Home » Jaringan Komputer » Konsep Jaringan » Topologi Tree

Topologi Tree

by Dini S.Kom
by Dini S.Kom

Sistem yang digunakan pada jaringan topologi tree ini pada umumnya menggunakan sistem pohon yang mempunyai banyak cabang. Jika diartikan kedalam bahasa indonesia, topologi tree ini juga lebih dikenal dengan sebutan topologi pohon. Hal yang menyebabkan topologi jaringan komputer  ini dinamai sebagai topologi tree atau topologi pohon yakni karena cara kerja serta karakteristik yang terdapat didalamnya menyerupai pohon dimana terdapat cabang sebagai penghubungnya.

Topologi tree atau topologi pohon ini sebenarnya merupakan sebuah gabungan antar sistem yang terdapat pada topologi bus dan topologi star. Hal ini karena sistem penghubung yang terdapat pada topologi tree ini bertingkat seperti sistem penghubung yang dimiliki oleh topologi star. Sistem penghubung yang bertingkat tersebut akan digabungkan kedalam satu topologi bus. Dimana pada topologi bus ini mempunyai peran sebagai backbone atau tulang punggung.

Cara Kerja Topologi Tree

Cara kerja dari topologi tree ini akan berbentuk dalam sebuah jaringan komputer yang menggunakan sistem pohon bercabang. Topologi tree ini mempunyai sistem yang bertingkat dimana penggunaannya digunakan sebagai media interkoneksi antar sentral. Dimana dalam interkoneksi tersebut terdapat hierarki yang berbeda.

Analogi dari pernyataan sebelumnya yakni apabila terdapat lokasi atau tempat yang rendah maka hierarki yang didapatkan juga akan rendah pula. Begitupun sebaliknya, semakin tinggi tempat atau lokasi suatu jaringan maka hierarki yang didapatkan juga akan semakin tinggi. Hal ini membuat topologi tree sangat cocok diaplikasikan atau diterapkan pada sistem jaringan bahkan sangat bagus juga untuk digunakan sebagai jaringan WAN. (baca juga: fungsi WAN)

Karakteristik Topologi Tree

Topologi Tree atau topologi daun ini mempunyai karakteristik yang didapatkan dari kombinasi dari kedua topologi didalamnya. Topologi star dan topologi bus yang terdapat pada karakteristik topologi tree ini akan menjadikan setiap komputer yang dihubungkan ke hub, selanjutnya hubungan hub tersebut akan diteruskan ke hub lain yang berperan seagai jalur tulang punggung.

Kumpulan perangkat dari topologi star akan dihubungkan kedalam satu topologi yang berperan sebagai jalur tulang punggung atau lebih dikenal dengan backbone. (baca juga: fungsi hub)

Karena memang topologi tree ini merupakan sebuah hasil kombinasi antara topologi star dan topologi bus, maka sudah dapat dipastikan bahwa karakteristik didalamnya mempunyai kemiripan dengan karakteristik yang dimiliki oleh topologi star dan bus. Segala hal yang mencangkup peralatan, pemasangan kabel, serta teknik pembangunan jaringannya mempunyai karakteristik dari kedua topologi tersebut.

Berikut ini karakteristik yang dimiliki topologi tree :

  1. Antar kelompok melakukan komunikasi yang dilakukan melalui sebuah hub
  2. Pusat data dan kendali jaringan berada dan diatasi oleh hub pusat
  3. Didalam kelompok jaringan yang membentuk sebagai topologi star akan menyebabkan adanya pengelompokan atau klasifikasi pada tiap tingkatan.
  4. Kabel utama yang berperan sebagai backbone atau tulang punggung yang berfungsi sebagai penghubung jaringan.

Kelebihan Topologi Tree

Pada topologi tree akan membuat kita menyebutnya sebagai sebuah topologi jaringan bertingkat pula. Interkoneksi yang digunakan pada umumnya dilakukan oleh antar sentral dengan hierarki yang berbeda. Penggambaran hierarki yang mempunyai posisi rendah akan digambarkan pada posisi atau lokasi yang rendah.

