Home » Software » Pengertian Chatbot: Fungsi dan Cara Kerjanya

Pengertian Chatbot: Fungsi dan Cara Kerjanya

by Rhenn
by Rhenn

Chatbot saat ini bukan hal yang asing lagi. Penggunaannya sudah dimanfaatkan oleh banyak orang. Misalnya saat membuka sebuah website, tiba-tiba ada yang menyapa melalui kotak chatting. Atau saat memasuki akun sosial media, biasanya untuk akun bisnis, ada jawaban cepat dan otomatis saat chating. Ini adalah layanan dari Chatbot

Chatbot memang dirancang dan diciptakan untuk memiliki kemampuan seperti manusia dalam sebuah percakapan. Dengan adanya Chatbot, sangat memudahkan dalam membalas chat dari pelanggan. Sehingga tidak diperlukan untuk membalas satu persatu yang akan menghabiskan banyak waktu.

Pengertian Chatbot

Chatbot yang merupakan sebutan lain dari chatterbot adalah sebuah program yang dibuat dengan dukungan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang mampu menirukan percakapan layaknya manusia baik melalui pesan suara, teks, ataupun keduanya. Chatbot dapat menerjemahkan permintaan dan merespon pengguna untuk kemudian memberikan jawaban secara cepat. 

Berbagai industri telah menggunakan fitur chatbot untuk menyampaikan berbagai informasi. Banyak pelaku usaha yang memanfaatkannya sebagai asisten virtual. Berbagai perintah dapat dilakukan oleh chatbot, misalnya melakukan percakapan, memberikan informasi cuaca (Weather Bot), memesan makanan (Grocery Bot), dan lain-lain.

Teknologi yang tinggi mendukung chatbot selain AI juga ada Machine Learning yang diaplikasikan untuk memahami, dan mengenal bermacam-macam bahasa pada chatbot. Lalu ada Natural Language Processing (NLP) yang berkemampuan memahami bahasa manusia untuk kemudian memberikan respon yang sesuai sebagaimana bahasa yang digunakan pengguna chatbot tersebut.

Sejarah Chatbot

Aplikasi chat ELIZA pada tahun 1966 dan PARRY tahun 1972 merupakan sejarah awal dari chatbot. Dalam pengembangannya ELIZA dan PARRY dimaksudkan untuk mendorong dan memperkenalkan percakapan secara tertulis. PARRY disebut-sebut sebagai ELIZA versi modern.

Pada tahun 1988 ada Jabberwacky yang merupakan chatbot pertama yang menggunakan teknologi AI. Tujuan pembuatannya untuk bercakap-cakap seperti manusia untuk hiburan. Kemudian pada tahun 1992 penggunaan teknologi AI kembali dipakai dalam program chatbot yang dinamai Dr. Sbaitso. Sistemnya menggunakan suara dan dapat berinteraksi dengan manusia layaknya psikolog. Namun program ini masih jauh dari kategori sempurna.

Tahun 1995 Richard Wallace merancang program A.L.I.C.E (Artificial Linguistic Internet Computer Entity). Program yang memproses bahasa universal ini dapat melakukan percakapan dan dapat merespon seperti manusia asli melalui internet.

Kemudian pada tahun 2001 tercipta sebuah program yang disebut Smarterchild, yang dikatakan sebagai pelopor Siri dan Samsung S Voice. Program ini cukup banyak dilengkapi fitur-fitur yang membuatnya dapat berinteraksi secara santai dengan akses lebih cepat. 

Setelah kemunculan Smarterchild lalu disusul oleh program-program lain dengan teknologi yang semakin canggih dan kemampuan chatbot semakin baik. Seperti Siri pada tahun 2010, Alexa yang diperkenalkan oleh Amazon tahun 2014, Siri 2016, dan Bots Messenger dari Facebook diperkenalkan pada bulan April 2016. Hingga saat ini chatbot seperti sudah menjadi bagian dari berbagai bidang. 

Fungsi Chatbot

Tidak dipungkiri bahwa kehadiran chatbot sangat bermanfaat bagi mempermudah banyak pekerjaan. Beberapa pekerjaan yang biasa dikerjakan oleh manusia, saat ini bisa digantikan oleh chatbot. Sehingga penyelesaian pekerjaan menjadi lebih efisien. 

