Home » Ilmu Komputer » Struktur Data Stack: Pengertian, Jenis dan Contoh

Struktur Data Stack: Pengertian, Jenis dan Contoh

by Rini Rahmawati
by Rini Rahmawati

Struktur data adalah suatu cara untuk menyimpan dan mengorganisir data dalam sebuah program komputer agar dapat diakses dan diproses dengan lebih efisien. Salah satu struktur data yang umum digunakan adalah stack atau tumpukan. Stack adalah struktur data linear yang bekerja berdasarkan prinsip LIFO (Last In First Out) atau yang artinya data yang terakhir dimasukkan ke dalam stack akan menjadi data yang pertama kali diambil atau dikeluarkan dari stack.

Stack biasanya digunakan dalam implementasi algoritma dan fungsi-fungsi matematis seperti konversi infix ke postfix, evaluasi ekspresi postfix, dan validasi tanda kurung pada ekspresi matematis. Stack juga sering digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan manajemen tumpukan data seperti pengembangan sistem operasi, kompilator, dan perangkat lunak grafis.

Pemahaman yang baik tentang struktur data stack akan membantu programmer dalam memecahkan masalah dan merancang algoritma yang efisien. Oleh karena itu, penting bagi setiap programmer untuk mempelajari dan memahami struktur data stack serta cara mengimplementasikannya dalam program komputer.

Section Artikel

Apa itu Struktur Data Stack

Struktur Data Stack atau tumpukan adalah salah satu jenis struktur data pada komputer yang berfungsi untuk menyimpan dan mengorganisir data dalam urutan tertentu. Konsep utama dari stack adalah prinsip Last In First Out (LIFO), yang artinya data yang terakhir dimasukkan ke dalam stack akan menjadi data yang pertama kali diambil atau dikeluarkan dari stack.

Secara visual, stack dapat dibayangkan seperti tumpukan buku yang diletakkan satu per satu, di mana buku terakhir yang diletakkan akan menjadi buku yang paling mudah diambil atau diambil terlebih dahulu. Dalam implementasi pada program komputer, data pada stack disimpan pada satu tempat tertentu dalam memori komputer dan dapat diakses menggunakan operasi push (menambahkan data ke dalam stack) dan pop (mengeluarkan data dari stack).

Stack sering digunakan dalam implementasi algoritma dan fungsi matematis seperti evaluasi ekspresi matematis dan konversi infix ke postfix. Selain itu, stack juga digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan manajemen tumpukan data seperti pengembangan sistem operasi, kompilator, dan perangkat lunak grafis.

Pemahaman tentang struktur data stack sangat penting bagi para programmer untuk memecahkan masalah dan merancang algoritma yang efisien.

Jenis Struktur Data Stack

Tentang jenis-jenis struktur data Stack, berikut penjelasan lebih detail untuk setiap jenisnya:

1. Stack yang Diimplementasikan Menggunakan Array

Implementasi Stack menggunakan Array adalah metode yang paling sederhana, di mana data disimpan dalam sebuah array dengan akses ke data yang terakhir dimasukkan ke dalam stack. Data dapat diambil atau dikeluarkan dari stack menggunakan operasi push dan pop pada indeks array yang sesuai.

Keuntungan dari implementasi Stack menggunakan Array adalah sederhana dan mudah dipahami, namun kelemahannya adalah kapasitas Stack dibatasi oleh ukuran array. Jika ukuran array terlalu kecil, maka Stack tidak dapat menampung banyak data dan jika ukuran array terlalu besar, maka akan memakan memori yang tidak efisien.

2. Stack yang Diimplementasikan Menggunakan Linked List

Implementasi Stack menggunakan Linked List memungkinkan untuk menambah atau mengurangi data dalam Stack tanpa terbatas oleh ukuran tertentu. Setiap data disimpan dalam sebuah simpul atau node dengan pointer ke simpul berikutnya. Data dapat diambil atau dikeluarkan dari Stack dengan menambah atau menghapus simpul pada ujung depan Linked List.

Keuntungan dari implementasi Stack menggunakan Linked List adalah tidak ada batasan kapasitas Stack dan dapat diatur sesuai kebutuhan. Namun, kelemahannya adalah kompleksitas implementasi yang lebih tinggi daripada implementasi Stack menggunakan Array.

3. Double-Ended Stack

Double-Ended Stack memungkinkan operasi push dan pop dilakukan pada kedua ujung Stack, yaitu ujung depan dan ujung belakang. Double-Ended Stack dapat diimplementasikan menggunakan Array atau Linked List.