Jadi apabila hierarki tersebut mempunyai posisi yang  tinggi maka penggambarannya akan ada pada posisi yang tinggi pula. Salah satu kelebihan yang terdapat pada topologi tree ini yakni kecocokannya apabila diterapkan pada penggunaaan sistem yang membangun jaringan komputer. Untuk mengetahui kelebihan lain dari topologi tree, berikut penjabarannya :

  1. Pada topologi tree bersifat scalable, dimana setiap level yang berada dibawah level utama bisa membuat penambahan node baru secara mudah.
  2. Koneksi yang terdapat pada jaringan yang menggunakan topologi tree ini mempunyai koneksi yang dilakukan secara point to point.
  3. Adanya kemudahan dalam hal manajemen untuk melakukan identifikasi dan isolasi apabila terjadi kesalahan atau gangguan didalam jaringan.
  4. Penerapan dan pengembangan dari topologi ini tergolong mudah.
  5. Koneksi yang dilakukan secara langsung pada jaringan pusat.
  6. Untuk membangun topologi tree, pemasangan kebel pada tiap perangkat tergolong tidak membutuhkan banyak kabel dibandingkan pemasangan kabel pada topologi lain.
  7. Minimnya jumalah kabel yang dibutuhkan dalam proses pembangunan jaringan, tentunya akan menekan biaya pemasangan.
  8. Topologi star mempunyai keterbatasan yang berada pada titik koneksi antar hub serta keterbatasan yang disebabakan oleh lalu lintas yang diinduksi pada topologi bus dapat diatasi.
  9. Sifat yang dimiliki oleh topologi star ini akan membuta client lain terganggu apabila terdapat satu clien yang mengalami gangguan.
  10. Pendeteksian masalah menjadi lebih mudah karena adanya pengelompokan dan klasifikasi pada topologi tree.
  11. Manajemen data pada topologi tree tergolong bagus karena tersusun dengan data yang terpusat secara hierarki.
  12. Jaringan yang dibangun dengan topologi tree mempunyai kemudahan untuk dikembangkan kedalam jaringan yang lebih luas.
  13. Pada topologi tree memungkinkan untuk mengaktifkan fungsi repeater ynag terdapat didalam sebuha hub. Dimana nantinya jaringan ini dapat menjangkau jarak yang lebih luas.
  14. Pada topologi tree mampu membuat suatu kelompok yang terbentuk sehingga memungkinkan untuk digunakan paad setiap saat yang dibutuhkan.
  15. Pemasangan kabel didalam topologi tree tergolong mudah, hal ini karena satu perangkat komputer hanya memerlukan satu port I / O

Kekurangan Topologi Tree

Apabila dalam topologi mesh terjadi suatu kesalahan atau gangguan yang menyebabkan komunikasi terganggu maka hubungan topologi dengan node yang lain tidak akan terpengaruh. Berbeda dengan topologi tree ini, yakni apabila terjadi suatu masalah atau gangguan yang menyebabkan hubungan antar hub terputus yang diakibatkan oleh terputusnya kabel penghubung antar keduanya, maka jaringan star yang lain masih dapat berfungsi meskipun akan berdampak pada komunikasi antar jaringan star yang lain.

Dampaknya yakni terganggunya hubungan yang dilakuakan oleh jaringan star dilain perangkat komputer lainnya. Berikut beberapa kekurangan dari penggunaan topologi tree :

