Home » Jaringan Komputer » Internet » 9 Karakteristik Utama Dari Cloud Computing

9 Karakteristik Utama Dari Cloud Computing

by Wahyu Saputra S.Kom
by Wahyu Saputra S.Kom

Sejak awal, cloud computing telah membawa perubahan yang sangat signifikan di dunia IT  dengan menawarkan beberapa alternatif kelebihan yaitu aman, terukur, dan dapat dikitalkan untuk penyimpanan on premise dan pemrosesan infrastruktur.

Namun, seperti teknologi baru lainnya, semakin banyak profesional IT yang mengetahui tentang cloud computing maka semakin banyak manfaat yang dapat dirasakan dari kehadiran teknologi tersebut. Untuk lebih membantu Kita memahami dan bagaimana memanfaatkan kemampuan cloud computing, artikel ini akan memaparkan bagaimana karakteristik dari cloud computing dan mengapa cloud computing sangat penting untuk digunakan.

Mari kita mulai dengan pengenalan singkat tentang cloud computing dan dilanjutkan dengan bagaimana karakteristik dari cloud computing.

Apa itu Cloud Computing ?

Ketika kita mencari di search engine Google dengan mengetikkan frasa “definisi cloud computing,” maka kita akan mendapatkan banyak sekali definisi tersebut dengan konsep yang berbeda-beda.

Cloud computing adalah pengiriman sumber daya dan layanan sistem komputer yang on-demand, termasuk database, analisa, kecerdasan, jaringan, server, perangkat lunak, dan penyimpanan, disamping server lokal atau sistem komputer on-premise. Sumber daya IT yang secara tradisional terletak di data center dalam gedung perusahaan sekarang tersedia tanpa membutuhkan infrastruktur bangunan oleh penyedia cloud pihak ketiga.

Cloud computing mampu menyelesaikan masalah seperti skalabilitas, keamanan, efektivitas biaya, dan bagaimanan mengikuti perkembangan teknologi yang baru. Jika Kita pernah mendengar istilah seperti SaaS, PaaS, dan IaaS, maka istilah tersebut berkaitan dengan layanan berbasis cloud.

Berbicara tentang istilah tersebut, berikut adalah tiga layanan paling populer dalam cloud computing yaitu :

  • IAAS – Infrastructure as a Service. Perusahaan dapat menyewa off site server untuk penyimpanan dan pemrosesan data.
  • PaaS- Platform as a Service. Sistem pengembangan dan deployment yang lengkap memungkinkan pengembang membuat, menjalankan, dan mengelola semuanya, mulai dari aplikasi berbasis cloud yang penting hingga aplikasi tingkat perusahaan.
  • SaaS- Software as a Service. Model pengiriman dan lisensi yang memberikan perangkat lunak dengan sistem subscription seperti Salesforce.

Kita juga dapat menemukan istilah CaaS (Communications as a Service), MaaS (Monitoring as a Service), NaaS (Network as a Service), dan SaaS lain, yang ini berarti sama yaitu Storage as a Service.

Berikut adalah sembilan karakteristik komputasi cloud teratas yang perlu kita ketahui ketika memilih platform mana yang akan digunakan. Informasi ini adalah kunci untuk membuat pilihan terbaik dan cerdas, yang pada akhirnya meningkatkan kemungkinan layanan cloud mana yang cocok untuk Kita dan organisasi Kita.

1. Self-Service, On-Demand

Dunia digital bergerak cepat, dan tim IT perlu mengimbanginya. Selain itu, orang-orang menikmati memiliki fleksibilitas untuk mengubah keadaan dengan keinginan mereka tanpa menghubungi go-between terlebih dahulu.

On-demand self-service berarti pelanggan dapat menyediakan sumber daya cloud (misalnya, instance virtual machine, instans database, ruang penyimpanan, dll.) tanpa berinteraksi dengan penyedia layanan. Pengguna juga dapat memantau kemampuan layanan cloud, penggunaan, dan komputasi serta skalabilitasnya.

2. Akses Jaringan yang Luas

Idealnya, jika pelanggan memiliki koneksi internet dan perangkat, mereka dapat mengakses sumber daya cloud mereka.

Namun, berkat kompleksitas dan variasi IT membuat hal tersebut saat ini menjadi sesuatu yang sederhana. Akses jaringan yang luas mempertimbangkan keragaman potensial platform yang digunakan oleh pelanggan seperti Virtual Private Networks (VPN), dan Local Area Networks (LAN).

Pengguna sering menggunakan VPN untuk menghubungkan sumber daya di tempat dengan serangkaian server khusus di cloud publik, dan menghasilkan cloud pribadi virtual.

Akses jaringan yang luas dan cloud computing secara keseluruhan bergantung pada latensi dan bandwidth jaringan untuk memastikan kinerja optimal dan kualitas layanan jaringan (QoS).

Aplikasi yang sensitive terhadap waktu akan mengandalkan waktu pemrosesan yang cepat dan tidak terputus.