Keuntungan dari Double-Ended Stack adalah memungkinkan akses data dari kedua ujung Stack, sehingga dapat digunakan untuk keperluan yang lebih fleksibel. Namun, kelemahannya adalah kompleksitas implementasi yang lebih tinggi daripada implementasi Stack biasa.

4. Circular Stack

Circular Stack adalah Stack yang berbentuk sirkular, sehingga ketika Stack telah mencapai batas maksimum kapasitasnya, maka operasi push akan dilakukan pada posisi awal Stack. Circular Stack umumnya diimplementasikan menggunakan Array.

Keuntungan dari implementasi Circular Stack adalah tidak ada pemborosan memori dan penggunaan memori yang lebih efisien daripada implementasi Stack biasa. Namun, kelemahannya adalah kompleksitas implementasi yang lebih tinggi daripada implementasi Stack biasa.

5. Dynamic Stack

Dynamic Stack adalah Stack yang ukurannya dapat diubah secara dinamis selama program berjalan. Implementasi Dynamic Stack umumnya menggunakan Linked List.

Keuntungan dari implementasi Dynamic Stack adalah ukuran Stack dapat disesuaikan dengan kebutuhan, sehingga dapat menghemat penggunaan memori dan mengoptimalkan performa program. Namun, kelemahannya adalah kompleksitas implementasi yang lebih tinggi daripada implementasi Stack biasa.

6. Undo-Redo Stack

Undo-Redo Stack adalah Stack yang digunakan untuk melakukan operasi undo dan redo pada suatu aplikasi. Implementasi Undo-Redo Stack menggunakan Linked List, di mana setiap simpul pada Stack merepresentasikan perubahan yang dilakukan pada aplikasi.

Keuntungan dari implementasi Undo-Redo Stack adalah memungkinkan untuk mengembalikan perubahan yang sudah dilakukan pada aplikasi dengan mudah dan cepat menggunakan operasi undo dan redo. Namun, kelemahannya adalah kompleksitas implementasi yang lebih tinggi daripada implementasi Stack biasa dan memerlukan manajemen memori yang lebih kompleks.

Dalam pemrograman, pemilihan jenis Stack yang tepat sangat penting untuk menyelesaikan masalah dengan efisien. Sebagai contoh, jika diperlukan Stack dengan kapasitas yang fleksibel, maka dapat dipilih implementasi menggunakan Linked List atau Dynamic Stack. Namun, jika kapasitas tidak menjadi masalah dan akses data dari kedua ujung Stack diperlukan, maka Double-Ended Stack dapat menjadi pilihan yang tepat.

Karakteristik Struktur Data Stack

Struktur Data Stack memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut:

1. LIFO (Last In First Out)

Stack bekerja berdasarkan prinsip LIFO, di mana data yang terakhir dimasukkan ke dalam Stack akan menjadi data pertama yang diambil atau dikeluarkan dari Stack.

2. Push dan Pop

Stack memiliki dua operasi utama yaitu push dan pop. Operasi push digunakan untuk memasukkan data ke dalam Stack, sedangkan operasi pop digunakan untuk mengeluarkan data dari Stack.

3. Tidak Dapat Diakses Secara Acak

Data dalam Stack hanya dapat diakses secara terurut dari atas ke bawah, tidak dapat diakses secara acak seperti pada Array.

4. Tidak terbatas (pada implementasi Linked List atau Dynamic Stack)

Pada implementasi Linked List atau Dynamic Stack, Stack tidak terbatas oleh ukuran tertentu, sehingga dapat menampung banyak data sebanyak yang dibutuhkan.

5. Terbatas (pada implementasi Array atau Circular Stack)

Pada implementasi Array atau Circular Stack, Stack dibatasi oleh ukuran array atau kapasitas tertentu. Jika ukuran array terlalu kecil, maka Stack tidak dapat menampung banyak data dan jika ukuran array terlalu besar, maka akan memakan memori yang tidak efisien.

6. Digunakan untuk Menyelesaikan Masalah yang Membutuhkan Urutan Eksekusi

Stack digunakan untuk menyelesaikan masalah yang membutuhkan urutan eksekusi, seperti pengecekan sintaks pada kode program, pengolahan ekspresi aritmatika, dan sebagainya.

7. Menggunakan Prinsip Rekursi

Stack juga digunakan dalam prinsip rekursi, di mana setiap kali fungsi dipanggil, data disimpan dalam Stack dan diambil kembali setelah fungsi selesai dieksekusi.

