Home » Tutorial » Overclock: Pengertian, Manfaat, Risiko, dan Caranya

Overclock: Pengertian, Manfaat, Risiko, dan Caranya

by Rhenn
by Rhenn

Penggunaan produk elektronik saat ini semakin meningkat, terutama gawai seperti smartphone dan komputer. Kebutuhan akan jaringan internet juga terus bertambah. Sebab sekarang ini nyaris berbagai bidang bertumbuh menjadi pengguna teknologi. Smartphone dan komputer telah menjadi bagian hidup masyarakat. Dari mulai interaksi sosial dengan memakai media sosial, pekerjaan, dan hiburan.

Beberapa tahun belakangan ini semakin marak game online dengan jenis permainan yang beragam. Supaya dapat memainkan game dengan lancar dan cepat, para pemain game harus memiliki perangkat yang mumpuni. Begitu pula untuk pekerjaan-pekerjaan berat seperti editing dan rendering, perangkat yang dipakai mesti memiliki performa yang bagus. Nah, overclock menjadi salah satu pilihan untuk membuat performa perangkat menjadi lebih stabil dan nyaman.

Apa Itu Overclock?

Overclock adalah istilah yang digunakan dalam teknologi komputer untuk dapat mempercepat kinerja sebuah perangkat yang bisa melebihi batas dari ketetapan yang seharusnya. Pada umumnya overclock dilakukan pada CPU atau GPU, namun adakalanya juga diterapkan pada komponen lain, seperti RAM

Sekarang telah banyak CPU yang memiliki performa yang bagus, tetapi terkadang ada pengguna yang merasa kinerja komputernya masih kurang. Melakukan overclock dapat membuat CPU bekerja lebih banyak per detiknya. Sebuah komputer yang CPU-nya sudah dioverclock, kinerjanya akan lebih bagus dibandingkan yang settingannya masih default bawaan pabrik. Kebanyakan overclock dimanfaatkan oleh para gamer atau editor untuk kepentingan rendering video.

Overclock memang dapat membuat kinerja komputer menjadi lebih cepat. Tetapi bukan berarti tanpa risiko. Melakukan overclock memberikan imbas pada hardware itu menjadi mudah panas. Pendingin CPU dibutuhkan untuk mengatasinya supaya kerusakan dapat diminimalisir. 

Manfaat Overclock

Alasan setiap orang yang melakukan overclock tentu berbeda-beda. Berikut ini adalah manfaat yang dapat diperoleh dengan melakukan overclock:

  1. Performa Perangkat Menjadi lebih Tinggi

Overclock dapat meningkatkan kecepatan pada komputer, sehingga transfer data lebih dari kecepatan biasanya. Gambaran simpel cara kerjanya, jika melakukan overclock pada processor empat core 3,4 GHz setelah dioverclock kecepatannya akan bertambah menjadi 3,6 GHz.

  1. Lebih Hemat Biaya

Overclock apabila dilakukan dengan cara yang aman pada CPU dan GPU menjadikan kinerja komputer meningkat, tanpa perlu mengeluarkan biaya tambahan. Karena biaya dapat ditekan dari yang seharusnya membeli komponen baru untuk capaian performa seperti tersebut.

  1. Komputer dapat Bekerja dengan Maksimal

Selain dapat dilakukan pada CPU dan GPU, penerapan overclock juga bisa pada RAM serta VGA. Setelah dilakukan overclock, perangkat komputer dapat bekerja dengan maksimal dan mampu menjalankan beberapa program sekaligus tanpa masalah. 

Risiko Overclock

Sebagaimana sudah disinggung di atas, overclock juga memiliki risiko. Beberapa risiko overclock di antaranya:

  1. Mengakibatkan Boros Listrik

Voltase pada sistem dapat berubah akibat dilakukannya overclock. Karena konsumsi daya dari komponen-komponen pada komputer menjadi lebih besar. Penggunaan daya akan menjadi jauh lebih besar jika memakai tambahan pendingin atau fan.

  1. Garansi Hangus

Sebelum melakukan overclock pastikan distributor dan pabrikan perangkat menerima klaim garansi dari komponen yang telah mengalami overclock. Ini bagi kamu yang merasa membutuhkan garansi tersebut. Sebab banyak produsen yang tidak menyetujui garansi setelah overclock. Hal ini karena overclock memaksa perangkat bekerja di luar batasan spesifikasi standar dari pabrik.

  1. Sistem Tidak Stabil

Overclocking yang dilakukan melampaui batas dapat mengakibatkan sistem terganggu dan menjadi tidak stabil. Di antara masalah yang dapat terjadi seperti hang, bluescreen, hingga crash pada aplikasi. 

Maka dari itu, lakukanlah overclock dengan sewajarnya. Hal ini agar sistem tetap bekerja secara stabil dan perangkat tetap bekerja dengan baik.

  1. Berpotensi Overheat

Proses overclock menghasilkan udara panas pada perangkat. Apabila pendinginan tidak maksimal, panas yang dihasilkan tersebut tidak bergerak ke luar atau tidak terbuang. Nantinya akan mengakibatkan panas menumpuk yang lama-kelamaan membuat masalah pada komputer.

  1. Kualitas Hardware Menurun

kualitas komponen akan berkurang karena overclock. Solusinya dapat memasang sistem pendingin yang memadai dapat meminimalisir panas yang berlebihan. Sehingga penurunan kualitas hardware komponen dapat ditekan.

  1. Umur Komponen Menjadi Lebih Singkat 

Dengan overclocking komponen seolah-olah dipaksa untuk bekerja di atas kemampuannya. Hal ini akan mengakibatkan umur komponen menjadi lebih pendek. Karena kualitas yang makin menurun, namun masing dituntut bekerja di luar batas, mengakibatkan komponen lebih cepat harus diganti.

