Home » Jaringan Komputer » IPv6: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya

IPv6: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya

by Atin Rahmawati
by Atin Rahmawati

Section Artikel

Apa Itu IPv6?

IPv6 atau Internet Protocol version 6 merupakan protokol komunikasi yang memfasilitasi pelayanan sistem identifikasi dan alamat untuk komputer di jaringan, serta memberikan petunjuk arah lalu lintas melalui internet. IPv6 sendiri merupakan protokol internet versi terbaru yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force.

IPv6 dikembangkan untuk menangani celah permasalahan alamat IPv4 yang telah lama diantisipasi. IPv6 terdiri dari delapan kumpulan angka dan huruf yang mewakilkan bentuk desimal 16 angka biner. IPv6 memiliki lebih banyak keunggulan bila dibandingkan dengan IPv4, yang hanya terbatas pada 4,29 miliar alamat IP.

IPv6 secara perlahan sudah mulai digunakan dengan total 35% pengguna di seluruh dunia. Pengguna IPv4 juga terbilang masih cukup banyak. Selain IPv6 dan IPv4, ada juga IPv5 yang merupakan protokol internet yang tidak jauh berbeda dengan versi lainnya.

Sayangnya IPv5 dianggap belum mampu untuk melengkapi kekurangan pada IPv4. Dari hal tersebut menjadi latar belakang dikembangkannya IPv6 untuk menggantikan IPv4. Cara kerja IPv6 dapat diibaratkan dengan memberikan sebuah alamat rumah pada suatu lokasi supaya dapat ditemui oleh orang lain.

Dengan kemampuan yang luar biasa dan pertumbuhan yang berskala besar menandai bahwa perkembangan IPv6 dapat dikatakan sangat baik bila dibandingkan versi sebelumnya. Hal ini menyebabkan IPv6 dijuluki sebagai “The Next Generation of Internet”.

Perbedaan IPv4 dan IPv6

Berikut beberapa perbedaan antara IPv4 dan IPv6

  • Header pada IPv4 memiliki sekitar 20 – 60 byte, sedangkan pada IPv6 memiliki header hingga 40 byte saja.
  • Dalam penulisan alamat, pada IPv4 ditulis dalam bentuk desimal, sedangkan penulisan alamat pada IPv6 ditulis dalam heksadesimal.
  • Pada IPv4 tidak terdapat fitur untuk mengidentifikasi aliran paket, sedangkan pada IPv6 terdapat identifikasi aliran paket melalui field label pada header.
  • Dilihat melalui ukuran antara IPv4 dengan IPv6 memiliki perbedaan. Pada IPv4 berukuran sebesar 32 bit, sedangkan pada IPv6 memiliki ukuran sebesar 128 bit. 
  • Pada IPv4 mendukung konfigurasi alamat manual melalui DHCP, sedangkan konfigurasi pada IPv6 dapat bekerja secara otomatis dan penomoran ulang (renumbering).
  • Kecepatan dalam pengaksesan berdasarkan studi dari Akamai menunjukkan bahwa perangkat yang menggunakan IPv6 lebih cepat bila dibandingkan dengan IPv4.
  • Selain itu perbedaan lain adalah pada keamanan. Pada IPv6 telah dilengkapi oleh IP security yang akan menjamin keamanan komunikasi antar IP address, sedangkan pada IPv4 belum tersedia.
  • Perbedaan dari IPv4 dan IPv6 ada pada format. Pada format dan alamat IPv4 biasanya menggunakan angka yang berupa 4 kumpulan angka yang merepresentasikan 8 bit. Sedangkan pada IPv6 menggunakan kombinasi angka dan huruf, alamat IPv6 berupa 8 kumpulan angka dan huruf yang merepresentasikan 16 bit.

Kelebihan IPv6

Berikut beberapa kelebihan IPv6 yang perlu diketahui:

  • Dalam proses transfer data pada IPv6 dapat terjadi lebih cepat bila dibandingkan protokol internet lain sebab IPv6 tidak bergantung dengan Network Address Translation.
  • Pada IPv6 dapat memproses routing dengan efektif karena memiliki ukuran routing table yang lebih sedikit dari IPv4.
  • IPv6 memiliki kemampuan untuk memproses pertukaran data lebih aman dengan cara menangkal serangan ke Address Resolution Protocol kemudian dapat dimanipulasi dan mengalihkan trafik.
  • IPv6 mendukung multicast agar dapat menghemat bandwidth dalam pemakaian.
  • Memiliki konfigurasi yang memudahkan pengguna karena lebih mudah dan praktis dalam pemakaian.
  • Memiliki koneksi yang lebih cepat pada perangkat mobile sebab koneksi tidak melewati Network Address Translation.

Kekurangan IPv6

Berikut beberapa kekurangan IPv6 yang perlu diketahui:

  • Belum banyak yang menggunakan IPv6 sebab belum optimalnya kompatibilitas bagi pengguna untuk mengakses internet, sehingga IPv4 yang masih dominan memiliki banyak pengguna. Untuk dapat memiliki akses pada IPv6 perlu dukungan jaringan dan infrastruktur yang kuat.
  • Proses peralihan penggunaan dan akses IPv4 ke IPv6 sejak tahun 1995 hingga sekarang dapat dikatakan berjalan dengan lambat. Hanya 35% saja pengguna yang mengakses IPv6 di seluruh dunia.

Contoh IPv6

Terdapat beberapa situs yang telah mengaktifkan jaringan IPv6 secara permanen dalam penggunaan untuk mengakses protokol internet, website tersebut antara lain Yahoo, YouTube, Facebook, dan Google. Website-website tersebut mengaktifkan IPv6 agar situs alamat dapat dijangkau oleh banyak orang di internet.

Contoh alamat IPv6 pada Facebook yakni 2a03:2880:f10c:83:face:b00c:0:25de

Sedangkan contoh alamat IPv4 pada Facebook: 69.63. 176.13

Contoh alamat IPv6 pada Wikipedia yakni 2620:0000:0861:ed1a:0000:0000:0000:0001

Contoh alamat IPv6 pada website lain,

2001:db8:3333:4444:CCCC:DDDD:EEEE:FFFF

Contoh pada alamat IPv6 yang dapat disingkat dari seperti ini 2001:cdba:0000:0000:0000:0000:3257:9652 menjadi seperti ini 2001:cdba::3257:9652. Hal tersebut bisa saja terjadi sebab pada header IPv6 memiliki format yang didesain untuk mengecilkan overhead header untuk mengefisiensikan pemprosesan.

IPv6 pada Website

IPv6 memiliki beberapa kelebihan sehingga banyak website-website yang terkenal mulai mengaktifkan penggunaan dalam mengakses protokol internet. Contohnya pada website Wikipedia dan Facebook. 

IPv6 pada Wikipedia yakni 2620:0000:0861:ed1a:0000:0000:0000:0001, sedangkan IPv6 pada Facebook yakni 2a03:2880:f12c:83:face:b00c:0:25de. Untuk mengakses alamat IP harus memiliki koneksi yang stabil dan kuat untuk dapat mendukung pemprosesan berjalan dengan lancar.

Website dan perangkat memiliki alamat IP. Fungsi alamat IP sebagai lokasi yang digunakan untuk menemukan dan mengakses website yang dimiliki untuk dibagikan dan mencari jumlah pengunjung. Selain itu fungsi alamat IP adalah untuk membuat perangkat dapat selalu terkoneksi dengan perangkat lain.

You may also like