Home » Jaringan Komputer » Konsep Jaringan » Inilah 8 Cara Kerja Topologi Linier dalam Jaringan Komputer

Inilah 8 Cara Kerja Topologi Linier dalam Jaringan Komputer

by Elang Hendy Subrata
by Elang Hendy Subrata

Topologi jaringan komputer sudah umum di pakai diberbagai tempat. Baik itu di sekolah, kantor umum, rumah sakit, dan berbagai tempat lainnya. Penggunaan topologi jaringan sangat membantu dalam berkomunikasi menggunakan komputer satu sama lain.

Topologi jaringan pun memiliki berbagai macam jenisnya. Salah satu jenis topologi yang masih digunakan saat ini adalah topologi linier. Bagi kamu yang belum paham, topologi linier sendiri merupakan jenis topologi yang merupakan versi luas dari topologi bus. Untuk mengetahui seperti apa cara kerja dari topologi linier ini, berikut ulasannya.

1. Menggunakan T-Connector

Pada topologi linier ini, untuk menghubungkan jaringan harus melalui titik-titik yang terdapat di komputer melaui T-Connector. Jaringan pada topologi linier mempunyai layout yang cukup umum digunakan. pada bagian kabel utama jaringan dihubungkan pada bagian titik-titik komputer. Setelah itu, jaringan akan dihubungkan lagi dengan bagian konektor T Connector. Selanjutnya jaringan akan berakhir di bagian terminator.

2. Memakai Kabel BNC

Konektor yang umum digunakan untuk topologi linier adalah tipe BNC. Tipe BNC merupakan singkatan dari British Naval Connector. Pada dasarnya, BNC bukanlah nama konektor, melainkan nama sebuah kabel pada jaringan untuk menghubungkan jaringan pada topologi linier.

Untuk kabel BNC, terdapat berbagai jenis kabel yang dapat digunakan untuk memperlancar topologi linier. Pertama adalah BNC Kabel konektor. Jenis BNC ini dipakai untuk menghubungkan kabel jaringan dengan T konektor. Kedua  adalah BNC Barrel Konektor, Jenis BNC ini dipakai untuk menghubungkan dua kabel pada BNC. Ketiga adalah BNC Barrel Konektor, jenis kabel ini digunakan sebagai penghubung kabel jaringan ke bagian komputer. Terakhir adalah BNC Terminator. Jenis ini dipakai untuk memberi tanda awal dan akhir topologi jaringan.

3. Tidak membutuhkan banyak perangkat

Berbeda halnya dengan beberapa topologi lainnya seperti topologi star, atau topologi tree. Pada topologi linier, jumlah komputer yang dibutuhkan tidaklah terlalu banyak. Cukup menggunakan empat sampai tujuh komputer, jaringan topologi linier pun dapat dilakukan. Selain menggunakan komputer yang sedikit, ukuran kabel yang dibutuhkan pun tidak terlalu panjang. Hal tersebut dikarenakan topologi linier merupakan topologi bus yang lebih luas.

4. Tidak menggunakan perangkat pusat

Salah satu sistem kerja khas yang terlihat saat menggunakan topologi linier ini adalah tidak terdapat perangkat pusat atau biasa disebut sebagai server. Dengan tidak berlakunya server, maka setiap perangkat dapat bebas untuk menyimpan atau mengirimkan data secara bebas. Hal ini cukup berbeda dengan jenis topologi lainnya yang sangat membutuhkan adanya server dan client untuk transfer datanya.

5. Menggunakan repeater untuk transfer jarak jauh

Apabila ingin melakukan transfer data dari jarak yang cukup jauh, maka dibutuhkan perangkat tambahan yang bernama repeater. Repeater ini merupakan sebuah perangkat yang berbentuk sinyal. Sinyal tersebut berisikan data-data pada suatu jaringan. Jangkauan repeater ini sangat luas untuk beberapa komputer.

Cara kerjanya adalah repeater ini menerima sinyal yang nantinya akan dipancarkan kembali dengan sinyal yang lebih kuat. Maka dari itu, repeater ini sangat berguna untuk memperluas jaringan di dalam ruangan yang bertingkat. Misalnya jika memiliki kantor yang menggunakan dua lantai dan memiliki banyak dinding, repeater ini sangat dibutuhkan.

6. Banyak perangkat, data arus data semakin lambat

Meskipun topologi linier tidak membutuhkan banyak perangkat, namun pada dasarnya bisa saja memakai perangkat yang jumlahnya lebih dari 10 unit. Akan tetapi, resiko yang harus dihadapi dengan jumlah perangkat yang terlalu banyak adalah arus datanya. Semakin banyak perangkat yang dipakai, maka semakin lambat arus data yang didapat. Jika memang lebih membutuhkan perangkat yang banyak, topologi linier bukanlah tipe jaringan yang tepat.

7. Bergantung pada kabel utama

Sama halnya dengan topologi bus bahwa topologi linier ini sangat bergantung pada kabel utama. Jika terjadi masalah yang serius seperti kabel putus, atau ada gangguan jaringan, maka perangkat lain juga akan mengalami gangguan.

Ditambah lagi, perangkat yang menggunakan jenis topologi linier sangat sulit mendeteksi perangkat mana yang mengalami kerusakan. Sebab, harus dicek satu-satu antara perangkat dengan kabel yang digunakan. hal ini cukup memakan waktu.

8. Tidak terdapat sistem keamanan

Karena topologi linier memang dibentuk dengan konsep yang sederhana, data yang masuk maupun keluar dapat bebas tanpa hambatan. Akan tetapi, dengan menggunakan konsep topologi linier ini jaminan keamanan datanya sangat riskan. Apalagi, data yang masuk pun belm tentu “bersih” berbagai macam virus atau malware. Oleh sebab itu, tidaklah heran jika penggunaan sistem jaringan ini memudahkan perangkat terjangkit virus komputer dengan mudah.

Itulah cara kerja topologi linier dalam jaringan komputer. Bisa dikatakan topologi linier merupakan salah satu sistem jaringan yang masih digunakan oleh beberapa tempat hingga saat ini.

You may also like