Berikut beberapa fungsi atau manfaat chatbot, terutama dalam dunia bisnis:

  1. Merespon, menjawab, serta mengatasi berbagai pertanyaan maupun keluhan dari pelanggan
  2. Mengirimkan notifikasi kepada pelanggan secara otomatis
  3. Memperkenalkan produk kepada pelanggan
  4. Memproses pemesanan awal dari pelanggan dan menginformasikan status penyelesaiannya
  5. Mengumpulkan feedback yang diberikan oleh pelanggan agar dapat diolah dan dijadikan acuan untuk perbaikan pelayanan di masa yang akan datang

Cara Kerja Chatbot

Bagaimana cara kerja chatbot? Cara kerja chatbot dapat disesuaikan dengan kebutuhan, sebab pada dasarnya chatbot bekerja berdasarkan keyword yang disimpan pada sistem. Ada 3 macam pola kerja chatbot, yaitu:

  1. Pattern Matching

Metode Pattern Matching memprogram bot bekerja sesuai dengan menyesuaikan pada pola saat mengelompokkan teks dengan cara memindai kata kunci, lalu memberikan jawaban yang cocok dengan kata kunci tersebut. Apabila terdapat permintaan yang tidak sesuai pola dan kata kuncinya, bot tidak akan mampu merespon.

  1. Decision tree-based

Metode ini terbilang kurang user friendly, karena pengguna diharuskan mengikuti urutan jawaban yang diprogramkan pada bot. Sebab hanya dapat memilih pertanyaan-pertanyaan yang telah tersedia pada sistem. Dimana pengguna disediakan pilihan berupa tombol yang berisi teks dari jawaban pertanyaan yang tertera pada widget. 

  1. Contextual

Metode ini merupakan metode yang lebih baik dari metode lainnya. Menggunakan kecerdasan buatan Machine Learning, bot dengan metode contextual memiliki kemampuan untuk membuat percakapan yang terlihat natural. Namun, untuk membuat bot dengan metode contextual pengembang membutuhkan perencanaan yang matang. Sebab membutuhkan database yang cukup luas agar mampu mencakup berbagai permintaan pelanggan.

Kelebihan dan Kekurangan Chatbot

Penggunaan chatbot memiliki berbagai kelebihan serta kekurangan. Sebab, tidak ada program maupun teknologi yang benar-benar sempurna. Berikut kelebihan dan kekurangan dari chatbot:

Kelebihan Penggunaan Chatbot

  1. Dapat memberikan respon kepada pelanggan lebih cepat
  2. Memberikan pelayanan dalam waktu 24 jam
  3. Meminimalisir Human Error
  4. Meningkatkan jumlah penjualan
  5. Menghemat biaya

Kekurangan Menggunakan Chatbot

  1. Jawaban pertanyaan terbatas karena bergantung pada data yang tersimpan pada chatbot tersebut
  2. Tidak terdapatnya interaksi yang lebih hidup, hal ini memungkinkan pelanggan tidak puas
  3. Menggantikan fungsi customer service, membuat hilangnya lapangan pekerjaan bagi customer service

Contoh Platform Chatbot

Setelah mengetahui berbagai tentang chatbot, agar penjelasannya dapat lebih dipahami, berikut kami berikan contoh dari platform chatbot:

  1. Botsify

Botsify merupakan platform chatbot yang menggunakan teknologi AI yang dapat digunakan sebagai assistant virtual untuk website maupun media sosial. Botsify memiliki pilihan alih bahasa sehingga pelanggan dapat merubah pilihan bahasa menjadi bahasa yang digunakan pelanggan tersebut.

  1. MobileMonkey

MobileMonkey memiliki fitur unggulan yaitu OmniChat yang dapat dimanfaatkan oleh para marketer untuk mengelola percakapan dan mengotomatisasi beberapa aplikasi secara langsung. Dapat pula mengakses beberapa fitur lain seperti contact list, respon otomatis pada komentar Facebook, serta melakukan segmentasi pengunjung.

  1. Vutura

Platform Vutura merupakan platform chatbot asli Indonesia. Vutura menawarkan cara praktis dalam membuat chatbot, sebab bisa tanpa coding. Keunggulan fiturnya pun tidak kalah dibanding platform lain. Oleh karena itu Vutura telah banyak dipercaya oleh berbagai perusahaan untuk membuat chatbot bagi keperluan perusahaan-perusahaan tersebut. 

You may also like