Home » Jaringan Komputer » Konsep Jaringan » Contoh IP Address Kelas C dan Cara Subnettingnya

Contoh IP Address Kelas C dan Cara Subnettingnya

by Teddy
by Teddy

IP address (Internet Protocol Address) adalah salah satu dari macam-macam protokol jaringan berupa alamat komputer yang ditujukan untuk mengakses situs-situs yang terhubung di dalam jaringan internet. IP address digunakan sebagai alamat ketika melakukan komunikasi antara host di dalam jaringan internet. Hal ini menjadikan IP Address sebagai sistem komunikasi yang universal, karena telah menjadi metode pengalamatan komputer yang diterima di seluruh dunia.

Untuk mengaplikasikan fungsi IP Address di dalam jaringan komputer, IP address yang dimiliki tiap host yang terhubung haruslah unik dan berbeda-beda. Jadi, jika di dalam sebuah jaringan komputer terhubung dua buah komputer, maka kedua komputer itu memiliki “alamat”-nya masing-masing.

Jika sebuah komputer memiliki lebih dari satu interface internet (misalnya menggunakan dua buah Network Interface Card atau LAN Card), maka Anda harus memberikan dua buah IP address untuk komputer tersebut, dimana masing-masing IP address berlaku untuk satu interface yang digunakan.

IP address diibaratkan adalah alamat “rumah” di sebuah “kota” atau bahkan di bumi ini. Walaupun alamat rumah bisa berpeluang ada yang sama, namun yang membedakan alamat yang kemungkinan sama tersebut adalah bedanya kode pos atau kota alamat tersebut ditulis. Nah, begitupun dengan IP address. Pengalamatan komputer dengan IP address tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Anda tidak akan melihat IP address yang sama di dalam sebuah jaringan. Alasannya, jika sama, maka akan terjadi konflik di dalam sistem jaringan komputer karena adanya host yang memiliki IP address kembar. Untuk membuktikan, coba Anda lakukan cara cek IP address di komputer Anda dengan komputer lain yang terhubung di dalam jaringan yang sama.

IP Address sendiri terbagi menjadi dua bagian, yakni bagian network (net ID) dan bagian host (host ID). Net ID bertujuan sebagai identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan host ID bertujuan sebagai identifikasi host di dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung di dalam jaringan yang sama memiliki net ID yang sama. Sebagian dari bit-bit awal pada IP Address merupakan network bit atau network number, sedangkan sisanya untuk host. Untuk membedakan net ID dan host ID, ada semacam garis pemisah yang ditentukan dari kelas IP address tersebut. Garis pemisah ini dapat ditentukan dari pembagian kelas IP address dan subnetting yang dilakukan.

Garis pemisah antara net ID dan host ID tidaklah tetap, bergantung kepada kelas network-nya. IP address sendiri terbagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E. Perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlah hostnya. Selain itu, IP address juga perlu untuk dilakukan subnetting agar pemakaian alamat pada IP address yang digunakan menjadi efisien. Pada artikel kali ini, kami akan memberikan penjelasan lebih lengkap mengenai contoh IP address kelas C beserta cara subnettingnya. Yuk kita simak informasinya.

Pengertian IP Address kelas C

IP address kelas C biasanya digunakan untuk jaringan komputer berukuran kecil seperti halnya LAN (Local Area Network), dimana perangkat keras jaringan komputer yang digunakan tidak terlalu banyak dan hanya digunakan pada satu area saja. Tiga bit pertama pada IP address kelas C selalu diatur “111” dalam bilangan biner. Network ID-nya terdiri dari 24 bit dan host ID-nya terdiri dari 8 bit. Sehingga, kelas ini dapat membentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network mampu menampung 256 host. Bit di dalam IP address kelas ini dapat digambarkan sebagai berikut:

n = bit network ID; h = bit host ID

Subnetting IP Address Kelas C

Di dunia networking, salah satu hal yang wajib dikuasai adalah menghitung subnetting. Subnetting dilakukan untuk mengefisienkan pemakaian IP address di dalam jaringan komputer. Untuk melakukan subnetting, Anda harus memperhatikan berapa informasi penting, seperti subnet mask dan kelas IP addressnya. Pada kali ini, kami akan memberikan contoh IP address kelas C beserta cara subnettingnya.  Ok, sekarang kami berikan contoh sebuah IP address dengan network address 192.168.1.0/26. Gimana cara melakukan subnettingnya? Ada dua cara yang bisa Anda lakukan, berikut ini kedua cara tersebut:

  • Cara Pertama

Analisa: IP address yang diberikan adalah 192.168.1.90, yang berarti IP address tersebut adalah IP address kelas C. Subnet Mask yang diberikan adalah /26, yang jika dikonversikan ke dalam bilangan biner berarti memiliki deret bilangan 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).

