Home » Hardware » Arduino #6: Sensor Suhu

Arduino #6: Sensor Suhu

by YogaBayu
by YogaBayu

Hai kembali lagi dengan saya, pada kesempatan kali ini saya akan kembali membahas mengenai Arduino dan Sensor. Yang kali ini akan kita bahas mengenai sensor Suhu. Apa itu sensor Suhu ? ada berapa jenisnya ? kan kita bahas selengkapnya di pembahasan kali ini.

Pengertian sensor suhu

Sensor suhu atau dalam bahasa Inggris disebut Temperature Sensor adalah Suatu komponen yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat mengubah besaran panas menjadi besaran listrik. Tujuan perubahan besaran ini adalah agar perubahan suhu atau temperature pada suatu object atau area dapat dideteksi atau dipantau baik dalam bentuk signal analog ataupun signal digital.

Banyak sekali peralatan sehari-hari yang menggunakan sensor suhu didalamnya contohnya Kulkas, thermometer, Air Conditioner (AC), dan banyak lainnya. Mengapa disekitar kita banyak menggunakan sensor suhu ? karena sensor suhu disekitar kita banyak digunakan untuk mencegah hal – hal yang tidak diinginkan seperti memperlambat pembusukan pada kulkas, melakukan pengecekan suhu ruangan agar tidak terlalu panas atu dingin (AC).

Jenis Sensor Suhu

Ada banyak sekali jenis sensor suhu tergantung kegunaan atau pengaplikasiannya, diantaranya:

Termostat

Pasti teman – teman sering mendengar kata Termostat dalam bahasa sehari-hari bukan ?, Termostat merupakan salah satu jenis sensor suhu yang banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Termostat sendiri adalah Sensor suhu jenis kontak atau contact temperature sensor yang bekerja menggunakan prinsip electro-mechanical. Apa sih ini ? ini merupakan prinsip dasar dari Termostat yang terdiri dari 2 jenis logam yang berbeda (contohnya besi, nikel , aluminium, dan lainnya) yang ditempel satu sama lain membentuk suatu keping Bimetalic Strip. Bimetalic Strip ini akan melengkung atau membengkok pada suhu tertentu dan mengakibatkan memutuskan atau menyambunggkan suatu sirkuit (ON/OFF).

Termostat dalam kehidupan sehari – hari banyak digunakan untuk saklar otomatis pada oven atau setrika. Contoh logika penggunaan termostat pada setrika adalah Secara default termostat akan selalu dalam kondisi ON dan mengalirkan arus listrik kerangkaian pemanas. Ketika Strip tadi memanas pada suhu tertentu maka salah satu logam yang awalnya terhubung menjadi melengkung, dan mengakibatkan aliran listrik pada rangkaian pemanas setrika terputus dan suhu menjadi menurun. Ketika Suhu menurun logam yang tadinya melengkung akan kembali lurus dan menyalakan rangkaian. Hal ini akan terus berulang sampai teman – teman mematikan setrika.

Termistor

Selanjutnya adalah Termistor. Termistor atau Thermal Resistor adalah Salah satu jenis resistor yang nilainya dipengaruhi oleh suhu, sehingga dapat disebut sebagai sensor suhu. Termistor secara umum dibagi menjadi 2 jenis yaitu PTC dan NTC. PTC atau Positive Temperature Coeficient yang nilai resistansinya akan meningkat ketika suhu nya semakin tinggi, sehingga mengakibatkan arus listrik yang mengalir dibatasi atau bahkan terhenti samasekali. Sedangkan NTC atau Negative Temperature Coeficient merupakan jenis Termistor yang nilai resitansinya menurun ketika suhunya semakin meningkat, hal ini akan berakibat arus listrik yang mengalir akan semakin besar ketika suhu lingkungan meningkat.

Simbol termistor:

Beberpaa keuntungan dari penggunaan Thermistor diantaranya :

  1. Memiliki respon yang cepat
  2. Murah
  3. Memiliki sensitivitas yang tinggi

Dalam kehidupan sehari – hari ini banyak ditemukan kok disekitar kita, seperti di dalam kulkas sampai pendeteksi kebakaran.

RTD (Resistive Temperature Detector)

Sensor Suhu selanjutnya adalah RTD atau Resistive Temperature Detector, sensor jenis ini memiliki prinsip kerja yang sama dengan termistor PTC, yaitu mengubah suhu menjadi hambatan yang nilainya sebanding dengan perubahan suhu yang terjadi. Jadi Semakin tinggi suhu, resistansinya semakin besar. RTD terbuat dari sebuah kumparan kawat platinum pada papan pembentuk dari bahan isolator. RTD dapat digunakan sebagai sensor suhu yang mempunyai ketelitian 0,03 oC dibawah 5000C dan 0,1 0C diatas 10000C. Lalu apakah perbedaan thermistor PTC dengan RTD ini ? perbedaannya terletak pada akurasi dan kepresisiannya, RTD lebih presisi dan memiliki tingkat akurasi yang lebih bagus dibanding PTC.

Besar resistansi RTD dihitung dengan menggunakan rumus:

Keuntungan penggunaan RTD:

  • Lebih presisi, akurasi dan stabil .
  • Rentang suhu yang luas antara -200 oC sampai + 650 oC

Termokopel

Terokopel atau dalam bahasa inggris disebut Thermocouple adalah salah satu sensor suhu yang banyak digunakan di dunia industri karena kemampuannya mengukur suhu yang tinggi sampai 2000 derajat celcius dengan harga yang tidak terlalu mahal. Thermokopel ditemukan oleh Thomas Johan Seebeck tahun 1820 dan dikenal dengan Efek Seebeck.

Cara kerja termokopel adalah 2 logam penyusunnya diberi suhu yang berbeda yaitu dengan menjaga salah satu logam pada suhu yang tetap untuk referensi atau junction sedangkan logam satunya lagi dikenakan pada lingkungan yang akan dideteksi suhunya. Nah, perbedaan suhu antara 2 logam akan menimbulkan tegangan listrik tertentu (disebut thermo-electrik) yang nilainya sebanding dengan nilai suhu.

Kelebihan termokopel antara lain:

  • Memiliki rentang deteksi suhu yang sangat luas yaitu mulai dari -200 oC sampai +2000 oC
  • Tahan terhadap getaran dan goncangan
  • Respon yang cepat terhadap perubahan suhu

Karena kelebihan – kelebihan tersebut maka banyak sekali pabrik yang menggunakan sensor jenis ini dalam industrinya.

You may also like