Home » Hardware » 5 Jenis Proyektor dan Penjelasannya

5 Jenis Proyektor dan Penjelasannya

by Millatul Wahidah
by Millatul Wahidah

Proyektor menjadi perangkat yang banyak digunakan untuk kebutuhan memproyeksikan gambar ke layar agar dapat dilihat dengan ukuran lebih besar. Pada umumnya proyektor digunakan untuk presentasi, konferensi, home theater dan lainnya. Terdapat beberapa macam jenis proyektor yang dapat digunakan sesuai kebutuhan.

Berikut jenis-jenis proyektor:

1. Proyektor DLP

Proyektor DLP

Digital Light Processing (DLP) merupakan proyektor yang mekanisme kerjanya memanfaatkan cermin kecil yang memantulkan cahaya ke arah layar atau dinding. Dalam pengaturannya mencakup physical colour wheel yang berputar untuk membuat pixel berwarna pada layar.

Proyektor DLP sering disebut proyektor micromirror karena memiliki kaca atau cermin. Proyektor ini biasanya digunakan di sekolah, kantor, dan rumah. Misalnya untuk presentasi, konferensi, teater film, dan kebutuhan lainnya

Proyektor DLP memiliki beberapa warna cerah dengan kontras yang tinggi dan gambar yang dihasilkan lebih tajam. Selain itu juga memberikan output cahaya maksimal dan deeper blacks-nya mampu bersaing dengan proyektor teknologi yang berbeda.

Namun proyektor DLP juga memiliki beberapa kekurangan seperti memberikan efek pelangi, jumlah pixel yang terbatas dan brightness yang terbatas jika dibandingkan dengan proyektor lainnya. Terkadang juga muncul flash atau kilatan cahaya pada screen yang dapat menggangu.

2. Proyektor LCD

Proyektor LCD

Liquid Crystal Display (LCD) merupakan proyektor yang menggunakan teknologi Liquid Crystal display yang juga ditemukan di monitor dan televisi. Proyektor LCD pekerjaan dengan 3 panel yang dapat menampilkan gambar menggunakan warna RBG. Warna merah, hijau, dan biru diproyeksikan secara bersamaan sehingga menampilkan berbagai warna.

Kemudian setiap warna yang dikirimkan ke panel LCD kemudian menerima sinyal listrik. Sinyal listrik kemudian memerintahkan panel mengatur pixel di layar untuk menampilkan gambar. Proyektor LCD termasuk pada perangkat dengan transmissive technology atau disebut juga kilatan cahaya.

Proyektor LCD memiliki jenis Overhead Projector (OHP). Jenis proyektor ini umumnya digunakan di sekolah, perusahaan dan juga di rumah untuk home theater. Pada acara tertentu seperti pameran proyektor LCD juga sering digunakan.

Keuntungan menggunakan proyektor LCD beberapa diantaranya adalah menghasilkan warna yang lebih cerah dan indah meskipun di ruangan yang terang. Juga dapat menghasilkan gambar yang lebih tajam dan fokus. Proyektor LCD lebih efisien dibandingkan dengan proyektor DLP.

Kekurangan proyektor LCD yaitu perangkatnya terbilang lebih berat dan tidak portable. Penggantian proyektor LCD jika rusak akan memakan biaya yang mahal.

3. Proyektor LED

Proyektor LED

Light Emitting Diode (LED) merupakan proyektor yang bekerja dengan menggunakan lampu LED electroluminescent sebagai sumber cahayanya. Penggunaan proyektor LED hampir sama seperti jenis proyektor lainnya yaitu di sekolah, rumah, perusahaan, dan ruang konferensi.

Terdapat beberapa keuntungan menggunakan proyektor LED yaitu lebih cepat untuk di set up. Juga lebih mudah untuk dipindahkan karena portable dan biasanya berukuran lebih kecil dari proyektor lainnya.

Kekurangan dari proyektor LED adalah harganya yang terbilang mahal dan membutuhkan suhu optimal ketika digunakan. LED proyektor membutuhkan sumber cahaya yang stabil agar dapat berfungsi dengan baik namun dapat menghasilkan polusi cahaya biru.

4. Proyektor LCoS

Proyektor LCOS

Liquid Crystal on Silicone (LCoS) merupakan proyektor hasil variasi dari teknologi proyektor LCD. Dapat dikatakan juga bahwa jenis proyektor ini merupakan gabungan dari teknologi proyektor LCD dan DLP.

Mekanisme kerjanya sama seperti proyektor LCD yaitu mengarahkan cahaya dengan menggunakan lapisan crystal cair di bagian belakang silicone. Kemudian membagi cahaya RBG atau merah, biru dan hijau dan mengarahkannya ke pencitra yang terpisah berbasis LCD. Cahaya akan memantulkan permukaan melewati sel LCD.

Proyektor LCoS menggunakan 3 panel untuk menyalurkan tiga warna dan pada umumnya memiliki resolusi yang tinggi. Pada umumnya digunakan sebagai proyektor mikro dan proyektor holografik dengan sistem penglihatan jarak dekat. Perusahaan yang memproduksi proyektor LCOS seperti Sony (SXRD) dan JVC (D-ILA).

Keuntungan menggunakan proyektor LCOS adalah mendapatkan resolusi yang tinggi yaitu 2048 x 1536 atau mencapai QXGA. Selain itu juga menghasilkan gambar yang lebih halus dibandingkan proyektor DLP. Gambar yang dihasilkan proyektor LCOS terlihat lebih alami dan hidup serta memberikan cahaya yang konsisten terus-menerus secara bersamaan. Tidak terdapat efek pelangi dan tidak menyebabkan ketegangan mata serta sakit kepala seperti proyektor DLP.

Terdapat beberapa kekurangan dari proyektor LCOS seperti harganya yang terbilang mahal karena kelebihan yang ditawarkan. Masa pakai lampu pada proyektor cukup terbatas yaitu sekitar 1000 hingga 1500 jam. Proyektor ini memiliki rasio kontras yang rendah dan merespon secara negatif terhadap pencahayaan yang ada di sekitar.

5. Proyektor CRT

Proyektor CRT

Asal penyebutan proyektor CRT adalah dari teknologi yang pada tahun 1950 bernama Cathode Ray Tube. Proyektor CRT memiliki cara kerja yang hampir sama dengan monitor CRT yaitu menggunakan lensa pembesar dan tiga CRT untuk menampilkan gambar.

Penggunaan proyektor ini telah banyak digantikan dengan teknologi proyektor yang baru seperti proyektor LCD, LED, dan DLP. Hal tersebut dikarenakan efektivitas biaya dan kenyamanan penggunaannya serta untuk pemasangannya proyektor CRT membutuhkan waktu yang sangat lama. Proyektor CRT juga memiliki ukuran yang lebih besar dan tidak user friendly.

You may also like