Home » Kuliah IT » Pemrograman » 7 Perbedaan Software Generik dan Spesifik Bagi Pengguna

7 Perbedaan Software Generik dan Spesifik Bagi Pengguna

by Bimo Ardhianto
by Bimo Ardhianto

Perangkat lunak, atau juga disebut dengan software dalam bahasa Inggris, merupakan satu kesatuan perintah yang digunakan untuk memproses informasi, menjalankan perintah, menerima input atau masukan dari user untuk mencapai tujuan penggunaan komputer tertentu. Bentuk perangkat lunak sangat beragam, dari aplikasi pemutar musik, aplikasi kantor dan lain sebagainya. Sistem operasi juga dapat disebut sebagai perangkat lunak, apabila kita ingin mengartikannya ke dalam ruang lingkup yang lebih luas. Ada banyak jenis perangkat lunak, yaitu software generik atau generic software dan juga software spesifik atau demanded/costumized software.

Apabila kamu sedang bingung memilih perangkat lunak apa yang cocok untuk kebutuhan kerjamu, atau apabila kamu sedang mendapatkan tugas untuk mencari perbedaan aplikasi generik dan aplikasi spesifik, maka tulisan ini akan membantumu. Berikut ini beberapa perbedaan antara software generik dan software spesifik yang dapat kita ketahui bersama.

Baca juga:

1. Perbedaan Tujuan

Software generik atau software umum adalah jenis software yang dibuat untuk dipasarkan ke berbagai bidang penggunaan komputer. Maksudnya, software ini diharapkan dapat digunakan di bidang bisnis, arsitektur, pemasaran, kuliah, dan lain sebagainya. Sementara itu, software spesifik dibuat dengan memiliki tujuan khusus yang sangat spesifik dan hanya dipasarkan pada kalangan tertentu yang sangat terbatas.

2. Perbedaan Fungsi

Oleh karena ditujukan untuk dipasarkan pada banyak pasar, maka software generik memiliki fungsi-fungsi yang bersifat umum dan applicable di banyak tempat. Misalnya software untuk mengetik, memiliki fungsi untuk melakukan pembuatan dan editing dokumen dalam tingkat yang umum seperti misalnya menambah header atau footer. Sementara itu, software spesifik memiliki jenis-jenis fungsi yang sangat spesifik dan tidak dapat digunakan untuk menjalankan pekerjaan selain yang telah ditujukan dari pabrik. Misalnya software untuk melihat atau mengamati detak jantung. Fungsi software atau aplikasi ini terbatas dalam menerjemahkan detak jantung dan membuatnya ke dalam sebuah bentuk grafik yang dapat dimengerti oleh manusia atau dokter pada umumnya.

3. Perbedaan Pengguna

Software generik menyasar pengguna yang lebih banyak dan variatif. Contohnya adalah aplikasi editing dokumen seperti Microsoft Offfice atau LibreOffice, yang menyasar dari anak sekolah, pelaku bisnis, guru, akuntan, dan lain sebagainya. Oleh karena itu aplikasi ini menjadi salah satu aplikasi wajib bagi hampir semua orang yang perlu untuk membuat dokumen. Sementara itu, software spesifik lebih cenderung menyasar pengguna-pengguna khusus yang memiliki kebutuhan dan kemampuan khusus untuk mengaplikasikan software tersebut. Misalnya adalah software kasir di berbagai jenis pasar modern seperti Indomaret atau Alfamart. Aplikasi yang ada di kedua pasar tersebut bisa jadi telah dimodifikasi sedemikian rupa hingga hanya bisa digunakan atau dimengerti oleh kasir-kasir yang ada di dua pasar tersebut.

4. Perbedaan Jumlah Pengguna

Oleh karena software generik dibuat untuk memenuhi kebutuhan banyak orang atau pasar secara umum, maka jumlah pengguna pada aplikasi ini cenderung lebih banyak apabila dibandingkan dengan software spesifik. Hal ini wajar mengingat fungsi dari software generik sendiri diperlukan oleh banyak orang. Sementara itu, software spesifik tidak harus memiliki kuota atau syarat jumlah pengguna tertentu sehingga dia dikatakan sebagai software spesifik. Andaikan ada satu orang pengguna saja, aplikasi ini sudah dapat dikatakan sebagai aplikasi atau software spesifik karena sudah memenuhi syarat bahwa aplikasi tersebut dibuat untuk memenuhi kebutuhan pengguna tertentu yang sangat spesifik.

Itulah perbedaan software generik dan spesifik dilihat dari jumlah penggunanya.

5. Perbedaan Pembuat

Software generik biasanya dibuat oleh perusahaan atau developer tertentu yang memiliki resoures atau sumber daya yang cukup besar. Hal itu karena dalam pemasaran software generik, selain dibutuhkan kemampuan coding yang cukup rumit dan juga waktu yang relatif dituntut untuk singkat, maka biaya yang dibutuhkan cukup besar. Akan tetapi bukan berarti mereka harus benar-benar menjalankan bisnis tertentu. Beberapa developer misalnya menggunakan donasi dari pengguna softwarenya untuk mengembangkan aplikasi yang ia buat.

Sementara itu, software spesifik boleh jadi tidak harus dibuat oleh orang yang memiliki sumber daya sangat besar. Semua orang, yang memiliki kemampuan untuk melakukan programming, hampir dapat dipastikan mampu atau dapat menjadi seorang pengembang software spesifik. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa software spesifik yang ingin dibuat membutuhkan biaya yang cukup besar. Sebut saja software spesifik yang digunakan dalam dunia pertambangan.

Baca juga:

6. Perbedaan Ruang Lingkup

Software generik memiliki ruang lingkup penggunaan yang lebih luas. Misalnya sistem operasi sebagai basis dasar untuk mengoperasikan komputer atau laptop yang Anda miliki. Selain itu software spreadsheet atau aplikasi kantoran lainnya yang dapat digunakan pada banyak lapangan kerja. Sementara software spesifik memiliki ruang lingkup penggunaan yang lebih sempit, misalnya aplikasi di bidang pertambangan, kedokteran, manajemen peralatan, manajemen personal dan lain sebagainya.

Baca juga:

7. Perbedaan Harga

Pada umumnya, harga sebuah aplikasi spesifik cenderung lebih mahal bila dibandingkan dengan software generik. Akan tetapi permasalahan harga ini juga bergantung pada banyak faktor. Pada software generik misalnya, harga cenderung lebih murah karena aplikasi tersebut cenderung digunakan oleh banyak orang sehingga perusahaan dapat menjual program yang mereka buat dalam harga yang lebih murah. Akan tetapi bukan berarti untuk selamanya aplikasi spesifik selalu berharga lebih mahal daripada aplikasi generik. Software sederhana untuk kasir misalnya tidak akan semahal software desain grafis yang dibuat oleh perusahaan dan merupakan software generik. Walaupun demikian, tidak dapat diabaikan bahwa harga dari software spesifik cenderung lebih mahal bila dibandingkan dengan software generik.

Dari sini kita telah mengetahui beberapa perbedaan software generik dan software spesifik yang dapat kamu ketahui. Secara umum kategorisasi software generik dan spesifik ditentukan berdasarkan jumlah pengguna aplikasi tersebut serta fungsi-fungsi yang dimiliki oleh aplikasi tersebut. Semakin terbatas, dalam arti hanya dapat digunakan oleh orang-orang tertentu dan memiliki fungsi-fungsi tertentu saja, maka software itu lebih cenderung memiliki sifat software spesifik, begitu pun sebaliknya.

Semoga informasi ini membantumu ya.

Artikel lain yang bisa kamu baca:

You may also like