Home » Tekno » Agile Vs DevOps : Perbedaan dan Persamaan

Agile Vs DevOps : Perbedaan dan Persamaan

by Wahyu Saputra S.Kom
by Wahyu Saputra S.Kom

Agile dan DevOps merupakan dua metodologi standar yang digunakan oleh sebagian besar tim development saat ini dalam mengembangkan perangkat lunak agar lebih cepat dan lebih efisien. Meskipun kedua metodologi memiliki banyak kesamaan, namun ada perbedaan Utama antara Agile dan DevOps. Sebelum membahas bagaimana perbedaan diantara keduanya terlebih dahulu kita bahas mengenai bagaimana pengertian diantara kedua metodologi tersebut dan bagaimana setiap fungsi diantara keduanya dalam environmen berbasis tim?

Apa itu Agile ?

Agile adalah pendekatan berulang yang mendorong kolaborasi, organisasi, dan umpan balik sebagai sarana untuk menyelesaikan proyek lebih cepat dan lebih efisien. Biasanya digunakan pada sisi manajemen proyek pengembangan perangkat lunak untuk memastikan bahwa semua anggota tim menyelesaikan tugas dengan cepat tanpa mengurangi kualitas. Metodologi Agile dilakukan menggunakan tim dan segmen yang lebih kecil serta dengan pengujian berkelanjutan dan perubahan yang dilakukan sesuai kebutuhan berdasarkan umpan balik dari para customer.

Apa itu DevOps ?

DevOps adalah proses kolaboratif antara tim pengembangan dan operasi IT yang digunakan sepanjang siklus pengembangan perangkat lunak. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kecepatan pengembangan dan deploymen produk. Pendekatan ini juga menggunakan pendekatan Agile untuk memecah silo tradisional antara tim yang membuat prosesnya menjadi cukup fleksibel untuk dapat menanggapi kebutuhan akan perubahan dan perbaikan pada tahap apa pun.

Agile vs. DevOps : Perbedaan

Jadi apa perbedaan antara Agile dan DevOps? Meskipun kedua pendekatan mendorong kolaborasi untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi, namun ada beberapa perbedaan dalam hal metode yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Berikut adalah beberapa perbedaan antara Agile vs DevOps.

  • Proses

Salah satu perbedaan dalam metodologi DevOps vs. Agile adalah bagaimana tugas spesifik dilakukan. Dengan Agile, komunikasi antara tim dan pelanggan dilakukan secara konstan sehingga  perubahan yang diperlukan sering dilakukan selama proses produksi untuk memastikan kualitas. Dengan DevOps, fokusnya adalah pada tingkat frekuensi pengujian dan deliver, tetapi komunikasi antara pengembang dan operasi IT juga merupakan aspek yang penting dalam metodologi ini. Proses Agile juga lebih ideal cocok untuk proyek-proyek kompleks, sementara metode DevOps lebih cocok untuk proses end-to-end.

  • Tim

Perbedaan DevOps vs. Agile lainnya adalah struktur tim. Tim yang lebih besar cenderung menggunakan DevOps, dengan keahlian dibagi di antara anggota tim dalam operasi dan pengembangan. Ini berarti setiap anggota tim memiliki tugas atau serangkaian tugas tertentu untuk diselesaikan di setiap tahap proses. Disisi lain, Agile lebih cocok untuk tim yang lebih kecil dalam menyelesaikan pekerjaan lebih cepat. Pendekatan Agile biasanya tidak menetapkan serangkaian tugas tertentu kepada anggota tim tetapi sebaliknya mendorong semua anggota untuk berbagi tanggung jawab secara merata. Karena itu, semua anggota tim Agile harus dapat menangani atau menetapkan bagian mana pun dari proyek pada waktu tertentu.

  • Fokus dan Feedback

Agile dan DevOps juga berbeda dalam hal fokus dan umpan balik. Sementara proyek DevOps cenderung fokus pada kesiapan operasional dan bisnis dengan sebagian besar umpan balik yang berasal dari anggota tim internal, pendekatan Agile biasanya berarti umpan balik berasal langsung dari konsumen. Sehubungan dengan fokus, tim Agile biasanya menggunakan sprint, dengan setiap sprint berlangsung kurang dari sebulan. Ide dengan sprint adalah bahwa pencapaian tugas harus diselesaikan dengan kenaikan, artinya satu sprint dimulai segera setelah sprint sebelumnya selesai. Dengan DevOps, ada tenggat waktu khusus untuk bertemu dan memberikan tolok ukur untuk dicapai, beberapa di antaranya dapat terjadi setiap hari.

  • Tools

Agile dan DevOps juga cenderung menggunakan alat yang berbeda, tergantung pada proyek. Dengan Agile, banyak alat manajemen proyek populer dapat digunakan termasuk perangkat lunak manajemen proyek Kanboard dan Jira dan perangkat lunak server Bugzilla. Disisi lain, DevOps menggunakan alat seperti layanan komputasi AWS cloud, , Puppet automation software, TeamCity server, OpenStack software, dan Chef infrastructure.

Agile vs. DevOps : Persamaan

Agile dan DevOps sama-sama fokus pada kecepatan, efisiensi, dan hasil kualitas sepanjang siklus pengembangan perangkat lunak. Kedua metodologi ini juga fokus pada siklus rilis yang lebih pendek. Kedua metodologi ini juga tidak terlalu fokus pada tingkat dokumentasi dan sebaliknya menghabiskan lebih banyak waktu untuk melakukan otomatisasi dan kolaborasi. Seiring kemajuan proyek, tingkat risiko cenderung menurun ketika menggunakan pendekatan Agile atau DevOps, sedangkan risiko cenderung meningkat dari waktu ke waktu dengan pendekatan lain seperti Waterfall.

Jika kebutuhan bisnis baru muncul, metodologi Agile dan DevOps mempersiapkan organisasi untuk sangat responsif dalam menangani kebutuhan bisnis. Bisnis yang menggunakan salah satu pendekatan juga biasanya memiliki kepemilikan yang lebih ketat dari proyek masing-masing.

You may also like