  1. Dapat Menyebabkan Kerusakan pada Hardware

Komponen yang bekerja secara berlebihan ditambah penggunaan voltase dan suhu panas yang juga tinggi, menyebabkan hardware komponen tersebut bisa mengalami kerusakan. Sebaiknya melakukan overclock dilakukan dengan pertimbangan dan cara yang matang, agar kerusakan pada hardware  tidak terjadi.

Cara Melakukan Overclock Pada Processor Intel

Cara melakukan overclock pada processor atau CPU Intel bisa mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Pastikan CPU komputer tidak terkunci. Processor Intel yang namanya diakhiri dengan K dan X tidak terkunci, jadi memungkinkan untuk dilakukan overclock.
  1. Agar lebih mudah, gunakan perangkat lunak Intel Extreme Tuning Utility (XTU). Unduh Intel XTU kemudian install pada sistem komputer.
Intel XTU
Intel XTU
  1. Setelah menginstall Intel XTU, boot ulang perangkat komputer.
  1. Lalu jalankan Intel XTU dan siapkan sistem untuk pengujian dasar.
  1. Buka pilihan “Stress Test” yang terletak di sebelah kiri. Centang pilihan “CPU Stress Test” , jalankan sekitar 1 jam. Lalu klik “Start Testing”. Berbagai parameter yang dicatat oleh aplikasi dapat dilihat di bagian bawah.
Jalankan Stress Test
Jalankan Stress Test
  1. Kemudian catat hasil akhir tes tersebut. Kalau suhu CPU terus menerus bekerja 80 derajat celcius lebih, pertimbangkan kembali overclocking atau sebaiknya meningkatkan pendingin CPU saja. Tapi, apabila suhu menunjukkan di bawah 80 derajat celcius, proses overclock dapat dilanjutkan.
Hasil Stress Test
Hasil Stress Test
  1. Gunakan penggeser untuk meningkatkan kecepatan CPU. Caranya, pindahkan Rasio Inti Processor atau pengganda ke kanan. Jangan menggerakkan bilah penggeser ke atas, karena dapat merusak CPU.
  1. Klik “Terapkan”.
  1. Ulangi “Stress Test” untuk memastikan keberhasilannya. Lalu bandingkan hasilnya dengan hasil tes di awal tadi.
  1. Kemudian coba mainkan beberapa game atau buka beberapa aplikasi yang cukup berat. Jika tidak ada masalah dan performa jadi lebih baik, overclock telah berhasil. 
  1. Tapi apabila sistem tidak stabil, sempurnakan overclock dengan cara menyesuaikan voltase. Voltase dapat diubah dengan cara yang sama, yaitu menggeser penanda kecepatan clock pada Intel XTU. Penggeser untuk tegangan inti dapat ditemukan pada pengaturan lanjutan. Lakukan secara bertahap, lalu klik “Terapkan”.
Pengaturan lanjutan
Pengaturan lanjutan
  1. Jalankan “Stress Test” kembali untuk memeriksa apakah suhu CPU sudah sesuai dengan yang disarankan.

Cara Melakukan Overclock Pada Processor AMD

Processor AMD rata-rata tidak terkunci, jadi dapat dilakukan overclock. Cara melakukan overclock pada processor AMD nyaris sama dengan pada processor Intel, langkah-langkahnya sebagai berikut:

  1. Unduh aplikasi AMD Ryzen Master, lalu instal dan kemudian reboot perangkat.
  1. Buka utilitas AMD Ryzen Master.
AMD Ryzen Master – Tampilan Dasar
AMD Ryzen Master – Tampilan Dasar
  1. Jalankan “Stress Test” bawaan, atau bisa juga alternatif menggunakan AIDA64 Extreme.
  1. Catat hasil tes tersebut untuk mengetahui pendingin CPU bisa menangani suhu yang tinggi atau tidak.
Overclocking AMD
Overclocking AMD
Hasil Test AMD Ryzen Master
Hasil Test AMD Ryzen Master
  1. Jika pendingin CPU mendukung dengan dapat menahan suhu pada sistem jauh berada di bawah 80 derajat celcius, maka proses overclocking dapat dilanjutkan.
  1. Setting AMD Ryzen Master ke tampilan dasar supaya lebih mudah untuk dipahami.
  1. Kemudian alihkan “Mode Kontrol” dari “Default” ke “Manual” supaya dapat menyesuaikan kecepatan dan voltase clock dengan cara manual.
  1. Overclocking pada CPU AMD tidak menggunakan pengganda, namun dapat meningkatkan kecepatan clock 50-100 MHz, lalu klik “Apply & Test”.
  1. Apabila setelah tes berhasil dan suhu CPU masih di bawah 80 derajat celcius, maka masih bisa untuk meningkatkan nilai kecepatannya menjadi lebih tinggi lagi.
  1. Jika sudah, buka AIDA64 dan jalankan “Stress Test” lagi. Jika sistem mogok, kurangi lagi kecepatannya, hingga diperoleh hasil overlock yang optimal namun sistem tetap dapat berjalan baik.
  1. Pengaturannya dapat disempurnakan juga dengan mengatur-atur voltase sebagaimana ada CPU Intel. Langkah-langkahnya pun sama.
  1. Setelah menemukan titik yang tepat klik “Apply & Test” agar dapat dilihat sistem benar-benar sudah stabil atau belum.

Catatan: AMD Ryzen Master akan mengatur ulang kecepatan clock ke default setelah sistem reboot. Tetapi dengan langkah mudah di atas, kecepatannya dapat ditingkatkan kembali. Pengaturan dapat pula disimpan sebagai profil lalu memuatnya ketika AMD Ryzen Master menyala bersamaan dengan menyalanya sistem Windows.

You may also like