3. Layanan Termonitor dan Terukur

Penyedia layanan cloud yang baik akan memantau, mengukur, dan melaporkan penggunaan sumber daya untuk pelanggan mereka.

Perhitungan ini memungkinkan pelanggan untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya perusahaan mereka dengan memanfaatkan kemampuan pengisian daya per penggunaan.

Hal ini mengacu pada istilah “pay only for what you use” sehingga hasil pemantauan akan memastikan bahwa pelanggan tidak overspending.

4. Mudah Untuk Perawatan

Banyak organisasi beralih ke cloud computing karena mereka tidak ingin repot-repot untuk hosting dan memelihara pusat data in-house serta semua sumber dayanya.

Penyedia cloud yang baik akan dengan mudah memaintain server dan instans downtime yang  rendah serta menginstal upgrade dan update server.

5. Keamanan yang Handal

Peretas, kebocoran data, virus, dan kejahatan dunia maya menjadi berita besar hari ini. Jika perusahaan atau individu swasta menempatkan data rahasia mereka di luar sana, tujuan mereka ingin data tersebut aman.

Gagasan menyimpan hal-hal yang privasi seperti nomor rekening bank, nomor kartu kredit, nomor Jaminan Sosial, dan informasi sensitif lainnya di luar situs adalah sesuatu yang tidak menyenangkan.

Secara psikologis, orang merasa lebih aman memiliki data semacam itu di bawah area mereka dan dekat dengan jangkauan. Jadi, penyedia cloud harus memiliki keamanan yang sangat bagus sehingga dapat mengatasi masalah tersebut.

Cara untuk membuat system keamanan yang baik adalah dengan membuat snapshot dari semua data sehingga data tidak pernah hilang jika server gagal beroperasi dan tidak dapat diakses oleh orang luar atau pengguna yang tidak sah.

6. Service Level Agreements

Service Level Agreement, atau SLA, adalah jaminan yang diberikan oleh penyedia layanan untuk menawarkan kepada klien tingkat kinerja, ketersediaan, dan kapasitas yang telah ditentukan.

Kita dapat menemukan SLA di dunia marketing perangkat lunak, di mana vendor menyediakan berbagai tingkat lisensi pengguna dan durasi langganan sehingga banyak penyedia cloud menggunakan model yang sama.

7. Elastisitas dan Skalabilitas yang Cepat

Katakanlah organisasi Kita telah menyiapkan langganan server cloud, dan menangani semua kebutuhan platform Kita. Tiba-tiba, departemen penjualan Kita meluncurkan aplikasi besar yang ini akan memakan semua waktu pemrosesan Kita, hingga merugikan program lain yang sedang berjalan bersamaan.

Host cloud dengan elastisitas dan skalabilitas yang cepat akan membuat mesin virtual baru dengan cepat untuk menangani beban tambahan sehingga aplikasi pelanggan yang lain tetap terus berjalan.

Apabila setelah permintaan kembali turun maka server tambahan tersebut akan menghilang. Fitur ini disebut layanan just-in-time (JIT).

8. Multi-Tenancy

Istilah “multi-tenancy” berarti infrastruktur penyedia cloud melayani beberapa pelanggan dan merupakan salah satu karakteristik cloud computing yang cukup unik.

Anggap saja seperti banyak penyewa yang masing-masing tinggal di apartemen mereka sendiri di satu gedung apartemen besar. Dalam konteks cloud computing, banyak klien memiliki infrastruktur atau aplikasi yang sama sambil mempertahankan privasi dan keamanan informasi mereka.

Jika Kita berbelanja di sekitar untuk platform cloud, Kita akan melihat bagaimana host menangani multi-tenancy.

Kita mungkin mengalami situasi di mana layanan Kita harus berjalan pada infrastruktur khusus dan berusaha untuk tidak dibagikan. Pastikan calon penyedia layanan cloud yang Kita pilih dapat menyiapkan server khusus untuk hal ini.

9. Overbooking atau Resource Pooling

Istilah “overbooking” terdengar mengerikan, bukan? Biasanya sesuatu yang terjadi ketika Kita mencoba untuk mendapatkan kamar hotel atau tiket pesawat, namu kita tidak mendapatkan kamar atau tiket karena pesanan yang telah overbooking oleh pelanggan yang lain.

Tetapi dalam cloud computing, overbooking berarti bahwa host overbooks dengan kapasitas pemrosesan server karena sebagian besar layanan dan aplikasi tidak selalu beroperasi pada kapasitas puncak sepanjang waktu, serta aplikasi yang berbeda memuncak pada interval yang berbeda.

Dengan demikian, langkah untuk meningkatkan efektivitas biaya adalah layanan cloud akan memesan aplikasi secara berlebihan atau overbook, dengan asumsi bahwa tidak terjadi permintaan maksimum terhadap pemrosesan aplikasi pada saat yang sama.

You may also like