Home » Kuliah IT » Database » Pengertian Sistem Basis Data Terdistribusi dan Contohnya

Pengertian Sistem Basis Data Terdistribusi dan Contohnya

by Edu Pambudi S.Kom
by Edu Pambudi S.Kom

Sistem basis data terdistribusi pada dasaranya merupakan salah satu pengembangan dari sebuah sistem basis data. Sistem basis data yang sudah diimplementasikan di dalam suatu perusahaan ataupun organisasi, kemudian dikembangkan menjadi bentuk distribusi data, sehingga sisitem basis data tersebut bisa didistribusikan ke berbagai lokasi.

Sebelum lebih lanjut mengenai sistem basis data terdistribusi, maka kita harus memahami terlebih dahulu apa itu suatu sistem basis data. SIstem basis data merupakan sebuah implementasi dari sebuah basis data atau database dengan software yang digunakan untuk melakukan manajamen basis data atau yang biasa dikenal dengan nama database management system atau DBMS.

Apa itu Database?

Database sendiri yang dalam bahasa Indonesianya dikenal dengan nama basis data pada dasarnya merupakan sebuah kumpulan dari data yang ada pada suatu organisasi, perusahaan, dan sebagainya. Keseluruhan data tersebut kemudian disimpan dalam storage trsendiri, yang kemudian bisa digunakan untuk berbagai kepentingan, terutama kepentingan dalam ekses data.

Mengapa Database atau Basis Data Diperlukan?

Basis data atau database sangat diperlukan, karena pada dasarnya data base merupakan kumpulan seluruh data yang ada, sehingga suatu perusahaan atau organisasi bisa dengan mudah mengakses informasi yang dimiliki oleh database tersebut.

Dengan adanya database pula, segala macam bentuk informasi yang dimiliki oleh sebuah organisasi ataupun perusahaan dapat tersimpan dengan baik dan juga aman. Hal ini nantinya dapat menghindari terjadinya kesalah pahaman dalam penafsiran data. Bisa dibayangkan apabila suatu organisasi atau perusahaan tidak memiliki database, maka besar kemungkinan perusahaan tersebut tidak dapat berjalan dengan baik dari segi manajemen organisasinya.

Untuk dapat menggunakan dan juga memanfaatkan akses terhadap databse, agar berguna dan juga dapat memberikan akses kepada user tertentu, maka dibutuhkan suatu software yang mampu untuk melakukan manajemen pada basis data atau database tersebut. Software inilah yang kemudian dikenal dengan nama DBMS atau Database Management System. DBMS mampu melakukan organisasi, dan manajemen basis data, seperti menghapus data, menambah data, memanipulasi data, dan sebagainya dengan mudah. (Baca juga fungsi DBMS dalam Basis Data)

Basis Data + DBMS = Sistem Basis Data

Kembali pada pernyataan sebelumnya, kombinasi antara kerja yang dilakukan oleh DBMS dalam melakukan manajemen basis data dikenal dengan nama sistem basis data. Jada pada dasarnya, suatu sistem basis data tidak akan berguna apabila tidak diikuti dengan penggunaan DBMS. Untuk penjelasan lebih lengkap mengenai sistem basis data, maka anda dapat membaca mengenai pengertan sistem basis data menurut para ahli.

Sistem Basis Data Terdistribusi

Setelah mengetahui dan memahami mengenai konsep dari sebuah sistem basis data, maka saatnya kita mulai memahami mengenai sistem basis data terdistribusi. Distribusi dalam konteks sistem basis data ini berarti, semua data yang ada pada database atau basis data dapat didistribusikan alias disebar ke beberapa lokasi atau titik yang sudah ditentukan.

Jadi, pada intinya, sisitem basis data terdistribusi adalah suatu sistem basis data, yang memungkinkan setiap data yang terdapat dalam database dapat didistribusikan dan juga ditransmisikan ke berbagai lokasi-lokasi user yang sudah ditentukan sebelumnya.

