Home » Kuliah IT » Rendering: Jenis, Teknik, Software dan Contoh

Rendering: Jenis, Teknik, Software dan Contoh

Bagi kalian yang sudah lama bergelut di bidang edit video pasti sudah tidak asing lagi mendengar istilah yang satu ini. Rendering merupakan salah satu proses yang penting dalam pembuatan video terutama pada tahap akhir atau finishing untuk menghasilkan video yang menarik.

Namun, bagi kalian yang masih awam dengan edit video, apakah kalian sudah mengetahui apa itu rendering? Pada artikel kali ini kami akan membahas mengenai rendering secara lengkap. Yuk, simak pembahasan di bawah ini agar kita sama – sama memahaminya!

Apa Itu Rendering?

Jika membahas mengenai video, seluruh aktivitas yang dilakukan dalam pembuatan video tidak pernah lepas dari proses yang satu ini. Jika tidak ada proses rendering, kita tidak akan dapat menciptakan sebuah video yang utuh.

Untuk sampai pada tahap rendering, biasanya kita perlu melewati proses editing terlebih dahulu mulai dari menggabungkan beberapa gambar atau video, membangun kerangka dan mengeditnya hingga menjadi satu kesatuan yang berbentuk video yang memiliki alur dan gambaran sebuah cerita.

Untuk menciptakan satu video yang memiliki bentuk file yang utuh, kita harus melewati proses rendering itu sendiri. Biasanya proses rendering dilakukan dengan bantuan aplikasi editing yang terlebih dahulu diinstall dalam komputer.

Dapat disimpulkan bahwa, rendering merupakan sebuah proses yang membangun suatu gambar yang dihasilkan dari suatu model dengan bantuan aplikasi tertentu dengan menggunakan perangkat komputer.

Atau secara sederhanya rendering dapat diartikan menjadi sebuah proses untuk menghasilkan sebuah gambar atau video hasil akhir yang dibangun dari suatu desain mentah yang mulanya masing terpisah – pisah dan masih belum bersih dan tak menentu menjadi bentuk utuh yang dapat dinikmati.

Tak hanya dalam melakukan pengeditan video, istilah ini juga dapat digunakan dalam aplikasi 3D, pengeditan suara, lagu, hingga aplikasi 2D sekalipun.

Jenis Rendering

Terdapat dua jenis rendering yang paling umum antara lain rendering real-time dan pra-rendering. Berikut penjelasannya!

  • Rendering Real-Time

Rendering jenis yang pertama ini biasanya digunakan dalam grafik maupun game yang bersifat interaktif yang mana gambarnya biasanya dibuat sedemikian rupa dengan cepat.

Interaksi para pengguna yang tinggi pada lingkungan tertentu menjadikan pembuatan gambar waktu nyata sangatlah diperlukan. perangkat keras dari grafis khusus dan juga pra-kompilasi informasi yang ada biasanya dapat membantu peningkatan kinerja rendering jenis ini.

  • Pra-Rendering

Jenis rendering yang kedua ini merupakan sebuah teknik yang berguna bagi lingkungan yang memiliki kecepatan yang tidak menjadi perhatian maupun perhitungan gambar dengan memanfaatkan unit pemrosesan pusat multi-inti dibandingkan dengan perangkat keras grafis khusus.

Biasanya teknik rendering yang satu ini lebih banyak digunakan dalam pembuatan animasi maupun efek visual yang kompleks, yang mana fotorealisme menjadi standar yang harus dibuat setinggi mungkin.

Unsur – Unsur Rendering

Adapun beberapa unsur dari rendering yang perlu kita perhatikan antara lain sebagai berikut :