Kok bisa dapet subnet masknya berakhiran 192? Jadi, subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class C adalah seperti ditunjukkan pada tabel di bawah ini. /26 menunjukkan nilai CIDR (Classless Inter-Domain Routing) dari subnet mask yang digunakan.

Subnet MaskNilai CIDR
255.255.255.128/25
255.255.255.192/26
255.255.255.224/27
255.255.255.240/28
255.255.255.248/29
255.255.255.252/30

Penghitungan: Semua jawaban tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, yaitu jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi mari kita selesaikan dengan urutan tersebut:

    1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya angka biner “1” pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi, jumlah subnet adalah 22 = 4 subnet
    2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya bilangan biner “0” pada oktet terakhir subnet. Jadi, jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
    3. Blok Subnet = 256 – 192 (nilai desimal oktet terakhir pada subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
    4. Alamat host dan broadcast yang valid? Mari kita buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama yang bisa digunakan adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
Alamat Subnet
192.168.1.0
192.168.1.64
192.168.1.128
192.168.1.192
Alamat Host Pertama
192.168.1.1
192.168.1.65
192.168.1.129
192.168.1.193
Alamat Host Terakhir
192.168.1.62
192.168.1.126
192.168.1.190
192.168.1.254
Alamat Broadcast
192.168.1.63
192.168.1.127
192.168.1.191
192.168.1.255

Dari tabel di atas, dapat terlihat bahwa 192.168.1.90 berada di alamat subnet 192.168.1.64, dengan range alamatnya antara 192.168.1.65 hingga 192.168.1.126 dan memiliki alamat broadcast 192.168.1.127.

  • Cara Kedua

Cara kedua yang akan kami tunjukkan masih menggunakan contoh IP address pada cara pertama, namun menggunakan cara yang sedikit berbeda. Hal pertama yang harus Anda ingat adalah CIDR /24 memiliki total IP address sebanyak 256, CIDR /28 memiliki total IP address sebanyak 16, dan CIDR /30 memiliki total IP address sebanyak 4.

Nilai CIDR

Total IP Address

/24

256

/25

128

/26

64

/27

32

/28

16

/29

8

/30

4

Loh, kenapa yang harus diingat hanya 3 prefix ? Sebenarnya hal tersebut untuk memudahkan saja. Lebih baik lagi jika Anda dapat mengingat semuanya. Misalnya ada kasus prefix dari IP address adalah /27, ada berapa total IP address-nya? Karena sebelumnya Anda sudah hafal bahwa /28 total IP address-nya ada 16, Anda tinggal menambahkan 16+16 =32. Jadi, prefix /27 itu total IP address-nya ada 32. Lalu jika ada kasus lagi dengan prefix /25 total IP address-nya ada berapa? Anda tinggal membagi 2 aja karena Anda sudah tahu bahwa prefix /24 itu total IP address-nya ada 256. Jadi prefix /25 memiliki total IP address sebanyak 128.

Sekarang kembali lagi ke contoh pada cara pertama. Mari kita tentukan alamat subnet, total IP address, alamat Network, dan Broadcast dengan cara barusan.

Prefix /26 mempunyai jumlah total IP address sebanyak 64, yaitu mulai dari IP address 192.168.1.0 – 192.168.1.63.  Karena di contoh tersebut IP address dari host adalah 192.168.1.90, sehingga tidak termasuk dalam range IP address tersebut. Untuk mengetahui alamat host 90 berada di dalam range IP address yang mana, caranya adalah 90 dibagi dengan total IP address-nya yaitu 64 dan hasilnya dikalikan 64 juga sehingga dapat dituliskan sebagai berikut:

90 / 64 = 1,40625. Karena hasilnya koma, kita genapkan saja menjadi 1, jadi 1 x 64 = 64. Lalu, 64 + 63 = 127. Sehingga, host 192.168.1.90 termasuk dalam range ip 192.168.164 sampai 192.168.1.127.

Jika dituliskan kembali hasilnya, maka akan seperti berikut:

Total IP address = 64
Alamat Subnet = 192.168.1.64
IP address host pertama =   192.168.1.65
IP address host terakhir = 192.168.1.126
Alamat Broadcast = 192.168.1.127
Subnet Mask-nya = 255.255.255.192 (didapatkan dari 256-64 = 192)

Gimana, lebih mudah cara yang mana? Itu kembali lagi kepada Anda. Sekian artikel kami kali ini seputar contoh IP address kelas C beserta cara subnettingnya. Semoga artikel kami ini dapat menambah pengetahuan Anda seputa networking.

You may also like