Home » Hardware » 4 Fungsi Kabel SATA pada PC

4 Fungsi Kabel SATA pada PC

by Dadan Abdullah, S.Kom.
by Dadan Abdullah, S.Kom.

Kabel SATA (SATA merupakan singkatan dari Serial Advanced Technology Attachment) terkenal karena kecepatan transfer datanya yang tinggi (dari 1,5GB hingga 6GB per detik). Teknologi SATA dikembangkan oleh SATA-IO (SATA International Organization), hingga saat ini sudah menginjak SATA versi 3 (dengan kecepatan transfer data hingga 6GB per detik). Teknologi SATA adalah pengembangan dari ATA (Advanced Technology Attachment), oleh karena itu SATA memiliki kecepatan transfer data yang lebih tinggi dibandingkan dengan PATA (Paralel Advanced Technology Attachment atau Paralel-ATA). SATA juga dikenal dengan sebutan Serial-ATA. Pada komputer desktop (PC, Personal Computer) saat ini penggunaan antarmuka PATA sudah mulai tergeser bahkan sama sekali dihilangkan dan digantikan oleh antarmuka SATA.(Baca juga: Ciri Komputer Generasi Keempat , Fungsi Chipset)

Berikut adalah beberapa fungsi dari kabel SATA yang berhasil dihimpun DosenIT:

  1. Menghubungkan Hard Disk Drive ke Motherboard

Tentu saja, ini merupakan fungsi utama dari kabel SATA, satu konektor dihubungkan ke port Hard Disk Drive dan konektor lainnya dihubungkan ke port Motherboard. Namun nyatanya tidak semua Motherboard mendukung port SATA, begitupun dengan Hard Disk Drive-nya tidak semua Hard Disk Drive mendukung port SATA, umumnya hal ini terjadi jika Motherboard dan Hard Disk drive yang digunakan merupakan keluaran (produk) lama, biasanya masih digunakan pada komputer-komputer lama dengan dukungan Processor Intel Pentium hingga Intel Pentium IV (dengan kaki berjenis pins, belum dots) namun tidak menutup kemungkinan Motherboard dengan dukungan processor generasi sesudah intel Pentium IV (dots) pun(Baca juga: Fungsi Processor , Jenis Jenis Router)

Kecepatan transfer kabel SATA versi 1 (atau disebut juga SATA1 atau SATA/150) hingga 1.5GB data per detik, pada awal pengembangan SATA menggunakan chipset bridge sebagai konverter antarmuka PATA ke SATA. Teknologi SATA terus dikembangkan hingga kini SATA versi 3 yang memiliki kecepatan transfer hingga 6GB data per detik, sementara versi sebelumnya SATA versi 2 memiliki transfer kabel hingga 3GB data per detik.(Baca juga: Fungsi Kabel UTP , Keuntungan Menggunakan WLAN daripada Media Kabel)

Kabel SATA versi 1 umumnya digunakan untuk komputer desktop (PC, Personal Komputer) karena kebutuhan kecepatan transfer data serta intensitas penggunaan komputer desktop umumnya tidak terlalu membutuhkan resource yang besar, namun untuk skala perusahaan misalnya komputer server pada suatu perusahaan, teknologi SATA versi 2 menjadi pilihan karena kehandalan dan kecepatannya, SATA versi 2 bisa terkoneksi ke dua host dalam satu drive (misalnya Hard Disk Drive atau Solid State Drive), jadi saat host pertama mengalami kegagalan (proses, akses, dan lain sebagainya), sistem dapat mengalihkan ke host lain yang terhubung ke drive tersebut (dengan kabel SATA versi 2).(Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Solid State Drive , Cara Mengatasi Virtual Memory Low)

Dalam menghubungkan Hard Disk Drive ke Motherboard, SATA menggunakan tujuh konduktor, empat diantaranya sebagai line aktif untuk transfer data (line data), sementara tiga line lainnya digunakan untuk menyalurkan energi listrik (line power), sehingga ukuran kabel SATA jauh lebih kecil dibandingkan dengan PATA hal tersebut menjadikan penggunaan kabel SATA menjadi lebih ekonomis dan lebih mudah digunakan dalam ruang yang sempit (seperti cassing komputer desktop) dan lebih efisien untuk pendinginan.(Baca juga: Penyebab Kerusakan Hard Disk , Penyebab Harddisk Eksternal tidak Terbaca)

  1. Menghubungkan Optical Disk Drive ke Motherboard

Sama halnya dengan fungsi kabel SATA untuk menghubungkan Hard Disk Drive ke Motherboard, sekarang ini Optical Disk Drive mulai dari CD-ROM (untuk membaca Compact Disk), CD-RW (untuk membaca dan menulis (mem-burn) Compact Disk), DVD-ROM (untuk membaca CD dan DVD serta menulis (mem-burn) CD) hingga DVD-RW (untuk membaca CD dan DVD serta menulis (mem-burn) CD dan DVD) didominasi dengan antarmuka konektor SATA. (Baca juga: Jenis Motherboard , Penyebab Kerusakan Pada Motherboard)

