Home » Kuliah IT » Technopreneurship: Pengertian, Tujuan dan Contoh

Technopreneurship: Pengertian, Tujuan dan Contoh

by Yolanda Natanael
by Yolanda Natanael

Apa itu Technopreneurship?

Technopreneurship merupakan sebuah gabungan kata technology dan entrepreneurship yang mengandung makna sebuah usaha dalam kecanggihan teknologi untuk kemampuan berwirausaha. Technopreneurship bertujuan untuk mencapai tujuan bisnis tertentu sesuai dengan keinginan technopreneur atau orang yang menggeluti bidang ini.

Technopreneur banyak ditemukan pada kalangan muda dengan ide-ide baru. Karakteristik utama dari technopreneurship yaitu sebuah transformasi dan integrasi teknologi dalam setiap kegiatan operasional bisnis.

Jika anda masih belum familiar dengan sebutan technopreneurship, mungkin anda lebih mengenalnya dengan sebutan start up atau usaha rintisan. Jiwa wirausaha yang inovatif, cerdas, dan melek teknologi harus dimiliki pada bidang ini.

Technopreneurship jelas memiliki fungsi untuk mempermudah pekerjaan manusia sehingga lebih optimal dan efisien. Beberapa tujuan technopreneurship lainnya adalah:

  • Menggunakan kemajuan teknolgi untuk mendukung perkembangan dan kemajuan inovasi bisnis, masyarakat, dan negara.
  • Membuka kesempatan kerja karena banyaknya technopreneurship yang bermunculan.
  • Diversifikasi dan desentralisasi bisnis dengan fasilitas kerja jarak jauh.
  • Menyelesaikan masalah-masalah sederhana yang ada disekitar kita dengan meningkatkan pemanfaatan sumber daya lokal.
  • Mendorong adanya kemajuan dan perkembangan teknologi.
  • Mendorong perekonomian negara.
  • Mendorong jiwa kewirausahaan pada generasi muda.

Perbedaan Technopreneurship dan Entrepreneurship

Entrepreneurship adalah dasar genggaman dari technopreneurship. Tanpa adanya entrepreneurship, istilah technoprenreurship pun tidak dapat muncul. Sebenarnya, bentuk usaha technopreneurship juga dapat disebut sebagai entrepreneurship. Jadi, apa perbedaan keduanya?

Penggunaan teknologi merupakan perbedaan yang mencolok dari entrepreneurship dan technopreneurship. Entrepreneurship umumnya masih menggunakan model bisnis konvensional lama yang menawarkan produk, barang, atau jasa. Kondisi ini jelas berbeda jika dibandingkan dengan technopreneurship yang menawarkan sebuah terobosan, gagasan, dan ide baru sebagai produknya.

Persaingan pasar juga menjadi salah satu pembeda antara entrepreneurship dengan technopreneurship. Bahkan, seorang technopreneur dapat menawarkan produk berupa substitusi dari produk konvensional yang ditawarkan oleh bisnis entrepreneur.

Mengapa Memilih Technopreneurship?

Banyak alasan yang dapat mendasari anda untuk menjalankan bisnis technopreneruship di era ini. Beberapa alasan tersebut diantaranya adalah :

  • Modal Sedikit

Bisnis technopreneurship membutuhkan modal yang tidak terlalu banyak jika dibandingkan dengan entrepreneurship. Modal kecil yang diiringi dengan kemampuan dan inovasi dapat menjadi pondasi dasar dari bisnis ini.

Walaupun bermula dari usaha kecil dan tidak bermodal besar, technopreneurship memiliki semangat yang besar untuk dapat maju menuju kesuksesan.

  • Adanya Peluang Valuasi dan Keuntungan

Terobosan yang dihasilkan technopreneurship dapat memperoleh keuntungan besar dalam waktu yang cepat apabila dirasa sangat bermanfaat dan menarik oleh banyak orang. Inovasi yang diberikan harus dapat memberikan dampak yang luas, baik dari segi ekonomi, kemasyarakatan, ataupun sumber daya, agar meningkatkan valuasi yang ada.

