Home » Kuliah IT » Pemrograman » 11 Contoh Pemrograman Terstruktur untuk Bahan Belajar Programming

11 Contoh Pemrograman Terstruktur untuk Bahan Belajar Programming

by Teddy
by Teddy

Pemrograman terstruktur adalah teknik pemrograman dalam merangkai instruksi-instruksi dalam bahasa komputer agar bisa tersusun secara logis dan sistematis agar mudah dimengerti, diuji, dan dimodifikasi. Pemrograman terstruktur membuat sebuah program sebagai kumpulan prosedur. Dimana prosedur-prosedur tersebut dapat saling memanggil dan dipanggil dari manapun di dalam program serta dapat mengunakan parameter yang berbeda-beda untuk setiap pemanggilan. Bisa dibilang, pemrograman terstruktur ini merupakan implementasi dari fungsi flowchart dalam pemrograman.

Manfaat pemrograman terstruktur dalam pembuatan program komputer adalah sebagai berikut:

  • Dapat membuat program yang kompleks
  • Menghindari konflik di internal tim pembuat program
  • Membagi kerja tim pembuat program berdasarkan modul-modul program yang sudah dirancang
  • Kemajuan pengerjaan sistem dapat diawasi dan juga dikaji

Sebuah program yang dibuat dengan pemrograman terstruktur dapat dilihat dari ciri-ciri program yang dibuat tersebut, diantaranya:

  • Program tersebut handal dan berjalan dengan lancar (Run correctly)
  • Program tersebut sederhana dan tidak rumit (Run efficiently)
  • Program tersebut mudah dibaca dan ditelusuri kodingnya (Be easy to read and understand)
  • Program tersebut mudah ditelusuri kesalahannya (Be easy to debug)
  • Program tersebut mudah dimodifikasi oleh orang lain untuk dikembangkan (Be easy to modify)

Pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan beberapa contoh pemrograman terstruktur yang bisa Anda praktekkan sendiri di rumah. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah C++ dan Java. Berikut ini contoh-contohnya:

Contoh 1

#include <iostream.h>
void garis()  {
for (i=0; i<49; i++) cout << ‘-‘;
cout << endl;
}

void judul(){
int i;
cout << “\t\tDaftar Buku”<< endl;  // \t = tabulasi
garis();
cout <<”Judul Buku”<<”\t\tPengarang”<< endl;
garis();
}

void main()  {
judul();
}

Contoh 2: Program untuk menghitung Luas Segitiga

// modul penghitung luas segitiga
float Luas_sgt(float alas, float tinggi)
{
return (alas * tinggi / 2);
}

//main program
void main()  {
float A, T;
cout <<”Data Alas       : “; cin >> A;
cout <<”Data Tinggi    : “; cin >> T;
cout <<”Luas segitiga : “ << Luas_sgt(A,T)<<endl;
}

Contoh 3: Program Java untuk Penghitungan Geometri

import java.io.*;
public class geoterstruktur
{
public static void main (String[] args) throws IOException
{
int panjang, lebar, tinggi, volume, luas, keliling;
BufferedReader input=new BufferedReader (new InputStreamReader(System.in));
System.out.println("               G E O M E T R I                 ");
System.out.println("===============================================");
System.out.println("");
System.out.println("");
System.out.print("Masukkan Panjang = ");
panjang=Integer.parseInt(input.readLine());

System.out.print("Masukkan Lebar   = ");
lebar=Integer.parseInt(input.readLine());

System.out.print("Masukkan Tinggi  = ");
tinggi=Integer.parseInt(input.readLine());

luas= panjang*lebar;
keliling=2*(panjang+lebar);
volume=panjang*lebar*tinggi;

System.out.println("          ");
System.out.println("PERSEGI PANJANG");
System.out.println("---------------------------");
System.out.println(" Panjang  : "+panjang);
System.out.println(" Lebar    : "+lebar);
System.out.println(" Tinggi      : "+tinggi);
System.out.println(" Luas     : "+luas);
System.out.println(" Keliling : "+keliling);

System.out.println("                          ");
System.out.println("BALOK ");
System.out.println("--------------------------");
System.out.println("Panjang      : "+panjang);
System.out.println("Lebar      : "+lebar);
System.out.println("Tinggi      : "+tinggi);
System.out.println("Volume      : "+volume);
System.out.println("                          ");
System.out.println("PROGRAM SELESAI ");
}
}