Karakteristik-karakteristik ini penting untuk dipahami agar dapat memilih jenis Stack yang tepat dan memahami cara kerjanya dalam menyelesaikan masalah dalam pemrograman.

Operasi Struktur Data Stack

Operasi utama pada Struktur Data Stack adalah push dan pop, namun terdapat beberapa operasi lain yang dapat dilakukan pada Stack, antara lain:

1. Peek

Operasi peek digunakan untuk melihat nilai atau data yang berada pada posisi teratas (top) pada Stack tanpa mengeluarkan atau menghapus data tersebut dari Stack.

2. Size

Operasi size digunakan untuk menghitung jumlah data yang terdapat pada Stack.

3. isEmpty

Operasi isEmpty digunakan untuk mengecek apakah Stack kosong atau tidak.

4. isFull

Operasi isFull digunakan untuk mengecek apakah Stack penuh atau tidak, terutama pada implementasi menggunakan Array.

5. Clear

Operasi clear digunakan untuk menghapus seluruh data yang terdapat pada Stack.

6. Search

Operasi search digunakan untuk mencari nilai atau data pada Stack dan mengembalikan indeks atau posisi data tersebut.

7. Conversion

Stack juga dapat diubah atau di-convert menjadi struktur data lain seperti Queue atau Linked List.

Operasi-operasi tersebut sangat penting dalam penggunaan Struktur Data Stack untuk menyelesaikan masalah dalam pemrograman. Kombinasi dari operasi-operasi tersebut dapat membantu dalam melakukan manipulasi data pada Stack dengan efisien dan akurat.

Fungsi Struktur Data Stack

Struktur Data Stack memiliki banyak fungsi dalam pemrograman, antara lain:

1. Pengecekan Sintaks pada Kode Program

Stack dapat digunakan untuk memeriksa sintaks pada kode program, terutama pada bahasa pemrograman yang memiliki banyak tanda kurung seperti bahasa pemrograman C atau Java. Setiap kali tanda kurung dibuka, maka nilai atau data yang terkait disimpan pada Stack dan diambil kembali ketika tanda kurung tersebut ditutup.

2. Evaluasi Ekspresi Aritmatika

Stack dapat digunakan untuk mengevaluasi atau menghitung ekspresi aritmatika, seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Setiap kali operand atau operator ditemukan, nilai atau data yang terkait disimpan pada Stack dan diambil kembali ketika operasi tersebut harus dilakukan.

3. Evaluasi Ekspresi Postfix atau Prefix

Stack dapat digunakan untuk mengevaluasi atau menghitung ekspresi postfix atau prefix, di mana operator diletakkan setelah atau sebelum operand. Nilai atau data yang terkait disimpan pada Stack dan diambil kembali ketika operasi tersebut harus dilakukan.

4. Pencarian Jalur pada Graf atau Pohon

Stack dapat digunakan untuk mencari jalur atau path pada graf atau pohon, di mana setiap simpul atau node yang dikunjungi disimpan pada Stack.

5. Pemrosesan File

Stack dapat digunakan untuk membantu dalam pemrosesan file, seperti membaca atau menulis data dalam urutan tertentu.

6. Prinsip Rekursi

Stack juga digunakan dalam prinsip rekursi, di mana setiap kali fungsi dipanggil, data disimpan dalam Stack dan diambil kembali setelah fungsi selesai dieksekusi.

Fungsi-fungsi tersebut menunjukkan betapa pentingnya Struktur Data Stack dalam pemrograman. Dengan memahami cara kerja Stack dan mengimplementasikannya dengan tepat, dapat membantu dalam menyelesaikan masalah dengan efisien dan akurat.

Kelebihan Struktur Data Stack

Struktur Data Stack memiliki beberapa kelebihan yang menjadikannya pilihan yang baik dalam banyak aplikasi pemrograman, antara lain:

1. Struktur Data Sederhana dan Mudah Dipahami

Struktur Data Stack merupakan struktur data yang sederhana dan mudah dipahami. Konsep dasar dari Stack yaitu last-in, first-out (LIFO) memungkinkan kita untuk dengan mudah memahami dan mengimplementasikan Stack dalam kode program.

2. Memiliki Waktu Akses yang Cepat

Waktu akses pada Stack relatif cepat karena Stack hanya menambah atau menghapus data pada posisi paling atas. Dalam implementasi menggunakan Array, waktu akses dapat dilakukan dalam waktu konstan O(1).

