannya berdasarkan pada hasil dari observasi, mulai dari analisis citra, pengenalan kata yang ditemukan melalui ucapan, interpretasi sinyal, dan lain sebagainya.

  1. Untuk Prediksi

Sistem pakar memiliki kemampuan dalam memproyeksikan atau menggambarkan akibat dari suatu situasi dan kondisi tertentu. Sehingga akan didapatkan suatu prediksi akan hal yang dapat terjadi atas adanya kondisi atau situasi tersebut.

  1. Untuk Diagnosis

Dengan berdasarkan pada gejala yang diamati sistem pakar dapat memberikan atau menghasilkan diagnosis yang tepat serta menentukan penyebab dari malfungsi atau permasalahan yang ada. Misalnya menentukan jenis penyakit yang diderita dengan melihat dari gejala-gejala yang ada.

  1. Untuk Perancangan Desain

Sistem pakar mampu untuk membuat serta menentukan sebuah konfigurasi yang berkaitan dengan mana komponen sistem yang cocok untuk digunakan dalam memperoleh suatu kinerja tertentu. Dengan cara mengatasi dan memenuhi suatu kendala yang dialami. Seperti kebutuhan untuk merancang sebuah bangunan, lapangan, ruangan, atau yang lainnya.

  1. Untuk Perencanaan

Penggunaan sistem pakar juga dapat dipakai untuk merencanakan tindakan-tindakan apa yang dapat dilakukan untuk tujuan tertentu.

  1. Untuk Monitoring

Sistem pakar digunakan untuk mengerjakan pekerjaan yang didasarkan pada hasil pengamatan untuk mencapai hasil akhir atau suatu kondisi yang diharapkan. Sehingga apa yang dikerjakan dapat tetap sesuai jalur yang ditentukan dan memberi hasil akhir yang sesuai dengan harapan di awalnya.

  1. Untuk Debugging

Dengan penggunaan sistem pakar, suatu kendala data malfungsi yang bisa terjadi dapat diinterpretasikan dan ditentukan langkah untuk pencegahannya. Hingga akhirnya kegagalan atau malfungsi tersebut tidak sampai terjadi.

  1. Untuk Instruksi

Sistem pakar memiliki kemampuan dalam mendeteksi tingkat defisiensi terhadap pemahaman tentang domain subjek. Hingga dapat digunakan untuk kebutuhan instruksi akan suatu hal.

  1. Untuk Kontrol atau Pengaturan

Sistem pakar mempunyai kemampuan dalam melakukan pengaturan atau pengontrolan terhadap suatu pola tingkah laku yang ada di suatu lingkungan (environment) yang kompleks. Di antaranya kemampuan dalam mengontrol interpretasi, perbaikan, serta prediksi.

Struktur Sistem Pakar

Untuk menggunakan sistem pakar, diperlukan untuk mengetahui struktur yang digunakan pada sistem pakar terlebih dahulu. Terdapat 7 struktur yang digunakan pada sistem pakar, yaitu:

  1. User Interface 

Interface atau antarmuka adalah sebuah mekanisme yang merupakan sarana untuk berkomunikasi dan menjalin interaksi dengan user atau pengguna. Interface ini akan menerima informasi yang dikirimkan pengguna, untuk kemudian mengubahnya menjadi sebuah instruksi yang dapat diterima dan dimengerti oleh sistem.

  1. Basis Pengetahuan

Basis pengetahuan ini berisi tentang pemahaman berupa formulasi dan skema dari penyelesaian masalah.

  1. Knowledge Acquisition (Akuisisi Pengetahuan)

Knowledge Acquisition ialah sebuah proses akumulasi, transformasi, dan transfer tiap-tiap keahlian yang dapat dimanfaatkan atau digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah.

Akuisisi pengetahuan ini diambil dari sumber ilmu pengetahuan yang lalu diinput ke dalam suatu sistem komputer. Di dalam tahapan ini, seorang engineer memiliki tugas untuk menyerap berbagai pengetahuan yang nantinya ditransfer ke sistem basis pengetahuan.

  1. Inference Engine

Komponen inference engine ini berisi mekanisme penalaran dan pola pikir yang digunakan oleh para pakar agar mampu memecahkan sebuah permasalahan dengan baik. Mesin inferensi merupakan suatu program komputer yang dibuat untuk memberikan metodologi yang terdapat pada workplace, yang selanjutnya akan diolah untuk menghasilkan sebuah kesimpulan.

  1. Workplace / Blackboard

Workplace adalah suatu area yang berupa kumpulan dari memori kerja yang berfungsi untuk merekam setiap kejadian, yang juga di dalamnya termasuk keputusan sementara yang dapat diambil.

  1. Fasilitas Penjelasan

Fasilitas penjelasan ini merupakan komponen tambahan yang dimaksudkan untuk peningkatan penggunaan sistem pakar. Selain itu untuk melacak respon serta hasil penjelasan yang berkaitan dengan tingkah laku pada sistem pakar dengan cara yang interaktif.

  1. Perbaikan Pengetahuan

Kemampuan analisis yang baik yang juga dimiliki oleh sistem pakar dapat memberikan peningkatan pada kinerjanya. Kemampuan tersebut berupa keahlian dalam pembelajaran yang terkomputerisasi.

Hal ini membuat program atau aplikasi dapat membedakan akan apa yang dialami berupa kesuksesan atau kegagalan. Ini diperoleh berdasarkan pengetahuan yang masih relevan untuk dapat diaplikasikan di masa yang akan datang.

