Home » Software » 6 Tahapan SDLC yang Pelu di Ketahui

6 Tahapan SDLC yang Pelu di Ketahui

by dinand
by dinand

SDLC merupakan salah satu istilah yang sudah tidak asing lagi bagi anda para programmer dan juga teknisi IT yang biasa melakukan pengembangan terhadap sebuah sistem. Ya, SDLC sendiri merupakan kependekan dari System Development Life Cycle. Atau yang dalam bahasa Indonesia bisa kita artikan sebagai sebuah siklus dari pengembangan sistem. Pada dasarnya, SDLC ini berisi beberapa tahapan yang menggambarkan mengenai siklus dari sebuah sistem yang dikembangkan untuk tujuan tertentu. ada beberapa tahap yang harus dilewati dalam proses pengembangan sistem. Apa saja tahap = tahap tersebut? Berikut ini adalah beberapa tahap – tahap yang dilewati dalam SDLC :

Baca Juga:

 

  1. Analisis Sistem

Tahapan dari SDLC yang pertama adalah melakukan analisis terhadap sistem. Analysis sistem merupakan tahap awal dalam sebuah siklus SDLC, dimana aanalisis sistem akan melakukan berbagai macam analisis terhadap sebuah sistem yagn sudah ada, dan bagaimana nanatinya sebuah sistem akan berjalan. Hal ini termasuk di dalamnya adalah sebagai bentuk kelebihan dan kekurangan sistem, fungsi dari sistem, hingga berbagai macam pembaruan yang bisa saja diterapkan pada sebuah sistem. Setelah analisis sistem selesai dilakukan, maka tahapan berikutnya adalah masuk ke dalam tahapan spesifikasi kebutuhan sistem. (Baca Juga: Jenis – Jenis Sistem Informasi , Karakteristik Sistem Informasi)

  1. Spesifikasi Kebutuhan Sistem

Tahapan kedua pada siklus SDLC adalah tahapan spesifikasi dari kebutuhan sistem. Pada tahap ini, seluruh hasil analisis yagn dilakukan pada tahap pertama akan dikaji lebih mendalam untuk mendapatkan spesifikasi yang dibutuhkan dalam pengembangan sebuah sistem. Hal ini nantinya akan sangat bermanfaat terutama apabila kita ingin membangun sebuah sistem yang sangat besar. Dengan adanya spesifikasi kebutuhan sistem, maka setiap teknisi dan juga pengembang akan mampu membuat sebuah sistem yang sesuai dengan kebutuhan yang ada, serta mampu untuk menjalankan sistem tersebut sesuai dengan peruntukkannya, dan tentu saja dapat berjalan pada spesifikasi spesifikasi tertentu. (Baca Juga: Komponen Sistem Informasi , Contoh Sistem Operasi Komputer dan Penjelasannya)

  1. Perancangan Sistem

Tahapan berikutnya dari siklus SDLC pada sebuah sistem adalah perancangan terhadap sistem. Ini merupakan tahapan kelanjutan dari spesifikasi kebutuhan sistem. Tahap ini merupakan tahap dimana seluruh hasil analisa dan juga hasil pembahasan mengenai spesifikasi sistem diterapkan menjadi sebuah rancangan atau cetak biru dari sebuah sistem. Tahap perancangan sistem ini bisa kita sebut sebagai cetak biru, atau bias juga kita sebut sebagai prototype, dimana sistem ini sudah siap untuk dikembangkan. Ibarat sebuah rumah atau gedung, maka perancangan sistem ini merupakan desain dari rumah yag dibuat oleh seorang arsitek. Pada tahap ini, sema persiapan harus dilakukan dengan matang, mulai dari implementasi dari spesifikasi sistem, dan semua analisis terhadap sistem, hingga berbagai macam tenaga pendukung dari sistem yang akan dikembangkan nantinya.( Baca Juga: Tujuan Mempelajari Permodelan Sistem , Pengertian Sistem Informasi Menurut Para Ahli)

