Home » Kuliah IT » Teknologi Informasi » 9 Kelebihan dan Kekurangan Metode Prototyping dalam Pengembangan Sistem

9 Kelebihan dan Kekurangan Metode Prototyping dalam Pengembangan Sistem

by Dini S.Kom
by Dini S.Kom

metode-prototypingSelain metode pengembangan sistem yang menggunakan metode waterfall, beberapa pengembang atau developer juga sering menggunakan metode lain dalam melakukan proses pengembangan sebuah sistem. Salah satu metode pengembangan sistem yang juga cukup sering digunakan adalah metode pengembangan sistem dengan model prototyping.

(baca juga: kelebihan dan kekurangan metode waterfall)

Apa itu Metode Prototyping?

Apabila diartikan secara harafiah, maka metode prototyping berarti sebuah metode yang digunakan untuk mengembangkan sebuah sistem yang menggunakan prototype. Prototype bisa dikatakan sebagai contoh desain dan juga contoh sistem yang sudah jadi, namun belum berfungsi secara sempurna. Prototype akan memberikan secara garis besar bagaimana sebuah sistem dapat bekerja, dan kebanyakan sistem yang menjadi prototype belumlah menjadi sebuah sistem yang sempurna untuk dijalankan.

Proses pada pengembangan sistem menggunakan metode prototype

Pada dasarnya, dalam melakukan pengembangan sistem dengan menggunakan metode prototyping, memiliki awalan yang sama seperti pada metode waterfall, yaitu analisa sistem dan juga kebutuhan user. Akan tetapi, analisa ini tidaklah berlaku general atau luas seperti pada waterfall, namun hanya mengarah pada suatu kebutuhan yang spesifik, misalnya:

  • User ingin sebuah sistem yang bisa melakukan proses penghitungan akuntansi secara cepat, sehingga sistem analis hanya akan membuat sebuah sistem yang bisa melakukan penghitungan dengan cepat, tanpa menganalisa desain, serta jenis bahasa pemrograman yang akan digunakan.

Setelah analisis selesai, maka programmer akan langsung membuat prototype dari sistem tersebut, dan langsung mengujicobanya dengan bantuan user. Setiap complain dan juga kekurangan, serta kelebihan dari sistem tersebut kemudian akan dicatat dan kemdian dilakukan pengembangan terus menerus, hingga akhirnya sistem tersebut selesai dan bisa digunakan secara penuh.

Kelebihan Metode Prototyping

Kelebihan metode prototyping yang paling utama adalah merupakan salah satu jenis metode pengembangan sistem yang sifatnya sangat cepat dan dapat menghemat waktu. Berbeda dengan pengembangan sistem menggunakan metode waterfall yang membutuhkan banyak biaya dan memakan waktu. Maka bagi user yang membutuhkan sebuah sistem dalam jangka waktu yang sangat singkat, bisa mengandalkan metode pengembangan sistem prototyping ini.

Selain itu, metode prototyping juga memilki beberapa kelebihan lainnya, seperti:

  1. Dapat menjalin komunikasi yang baik antar user dan pengembang sistem
  2. Setiap perbaikan yang dilakukan pada prototype merupakan hasil masukan dari user yang akan menggunakan sistem tersebut, sehingga lebih reliabel
  3. User akan memberikan masukan terhadap sistem sesuai dengan kemauannya
  4. Menghemat waktu dalam mengembangkan sebuah sistem
  5. Menghemat biaya, terutama pada bagian analisa, karena hanya mencatat poin – point penting saja
  6. Cocok digunakan pada sebuah sistem kecil, yang digunakan pada ruang lingkup tertentu, seperti sistem di dalam sebuah kantor
  7. Penerapan dari sistem yang menjadi lebih mudah untuk dilakukan.

Kelemahan dari Metode Prototyping

Beberapa kelemahan dan juga kekurangan dari metode prototyping antara lain:

  1. Untuk menghemat waktu, biasanya pengembang hanya menggunakan bahasa pemrograman sederhana, yang mungkin rentan dari segi keamanannya
  2. Tidak cocok untuk diimplementasikan pada sebuah sistem yang sangat besar dan global, seperti sistem operasi komputer.

Pengimplementasian Sistem Menggunakan Metode Prototyping

Metode prototyping dalam pengembangan sistem cocok untuk digunakan pada sistem yang ingin cepat diselesaikan, dan biasanya berskala kecil, dengan fungsi yang tidak besar. Contoh dari implementasi metode ini adalah pembuatan game quiz yang berisikan banyak pertanyaan untuk user.

Pengembang akan memberikan prototype dari game quiz yang akan dikembangkan, lalu user akan menentukan kekurangan dari game quiz yang menjadi prototype, dan kemudian pengembang akan melakukan perbaikan hingga game tersebut bisa dimainkan oleh semua user, tanpa ada kendala.

You may also like