Contoh 4: Program C++ Hitungan Geometri dengan “If Else

#include <iostream.h>
#include <conio.h>
#include <stdlib.h>

void main()
{
unsigned int pilihan;
cout << "MENU PILIHAN" << endl;
cout << "------------" << endl;
cout << "1. hitung luas lingkaran" << endl;
cout << "2. hitung luas persegi" << endl;
cout << "3. hitung luas segitiga" << endl;
cout << "4. exit" << endl;
cout << "------------" << endl;

while (pilihan>=0){
cout << "pilihan anda (1/2/3/4) : ";
cin >> pilihan;

if (pilihan== 1) {
cout << "-------------------------------------"<< endl;
cout << "Menghitung Luas Lingkaran" << endl;
float r;
cout << "Masukan jari-jari : ";
cin >> r;
float Ll = 3.14*r*r;
cout << "Luas Lingkaran : " << Ll << endl;
cout << "-------------------------------------"<< endl;
} else if (pilihan== 2){
cout << "-------------------------------------"<< endl;
cout << "Menghitung Luas Persegi" << endl;
float p;
cout << "Masukan Panjang : ";
cin >> p;
float l;
cout << "Masukan Lebar : ";
cin >> l;
float Lp = p*l;
cout << "Luas Persegi : " << Lp << endl;
cout << "-------------------------------------"<< endl;
} else if (pilihan== 3){
cout << "-------------------------------------"<< endl;
cout << "Menghitung Luas Segitiga" << endl;
float a;
cout << "Masukan Alas : ";
cin >> a;
float t;
cout << "Masukan Tinggi : ";
cin >> t;
float Ls = 0.5*a*t;
cout << "Luas Segitiga : " << Ls << endl;
cout << "-------------------------------------"<< endl;
} else if (pilihan==4) {
exit(4);
} else {
cout << "Kode Yang Anda Masukan Salah...!!!"<< endl;
}
}
getch();
}

Contoh 5: Progra C++ Hitungan Geometri dengan “Switch Case

#include <iostream.h>
#include <conio.h>
#include <stdlib.h>

void main()
{
unsigned int pilihan;
float r, Ll, p, l, Lp, a, t, Ls;

cout << "MENU UTAMA" << endl;
cout << "------------" << endl;
cout << "1. Menghitung luas lingkaran" << endl;
cout << "2. Menghitung luas persegi" << endl;
cout << "3. Menghitung luas segitiga" << endl;
cout << "4. Keluar" << endl;
cout << "------------" << endl;

while (pilihan>=0){
cout << "pilihan anda (1/2/3/4) : ";
cin >> pilihan;

switch(pilihan) {
case 1:
cout << "-------------------------------------"<< endl;
cout << "Menghitung Luas Lingkaran" << endl;
cout << "Masukan jari-jari : ";
cin >> r; Ll = 3.14*r*r;
cout << "Luas Lingkaran : " << Ll << endl;
cout << "-------------------------------------"<< endl;
break;

case 2:
cout << "-------------------------------------"<< endl;
cout << "Menghitung Luas Persegi" << endl;
cout << "Masukan Panjang : ";
cin >> p;
cout << "Masukan Lebar : ";
cin >> l; Lp = p*l;
cout << "Luas Persegi : " << Lp << endl;
cout << "-------------------------------------"<< endl;
break;

case 3:
cout << "-------------------------------------"<< endl;
cout << "Menghitung Luas Segitiga" << endl;
cout << "Masukan Alas : ";
cin >> a;
cout << "Masukan Tinggi : ";
cin >> t; Ls = 0.5*a*t;
cout << "Luas Segitiga : " << Ls << endl;
cout << "-------------------------------------"<< endl;
break;

case 4:
exit(4);
break;

default:
cout << "Kode Yang Anda Masukan Salah...!!!"<< endl;
}
}
getch();
}

Contoh 6

#include <stdio.h>
main()
{
int A=1;
clrscr();
switch(A)
{
case 1: printf(“Satu \n”); break;
case 2: printf(“Dua \n”); break;
default: printf(“Bukan Satu atau Dua…!\n”); break;
}
}

Contoh 7

#include <stdio.h>
main()
{
int i,
clrscr();
for(i=0;i<5;i++)
/*pengulangan diproses sebanyak 0 sampai 4, kenapa bisa begitu…? */
{
printf(“%d\n”,i);
}
}

