Home » Kuliah IT » Web » 21 Cara Mempercepat Loading Website

21 Cara Mempercepat Loading Website

Apakah kalian pernah merasakan website mengalami loading yang cukup lambat? Pasti rasanya cukup menguras kesabaran apalagi kita sedang butuh membuka internet untuk urusan yang penting. Oleh karena itu, website yang melambat menjadi momok bagi pengguna internet.

Sebelum itu, kalian perlu mengetahui terlebih dahulu apa saja yang menjadi faktor website mengalami loading yang cukup lama. Website yang lambat biasanya dapat terjadi karena beberapa hal antara lain kurang optimalnya performa server, kesalahan dalam mengkonfigurasi, maupun adanya plugin yang berlebihan.

Namun, kalian tidak perlu khawatir lagi! Di sini kami akan menjabarkan cara apa saja yang dapat kalian lakukan untu mempercepat loading website. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mempercepat loading website. Yuk, simak pembahasan berikut ini!

1. Memilih Layanan Hosting yang Cocok

Cara pertama yang dapat kalian lakukan untuk mempercepat website yang lambat adalah dengan memastikan bahwa layanan hosting yang dipilih itu tepat supaya performa website juga dapat terjamin. Selain itu, kalian harus memastikan teknologi server yang dipakai hingga fitur dan resource yang ditawarkan.

Pasalnya, masing – masing website pasti memiliki kebutuhan yang berbeda – beda. Oleh karena itu, kalian harus memastikan yang terbaik untuk website yang hendak diakses.

Kita juga tidak boleh melupakan hal yang satu ini. Selain memilih layanan hosting yang sesuai dengan kebutuhan. Kita juga harus memilih layanan hosting yang memberikan kemudahan dalam melakukan upgrade. Jika banyak pengunjung kesulitan melakukan upgrade, maka website dapat menjadi lambat hingga tak dapat diakses.

2. Mengoptimalisasi Gambar

Website aan semakin menarik jika kita melengkapinya dengan beragam gambar. Namun, gambar dengan ukuran yang cukup besar dapat mempengaruhi kecepatan pada website kita. Oleh karena itu, jika kita ingin menambah gambar namun loading tetap cepat, kalian dapat mengoptimasi gambar tersebut.

Adapun dua langkah yang dapat kalian lakukan, antara lain memanfaatkan plugin dari website yang sifatnya otomatis atau menggunakan bantuan tool misalnya TinyPNG, Photoshop. maupun PhotoScape secara manual.

3. Menggunakan Embed Video

Jika kita menambah video di dalam website, kadang membantu menambah informasi yang hendak disampaikan dalam website tersebut. Namun, file video dengan ukuran besar kadang membuat pengunjung website harus merasakan lamanya proses loading dalam mengakses halaman tersebut.

Semakin banyak video yang ditambahkan dalam suatu website, akan semakin memperlambat kecepatan loading dalam sebuah website. Oleh karena itu, untuk dapat menggunakan video tanpa memberi beban pada database, kita dapat memanfaatkan metode embed.

Embed merupakan uatu proses yang menautkan link platform dalam website. Kita hanyak cukup menyalin URL video yang hendak ditampilkan kemudian meletakkannya pada website kalian. Dengan memanfaatkan metode ini, ita dapat mempercepat loading pada halaman situs website.

4. Mengaktifkan Fitur Hotlink Protection

URL website kita yang digunakan oleh orang lain untuk menampilkan konten dapat menjadi salah satu penyebab mengapa website kita menjadi lambat. File website mulai dari gambar, video, hingga audio sekalipun yang ada dapat memanfaatkan bandwith milik kita.

Istilah di atas biasanya dinaakan dengan hotlinking. Hotlinking tersebut dapat menjadi beban pada sebuah server dan akan mengeluarkan bandwith yang cukup tinggi. Oleh karena itu, kalian dapat mengaktifkan fitur hotlink protection melalui control Panel untuk menghindari kasus tersebut.

Tak hanya itu, pada website WordPress kalian dengan menggunakan plugin misalnya All-in-One WP Security & Firewall. Dengan mengaktifkan fitur tersebut, kalian dapat mencegah penggunaan aset website secara sembarangan maupun menjaga kestabilan dari kecepatan website.

5. Menghapus Plugin yang Tidak Diperlukan

Plugin menjadi salah satu pendukung dalam sebuah website. Namun, jika plugin yang sudah terinstall tidak pernah kalian gunakan, hal tersebut malah dapat memakan resource yang cukup banyak dan membuat website menjadi lemot.

