Setiap perangkat Android pasti memiliki spesifikasi dan keunggulan yang berbeda-beda. Performa yang mantap, spesifikasi yang mumpuni, dan dukungan multitasking yang maksimal menjadi pilihan terbaik bagi para pengguna Android. Namun, sebagus atau secanggih apapun smartphone yang Anda miliki, pastinya berpeluang untuk mengalami masalah. Masalah yang dialami bisa terjadi pada software ataupun pada hardware. Kebanyakan masalah sering terjadi pada software, mulai pada aplikasi yang diinstal, aplikasi bawaan (bloatware), hingga pada sistem Android.
Salah satu masalah sistem Android yang cukup bikin jengkel penggunanya adalah bootloop. Bootloop adalah salah satu masalah yang sering terjadi pada sebagian pengguna Android yang suka mengoprek sistem Android pada smartphonenya. Masalah bootloop ini bisa terjadi pada semua perangkat Android dari semua merek. Bisa dibilang, bootloop ini menjadi salah satu kelebihan dan kekurangan OS Android.
Penyebab bootloop bisa bermacam-macam, mulai dari karena proses rooting, upgrade OS Android yang gagal, custom ROM yang gagal atau corrupt, flashing firmware yang tidak berhasil, Android terjangkit virus, dan masih banyak lagi. Biasanya, sumber masalah bootloop akibat adanya kegagalan atau kesalahan ketika mengoprek sistem Android dengan alasan sebagai cara agar HP Android tidak lemot.
Ciri-ciri smartphone yang mengalami bootloop adalah ketika smartphone dihidupkan, smartphone mengalami booting terus menerus tanpa henti (bootloop) atau berhenti pada tampilan logo smartphone. Hal tersebut tentunya membuat aktifitas harian yang biasa dilakukan pada smartphone menjadi tidak bisa dilakukan sama sekali.
Bicara soal bootloop, mari kita PDKT *eh kenalan dulu dengan masalah ini. Sebenarnya, ada tiga tipe bootloop yang bisa terjadi pada perangkat Android, seperti Android Light Bootloop, Android Medium Bootloop, dan Android Hard Bootloop. Berikut ini penjelasan dari tiap tipe bootloop pada Android:
Di berbagai forum online, pertanyaan yang terkait dengan masalah bootloop ini banyak dipertanyakan oleh para pengguna Android. Pertanyaan yang biasanya ditanyakan seperti ini: “Kenapa Android saya saat dinyalakan hanya muncul logo ponsel aja?”; “Android Saya kok mendadak mati?; atau “Gimana caranya supaya HP saya bisa masuk ke menu?”.
Untuk menjawab semua pertanyaan terkait bootloop tersebut, kali ini kami akan memberikan informasi kepada Anda seputar cara mengatasi android bootloop. Berikut ini cara-caranya untuk Anda:
1. Mengatasi bootloop ringan
Untuk memperbaiki perangkat Android yang mengalami bootloop ringan, Anda tidak perlu melakukan langkah-langkah yang teknis. Anda cukup mematikan perangkat Android Anda (jika hidup). Lalu, cabut kartu memori, kartu operator, dan baterai. Kemudian diamkan selama 30 menit sampai 24 jam. Setelahnya, pasang dan hidupkan kembali perangkat Android Anda. Lalu amati proses bootingnya. Jika masalah bootloop masih terjadi, maka lanjutkan ke metode-metode yang akan kami jelaskan di bawah ini.
2. Hapus Cache Sistem
Cara paling mudah dan paling sederhana pertama yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi Android bootloop yaitu membersihkan file cache pada sistem dan memori Android. Gimana cara bersihinnya, kan saya ga bisa masuk ke menu Androidnya?
Untuk melakukan cara ini, Anda harus masuk ke menu Recovery Mode. Menu Recovery Mode pada setiap smartphone berbeda-beda, dan cara masuknya juga akan berbeda-beda. Anda harus masuk pada menu Recovery Mode sesuai dengan tipe perangkat Android yang anda gunakan. Sebagai contoh, Anda bisa menyimak beberapa langkah masuk Recorvery Mode untuk salah satu merek smartphone di bawah ini.
3. Wipe Cache Partition
Cara kedua, Anda bisa mencoba metode Wipe Cache Partition. Metode ini akan membersihkan file cache pada partisi memori. Caranya hampir sama dengan yang metode pertama, yaitu sama-sama melalui menu Recovery Mode. Biasanya, metode ini dilakukan untuk mengatasi Bootloop tipe medium atau sedang. Untuk melakukannya, simak langkah-langkahnya di bawah ini:
4. Wipe Data / Factory Reset
Cara ketiga, Anda bisa mencoba metode Wipe Data atau Factory Reset (Hard Reset). Cara ini biasa dilakukan untuk mengatasi masalah bootloop berat (Hard Bootloop) atau untuk menghapus virus Android paling berbahaya yang menjangkiti perangkat Android Anda. Cara yang sama juga biasa dilakukan sebagai cara menghapus akun GMail di HP atau hal-hal untuk me-reset data pada Android.
Sebelum melakukan Factory Reset, pastikan anda melakukan backup pada semua file yang tersimpan di memori internal dan eksternal smartphone Android Anda. Simpan data backup Anda di tempat penyimpanan terpisah, misalnya pada harddisk eksternal terbaik saat ini. Untuk melakukan backup dan hard reset, simak langkah-langkahnya berikut ini:
5. Flashing / Install Firmware
Cara terakhir untuk mengatasi Android bootloop, adalah melakukan flashing atau install ROM. Sebelum melakukan metode ini, pastikan Anda telah memiliki firmware atau stock ROM yang sesuai dengan tipe perangkat Android yang Anda gunakan. Jika Anda belum memiliki firmware yang sesuai dengan tipe perangkat Anda, Anda bisa googling. Ketikkan saja kata kunci yang berkaitan dengan firmware yang sesuai dengan tipe smartphone Android yang Anda miliki. Contohnya, jika smartphone Android Anda adalah Xiaomi Mi 3, maka kata kunci pencariannya adalah “firmware xiaomi mi 3”. Untuk teknik flashingnya sendiri bisa beraneka macam, bisa flashing langsung dari SD Card, menggunakan software Odin, Flashing Tool, komputer, atau teknik lainnya.
Sekian artikel kami kali ini seputar cara mengatasi Android bootloop. Semoga informasi yang kami sampaikan kali ini bisa bermanfaat bagi Anda untuk mengatasi masalah perangkat Androidnya yang bootloop.