Metode Sistem Pakar

Beberapa metode yang digunakan dalam sistem pakar di antaranya adalah:

  1. AHP (Analytical Hierarchy Process)

AHP adalah sebuah metode yang diterapkan supaya sistem pakar dapat melakukan pengambilan keputusan dengan cara membandingkan antara beberapa pasangan dan kriteria pada sebuah variabel. 

Teknik analisis yang digunakan ialah penggunaan variabel untuk dianalisa menjadi bentuk hirarki berdasar pada sebuah urutan. Selanjutnya dilakukan perbandingan untuk kemudian ditarik kesimpulan yang didasarkan pada metrix yang ada supaya dapat menentukan nilai pada setiap kriteria serta variabel tersebut.

  1. Breadth First Search

Breadth First Search merupakan sebuah algoritma yang berfungsi untuk dapat melakukan pencarian data secara luas dalam sistem pakar. Penerapan metode ini dengan proses antrian data (queue) guna melakukan penyimpanan informasi yang sebelumnya telah dianalisa.

Dibutuhkan juga tabel boolean untuk menyimpan informasi dalam suatu simpul agar tidak terdapat informasi yang dikunjungi lebih dari satu kali.

  1. BFS (Best First Search)

Metode Best First Search ini adalah kombinasi dari DFS dengan Breadth First Search yang menjadikan sistem pakar dapat menyajikan output hasil analisa variabel yang sebelumnya sudah diproses.

  1. DFS (Depth First Search)

Metode DFS ini merupakan algoritma yang digunakan berupa proses penelusuran dengan menggunakan struktur pohon atau graf, serta berpatokan pada kedalaman data-datanya.

  1. Penelusuran ke Depan (Forward Chaining)

Penelusuran ke depan adalah sebuah teknik penalaran yang termasuk di dalam sistem pakar, yang diawali dari proses pencarian fakta. Fakta tersebut adalah fakta yang akan digunakan untuk menguji nilai dari suatu kebenaran terhadap hipotesis yang sedang dikembangkan.

  1. Penelusuran ke Belakang (Backward Chaining)

Penelusuran ke belakang atau backward chaining  merupakan kebalikan dari penelusuran ke depan atau forward chaining. Metode ini melakukan pelacakan sistem keputusan dengan diawali menarik kesimpulan terhadap suatu titik penalaran. Dilanjutkan melakukan penyusunan hipotesis sampai fakta yang ditemukan yang kemudian memberikan penilaian serta pengaturan dari hasil kesimpulan yang diperoleh. 

Contoh Sistem Pakar

Terdapat banyak aplikasi sistem pakar yang sudah dikembangkan oleh para ahli hingga saat ini, seperti:

  1. Dendral, yang merupakan sebuah aplikasi digunakan untuk mengidentifikasi struktur molekul pada campuran kimia yang tidak dikenal.
  2. MYCIN, merupakan perangkat lunak yang dibangun guna mendiagnosis berbagai jenis penyakit dengan memasukkan informasi dan data dari ahli atau pakar medis.
  3. Prospector, adalah aplikasi yang diterapkan untuk dipergunakan pada kebutuhan di bidang geologi.
  4. XCON dan XSEL, merupakan aplikasi atau perangkat lunak yang  digunakan untuk mengkonfigurasi sistem pada komputer besar.

Kelebihan Sistem Pakar

Penggunaan sistem pakar memiliki kelebihan sebagai berikut:

  1. Dapat meningkatkan produktivitas kerja, karena bisa membantu dalam menyelesaikan berbagai pekerjaan dengan waktu yang lebih cepat jika dibandingkan dengan dikerjakan secara manual.
  2. Mampu meningkatkan kualitas dari sisi pemberian nasihat atau dalam menjawab pertanyaan dengan lebih konsisten.
  3. Mempunyai tingkat keandalan yang relatif tinggi dan dapat bekerja secara real time, sehingga semua permasalahan dapat teratasi pada waktu yang cukup singkat.

Kekurangan Sistem Pakar

Setiap program yang dikembangkan dengan sebagus apapun tidak terlepas dari adanya kelemahan atau kekurangan. Kekurangan dari sistem pakar yaitu:

  1. Terkendala dalam mendapatkan pengalaman atau insight baru dengan cara menggunakan berbagai pendekatan yang dimiliki oleh banyak pakar atau beberapa pakar.
  2. Proses pembuatannya memerlukan biaya yang besar dengan tetap harus memperhatikan faktor kualitas dari pengetahuan yang nantinya akan dihasilkan.
  3. Hasil dari tingkat evaluasi expert system atau sistem pakar ini tidak mutlak 100% kebenarannya, tetapi masih diperlukan tahap pengujian berkala supaya didapat kesimpulan terbaik dari permasalahan tersebut.

Kesimpulan

Untuk pengambilan keputusan yang didasarkan pada informasi serta data-data yang sudah ada, sistem pakar dapat digunakan guna mempercepat sebuah pekerjaan. Pengguna dapat memilih jenis metode yang sesuai untuk digunakan dengan mempertimbangankan berbagai faktor. Di antara faktor yang bisa dijadikan pertimbangan seperti faktor keuangan serta sumber daya pada bidang bisnis yang miliki.

Selain itu, penting juga untuk mempertimbangkan algoritma pada sistem tersebut dengan cara menyesuaikannya dengan kebutuhan bisnis yang sedang dijalankan. Terlepas dari adanya kekurangan dalam sistem pakar, manfaat yang diperoleh dari penggunaanya tetap saja cukup membantu pekerjaan manusia. 

You may also like