Home » Hardware » Heatsink: Pengertian, Sejarah, Fungsi dan Komponen

Heatsink: Pengertian, Sejarah, Fungsi dan Komponen

by Atin Rahmawati
by Atin Rahmawati

Section Artikel

Pengertian Heatsink

heatsink
heatsink

Heatsink merupakan alat yang digunakan sebagai pengontrol utama panas pasif yang dapat menyerap panas yang telah diproduksi oleh komponen elektronika lalu dipindahkan ke media fluida di sekitar sistemnya. Pada heatsink terdapat kipas untuk memproses pendinginan.

Heatsink biasanya sering dijumpai pada perangkat komputer maupun PC yang difungsikan untuk mendinginkan suhu dan menyerap panas pada komponen perangkat tertentu agar terlindungi dan tetap dapat bekerja secara optimal.

Dalam rangkaian komputer, heatsink menjadi komponen yang berperan cukup penting. Letak heatsink melekat pada processor dalam komputer, laptop, atau PC. Tanpa komponen heatsink sebuah komputer tidak akan dapat hidup lama. Pada Heatsink pula terdapat kipas kecil atau cooling fan yang secara bersamaan bekerja untuk menjaga keseimbangan temperatur suhu pada komputer.

Sejarah Heatsink

Western Alliance di 2022AD telah memperkenalkan Heatsink untuk mengatasi beban panas untuk merangkai senjata energi di medan perang. Heatsink pada mulanya digunakan untuk melindungi medan mesin fusi pertama dari panas. Dari yang konvensional sampai modern, heatsink memiliki fitur pengumpulan panas, pompa panas, dan radiator agar area lingkungan sekitar terdorong panas.

Saat ini kemajuan teknologi semakin berkembang ditandai dengan perangkat hardware yang canggih. Salah satu perkembangan teknologi tersebut adalah cooling devices atau sistem pendingin elektronik. Cooling devices konvensional yang sering ditemui masih menggunakan fan atau blower yang masih memanfaatkan udara sebagai cara kerjanya.

Menurut hasil penelitian sistem pendingin udara atau cooling devices masih banyak diminati oleh konsumen sehingga banyak industri elektronik terdorong untuk mengembangkan produk dengan perangkat komponen yang lebih canggih dan berkinerja tinggi. Salah satu contoh perangkat elektronik tersebut adalah komputer.

Dalam komputer terdapat komponen yang menjadi penggerak utama mesin yakni CPU dan VGA. Kedua komponen ini melakukan tugas penting dalam kinerja komputer seperti melakukan perhitungan operasi program dan grafis. Kedua komponen tersebut sangat menentukan kinerja komputer yang digunakan, ketika komputer harus melakukan kinerja yang berat maka akan meningkatkan suhu perangkat.

Dengan meningkatnya suhu komputer maka diperlukan sebuah pendingin elektronik atau cooling devices guna tetap menjaga keoptimalan kinerja CPU dan VGA dalam perangkat komputer. Namun, terdapat permasalahan utama pada cooling devices konvensional yakni penurunan tekanan yang rendah, bising, efektivitas termal yang rendah, dan bentuknya cukup memakan tempat (perangkat besar).

Maka dari itu untuk menutup kekurangan-kekurangan tersebut diperlukan metode pendinginan yang berkinerja tinggi, hemat energi, dan hemat tempat. Alternatif baru untuk menjawab permasalahan diatas adalah dengan synthetic jet dalam heatsink. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan perpindahan panas pada suatu sistem terhadap sistem lainnya.

Jenis Heatsink

  1. Heatsink Casing

Heatsink casing bekerja dengan cara memanfaatkan aliran udara pada casing sehingga keoptimalan kinerja heatsink jenis ini sangat bergantung pada besar atau kecil aliran udara pada casing. 

Kelemahan heatsink casing adalah dapat terjadi permasalahan udara di dalam casing. Permasalahan tersebut akan berdampak pada perangkat komputer tidak bekerja dengan baik, kinerja CPU menjadi kurang optimal, dan menyebabkan processor menjadi panas. Dari hal tersebut menjadi tak jarang pembeli beralih pada heatsink jenis lainnya.

