Home » Jaringan Komputer » Konsep Jaringan » Inilah 7 Cara Kerja Topologi Mesh dalam Jaringan Komputer

Inilah 7 Cara Kerja Topologi Mesh dalam Jaringan Komputer

by Elang Hendy Subrata
by Elang Hendy Subrata

Topologi Mesh merupakan salah satu jenis topologi jaringan komputer yang cukup banyak digunakan oleh beberapa pengguna. Secara garis besar, Topologi Mesh adalah salah satu metode untuk menghubungkan jaringan komputer dengan menggunakan pola seperti jala. Pola hubungan jaringan yang dibangun oleh Topologi Mesh ini mencakup adanya workstation, hub, server dan beberapa perangkat keras jaringan lainnya.

Umumnya tipe jaringan Topologi Mesh ini sering digunakan pada sebuah mesin ATM atau Automatic Teller Machine, game online, Media Sosial, dan masih banyak lagi. Jika kamu penasaran seperti cara kerja Topologi Mesh ini, berikut ulasannya.

1. Perangkat saling terhubung

Karakteristik yang pertama adalah setiap perangkat saling terhubung satu sama lain. Dengan terhubungnya perangkat secara bersamaan, maka kita dapat mengirimkan atau menerima data maupun pesan secra bersamaan. Contohnya saja seperti ini, terdapat 10 komputer di dalam suatu ruangan. Dengan menggunakan metode Topologi Mesh, kita dapat menerima data maupun pesan dari komputer manapun selama saling terhubung dalam satu jaringan.

2. Jika ada masalah pada satu komputer, tidak akan mempengaruhi komputer lainnya

Salah satu kelebihan menggunakan metode Topologi Mesh ini adalah jika mengalami kendala pada satu komputer, maka proses pengiriman data tetap berjalan seperti biasa. Contohnya saja, ketika kamu menggunakan komputer “A” lalu mengirimkan data pada semua komputer. Akan tetapi komputer “B”  mengalami kerusakan, maka data tetap terkirim pada semua komputer kecuali komputer “B”. Hal ini tentunya memudahkan pengguna untuk menyebarkan media tanpa harus bergantung pada satu komputer.

3. Tidak menggunakan perantara

Perangkat yang menggunakan metode topologi Mesh tidak menggunakan perantara atau istilah dalam jaringan disebut dedicated links. Dengan tidak adanya perantara ini, setiap perangkat dapat mengirimkna data dalam waktu yang bersamaan. Hal ini bisa Anda lihat saat mengirimkan pesan instan atau chatting. Jika kamu mengirimkan pesan pada waktu tersebut, maka pesan akan langsung terkirim pada waktu itu juga.

4. Semakin banyak perangkat, maka semakin rumit jaringannya

Bisa dikatakan, hal ini adalah kelemahan menggunakan topologi mesh. Semakin banyak perangkat yang dipasang, maka semakin rumit pembangunan jaringannya. Hal tersebut disebabkan pengaturan jaringan yang harus disematkan pada setipa perangkat. Dengan begitu, seperti yang sudah disinggung pada poin sebelumnya bahwa jika ada satu perangkat yang bermasalah, maka peragkat lain tidak mengalami efeknya. Hal tersebut karena faktor jaringan yang rumit tersebut.

5. Tidak terdapat client server

Karena setiap perangkat saling terhubung satu sama lain, maka tidak dikenal adanya client maupun server. Seperti yang kita tahu bahwa konsep client adalah menerima data yang dikirimkan dari server. Sedangkan pada server, bertugas untuk menerima perintah apa ang dibutuhkan client.

Hal tersebut berbeda dengan cara kerja topologi mesh. Pada sistem jaringan ini, setiap perangkat berperan sebagai client dan server sekaligus. Artinya, perangkat apapun tidak harus menunggu atau meminta izin dari server.

6. Menggunakan jaringan peer to peer

Masih berhubungan dengan poin sebelumnya, jenis jaringan komputer yang digunakan pada Topologi Mesh adalah Jaringan Peer to Peer. Arti dari jaringan peer to peer adalah tidak adanya perangkat sebagai server. Selain itu, Jaringan Peer to Peer membutuhkan maksimal menggunakan duah buah perangkat saja untuk melakukan komunikasi. Maka dari itu, salah satu karakteristik topologi mesh ini memiliki dua atau memiliki port 1/O.

7. Tidak terjadi tabrakan data meskipun pengirimannya cukup banyak

Salah satu ciri dari Topologi Mesh ini adalah tidak terjadi tabarakan arus data meskipun prose pengiriman data dari beberapa perangkat sangat masif dilakukan. Hal tersebut tentunya menjadi keunggulan tersendiri dibandingkan menggunakan metode topologi yang lain.

Dari cara kerja yang di ulas, bisa kita lihat bahwa topologi mesh ini sangat cocok untuk penggunaan perangkat dalam jumlah yang banyak. Apa lagi, konsep topologi ini tidak tergantung pada satu perangkat saja. ditambah lagi, topologi ini juga dapat menjamin rahasia dan keamanan data dari perangkat dalam jumlah yang banyak.

Meskipun begitu, konsep toplogi Mesh ini juga memiliki ebberapa kekurangan seperti harus menggunakan kabel yang banyak, serta jumlah perangkatnya juga harus banyak. Selain itu, perawatannya juga harus terjaga supaya komunikasi antar jaringan tetap solid dan tidak mudah terputus.

Oleh sebab itu, topologi ini sangat cocok digunakan pada pekerjaan yang membutuhkan user yang banyak agar kinerja topologi ini dapat lebihn maksimal. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi pembaca semuanya.

You may also like