Tutorial Pada R Language : Operator Pada R Language

Operator

Operator adalah simbol yang memberi tahu kompiler untuk melakukan manipulasi matematika atau logika tertentu. Operator dapat digunakan untuk melakukan operasi pada variabel dan nilai.

Contoh di bawah ini akan menggunakan operator + untuk menjumlahkan dua nilai :

15 + 5

Output :

[1] 20

R Language membagi operator dalam kategori sebagai berikut:

• Operator Aritmatika
• Operator Penugasan
• Operator Perbandingan
• Operator Logika
• Operator Miscellaneous

R Operator Aritmatika

Operator aritmatika digunakan dengan nilai numerik untuk melakukan operasi matematika umum:

Operator : +
Deskripsi : Penjumlahan
Contoh : x + y

v <- c( 2,5.5,6)
t <- c(8, 3, 4)
print(v+t)

Output :

[1] 10.0  8.5 10.0

Operator : -
Deskripsi : Pengurangan
Contoh : x- y

v <- c( 2,5.5,6)
t <- c(8, 3, 4)
print(v-t)

Output :

[1] -6.0  2.5  2.0

Operator : *
Deskripsi : Perkalian
Contoh : x * y

v <- c( 2,5.5,6)
t <- c(8, 3, 4)
print(v*t)

Output :

[1] 16.0 16.5 24.0

Operator : /
Deskripsi : Pembagian
Contoh : x / y

v <- c( 2,5.5,6)
t <- c(8, 3, 4)
print(v/t)

Output :

[1] 0.250000 1.833333 1.500000

Operator : ^
Deskripsi : Eksponen
Contoh : x ^ y

v <- c( 2,5.5,6)
t <- c(8, 3, 4)
print(v^t)

Output :

[1]  256.000  166.375 1296.000

Operator : %%
Deskripsi : Modulus(Sisa hasil bagi)
Contoh : x %% y

v <- c( 2,5.5,6)
t <- c(8, 3, 4)
print(v%%t)

Output :

[1] 2.0 2.5 2.0

Operator : %/%
Deskripsi : Membulatkan hasil ke bilangan bulat terdekat
Contoh 😡 %/% y

v <- c( 2,5.5,6)
t <- c(8, 3, 4)
print(v%/%t)

Output :

[1] 0 1 1

R Operator Penugasan(Assignment)

Operator penugasan(assignment) digunakan untuk menetapkan nilai ke variabel. :

Operator : <− atau = atau <<−
Deskripsi : Left Assignment

v1 <- c(3,1,TRUE,2+3i)
v2 <<- c(3,1,TRUE,2+3i)
v3 = c(3,1,TRUE,2+3i)
print(v1)
print(v2)
print(v3)

Output :

[1] 3+0i 1+0i 1+0i 2+3i
[1] 3+0i 1+0i 1+0i 2+3i
[1] 3+0i 1+0i 1+0i 2+3i

Operator : -> atau ->>
Deskripsi : Right Assignment

c(3,1,TRUE,2+3i) -> v1
c(3,1,TRUE,2+3i) ->> v2 
print(v1)
print(v2)

Output :

[1] 3+0i 1+0i 1+0i 2+3i
[1] 3+0i 1+0i 1+0i 2+3i

Catatan: << - adalah pemberi tugas global. Kita juga bisa untuk memutar arah operator penugasan.

x <- 3 sama dengan 3 -> x

Operator Perbandingan R

Operator perbandingan digunakan untuk membandingkan dua nilai. Setiap elemen dari nilai pertama dibandingkan dengan elemen yang sesuai dari nilaikedua. Hasil perbandingan adalah nilai Boolean.:

Operator : ==
Deskripsi : Sama dengan
Contoh : x == y

v <- c(2,5.5,6,9)
t <- c(8,2.5,14,9)
print(v == t)

Output :

[1] FALSE FALSE FALSE  TRUE

Operator : !=
Deskripsi : Tidak sama dengan
Contoh : x != y

v <- c(2,5.5,6,9)
t <- c(8,2.5,14,9)
print(v!=t)

Output :

[1]  TRUE  TRUE  TRUE FALSE

Operator : >
Deskripsi : Lebih besar dari
Contoh : x > y

v <- c(2,5.5,6,9)
t <- c(8,2.5,14,9)
print(v>t)

Output :

[1] FALSE  TRUE FALSE FALSE

Operator : <
Deskripsi : Lebih kecil dari
Contoh : x < y

v <- c(2,5.5,6,9)
t <- c(8,2.5,14,9)
print(v < t)

Output :

[1]  TRUE FALSE  TRUE FALSE

Operator : >=
Deskripsi : Lebih besar dari sama dengan
Contoh : x >= y

v <- c(2,5.5,6,9)
t <- c(8,2.5,14,9)
print(v>=t)

Output :

[1] FALSE  TRUE FALSE  TRUE

Operator : <=
Deskripsi : Kurang dari sama dengan
Contoh : x <= y

v <- c(2,5.5,6,9)
t <- c(8,2.5,14,9)
print(v<=t)

Output :

[1]  TRUE FALSE  TRUE  TRUE

R Operator Logika

Operator logika digunakan untuk menggabungkan pernyataan bersyarat:

Operator : &
Deskripsi : mengembalikan nilai TRUE jika kedua elemen TRUE(benar)

v <- c(3,1,TRUE,2+3i)
t <- c(4,1,FALSE,2+3i)
print(v&t)

Output :

[1]  TRUE  TRUE FALSE  TRUE

Operator : &&
Deskripsi : Mengembalikan nilai TRUE jika kedua pernyataan itu TRUE(benar)

v <- c(3,0,TRUE,2+2i)
t <- c(1,3,TRUE,2+3i)
print(v&&t)

Output :

[1] TRUE

Operator : |
Deskripsi : Mengembalikan nilai TRUE jika salah satu pernyataan itu TRUE(benar)

v <- c(3,0,TRUE,2+2i)
t <- c(4,0,FALSE,2+3i)
print(v|t)

Output :

[1]  TRUE FALSE  TRUE  TRUE

Operator : ||
Deskripsi : Mengembalikan nilai TRUE jika salah satu pernyataan itu TRUE(benar)

v <- c(0,0,TRUE,2+2i)
t <- c(0,3,TRUE,2+3i)
print(v||t)

Output :

[1] FALSE

Operator : !
Deskripsi : Mengembalikan nilai FALSE jika pernyataan TRUE(benar)

v <- c(3,0,TRUE,2+2i)
print(!v)

Output :

[1] FALSE  TRUE FALSE FALSE

R Operator Miscellaneous 

Operator lain-lain digunakan untuk memanipulasi data:

Operator : :
Deskripsi : Membuat serangkaian angka secara berurutan
Contoh : x <- 1:10

v <- 2:8
print(v)

Output :

[1] 2 3 4 5 6 7 8

Operator : %in%
Deskripsi : Mencari tahu apakah suatu elemen termasuk dalam vektor
Contoh : x %in% y

v1 <- 8
v2 <- 12
t <- 1:10
print(v1 %in% t) 
print(v2 %in% t) 

Output :

[1] TRUE
[1] FALSE

Operator : %*%
Deskripsi : Perkalian Matriks
Contoh : x <- Matrix1 %*% Matrix2

M = matrix( c(2,6,5,1,10,4), nrow = 2,ncol = 3,byrow = TRUE)
t = M %*% t(M)
print(t)

Output :

      [,1] [,2]
[1,]   65   82
[2,]   82  117

Sekian penjelasan dari saya, semoga bermanfaat yaa teman-tamen.