Hal tersebut selain karena kelebihan teknologi SATA dibandingkan dengan PATA, juga karena versi Motherboard sekarang sudah banyak menghilangkan dukungan port PATA (atau IDE), meski demikian masih ada beberapa produsen Motherboard yang masih memberikan setidaknya satu port PATA sebagai alternatif.(Baca juga: Fungsi Motherboard Pada Komputer , Ciri – Ciri Motherboard Rusak)

  1. Menghubungkan Hard Disk Drive ke Hard Disk Drive lain

Jika Anda memiliki dua (beberapa jenis motherboard bahkan mendukung lebih dari dua) Hard Disk Drive dalam satu komputer (PC / Desktop), dan bermaksud menggunakannya bersamaan, misalnya Hard Disk Drive pertama berkapasitas 500GB dan Hard Disk Drive kedua juga berkapasitas 500GB, anda bermaksud menggabungkannya menjadi 1TB (dengan teknik RAID), hal tersebut sangat memungkinkan dengan mengatur salah satu Hard Disk Drive sebagai “primary” (primer, utama) dan Hard Disk Drive lainnya sebagai “secondary” (sekunder) dengan cara mengubah  posisi “jumper” (plastik kecil pada salah satu pin Hard Disk Drive ke pin lain). SATA versi 2 dan SATA versi 3 bahkan mendukung pengaksesan suatu Drive (misalnya Hard Disk Drive) oleh dua host (komputer) seperti disinggung sebelumnya dengan tujuan apabila terjadi kegagalan akses atau baca oleh satu host (komputer), host lain dapat menanganinya.

(Baca juga: Fungsi Hard Disk Pada Komputer , Kelebihan dan Kekurangan Harddisk SSD)

  1. Menghubungkan port SATA pada Hard Disk Drive ke port USB

Mungkinkah itu dilakukan? Bukankah antarmuka konektor SATA dengan port USB itu tidak relevan? Memang, fungsi ini tidak bisa dilakukan langsung menggunakan kabel SATA (dengan port SATA tentunya) karena konektor SATA tidak akan “masuk” ke port USB. Dalam hal ini, konverter SATA to USB digunakan, yaitu dengan cara menghubungkan konektor SATA ke Hard Disk Drive lalu menghubungkannya ke port SATA pada konverter SATA to USB (disebut juga SATA2USB) lalu menghubungkan konektor USB yang ada pada konverter SATA to USB tersebut ke port USB pada komputer.(Baca juga: Jenis-jenis Port Pada Komputer , Fungsi Transport Layer)

Hal tersebut dilakukan untuk mengalih-fungsikan Hard Disk Drive sebagai External Hard Disk Drive, namun beberapa Hard Disk Drive (biasanya Hard Disk Drive yang berukuran 3.5” yang biasa digunakan untuk komputer desktop) membutuhkan energi listrik sebesar 12v yang tidak bisa dipasok melalui port USB, bahkan apabila menggunakan 2 port USB sekaligus (dengan kabel USB berkepala dua) karena port USB memasok energi listrik sebesar 5v (10v apabila menggunakan 2 port USB) sehingga tidak memenuhi kebutuhan energi Hard Disk Drive 3,5” sebesar 12v, dalam hal ini konverter SATA to USB biasanya dilengkapi dengan kabel daya yang harus dihubungkan ke sumber listrik.(Baca juga: Penyebab Hard Disk Eksternal Tidak Terbaca , Penyebab Kerusakan Harddisk)

Lain halnya dengan Hard Disk Drive 2,5” (untuk laptop/notebook, bahkan beberapa perangkat seperti PlayStation menggunakannya), cukup dengan daya 5v dari satu port USB untuk dapat bekerja sebagai Externel Hard Disk Drive. (Baca juga : Jenis-jenis Hard Disk , Jenis Jenis Modem)

Demikian beberapa fungsi kabel SATA yang berhasil dihimpun DosenIT, teknologi memang berkembang sangat cepat, saat artikel ini dibuat teknologi SATA tercepat adalah 6GB per detik (SATA3), tidak menutup kemungkinan beberapa tahun, bulan, minggu atau hari lagi akan ada teknologi baru yang menggantikan SATA dengan kecepatan yang lebih menakjubkan, jadi jangan berhenti mencari informasi terbaru untuk menambah wawasan. (Baca Juga: Perbedaan Windows 32 Bit dengan 64 Bit , Pengertian Fast Ethernet dan Gigabit Ethernet)

You may also like