Dengan demikian, kalian dapat menghapus plugin yang tidak diperlukan. Namun, kalian harus benar – benar memastikan mana yang akan digunakan nantinya, mana yang benar – benar tidak diperlukan.

6. Memilih Tema yang Ringan

Tidak dapat disanggah lagi bahwa tema yang sesuai dapat memberikan kesan yang menarik bagi sebuah website. Akan tetapi, tema dengan ukuran yang cukup besar dapat membuat website mengalami loading yang cukup lambat. Untuk mempercepat loading sebuah website, memilih tema ringan dapat menjadi solusi.

Tema ringan biasanya memiliki ukuran berkisar 500 KB hingga 1 MB. Dan jangan lupa untuk memastikan bahwa tema yang digunakan tetap responsif di dalam perangkat mobile agar sesuai dengan perangkat seluler yang digunakan oleh para pengguna.

7. Mengaktifkan Caching pada WordPress

Mengaktifkan caching yang ada pada wordpress dapat menjadi solusi mempercepat loading dan dianggap cukup efektif terutama pada layanan hosting yang mendukung dengan pengelolaan caching itu sendiri.

Caching merupakan suatu proses penyimpanan data maupun halaman HTML yang sementara untuk mengurangi penggunaan sebuah resource. Karena saat penggunaan resource itu berkurang, webite menjadi tidak stabil dan akan lemot. Oleh karena itu, kita dapat menginstalasi plugin kemudian mengaktifkan caching yang ada.

8. Melakukan Upgrade Website Secara Berkala

Salah satu hal yang menjadi penyebab utama dari website yang menjadi lambat adalah tidak memperbarui versi website yang terbaru. Pasalnya, update yang disajikan biasanya akan menambah dan memperbaiki performa dari versi yang sebelumnya. Mulai dari keamaan, bug, hingga ancaman dari berbagai virus yang dapat menjadi resiko pada versi yang lama.

Oleh karena itu, kalian dapat mengupdate WordPress kalian secara berkala mulai dari secara langsung melalui dashboard menu Update hingga dengan memanfaatkan layanan hosting.

9. Mengoptimasi Database

Saat website kalian mengalami perkembangan, tak bisa dipungkiri bahwa data yang tersimpan pasti juga akan bertambah. Hal tersebut dapat mengakibatkan database juga menjadi makin besar, termasuk data sampah yang ada di dalamnya. Sampah yang makin menumpuk dan tidak segera dimusnahkan akan memberi beban terhadap database dan menyebabkan lemot.

Oleh karena itu, kalian dapat mengoptimasi database dengan beberapa cara seperti berikut ini Pertama kalian dapat memanfaatkan plugin misalnya WP-Optimize. Kedua, kalian dapat membersihkan tabel database sendiri secara manual. Da yang terakhir dapat mempercepat loading tanpa plugin, melainkan dengan memanfaatkan fitur Weekly Automatic Database Opttimization pada layanan hosting yang tersedia.

10. Menurunkan Query Database

Selain sampah, request database yang semakin banyak dapat menambah beban kerja pada server. Hal tersebut dapat menyebabkan website menjadi lambat. Oleh karena itu, langkah yang dapat dilakukan adalah mengurangi penggunaan tabel database untuk meningkatkan performa dengan menggunakan query yang tinggi.

11. Melakukan Disable Pada Fungsi Trackback maupun Pingback

Yang perlu kalian ketahui bahwa Trackback dan Pingback merupakan fitur bawaan yang dapat mempercepat indeks mesin pencari pada sebuah website. Naun, kadang fitur tersebut malah dimanfaatkan oleh para spammer dalam upaya mengumpulkan blacklink otomatis.

Blacklink tersebutlah yang membuat website menjadi lambat. Oleh karena itu, kalian dapat mempercepat dengan melakukan disable fungsi pada Trackback maupun Pingback.

Kalian dapat melakukannya dengan menggunakan plugin yang dapat mempercepat loading dengan Disable XML-RPC Pingback maupun menonaktifkannya langsung pada dashboard WordPress dengan meng-allo lin notification pada opsi Discusion yang ada di Pengaturan WordPress.

12. Mengurangi Redirect

Redirect berpotensi membuat pengunjung lama berkunjung ke website karena tampilan data yang lebih panjang yakni dari server hingga browser pengunjung. Karena pengunjung akan diarahkan pada halaman A ke halaman yang lain dalam suatu website.

Oleh karena itu, kita perlu mengurangi redirect agar load data yang ada pada server juga menjadi lebih sedikit, sehingga tidak memakan waktu yang lama dalam berkunjung ke sebuah website.