  • Tekstur-mapping. Merupakan metode dalam menerapkan setiap detail ke permukaan.
  • Bayangan. Mengatur warna dan kecerahan tampilan yang bervariasi sesuai dengan pencahayaan.
  • Bump-mapping. Merupakan sebuah metode simulasi bumpiness dalam skala kecil pada suatu tampilan.
  • Refleksi. Beberapa efek yang dapat menghalangi masuknya cahaya. Refleksi ini sekilas serupa dengan cermin hingga dapat mengeluarkan sebuah kilap.
  • Media fogging / participating. Merupakan bagaimana cahaya dapat meredup ketika melewati atmosfer maupun udara yang pencahayaannya tidak cerah.
  • Bayangan lembut. Berbagai macam tampilan kegelapan akibat adanya sebagian sumber cahaya dikaburkan.
  • Transparasi. Transmisi cahaya yang tersebar pada berbagai benda padat.
  • Pembiasan. Pembiasan merupakan terjadinya pembelokkan cahaya yang berkaitan dengan transparasi.
  • Transluency. Merupakan transmisi cahaya yang tersebar secara kuat dan tajam pada sebuah benda padat.
  • Penerangan secara tidak langsung. Biasanya permukaan akan diterangi oleh seberkas cahaya yang terpantul dari permukaan benda lain dan bukan dari sumber cahayanya secara langsung.
  • Kedalaman bidang. Objek akan nampak seperti kabur dan tidak fokus karena jarak yang terlalu jauh di depan atau[un di belakang objek yang sedang dalam fokus.
  • Kaustik atau bentuk iluminasi secara tak langsung. Merupakan pantulan cahaya yang berasal dari objek yang terlihat mengkilap atau fokus cahayanya melalui sebuah objek yang transparan dalam menghasilkan sebuah sorotan yang cukup terang menuju objek yang lain.
  • Gerakan kabur. Objek akan terlihat seperti buram karena adanya gerakan dengan kecepatan yang tinggi maupun gerakan dari kamera itu sendiri.
  • Photorealistic morphing. Unsur selanjutnya merupakan photoshop rendering 3D yang jauh lebih hidup kelihatannya.
  • Rendering non-fotorealistik. Rendering yang satu ini merupakan adegan yang ada di dalam gaya artistik dengan tujuan nampak seperti lukisan maupun sebuah gambar.

Waktu Rendering

Waktu dalam melakukan rendering merupakan salah satu faktor penting yang menjadi pertimbangan penting dalam berbagai macam perangkat lunak terutama perihal mengedit video.

Biasanya, rendering dilakukan dalam beberapa detik hingga beberapa hari, menyesuaikan dengan durasi dan tingkat kualitas video yang bsedang dirender dan beberapa elemen yang ditambahkan.

Biasanya video dengan efek digital nominal hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja. Namun, jika video dilengkapi dengan berbagai fitur animasi akan memakan waktu lebih lama karena banyaknya kerumitan kompleks mulai dari efek hingga animasi 3D.

Komputer akan menciptakan semuanya menjadi real-time dalam menampilkan konten tanpa adanya penundaan karena data akan segera diproses dan dikodekan dengan cepat supaya hasilnya dapat segera ditampilkan dan dapat segera memperbarui piksel gambar dengan jelas tanpa adanya jeda yang terlihat jelas.

Istilah render itu sendiri biasanya mengarah pada sebuah proses yang ekstra. Oleh karena itu, komputer harus menghitung grafik yang digunakan dalam memutar video secara cepat.

Jika di dalam video terdapat banyak model animasi maupun tugas lain yang terlalu kompleks, komputer biasanya akan merender konten video dulu dalam menciptakan kesan rendering dalam waktu yang nyata.

Tipe dan Teknik Rendering Desain 3D

Dalam membuat desain 3D yang menarik, membangun, dan memiliki arsitektur yang luar biasa diperlukan proses rendering yang interaktif.

Namun, proses ini tidak boleh dilakukan secara asal melainkan ada beberapa tipe dan teknik khusus untuk melakukannya. Berikut beberapa teknik rendering pada desain 3D.

  • Ray Tracing Rendering

Teknik rendering yang pertama ini sudah lahir sejak lama yakni sejak tahun 1980 ketika pertama kalinya gambar 3D muncul. Rene Descrates merupakan penemu gambar 3D yang pada saat itu membuat sebuah pelangi di dalam suatu bola kaca.

Teknik yang pertama ini memanfaatkan teori pembiasan cahaya dan juga pemantulan cahaya. Rendering uang satu ini mampu menghasilkan fotorealistik dengan konsep dasar yang mengutamakan sumber cahaya dan juga warna yang ditampilkan di dalam sebuah pixel. Bahkan biasanya dibuat berulang kali hingga benar – benar mendapat pixel.

Teknik rendering yang kedua merupakan sebuah teknik yang hanya bisa dioperasikan menggunakan komputer yang memiliki spesifikasi yang tergolong tinggi. Hal tersebut karena objek desain tidak berpermukaan dan hanya merupakan garis yang membentuk sisi objek saja.

Teknik yang satu ini memiliki kelemahan yakni objek menjadi terlihat seperti transparan dan kesulitan membedakan mana antara sisi depan dan sisi belakangnya.

  • Hidden Line Rendering

Teknik yang ketiga merupakan sebuah teknik yang digunakan untuk menghasilkan permukaan objek menjadi terkesan tidak terlihat hingga nampak seperti tertutup permukaan yang lain. Teknik ini juga menampilkan garis yang tak nampak sekalipun ada permukaan yang menghalanginya.

