Home » Jaringan Komputer » Hardware Jaringan » 4 Fungsi Routing Table Pada Router

4 Fungsi Routing Table Pada Router

by Dini S.Kom
by Dini S.Kom

Router merupakan salah satu perangkat keras jaringan komputer yang banyak digunakan dalam jaringan komputer. Fungsi router pada jaringan komputer adalah untuk melakukan proses routing atau penghalaan. Apabila diibaratkan sebagai sebuah jalur transportasi di darat, maka router bertugas untuk melakukan penghalaan pada jalur mana saja yang akan dilewati oleh sebuah kendaraan.

Dalam aplikasinya terdapat sebuah istilah, yaitu proses routing. Proses routing sendiri berarti merupakan sebuah proses yang dilakukan untuk melakukan penghalaan, yaitu sebuah protocol yang digunakan untuk mendapatkan rute dari satu jaringan ke jaringan yang lain. Ketika proses routing terjadi, maka seorang administrator dapat memilih proses routing berdasarkan tabel routing yang sudah dibuat.

Jenis Router

Secara harafiah, routing sendiri merupakan suatu proses dimana sebuah router melakukan proses forward dari sebuah paket ke dalam jaringan yang dituju. Sebuah router membuat keputusan penghalaan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket data tersebut. Semua router yang digunkaan untuk melakukan proses routing menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket.

Router terbagi menjadi dua jenis yaitu:

  • Router Dinamis; menggunakan proses routing atau penghalaan secara otomatis.
  • Router Statis; membutuhkan seorang administrator untuk dapat menjalankan fungsi routing secara manual.

Perbedaan utama dari kedua jenis router ini terletak pada proses penghalaan atau routing yang dilakukan oleh keduanya. Kebanyakan, router statis digunakan pada sebuah jaringan yang kecil, dan router dinamis banyak digunakan pada penggunaan jaringan yang berskala lebih besar, tentu saja dengan administrator yang lebih berpengalaman pula.

Agar perjalanan dan juga proses routing berjalan dengan baik, benar, dan sesuai dengan tujuan, maka router harus mempelajari cara yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Ketika router menggunakan routing dinamis, informasi mengenai proses routing ini dipelajari dari router yang lain. Ketika menggunakan routing statis, seorang network administrator mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang ingin dituju secara manual.

Pengunaan Tabel Routing

Dalam pengaplikasiannya, baik routing secara statis maupun dinamis, sama sama membutuhkan penggunaan tabel routing. Namun demikian, tentu saja proses yang harus dilakukan dalam membangun tabel routing akan berbeda – beda, sesuai dengan jenis routing yang akan digunakan.

Fungsi dari Tabel Routing Dalam Router

Pada dasarnya, sebuah tabel routing memiliki fungsi yang sangat vital terhadap proses routing yang terjadi pada sebuah jaringan komputer. Tanpa adanya tabel routing, maka proses routing tidak akan dapat bekerja, dan pada akhirnya sebuah jaringan tidak akan dapat berjalana sebagaimana mestinya, sesuai dengan rencana.

Berikut ini adalah beberapa fungsi utama dari sebuah tabel routing:

1. Memberikan informasi mengenai jalur mana yang harus dilewati oleh sebuah paket data

Fungsi tabel routing yang pertama adalah agar router mengetahui informasi mengenai jalur atau rute mana saja yang harus dilewati oleh sebah paket data. Hal ini tentu saja sangat penting, karena kondisi rute yang dipilih akan mempengaruhi banyak hal dalam pengiriman sebuah paket data. Misalnya saja kecepatan transfer, ataupun kecepatan koneksi yang dimiliki.

Dengan adanya tabel routing, maka setiap router baik static maupun dinamis akan mengetahui jalur mana yang harus dilewati. Hal ini bisa diibaratkan dengan perjalanan jarak jauh dengan menggunakan kendaraan. Apabila sudah memilki peta (analogi dari tabel routing), maka kita pun akan menjadi lebih mudah dalam mencapai tujuan kita.

2. Menutup atau membuka jalur dari sebuah paket data

Tabel routing juga memiliiki fungsi untuk membuka dan juga menutup jalur yang akan digunakan. Misalnya, ketika ada jalur baru yang akan dibuka untuk dilewati paket data, maka tabel routing akan dirubah, sehingga nantinya router akan mengirimkan paket data meewati jalur yang abru.