13. Mengaktifkan Kompresi Gzip

Selain cara di atas, kalian juga dapat menggunakan kompresi gzip yang dapat memperkecil ukuran file yang ada di dalam website kalian mulai dari CSS, HTML, JavaScript, hingga XML. Dengan kita mengaktifkan fitur tersebut, maka resource server juga otomatis akan berkurang karena file besar akan dikompres menjadi ukuran yang lebih kecil.

14. Mengaktifkan HTTP Keep Alive

Kalian dapat mengaktifkan HTTP Keep Alive. HTTP Keep-Alive itu sendiri adalah metode yang dapat digunakan dalam mempersingkat waktu loading sebuah website tanpa menggunakan plugin untuk membuat request file ke server menjadi tidak berulang saat kita sedang mengakses sebuah website.

15. Leverage Browser Caching

Jika cara – cara di atas belum meningkatkan kecepatan website kalian, kalian tidak perlu khawatir. Kalian dapat melakukan leverage browser caching untuk mempercepat loading pada sebuah website.

Terutama dengan menggunakan Leverage Browser Caching Via Plugin mvia plugin. Kalian dapat menginstall Leverage Browser Caching pada situs WordPress kalian dan langsung menjalankannya.

16. Melakukan Minify pada HTML, CSS, maupun JavaScript

Kalian dapat menggunakan teknik minify dalam memperkecil file website mulai dari CSS, JavaScript, maupun HTML. Minify itu sendiri merupakan proses penghapusan karakter mulai spasi, enter, hingga tab yang tidak diperlukan dalam kode tersebut.

Kecepatan website akan meningkat saat resource sebuah website menjadi lebih kecil. Dan hal tersebt cukup efektif daam mempercepat loading sebuah website.

17. Menggunakan Content Delivery Network

Dengan menggunakan CDN, kalian dapat mempercepat loading website. Content Delivery Network itu sendiri merupakan sebuah jaringan server yang tersebar hingga seluruh dunia untuk mengantarkan berbagai macam konten yang dapat diakses oleh para pengunjung secara langsung melalui server Indonesia

18. Membatasi Jumlah Tampilan Konten yang Ada Pada Website

Apakah kalian tahu, semakin banyak konten yang ada pada sebuah halaman website, maka semakin lama pula waktu yang diperlukan untuk mengakses halaman tersebut. Untuk itu, kalian dapat mempercepat loadingnya dengan membatasi tampilan konten. Berikut beberapa langkah yang dapat kalian lakukan untuk membatasi konten.

  • Buka dashboard terlebih dahulu, lalu menuju menu Settings > Reading di sidebar WordPress.
  • Di sebelah kanan Blog pages show at most, kalian dapat memilih jumlah posting yang ditampilkan. 
  • Untuk menyelesaikanya, kllik tombol Save Changes di bagian bawah halaman.

19. Membatasi Revisi Postingan

Dalam menciptakn konten yang menarik dan terbaik pasti seringkali membutuhkan beberapa kali revisi. Namun, hal tersebut malah akan menambah beban database dan akan mempengaruhi performa kecepatan suatu website hingga mengalami penurunan.

Oleh karena itu, lebih baik kita membatasi revisi pada tiap postingan untuk mempercepat loading pada website.

20. Meletakkan JavaScript Pada Footer

Dengan menggunakan JavaScript pada pembuatan website, tampilan yang dihasilkan biasanya lebih rapi dan tertata. Dengan meletakkan script JavaScript pada bagian bawah atau footer, akan mempercepat load browser pengunjung dibandingkan dengan meletakkannya pada awal halaman maupun pada badan halaman. Dengan begitu, data server aka terload terlebih dahulu sebelum JavaScript.

21. Menghapus Query String yang Berasal pada Sumber Statis

Cara terakhir yang dapat dilakukan untuk mempercepat loading WordPress adalah dengan menghapus sumber query statis misalnya style-sheet maupun JavaScript dalam upaya mempercepat loading website.

Kalian juga dapat menginstall plugin Remove Query String from Static Resources untuk mengaktifkan fiturnya. Karena fitur tersebut dapat bekerja secara otomatis.

Penyebab Loading Website Lambat

Adapun beberapa penyebab loading website menjadi lambat yang perlu kalian ketahui untuk dapat mengantisipasi dan menghindarinya. Berikut beberapa penyebabnya :

  • Kurang optimalnya performa server
  • Konfigurasi yang salah
  • Menggunakan versi lama dari website tersebut
  • Database yang digunakan terlalu besar
  • Menggunakan gambar tanpa melakukan optimasi
  • Banyaknya konten flash yang digunakan
  • Terlalu banyak iklan dan spam
  • Tema yang digunakan sangat berat

You may also like