  1. Pengembangan Sistem

Tahap berikutnya dari tahapan SDLC ini adalah tahapan pengembangan sistem. Tahapan pengembangan sistem ini merupakan tahapan dimana rancangan atau cetak biru sistem ini mulai dikerjakan dan dibuat atau diimplementasikan menjadi sebuah sistem yang utuh, dan dapat digunakan. Apabila dianalogikan dengan pembangungan gedung, maka tahap ini merupakan tahap dimana gedung atau rumah mulai dibangun, mulai dari pembuatan pondasi, hingga penempatan besi baja ataupun alat konstruksi lainnya. Tahap ini merupakan tahapan yang cukup lama, karena dalam prakteknya tahap pengembangan sistem ini bisa saja menemui kendala – kendala baru yang menyebabkan proyek menjadi terhambat, sehingga dibutuhkan analisis tambahan, ataupun perancangan tambahan. Bahkan, bukan tidak mungkin pada tahap ini terjadi perubahan perancangan sistem oleh karena satu dan lain hal. (Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Metode Waterfall , Kelebihan dan Kekurangan Metode Prototyping

  1. Pengujian Sistem

Setelah sistem selesai dikembangkan dan juga dibuat, maka sistem tersebut tidak akan langsung digunakan secara umum ataupun secara komersil. Tentu saja harus ada proses pengujian terhadap sistem yagn sudah dikembangkan tersebut. Tahap pengujian sistem ini merupakan waktu yagn tepat untuk mencoba apakah sistem yang sudah berhasil dikembangkan memang dapat bekerja degnan optimal dan juga sempurna. Apabila memang dapat bekerja dengan baik dan sempurna, maka sistem siap untuk digunakan.

Dalam tahap ini, ada banyak hal aygn harus diperhitungkan, mulai dari kemudahan penggunaan sistem, hingga pencapaian tujuan dari sistem yang sudah disusun sejak perancangan sistem. Apabila terjadi kesalahan, atau sistem tidak dapat berjalan dengan baik dan sebagaimana mestinya, maka tahap 1 hingga tahap 4 harus diperbaharui, diulangi, atau bahkan bisa saja mengalami perombakan total.

  1. Implementasi dan Pemeliharaan Sistem

Tahap ini bisa dibilang sebagai tahapan final atau tahapan akhir dari satu buah siklus SDLC. Tahapan ini merupakan tahapan dimana sebuah sistem sudah selesai dibuat, sudah diujicoba, dan dapat bekerja dengan baik dan juga optimal. Ketika tahapan sebelumnya sudah berhasil dilewati, maka ini lah saatnya sostem tersebut mulai diimplementasikan dan digunakan secara real oleh user yang membutuhkan. Dalam prakteknya, tahap terakhir ini tidak hanya berhenti pada proses implementasi dan juga penginstallan saja, namun juga melakukan proses pemeliharaan terhadap sistem yang ada, sehingga dapat menjamin bahwa sistem tersebut akan tetap berfungsi secara normal dan juga optimal setiap saat.

Baca Juga:

Dalam kegiatan praktisnya, pengembangan sistem yang menggunakan prinsip SDLC ini membutuhkan beebrapa langkah – langkah penting yang dapat membantu proses berlangsungya pengembangan sistem ini. berikut ini adalah beberapa langkah – langkah penting yang bisa diterapkan oleh para programmer atau analisis sistem dalam menerapkan pengembangan sistem :

  1. Melakukan survey, dan melakukan penilaian terhadap kelayakan pengembangan sistem yang ada
  2. Melakukan proses analisis dan juga mempelajari sistem yang sudah ada dan sedang berjalan
  3. Mencari solusi dan juga pemecahan masalah yang terbaik dalam pengembangan sistem
  4. Menentukan penggunaan hardware atau perangkat keras dan juga software atau perangkat lunak yang akan digunakan
  5. Melakukan proses perancangan terhadap sistem yang baru
  6. Melakukan proses pembgangunan dan juga pengembangan sistem yang baru
  7. Melakukan pemeliharaan dan juga perbaikan, serta peningkatan sistem yang baru, apabila diperlukan.

(Baca Juga: Fungsi dan Tujuan Mempelajari Rekayasa Perangkat Lunak , Perangkat Untuk Mengakses Internet dan Fungsinya)

Ketujuh langkah – langkah yang sudah disebutkan diatas, merupakan langkah – langkah yang bisa dlakukan, pada tiap – tiap tahap pengembangan sistem komputer yang akan dikembangkan. Dengan menggunakan dan memanfaatkan langkah – langkah tersbeut, maka setiap programmer dan juga analis sistem akan mendapatkan banyak sekali kemudahan dalam melakukan proses pengembangan terhadap sistem yang sudah ada, ataupun membuat sebuah sistem yang baru sama sekali.

You may also like