  1. Heatsink Fan (HSF)

Heatsink fan secara fungsi sama seperti heatsink pada umumnya hanya saja heatsink jenis ini dilengkapi dengan kipas yang mampu menjangkau VGA dan mendinginkan processor. Heatsink fan bekerja dengan cara mengalirkan suhu panas keluar melalui kipas heatsink.

Kelebihan heatsink fan adalah pada komponennya terdapat sebuah pipa kecil dari tembaga guna mentransfer panas keluar sehingga keoptimalan kinerja dan suhu komputer maupun PC tetap terjaga.

  1. Water Cooling (Liquid Cooler)

Heatsink jenis ini bekerja dengan cara menggunakan water cooling sebagai proses pendinginan CPU dan mengatasi terjadinya temperatur suhu hingga over heating. Heatsink water cooling memanfaatkan water block sebagai cara kerjanya. Water block ini terpasang pada pengait processor pada radiator dan moherboard. 

Kelebihan dari heatsink jenis ini adalah suara yang dihasilkan tidak bising sehingga dapat menyesuaikan pengguna untuk melakukan suatu pekerjaan. Oleh karena itu, heatsink jenis ini banyak di minati oleh pembeli da terutama pemain game karena mendukung suasana.

  1. Dry Ice Cooler & Nitrogen Cair

Heatsink jenis ini bekerja dengan cara menempelkan processor yang akan didinginkan pada permukaan dasar tabung tembaga lalu diisi oleh nitrogen cair. Heatsink jenis tidak sembarang untuk digunakan. Heatsink dry ice cooler hanya digunakan pada saat komputer atau PC sedang dalam keadaan gawat atau overlock.

Overlock merupakan kondisi ketika komputer menanggung beban kerja yang besar namun tetap dipaksa bekerja oleh pengguna sehingga temperatur suhunya menjadi semakin panas dan semakin meningkat.

Fungsi Heatsink

Fungsi utama heatsink adalah agar dapat mengontrol dan melakukan proses pendinginan pada suhu dalam temperatur perangkat yang ada dalam komponen komputer atau PC yang telah melakukan beban kinerja cukup berat sehingga muncul suhu panas. 

Dalam komponen CPU dan VGA dalam komputer sangat penting untuk dijaga temperaturnya guna memperawet masa pakai komputer. Kedua komponen tersebut sangat penting untuk menjaga kinerja pada komputer dan memastikan seluruh program yang telah terinstall dalam komputer masih dapat bekerja secara optimal.

Temperatur CPU pada komputer merupakan salah satu indikator yang penting dalam pengamanan sistem perangkat komputer. Ketika CPU dalam keadaan panas maka alangkah baiknya pengguna tidak menambah kekuatan atau performa dalam program-program komputer. Bahkan jika dipaksa melakukan kinerja yang berlebih akan mengakibatkan komputer maupun PC tidak berjalan dengan baik.

Selain itu fungsi heatsink lainnya ialah membantu menjaga dan mencegah kerusakan data-data yang ada dalam komputer maupun PC. Komputer akan melakukan shutdown atau restart secara otomatis jika keadaan temperatur pada CPU dalam komputer menjadi terlalu tinggi atau sangat panas.

Dengan situasi pada saat pengguna sedang melakukan suatu pekerjaan dalam perangkat komputer namun temperatur CPU sudah terlalu panas dan akhirnya menyebabkan auto shutdown, maka pengguna akan kehilangan jejak pekerjaan yang belum sempat tersimpan. Oleh karena itu fungsi heatsink pada komputer menjadi sangat penting. 

Cara Kerja Heatsink

Heatsink bekerja dengan dua kombinasi pendekatan ilmu fisika mengenai perpindahan panas yakni konveksi dan konduksi. Heatsink sendiri terdiri dari dua cara kerja yakni bekerja secara aktif dan pasif.

  1. Aktif

Bekerja secara aktif atau active heatsink terjadi apabila tidak terdapat kipas yang terhubung langsung pada komponen yang akan didinginkan yang biasanya terjadi pada CPU komputer maupun PC. Pada heatsink aktif terdapat komponen yang dapat melindungi CPU yakni pasta. Fungsi komponen tersebut digunakan untuk media cair pendingin oleh heatsink.

Heatsink aktif seringkali dijumpai pada CPU komputer dengan cara kerja ketika panas telah dihasilkan oleh CPU lalu akan dikirimkan pada komponen pasta CPU. Setelah sampai, pasta tersebut akan menghantarkan panas menuju logam heatsink yang berada di atasnya.