Dengan teknik ini, hasil yang didapatkan menjadi lebih lambat dan karakteristik permukaan objek seperti tekstur, pencahayaan, dan warnanya menjadi tidak nampak.

  • Shaded Rendering

Teknik yang terakhir ini biasanya membutuhkan waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan teknik yang sebelumnya dan membutuhkan komputer dengan spesifikasi yang tinggi.

Kita harus memperhitungkan dengan cepat dan tepat terutama dalam hal pencahayaan, karakter permukaan, bayangan, dan unsur – unsur yang lainnya. Dengan perhitungan yang sesuai, kita akan menciptakan hasil yang lebih realistik.

Software Rendering Terbaik Untuk Arsitektur

Tidak hanya mempelajari tentang objek dan bangunan saja, kita perlu tahu bahwa peranan komputer terutama dalam bentuk digital juga sangat penting dalam pembangunan arsitektur yang hendak dirender.

Semua struktur dan desain secara detail harus terlihat secara jelas. Oleh karena itu, langkah yang tepat dan efisien tanpa memerlukan banyak waktu adalah menggunakan aplikasi rendering yang tepat dalam menciptakan desain yang nyata. Beberapa jenis software yang dapat melakukan rendering arsitektur adalah sebagai berikut.

  • Maxwell

Software Maxwell merupakan aplikasi grafis yang banyak digunakan para arsitek karena memiliki user interface serta kemampuan rendering yang dibantu dengan berbagai fitur yang mendukung pembuatan desain.

Kelebihan dari software ini adalah mudah dipelajari dan terdapat komunitas yang saling mendukung. Namun, proses rendering yang dilakukan dengan Maxwell membutuhkan waktu yang cukup lama.

  • Blender

Aplikasi yang kedua ini merupakan aplikasi yang sangat populer dan juga bersifat grafis karena terdapat fitur plethora sebagai alat atau tools yang memudahkan pembangunan desain rumah maupun sebuah gedung pencakar langit.

Dengan menggunakan Blender, kita dapat menikmati fitur komunitas serta proses rendering yang tergolong baik. Jika kalian merupakan pengguna baru dan masih kebingungan untuk menggunakan beberapa fitur yang ada di dalamnya, kalian dapat bertanya dan mengunjungi komunitas yang ada.

  • Autodesk Revit

Aplikasi yang ketiga ini juga sangat terkenal terutama karena banyaknya fitur tambahan yang ada di dalamnya mulai dari tekstur dan model yang dapat kita pilih sesuai kebutuhan. Dengan menggunakan aplikasi ini, kita juga dapat dipandu dengan customer support saat terjadi kesulitan.

Autodesk Revit memang ditujukan sebagai bagian dari pemasaran khusus untuk menjadi lebih profesional dan bukan untuk produk software yang bersifat grafis.

  • Lumion 3D

Aplikasi yang terakhir yakni Lumion 3D yang merupakan aplikasi rendering yang sangat kompatibel dengan kemudahan penggunaan karena tampilan yang user friendly. Oleh karena itu, aplikasi ini merupakan aplikasi yang sangat terkenal karena hampir tidak ada kurangnya. Kalian para pemula juga tidak perlu khawatir, karena dapat menggunakan aplikasi ini secara gratis.

Contoh

Seperti yang sudah sempat disebutkan di atas bahwa rendering tidak hanya dilakukan pada video atau aplikasi 3D saja melainkan juga dapat melakukan pengeditan audio. Berikut beberapa contoh rendering.

  • Contoh Rendering 3D dan Animasi

Misalnya seorang desainer interior yang sedang membuat sketa interior yang hendak dirender agar menjadi lebih realistik. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa rendering merupakan proses finishing dari suatu pengeditan.

Begitu juga dalam melakukan pengeditan film. Sebelum menghasilkan film Hollywood misalnya, pada adegan – adegan tertentu diedit terlebih dahulu menggunakan Adobe After Effect untuk memberikan kesan tambahan yang lebih menarik sesuai dengan hasil yang diharapkan.

Jika pada mulanya gambar yang diambil memiliki latar belakang polos atau green screen, setelah diedit dengan After Effect dapat menghasilkan tampilan yang berbagai macam mulai dari sedang di udara, di atas laut, dan lain sebagainya sehingga menjadi lebih realistik.

  • Contoh Rendering Sound atau Lagu

Untuk melakukan rendering lagu, kalian dapat menggunakan aplikasi FL Studio. Aplikasi ini adalah salah satu aplikasi edit suara yang sangat populer karena tersedia berbagai macam efek suara yang dapat dipadukan satu sama lain dengan suara kita maupun lagu yang hendak diedit sehingga menghasilkan hasil yang luar biasa.

You may also like