  1. Jika simpul yang berada diposisi lebih tinggi tidak bisa berfungsi dengan baik maka kelompok dari perangkat yang berada diposisi dibawahnya juga akan mengalami fungsi yang tidak maksimal serta efektif.
  2. Cara kerja jaringan pohon yang diterapkan pada topologi tree ini cenderung lebih lamban
  3. Adanya kabel yang berperan sebagai backbone yang berada di posisi bawah akan berpengaruh pada pusat dari topologi tree yang dipasang.
  4. Jaringan yang terpasang menggunakan topologi tree sangat bergantung pada hub yang berperan sebagai pengendali pusat.
  5. Untuk melakukan komunikasi antara satu komputer dengan komputer lainnya maka harus melalui trasmisi melalui sebuah hub. Dengan kata lain, komunikasi dua parangkat komputer tidak dapat dilakukan secara langsung.
  6. Proses pendeteksian kesalahan yang terjadi pada jaringan tergolong minim.
  7. Pada topologi tree mempunyai sistem lalu lintas yang lebih padat jika dibandingkan dengan topologi star.
  8. Proses perawatan jaringan pada topolgi tree yang mencangkup jaringan yang luas cenderung mengalami kesulitan.
  9. Apabila salah satu node yang berada di posisi atas mengalami gangguan atau kerusakan maka setiap node yang berada dibawah kabel tersebut juga akan mengalami kerusakan.
  10. Apabila kabel backbone atau kabel yang berperan sebagai kebel utama yang menyediakan arus data mengalami ganggguan atau kerusakan maka seluruh perangkat yang tersabumbung didalam jaringan juga akan mengalami kondisi down.
  11. Dapat terjadi collision, dimana didalam menjalin komunikasi didalam jaringan juga berpotensi terjadi adanya tabrakan data.
  12. Konfigirasi topologi tree mempunyai tingkat yang lumayan rumit.
  13. Untuk mengkonfigurasi pemasangan kabel diperlukan perencanaan yang lebih lanjut untuk mencari tata letak ruangan yang lebih efektif.
  14. Pada topologi tree yang mempunyai percabangan maka sangat dibutuhkan metode untuk arahan dalam pengalamatan data yang akan dikirim nantinya. Selain itu, pengalamatan ini juga dapat menentukan kepada komputer mana sebuah transmisi akan ditujukan.
  15. Pada topologi tree membutuhkan sebuah mekanisme yang dapat mengatur serta membuat konfigurasi untuk setiap terminal yang saling terhubung didalam sebuah jaringan.
  16. Pada topologi tree, sebuah hub berperan sebagai elemen yang bersifat kritis.

Dua Bagian Hub yang Terdapat pada Topologi Tree

Didalam topologi tree ada dua atau lebih hub yang penggunaannya bertujuan untuk membuat hubungan didalam sebuah jaringan. Berdasarkan dari fungsi yang dimiliki, maka hub ini dibagi kedalam dua bagian yakni Active hub dan Passive Hub. Dimana pada active hub ini tidak hanya berfungsi sebagai penerys sinyal data yang dikirimkan dari satu perangkat komputer menuju perangkat komputer lainnya. akan tetapi juga mempunyai fungsi penting lainnya yakni sebagai repeater.

Jika sebelumnya proses komunikasi antar perangkat komputer yang melakukan pengiriman data mempunyai keterbatasan dari segi jarak dimana sinyal pengiriman data tersebut akan semakin melemah jika semakin jauh. Namun dengan adanya repeater ini sinyal data akan di generate kembali sebelum melalui proses lanjutan menuju komputer yang dialamatkan. Selanjutnya, pada passive hub akan berperan sebagai penerus pengiriman sinyal data yang akan dituju dari satu komputer menuju komputer lainnya.

Hal lain yang harus kita ketahui mengenai hub yang terpasang pada jaringan yang menggunakan topologi model pohon ini mempunyai central hub yang selalu berperan sebagai active hub. Selain central hub, terdapat juga secondary hub yang mempunyai peran sebagai passive hub.

Akan tetapi pada penerapaannya, secondary  hub ini juga dapat berfungsi sebagai active hub dalam kondisi tertentu. Dimana pengalihan posisi tersebut bertujuan untuk menguatkan kembali sinyal pengiriman data menggunakan secondary hub yang telah terhubung sebelumnya.

You may also like