3. Digunakan dalam Implementasi Banyak Algoritma

Stack sering digunakan dalam implementasi banyak algoritma, seperti algoritma rekursif, ekspresi postfix, dan penghitungan graf. Hal ini membuat Stack menjadi struktur data yang sangat fleksibel dan berguna dalam banyak aplikasi pemrograman.

4. Menghindari Overwriting Data yang Tersimpan

Ketika Stack penuh, Stack akan memberikan pesan kesalahan (error) dan mencegah data baru untuk ditambahkan. Hal ini membantu untuk menghindari overwriting data yang sudah tersimpan di dalam Stack.

5. Menghindari Segmentation Fault

Ketika melakukan operasi pada Array, ada kemungkinan terjadinya Segmentation Fault ketika mencoba mengakses indeks yang tidak valid atau di luar batas Array. Dalam implementasi Stack, kemungkinan ini dapat diminimalkan karena hanya akses pada posisi paling atas.

Kelebihan-kelebihan tersebut menunjukkan betapa pentingnya Struktur Data Stack dalam banyak aplikasi pemrograman. Dalam situasi-situasi tertentu, penggunaan Stack dapat mempercepat dan memudahkan penyelesaian masalah serta membuat kode program lebih efisien dan mudah dipahami.

Kekurangan Struktur Data Stack

Meskipun Struktur Data Stack memiliki banyak kelebihan, namun juga terdapat beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan, antara lain:

1. Batasan Kapasitas

Ketika Stack digunakan dengan implementasi menggunakan Array, ukuran Stack akan dibatasi oleh ukuran Array. Jika kapasitas Stack terlampaui, maka data yang lebih lama akan dihapus untuk memberikan ruang bagi data yang baru. Hal ini dapat menyebabkan kehilangan data yang penting.

2. Tidak Dapat Mengakses Data di Tengah Stack

Dalam Struktur Data Stack, data hanya dapat diakses pada posisi paling atas. Data yang berada di posisi tengah tidak dapat diakses atau dimodifikasi secara langsung. Hal ini dapat membatasi penggunaan Stack dalam beberapa aplikasi.

3. Rentan terhadap Stack Overflow

Stack Overflow terjadi ketika Stack mencoba menambahkan data baru pada Stack yang sudah penuh. Jika Stack Overflow terjadi, maka program akan mengalami kesalahan (error) dan mungkin berhenti bekerja. Hal ini dapat menjadi masalah dalam beberapa aplikasi kritis.

4. Rentan terhadap Stack Underflow

Stack Underflow terjadi ketika Stack mencoba menghapus data dari Stack yang kosong. Jika Stack Underflow terjadi, maka program juga akan mengalami kesalahan (error) dan mungkin berhenti bekerja. Hal ini juga dapat menjadi masalah dalam beberapa aplikasi kritis.

5. Tidak Cocok untuk Memproses Data Terstruktur

Struktur Data Stack tidak cocok untuk memproses data terstruktur seperti graf atau pohon. Dalam kasus ini, Struktur Data Tree lebih cocok digunakan.

Kekurangan-kekurangan tersebut perlu diperhatikan dalam penggunaan Struktur Data Stack dalam kode program. Hal ini akan membantu untuk meminimalkan risiko terjadinya kesalahan dan memastikan bahwa Stack digunakan dengan tepat dalam aplikasi yang bersangkutan.

Contoh Implementasi

Berikut adalah beberapa contoh implementasi Struktur Data Stack dalam kode program:

1. Implementasi Stack dengan Array

Implementasi Stack dengan Array adalah salah satu metode yang paling umum digunakan. Berikut adalah contoh implementasi Stack dengan Array dalam bahasa Python:

implementasi Stack dengan Array (1)
implementasi Stack dengan Array (2)

2. Implementasi Stack dengan Linked List

Implementasi Stack dengan Linked List juga sering digunakan karena memiliki kelebihan dalam penggunaan memori dan kapasitas yang lebih fleksibel. Berikut adalah contoh implementasi Stack dengan Linked List dalam bahasa Java:

Implementasi Stack dengan Linked List (1)
Implementasi Stack dengan Linked List (2)
Implementasi Stack dengan Linked List (3)
Implementasi Stack dengan Linked List (4)

Kedua contoh implementasi di atas menunjukkan betapa fleksibelnya Struktur Data Stack dalam penggunaan dalam kode program. Struktur Data Stack dapat diimplementasikan dengan berbagai cara tergantung pada kebutuhan dan preferensi pengguna.

You may also like