Jenis Transakasi pada Sistem Basis Data Terdistribusi

Dalam aplikasinya, suatu sistem basis data terdistribusi banyak digunakan dalam berbagai kepentingan, yang sering dikenal dengan istilah transaksi atau perputaran dan juga pentransmisian data. Transaksi pada sistem basis data terdistribusi ini terbagi ke dalam dua jenis transaksi. Berikut ini adalah kedua jenis transaksi pada sistem basis data terdistribusi :

  1. Traksaksi Lokal

Transaksi local merupakan suatu transaksi dari sebuah sistem basis data yang dilakukan pada suatu simpul yang sama dengan lokasi dimana basis data tersebut berada.

Contoh dari Transaksi Lokal:

Update data nasabah Bank yang melakukan penarikan saldo di kantor pusat. Database bank tersebut biasanya terdapat di lokasi yang berdekatan dengan kantor pusat, sehingga bentuk update yang dilakukan di kantor pusat memiliki simpul yang sama dengan database.

  1. Transaksi Global

Kebalikan dari transaksi local, transaksi global menggunakan transaksi dan transmisi data dari simpul yang berbeda dengan server atau database yang digunakan

Contoh dari Transaksi Global:

Seorang nasabah melakukan penarikan saldo di Bank Cabang yang berada di luar pulau. Bank tersebut menggunakan server dan juga database yang sama, namun menggunakan simpul transmisi data yang berbeda dengan servernya.

Bagaimana Mengimplementasikan Sistem Basis Data Terdistribusi?

Untuk mengimplementasikan sebuah sisitem basis data terdistribusi, maka salah satu hal yang harus diperhatikan adalah penggunaan jaringan komputer. Ya, sisitem basis data terdistribusi membutuhkan jaringan komputer agar bisa bekerja dengan baik dan dapat bermanfaat bagi usernya.

Karena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan sistem basis data terdistribusi ini, yaitu :

Ciri – Ciri dari Sistem Basis Data Terdistribusi

Ada beberapa ciri-ciri yang dapat menunjukkan sebuah implementasi dari sistem basis data terdistribusi. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri nya:

  • Data yang sama disimpan pada database atau basis data yang berbeda di beberapa tempat.
  • Seluruh database saling terhubung dengan menggunakan jaringan komputer.
  • Sistem basis data terdistribusi mengacu pada sebuah basis data atau database yang berada di beberapa tempat atau lokasi.

Keuntungan dari Sistem Basis Data Terdistribusi

Ada beberapa keuntungan yang bisa diperoleh dari penggunaan dan juga pengimplementasian dari sistem basis data terdistribusi, yaitu:

  • Pengelolaan data yang didistribusikan bisa dilakukan secara transparan.
  • Pengembangan pada sistem basis data yang mudah dikembangkan.
  • Kinerja dari sistem basis data menjadi lebih meningkat.
  • Berkaitan erat juga dengan kinerja dari keseluruhan perusahaan.
  • Dapat mendukung ketersedian data yang meningkat.
  • Mudah untuk digunakan oleh usernya.
  • Pengaksesan data dari database menjadi lebih mudah untuk dilakukan.

Kekurangan dari Sistem Basis Data Terdistribusi

Ternyata, meskipun baik untuk diterapkan dan juga diimplementasikan, sisitem basis data terdistribusi juga memiliki kekurangan dan juga kerugian dalam menggunakannya. Berikut ini adalah beberapa kerugian dan kekurangan dari sisitem basis data terdistribusi :

  • Meskipun mudah untuk dikembangkan, namun demikian, biaya pengembangannya cukup tinggi.
  • Kapasitas storage yang harus diperbesar.
  • Terkadang sulit untuk melakukan proteksi terhadap jaringan. (baca juga cara menjaga kemanan jaringan komputer).

You may also like