  • Tidak Membutuhkan Sumber Daya Besar

Technopreneurship tidak memerlukan banyak sumber daya. Jika modal memang sangat terbatas, beberapa technopreneurship bahkan dapat jalan dengan efisien dengan orang-orang terdekat atau keluarga.

Walaupun hanya membutuhkan sedikit sumber daya, bisnis technopreneurship juga memberikan lowongan pekerjaan yang cukup berarti.

Bagaimana Menjadi Technopreneurship yang Sukses?

Keuntungan bisnis technopreneurship didasari pada beberapa faktor, termasuk :

  • Sifat Inovatif, Kreatif, dan Kritis

Nilai jual dari technopreneurship adalah ide dan inovasi. Inti persaingan bisnis technopreneurship tidak terletak pada produk, melainkan pada kebaruan dan inovasi yang terus dikembangkan. Seorang technopreneur dituntut untuk dapat menjawab sebuah permasalahan dengan sebuah solusi. Sikap kritis pada situasi tidak terduga juga dapat menjadi nilai jual dari bisnis technopreneurship.

  • Memiliki Pengetahuan Teknolgi yang Baik

Seperti namanya, seorang technopreneur memerlukan pengetahuan yang baik tentang teknologi. Perlu diingat bahwa teknologi akan terus berkembang dengan banyak perubahan. Jika dianggap perlu, anda dapat mempelajari programming dan beberapa teknologi terbaru untuk meningkatkan kesuksesan bisnis technopreneur yang anda miliki.

  • Pondasi Tim yang Kuat

Walaupun tidak memiliki banyak sumber daya manusia, technopreneurship harus memiliki kerja sama tim yang baik. Visi misi setiap individu haru satu dan tidak saling mengkhianati. Tim yang kuat akan memberikan dampak yang baik pada keberlanjutan dan kemajuan bisnis itu sendiri.

  • Penyusunan Strategi Matang

Produk technopreneurship tidak dapat diluncurkan tanpa adanya strategi yang matang. Bisnis ini memerlukan tujuan, target, aktivitas bisnis, dan langkah pemasaran yang jelas sehingga dapat terproyeksikan dengan baik dan bisnis berjalan dengan lancar. Technopreneruship juga tergolong bisnis baru yang perlu mencegah dan mengurangi risiko negatif dengan dasar strategi yang bulat.

  • Penyelesaian Masalah dan Pengambilan Keputusan

Kemampuan technopreneurship dalam menyelesaikan masalah adalah salah satu kunci penting dalam keberhasilan bisnis. Lakukan penyelesaian masalah dengan akurat berdasarkan pada analisis biaya, waktu, sumber daya, dan faktor lainnya yang penting untuk diperhatikan. Keputusan akhir yang diambil juga harus tepat dan efektif untuk dilakukan.

Contoh Technopreneurship

Di Indonesia sendiri, sudah banyak technopreneurship yang berhasil dan berkembang dengan pesat. Tingginya jumlah penduduk usia produktif menyebabkan technopreneurship ikut berkembang dengan cepat juga. Beberapa contoh technopreneurship asli Indonesia adalah:

  • Gojek

Nadiem Makarim mendirikan gojek sebagai salah satu pengembangan alat transportasi secara digital. Sejak awal didirikan tahun 2011, banyak pendanaan dan investasi yang masuk pada perusahaan ini. Dengan pendanaan tersebut, Gojek dinobatkan sebagai startup dengan status unikorn pertama di Indonesia.

  • Tokopedia

William Tanuwijaya mendirikan tokopedia tahun 2009 untuk meningkatkan penjualan barang-barang secara online. Banyak suntikan dana yang masuk secara bertahap, menyebabkan tokopedia akhirnya mendapatkan gelar unikorn setelah berdiri selama 8 tahun.

  • OVO

PT Visionet International mendirikan OVO sebagai terobosan dalam aplikasi keuangan. Perusahaan ini akhirnya mendapat dukungan dan kerjasama dari perusahaan-perusahaan lainnya, termasuk Lippo Group, Grab, dan Tokopedia. Saat ini, OVO telah mendapat status unikorn kelima di Indonesia.

You may also like