Begitu pula sebaliknya. Apabila tabel routing memiliki konfigurasi untuk menutup salah satu jalur, maka router tidak akan mengirimkan paket data menuju jalur yang sudah ditutup dalam tabel routing tersebut. Karena itu, tabel routing sangat penting fungsinya dalam proses routing.

3. Membantu router dalam melakukan konfigurasi dari alamat IP route

Tabel routing nantinya juga akan berisi konfigurasi dari jalur yang akan dilewati oleh paket data. Dengan adanya tabel routing ini, maka router akan lebih mudah dalam mengkonfigurasi IP route yang harus dituju.

4. Mencegah terjadinya kesalahan pengiriman paket data

Dengan fungsi tabel routing yang membantu melakukan proses konfigurasi dari IP Route, maka hal ini tentu saja akan membantu proses pengiriman paket data mengalami kesalahan kirim. Router akan mengirimkan paket data sesuai dengan alamat IP route yang sudah ada di dalam tabel routing, sehingga hal ini akan menghindari terjadinya kesalahan dalam melakukan proses pengiriman atau transmisi data.

Tabel Routing pada Static Routing

Static routing atau routing statis merupakan proses routing yang menggunaan router statis, dimana semua proses routing dilakukan secara manual oleh seorang administrator. Kerja administrator akan menjadi lebih berat, karena mereka bertanggung jawab penuh terhadap router-router dan juga proses routing yang dijalankan oleh masing-masing router tersebut.

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dan menjadi karakteristik dari static routing:

  • Router static membutuhkan pengetahuan yang baik dari administrator mengenai proses routing, tabel routing, dan juga troubleshoot pada perangkat router
  • Banyak digunakan untuk sebuah jaringan berskala besar
  • Memilki tingkat keamanan yang lebih tinggi

Dapat membantu meringankan kinerja prosesor pada router, karena router tidak perlu mengambil rute secara otomatis dari perangkat lainnya.

Salah satu hal penting pada router statis adalah, seorang administrator wajib memahami pembuatan tabel routing. Setiap router akan membaca tabel routing yang dibuat secara manual oleh administrator, sehingga apabila terjadi penambahan dan juga pengurangan rute, maka sang administrator harus bekerja keras untuk mengubah isi dari tabel roting secara manual.

Tabel Routing pada Dynamic Routing

Dynamic Routing atau rooting dinamis merupakan jenis proses routing yang lebih simple dan juga mudah untuk dilakukan. Routing secara dinamis memungkinkan setiap router mengambil dan juga mengingat rute-rute pada router lainnya, dan menyimpannya pada tabel routing secara otomatis.

Salah satu hal yang paling menonjol dari penggunaan dynamic routing adalah routng protocol. Routing protocol ini merupakan protocol yang digunakan untuk menjalin komunikasi antar komputer. Routing protocol ini memungkinkan setiap perangkat keras router untuk melakukan:

  • Saling berbagai atau sharing mengenai informasi jaringan dan juga koneksi pada setiap router
  • Membangun tabel routing secara mandiri, berdasarkan hasil komunikasi yang dilakukan antar router
  • Mengatur informasiyang diterima dari router lainnya untuk melakukan konfigurasi pada tabel routing yang dimilikinya
  • Mempelajari semua router yang ada
  • Menempatkan rute mana saja yang terbaik untuk melakukan proses pengiriman paket data
  • Menyimpan rute ke dalam tabel routing
  • Menghapus rute yang sudah tidak balid lagi secara otomatis
  • Untuk mengetahui perubahan topologi jaringan yang berubah, ataupun konfigurasi ulang pada jaringan komputer
  • Dapat mengidentifikasi keputusan routing yang tidak tepat, sehingga meminimalisisr kesalahan yang akan terjadi

Karena penggunaannya yang cukup praktis ini, maka router dinamis atau proses dynamic routing ini banyak digunakan pada jaringan – jaringan berskala besar, yang membutuhkan proses routing, reroute, penghapusan rute, penambahan rute dan segala bentu perubahan jaringan yang sering terjadi. Dengan begitu, proses perubahan rute ini akan berjalan dengan cepat, tanpa harus menunggu administrator merubah konfigurasi tabel routing yang sudah ada terlebih dahulu.

Beberapa Contoh dari Routing Protocol

Ada beberapa contoh dari routing protocol yang banyak digunakan. Berikut ini adalah beberapa contoh dari routing protocol yang banyak digunakan:

  • RIP atau Routing Information Protokol
  • IGRP atau Interior Gateway Routing Protokol
  • EIGRP atau Enhanced Interior Gateway Routing Protokol
  • OSPF atau Open Shortest Path First

You may also like