Home » PHP » Codeigniter vs Laravel : Apa Perbedaannya? Simak Penjelasannya

Codeigniter vs Laravel : Apa Perbedaannya? Simak Penjelasannya

by Hanifah Nurbaeti
by Hanifah Nurbaeti

Codeigniter dan Laravel merupakan sebuah framework yang saat ini cukup digemari para Web Developer apalagi para pengguna bahasa pemrograman PHP, karena memang kedua framework ini digunakan sebgai framework untuk PHP. Jadi, sebelum melangkah lebih jauh lagi, kita akan pahami dulu apa itu Framework.

Framework adalah sebuah kerangka kerja yang dapat mempermudah developer dan programmer dalam pembuatan dan pengembangan aplikasi agar lebih rapi dan tersturktur. Framework ini memiliki sekumpulan fungsi yang dapat memudahkan pengembangan aplikasi dan juga menyediakan tools dan library yang dibutuhkan untuk pengembangan aplikasi. Seorang programmer tidak perlu menulis kode secara berulang ulang, karena di dalam framework sendiri sudah memiliki komponen-komponennya dan kita hanya perlu utnuk menyusun komponen-komponen tersebut.

Jika ingin membangun atau mengembangkan aplikasi berbasis web dengan bahasa pemrograman PHP akan lebih cepat jika menggunakan framework untuk PHP daripada menggunakan PHP Native. Ada 2 framework yang sering digunakan oleh para programmer PHP yaitu, Codeigniter dan Laravel. Codeigniter dan Laravel merupakan framework untuk PHP yang paling populer. PHP memiliki banyak framework lain tetapi yang paling populer dan sering digunakan yaitu Codeigniter dan Laravel. Dibawah ini kita akan mempelajari lebih dalam dan melihat beberapa perbedaan yang ada pada Codeigniter dan Laravel.

Codeigniter

Pengertian Codeigniter

Codeigniter merupakan aplikasi berupa framework yang open-source berbasis model MVC(Model-View-Controller). Framework Codeigniter ini terkenal karena kedinamisannya untuk membuat aplikasi web PHP yang cepat dan mudah daripada membuatnya dari awal seperti PHP Native. Codeigniter cocok untuk developer dan programmer PHP yang menyukai toolkit yang sederhana dan elegan untuk membuat aplikasi web yang memiliki fitur cukup kompleks atau lengkap.

Alasan Menggunakan Codeigniter

Ketika kita akan menggunakan sebuah framework biasanya kita akan melakukan survey terhadap framework yang akan kita gunakan. Salah satunya alasan yang mengapa kita harus menggunakan framework x. Di bawah ini adalah alasan untuk menggunakna framework Codeigniter :

  1. Memiliki banyak komunitas yang luas, jadi cocok untuk pemula ataupun ahli jika ada error yang dirasa membingungkan kita bisa langsung mengunjungi komunitasnya dan meminta bantuan kepada yang lain.
  2. Memiliki dokumentasi yang mudah, jelas dan terstruktur.
  3. Error Handling yang lebih mudah
  4. Waktu eksekusi yang lebih cepat
  5. Memiliki tingkat kestabilan yang baik dan bantuan yang banyak
  6. Routing yang sederhana dan mudah dibaca
  7. Pengujian Stage by Stage
  8. Update yang tidak terlalu cepat
  9. Mampu melakukan Cache website untuk meningkatkan performa dan waktu loading
  10. Memilik fungsi keamanan yang baik.
  11. Framework yang ringan

Fitur Yang Ditawarkan Codeigniter

  1. Kerangka kerja MVC yang sederhana dan mudah digunakan
  2. Kerangka Sangat Ringan
  3. Validasi Formulir dan Data
  4. Keamanan dan Pemfilteran XSS
  5. Menawarkan manajemen sesi
  6. Perpustakaan Manipulasi Gambar
  7. Dukungan untuk paging dan Enkripsi Data
  8. Kelas Mengupload File
  9. Menawarkan Enkripsi Data
  10. Error Logging
  11. Menawarkan Class kalender, Class Template Engine dan Unit Testing Class
  12. Search-engine Friendly URLs
  13. Dukungan untuk Hooks dan Class Extensions
  14. Menawarkan form dan validasi data
  15. Dukungan kelas bawaan untuk mengirim email

Kekurangan Codeigniter

  1. Kurangnya integrasi komposer.
  2. Library yang terbatas
  3. Kurangnya metode otentikasi terhadap direktori aktif.
  4. Kurang kompatible dengan bahasa PHP yang terbaru
  5. Kurang cocok untuk digunakan pada skala yang besar

Laravel

Pengertian Laravel

Sama dengan Codeigniter, Laravel juga merupakan framework PHP yang open-source dan memiliki tingkat kepopuleran mirip dengan Codeigniter(CI). Platform yang di rilis sejak 2011 ini berada di bawah lisensi MIT dengan menggunakan GitHub sebagai tempat berbagi kode. Laravel juga menggunakan arsitektur MVC(Model-View-Controller) yang dilengkapi dengan tool teks perintah (command line) yang bernama “Artisan” yang bisa digunakan untuk packaging bundle dan instalasi bundle melalui command prompt.