  1. Pasif

Bekerja secara pasif atau passive heatsink terjadi ketika kipas heatsink telah terhubung langsung pada bagian rangkaian besi heatsink yang terjadi pada VGA melalui proses konveksi. Pada heatsink pasif ini bekerja dengan salah satu komponen mekanik yang terbuat dari aluminium agar proses pendinginan dihantarkan dengan baik.

Komponen Heatsink

Heatsink terdiri dari komponen yang memiliki sifat dapat menghantarkan panas dengan baik. Berikut beberapa komponen heatsink.

  1. Tembaga

Tembaga merupakan salah satu jenis logam yang memiliki sifat konduksi panas dan listrik yang sangat baik. Tembaga memiliki keunggulan yakni tahan terhadap mikroba dan korosi. Maka dari itu, tembaga sering kali dimanfaatkan oleh industri untuk menjadi salah satu komponen produk, seperti pada heatsink.

  1. Aluminium

Komponen kedua dari heatsink adalah aluminium. Aluminium merupakan salah satu jenis unsur kimia yang berasal dari mineral bauksit dengan berat yang sangat ringan dan berwarna putih perak. Dalam perusahaan industri aluminium telah banyak digunakan karena kelebihannya, salah satunya pada produk heatsink.

Kelebihan aluminium yakni tahan terhadap korosi, memiliki konduktivitas yang tinggi, berat yang ringan, tidak beracun, dan kepadatan material yang rendah. Namun di lain sisi juga memiliki kelemahan yakni tidak cocok untuk digunakan dalam kegiatan atau konstruksi pembangunan.

  1. Kombinasi Tembaga dan Aluminium

Selain dua komponen di atas, dapat diketahui bahwa terdapat heatsink yang memiliki komponen kombinasi tembaga dan aluminium. Meskipun telah digabung namun tetap dalam kinerjanya memiliki tugas masing-masing. Pada tembaga bekerja untuk menyerap panas, sedangkan pada aluminium bekerja untuk melepaskan panas.

Perbedaan Heatsink dan Cooling Fan

Heatsink dan cooling fan, kedua komponen ini bekerja sama dalam suatu rangkaian komputer yang sama memiliki fungsi dalam menjaga keseimbangan temperatur suhu dalam perangkat. Dapat dipastikan bahwa pada setiap heatsink terdapat fan. Namun keduanya memiliki perbedaan peran dan bentuk dalam sebuah perangkat.

Pada heatsink berperan untuk membantu proses pendinginan pada semua komponen dalam komputer yang terdapat pada motherboard dan processor seperti CPU dan VGA. Secara bentuk heatsink merupakan logam yang terbuat dari tembaga atau aluminium, bahkan terdapat kombinasi antara keduanya yang dapat menyerap suhu panas dalam perangkat.

Sedangkan pada cooling fan berperan sebagai komponen yang mampu mengeluarkan panas dan mengganti dengan udara segar, biasanya cooling fan terletak menempel pada motherboard. Selain itu, cooling fan berfungsi sebagai penjaga kestabila suhu pada processor meskipun terkadang sering terganggu oleh debu yang menempel pada baling kipas. Secara bentuk cooling fan merupakan mesin kecil seperti kipas yang dapat dimasukan ke dalam CPU.

Cara merawat heatsink dan cooling fan juga berbeda, pada heatsink cukup di lap menggunakan kain bersih dan kering secara perlahan dengan tujuan  hanya untuk menyingkirkan debu. Pada heatsink terdapat bagian thermal paste, bagian ini dapat dibersihkan dengan memutar heatsink secara perlahan hingga terlepas kemudian dapat di lap.

Sedangkan pada cooling fan atau bagian kipas kecil yang letaknya berdekatan dengan heatsink, bagian kipas ini cara membersihkannya cukup dengan ditiup secara pelan agar menghindari pergerakan dalam kipas. Hindari untuk menggerakkan atau memutar kipas pada cooling fan pada saat dibersihkan sebab akan mengganggu kinerja bagian tersebut.  Penting untuk diperhatikan cara merawat dan membersihkan heatsink harus dengan memiliki pengetahuan mengenai perangkat atau serahkan pada ahli profesional.

You may also like