Contoh 8: Program Kalkulator dengan C++

#include <stdio.h>
#include <math.h>

int nilai_A,nilai_B;
long nilai_C;
void InputData()
{
clrscr();
printf(“Input Data \n”);
printf(“Masukan Nilai A = “);scanf(“\n%d”,&nilai_A);
printf(“Masukan Nilai B = “);scanf(“\n%d”,&nilai_B);
}

int Tambah(int a,int b)
{
int c;
c=a+b;
printf(“Melaksanakan Program Penambahan \n”);
return c;
}

int Kurang(int a,int b)
{
printf(“Melaksanakan Program Pengurangan \n”);
return (a-b);
}

long Kali(int a,int b)
{
printf(“Melaksanakan Program Perkalian \n”);
return (a*b);
}

float Bagi(int a,intb)
{
printf(“Melaksanakan Program Pembagian \n”);
return a/b;
}

long Pangkat(int a,int b) /* untuk pemangkatan, Anda dapat menggunakan fungsi pow() dari lib
<math.h> */
{
long temp;
int i;
printf(“Melaksanakan Program Pangkat \n”);
temp=1;
for(i=0;i<b;i++)
{
temp=temp*a;
}
return temp;
}

main()
{
InputData();
nilai_C=Tambah(nilai_A,nilai_B);
printf(“\nHasil A + B = %d”,nilai_C);
printf(“\nHasil A – B = %d”,Kurang(nilai_A,nilai_B);
printf(“\nHasil A x B = %d”,Kali(nilai_A,nilai_B);
printf(“\nHasil A / B = %d”,Bagi(nilai_A,nilai_B);
printf(“\nHasil A ^ B = %d”,Pangkat(nilai_A,nilaiB);
}

Contoh 9

#include <stdio.h>
main()
{
int angka[10];
int i;
clrscr();
for (i=0;i<5;i++)
{
printf(“Masukan angka sembarang : “);
scanf(“\n%d”,angka[i]);
}
printf(“\n”);
for (i=0;i<5;i++)
{
printf(“Angka ke-%d = %d”,i,angka[i]);
}
}

Contoh 10: Program konversi bilangan desimal ke bilangan biner

#include <iostream.h>
#include <conio.h>
#include <math.h>

void main()
{
int p,n,i=0;
cout<<"Masukkan bilangan desimal: ";
cin>>p;
double A[100];
do
{
A[++i]=p%2;
p=p/2;
floor(p);
}
while (p>1);
cout<<"Nilai binernya adalah: ";
cout<<p;
for(n=i;n>=1;n--)
{
cout<<A[n];
}
getch();
}

Contoh 11: Program Perulangan (Loop)

#include <iostream.h>
void main()
{
int n;
for(;;)
{
cout<<”Masukkan bilangan integer: “; cin>>n;
if(n % 2 == 0) continue;
else if(n % 5 == 0) break;
cout<<”\tLanjutkan loop selanjutnya.\n”;
}
cout<<”Akhiri Loop.\n”;
}

Dari semua contoh program yang telah kami berikan di atas, sebenarnya jika Anda sebelumnya telah mencoba contoh bahasa pemrograman C++ pada situs kami sebelumnya, Anda juga telah mempraktekkan pemrograman terstruktur. Jadi, untuk mempelajari macam-macam bahasa pemrograman, Anda harus memiliki pola pikir tersusun layaknya pemrograman terstruktur. Karena, pemrograman terstruktur bisa diaplikasikan di semua bahasa pemrograman.

Namun, pemrograman terstruktur sendiri direkomendasikan untuk diterapkan pada beberapa bahasa pemrograman, diantaranya:

  1. Cobol Turbo Prolog
  2. C atau C++
  3. Pascal
  4. Delphi
  5. Borland Delphi

Untuk program yang sederhana, biasanya digunakan pemrograman terstruktur karena masih mudah untuk dilakukan dan tidak banyak perubahan yang berdampak besar. Sedangkan untuk program yang jumlah barisnya lebih dari 100 atau rumit, sebaiknya menggunakan pemrograman berorientasi objek atau OOP (Object Oriented Programming) OOP sendiri tingkatan bahasa pemrogramannya lebih tinggi ketimbang pemrograman terstruktur. Untuk penjelasan mengenai OOP, Anda bisa membaca beberapa bahasan kami seputar bahasa pemrograman yang berbasis OOP, salah satunya adalah ulasan kami seputar kelebihan dan kekurangan Visual Basic.

Sekian contoh-contoh pemrograman terstrurktur yang bisa kami berikan kepada Anda pada artikel kali ini. Selamat mencoba dan jangan menyerah dalam mempelajari programming.

You may also like