MVC sendiri merupakan sebuah metode untuk membuat aplikasi berbasis web yang memisahkan dari logikanya dan presentasinya. Model pada MVC digunakan untuk menempatkan logika atau algoritma dari pemrograman pada sisi backend nya. View pada MVC digunakan untuk membuat tampilan luar atau sisi frontend nya yang dapat dilihat oleh client. Dan Controller pada MVC digunakan untuk menghubungkan antara model dan viewnya. Setiap route bisa kita buat pada controllernya agar siap dijalankan.

Laravel dikenal sebagai framework PHP yang mudah karena penggunaan bahasa pemrograman yang akurat dan ekspresif. Selain kemudahan yang ditawarkan oleh Laravel, tetapi laravel juga terkenal karena kedinamisannya yang terus berubah dan berkembang secara aktif. Dokumentasi yang dimiliki juga lengkap dan memilik update an yang selalu di perbaharui, dengan dokumentasi yang selalu diperbaharui Laravel selalu menawarkan kemudahan dalam segi fitur yang menjadi lebih menarik, elegan dan modern.

Alasan Menggunakan Laravel

Sama seperti Codeigniter, kita juga harus mengetahui lebih dalam sebelum mengggunakan Framework Laravel. Alasan yang menjadi bahan pertimbangan kita untuk menggunakan framework Laravel. Di bawah ini ada beberapa hal dapat di jadikan alasan penggunaan framewrok Laravel :

  1. Memiliki komunitas yang luas
  2. Laravel memiliki sistem kontrol versi yang membantu manajemen migrasi yang disederhanakan
  3. Mendukung Eloquent ORM sehingga memudahkan pengerjaan database.
  4. Memiliki dokumentasi yang baik dan bagus
  5. Menyediakan fitur seperti Blade-templating engine, yang memudahkan pengguna Laravel untuk mempersingkat sintaks saat menulis dokumen HTML
  6. Pengemasan modular dengan manajer ketergantungan berbasis komposer
  7. Mendukung platform DBMS seperti MySQL, PostgreSQL, dan SQLServer
  8. Laravel dapat memungkinkan kita menerapkan batasan antara berbagai objek DBM dalam mekanisme pembuatan kueri tingkat lanjut.
  9. Dapat mengimplementasi ActiveRecord yang dimodernisasi
  10. Mendukung perintah Artisan
  11. Memudahkan membuat tools-tools baru karena memiliki LOC container
  12. Memilik fitur Authentication Process
  13. Memiliki fitur Auto-load, Anda tidak perlu melakukan maintenance manual

Fitur Yang Ditawarkan Laravel

  1. Integrasi yang mudah dengan pustaka pihak ketiga
  2. Modular packaging
  3. Dependency manager sepenuhnya berbasis komposer
  4. Pembuat kueri sebagai alternatif ORM potensial
  5. Mudah menggunakan blade-templating engine
  6. Mekanisme authentikasi dan mekanisme caching bawaan
  7. Kontrol sesi kualitas yang tak tertandingi
  8. Menawarkan kemampuan IO yang lebih baik

Kekurangan Laravel

  1. Platform ini masih terbilang baru dan belum dicoba dan diuji secara efektif.
  2. Eksekusi yang lambat
  3. Transformasi sistem Legacy yang tidak mudah dengan Laravel.
  4. Platformnya cukup lambat dan perlu beberapa waktu bagi developer untuk beradaptasi dengannya.
  5. Jika dibandingkan dengan platform lain, dukungan komunitas tidak begitu baik. CodeIgniter jauh lebih baik daripada Laravel dalam aspek ini
  6. Developer baru akan memilik banyak tantangan untuk mempelajari Laravel
  7. Update versinya terlalu cepat
  8. File relatif lebih berat
  9. Proses instalasi yang lebih rumit dibanding dengan Codeigniter
  10. Tidak semua hosting cocok dengan Laravel

