Home » Kuliah IT » Web » Downtime: Pengertian, Penyebab dan Cara Mencegahnya

Downtime: Pengertian, Penyebab dan Cara Mencegahnya

by Atin Rahmawati
by Atin Rahmawati

Section Artikel

Pengertian Downtime

Masih banyak orang yang beranggapan bahwa situs akan down apabila pengguna tidak dapat menyelesaikan aktivitas yang hendak dilakukan. Contohnya seperti pengguna yang tidak melakukan pembayaran atas aktivitas belanja melalui salah satu situs web, maka situs tersebut menjadi down.

Downtime yang terjadi dapat merugikan bagi beberapa pihak seperti pengguna perangkat, pemilik website, dan pengunjung website. Downtime dapat mengakibatkan hilangnya produktivitas, pendapatan, dan anggaran perbaikan. 

Oleh karena itu, downtime merupakan suatu keadaan pada sistem, layanan, dan server hosting sedang tidak berfungsi dengan baik. Ketika terjadi keadaan seperti ini maka pengguna tidak dapat sama sekali untuk melakukan akses dan traffic pengguna menuju website atau layanan menjadi hilang.

Jenis – Jenis Downtime

Downtime dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan jenisnya, selengkapnya sebagai berikut.

1. Planned Downtime

Planned downtime atau downtime terencana merupakan jenis downtime yang terjadi akibat penyedia server hosting sedang melakukan perawatan dan perbaikan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas server tersebut.

Oleh karena itu, penyedia server akan menghentikan seluruh kegiatan server untuk sementara waktu agar tidak mengganggu maintenance. Umumnya, waktu perbaikan planned downtime tidak memakan waktu yang lama dan jarang terjadi di waktu sibuk.

2. Unplanned Downtime

Unplanned downtime atau downtime tak terencana merupakan salah satu jenis downtime yang terjadi akibat server sedang mengalami masalah gangguan sehingga tidak dapat beroperasi. Keadaan tersebut jelas memberikan dampak kerugian yang dirasakan oleh pengunjung, pemilik website, maupun penyedia server.

Dampak yang dirasakan pengunjung adalah mereka tidak dapat terhubung dengan website yang dituju. Bagi pemilik website akan mengalami kehilangan traffic. Sedangkan yang dialami oleh penyedia server yaitu layanan mereka dianggap memiliki kualitas yang buruk.

Penyebab Downtime

Downtime bukan terjadi secara begitu saja meskipun ada jenis downtime tak terencana sekalipun. Berikut beberapa penyebab downtime yang mengakibatkan server hosting tidak dapat berjalan.

1. Server Hosting Kurang Berkualitas

Pemilihan server menjadi hal yang penting dan patut untuk diperhatikan sebab akan berpengaruh terhadap perangkat, terutama perangkat yang bekerja secara terus menerus. Apabila server yang digunakan memiliki kualitas yang kurang baik maka akan menyebabkan downtime.

2. Serangan Terhadap Server

Server yang terkena serangan akan menyebabkan downtime. Terdapat beberapa macam serangan cyber crime yang menargetkan server diantaranya seperti malware, brute force, dan DDoS. Apabila serangan terhadap server tidak segera diatasi maka akan mengakibatkan downtime.

3. Masalah Gangguan Listrik

Letak server hosting berada di data center dan disuplai oleh tenaga listrik. Apabila data center terkena gangguan listrik maka yang akan terjadi adalah server beserta isinya menjadi offline dan mengakibatkan downtime.

4. Serangan Hacker

Penyebab selanjutnya adalah adanya serangan oleh hacker. Keadaan seperti ini menjadi bagian dari cyber crime yang dapat terjadi kapanpun apabila keamanan sedang buruk. Hacker yang berhasil menerobos dan mengendalikan server maka akan mengakibatkan downtime dan akses terhadap website tersebut menjadi hilang.

5. Kerusakan pada Hardware

Penyebab downtime berikutnya adalah kerusakan pada hardware baik HDD, SSD, maupun hardware lainnya yang memiliki fungsi untuk menunjang server. Jika terdapat salah satunya rusak maka akan mengakibatkan downtime.

Cara Menghitung Downtime

Downtime dapat dihitung berdasarkan besarannya, hal ini dapat membantu dalam memonitor kualitas server. Berikut rumus menghitung downtime.

1. Gunakan rumus berikut untuk mengetahui downtime rate.

Persentase downtime rate= periode downtime (dalam jam) / total jam setahun x 100% 

Sebagai contoh, jika terjadi downtime selama 30 jam dalam setahun terakhir maka persentasenya sebagai berikut,

Persentase downtime yaitu 30 / 8760 x 100% = 0,34%.

2. Jika persentase sudah diketahui maka selanjutnya mencari periode, berikut rumus yang dapat digunakan untuk mencari persentasenya,

Periode downtime= persentase downtime / 100% x total jam dalam setahun

Sebagai contoh, jika nilai persentase sebesar 0,2%, maka periodenya yaitu,

Periode downtime= 0,2% / 100% x 8760 = 17,52 jam.

3. Cara menghitung downtime berdasarkan uptime, rumus yang dapat digunakan adalah dengan mengurangi uptime-nya.

Sebagai contoh, apabila diketahui server yang dimiliki ialah 98,95% maka downtime-nya adalah 100% – 99,85% = 0,15%.

Hasil persentase downtime server adalah 0,15%.

Cara Mencegah Downtime

Downtime dapat diantisipasi dengan beberapa cara. Berikut cara mencegah downtime yang perlu diketahui oleh pemilik website.

1. Teliti dalam Memilih Layanan Hosting

Hal pertama yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya downtime adalah dengan mempertimbangkan dalam memilih layanan hosting. Pemilik website dapat memilih layanan hosting yang tepat. Sudah banyak layanan penyedia hosting yang terpercaya, aman, dan berkualitas, pengguna hanya perlu memilih yang tepat dan cocok.

2. Menggunakan Data Center Terbaik

Memperhatikan lokasi data center merupakan hal yang perlu dilakukan. Apabila data center berada di lokasi yang rawan bencana, gangguan listrik, dan lain sebagainya, maka akan mengakibatkan terjadinya downtime.

3. Menggunakan Arsitektur Server Andal

Cara untuk mencegah downtime selanjutnya dalam memilih server hosting yang andal. Sebelum memilih server hosting, maka perlu memahami kriteria server yang tahan banting. Server yang baik setidaknya tersusun dari komponen hardware yang canggih dan mampu menahan gempuran serangan berbahaya. 

You may also like