Parameter Perbedaan Laravel Vs Codeigniter

ParameterLaravelCodeIgniter
Struktur dan UpdateLaravel mengikuti Struktur MVC untuk pengarsipan dilengkapi dengan alat baris perintah bernama Artisan.Struktur yang diadaptasi oleh CodeIgniter adalah MVC dan memudahkan boarding. Strukturnya didasarkan pada pemrograman berorientasi objek. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi developer untuk menggunakannya sesuai kebutuhan mereka.
Tren dan PopularitasLaravel adalah salah satu framework paling populer yang ada saat ini. Gaya pengkodeannya yang ekspresif disukai oleh para developer yang sudah berpengalamanCodeIgniter juga sangat populer di kalangan developer dan dengan kemudahan menggunakan 2.x, sebagian besar developer web cenderung menggunakan framework ini.
Dukungan untuk RESTful APIPengontrol RESTful dapat memberdayakan developer untuk membuat bermacam-macam REST API tanpa perlu menghabiskan waktu yang banyak.CodeIgniter tidak memfasilitasi developer dengan REST API yang efisien.
Template Engine and API BuildingTemplate engine Laravel sederhana namun kuat seperti Blade. Template engine Blade memberi pemrogramnya opsi untuk mengoptimalkan kinerja aplikasi web dengan memanipulasi dan meningkatkan tampilan.CodeIgniter tidak memiliki template engine bawaan. Developer harus mengintegrasikan framework dengan templat engine yang lain seperti smarty. Hal ini akan membantu dalam melakukan tugas umum dan meningkatkan kinerja situs web.
Modul BawaanHal terbaik tentang Laravel adalah fitur modularitas bawaannya. Developer dapat membagi proyek besar apa pun menjadi modul yang lebih kecil dan mengerjakannya secara terpisah.CodeIgniter tidak memiliki fitur modularitas bawaan. Developer perlu membuat modul ini dan memeliharanya dengan bantuan ekstensi modular.
Template LanguageBlade Template EngineKepemilikan PHP
Dukungan DBMS lainnyaORACLE, IBM DB2, PostgreSQL orientdb, Microsoft SQL Server, JDBC and MYSQL, compatibleMySQL, MongoDB, PostgreSQL and Microsoft BI.
Tetapi CodeIgniter juga mendukung beberapa database populer lainnya seperti Oracle, Microsoft SQL Server, DB2 dan lainnya.
Model DatabaseRelational Object OrientedObject Oriented
StrukturMVC (Model-View-Controller), namun menyediakan tool command line (perintah) bernama Artisan.MVC (Model-View-Controller).
Programming ParadigmComponent OrientedObject-Oriented Event Driven Functional
Library dan Bantuan OnlineFitur dokumentasi resmi Laravel sangat membantu. Prosesnya rumit, dan mudah juga untuk memahaminya.CodeIgniter memiliki berbagai fungsi bawaan. Mereka juga menyediakan panduan yang berguna di situs web untuk developer pemula.
AuthentikasiLaravel memiliki fitur kelas authentikasi yang membantu dalam implementasi aturan otentikasi dan otorisasi.CodeIgniter tidak memiliki fitur otentikasi bawaan. Developer perlu memberi otorisasi dan mengautentikasi pengguna dengan ekstensi CodeIgniter kustom.
Unit testingMampu mengecek kode dan perintah dengan mudah dan terus menerus dengan bantuan PHP Unit.Tidak memiliki Unit testing dan memerlukan tools unit testing dari pihak ketiga.
Dukungan HTTPSMendukung HTTPS dan mampu mendefinisikan rute HTTPS buatan. Developer dapat membuat URL spesifik untuk setiap rute HTTPS.Tidak mendukung HTTPS sepenuhnya. Memerlukan URL untuk menciptakan transmisi data yang aman dengan membuat Pats.
Kurva PembelajaranMemiliki banyak fitur yang mungkin sulit dicerna pemula.Sangat sederhana dan mudah dipelajari pemula.
Perusahaan Terkemuka menggunakan produk9GAG, Union, GeocodioBuffer, Machester.com, Webedia

Kunci Perbedaan Codeigniter Vs Laravel

  • Codeigniter berorientasi objek sedangkan Laravel berorientasi objek relasional.
  • Codeigniter tidak dilengkapi dengan fitur autentikasi bawaan, sedangkan Laravel dilengkapi dengan fitur kelas autentikasi.
  • Codeigniter tidak memiliki alat pengujian Unit bawaan sementara Laravel memiliki alat pengujian Unit bawaan.
  • Codeigniter adalah fungsionalitas berorientasi objek, sedangkan Laravel berorientasi pada komponen.
  • Codeigniter mudah dipelajari untuk pemula sedangkan Laravel menawarkan banyak fitur tambahan yang sulit dipelajari untuk pemula.

Mana Lebih Baik Untuk Framework PHP? Codeigniter atau Laravel?

Kesimpulan yang didapat dari kedua Framework ini adalah keduanya sama-sama baik dan populer saat ini tentu saja dengan kelebihan dan kekurangannya. Menurut laporan Google Trend terkait evolusi Laravel dan Codeigniter, Laravel di klaim lebih baik daripada Codeigniter karena Laravel memiliki pola pengkodean yang lebih disukai dengan tampilannya yang anggun dan canggih.

Kedua Framework ini memiki beberapa persamaan yaitu, sama-sama open-source dan memilki pola arsitektur MVC(Model-View-Controller). Maka, keputusan untuk menggunakan Codeigniter atau Laravel kembali lagi kepada penggunanya. Tergantung pada penggunanya lebih nyaman memakai yang mana. Untuk pemula disarankan menggunakan Codeigniter terlebih dahulu karena lebih mudah dimengerti dibandingkan laravel yang berat dan terbilang masih baru. Tetapi jika kamu ingin langsung menggunakan Laravel pun tidak apa-apa yang terpenting sudah menguasai PHP secara keseluruhan dan aktif pada komunitas.

Sekian penjabaran Framework Codeigniter Vs Laravel dari saya. Semoga bermanfaat dan bisa membantu yaa teman-teman.

You may also like