Home » Kuliah IT » 7 Startup Unicorn Indonesia

7 Startup Unicorn Indonesia

Sebagian dari kita pasti sudah tidak asing lagi mendengar istilah startup unicorn. Namun, tak sedikit juga yang belum memahami apa arti dari istilah tersebut.

Yang mana kata unicorn sendiri dijatuhkan kepada perusahaan yang mempunyai suatu nilai valuasi hingga 1 milliar dollar AS, atau jika dalam rupiah mencapai 14 triliun. Valuasi itu sendiri merupakan nilai ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan. Dan seringkali nilai valuasi perusahaan ini menjadi sebuah acuan dalam menentukan dan mengukur potensi bisnis.

Apa Itu Unicorn?

Unicorn dapat diartikan sebagai gambaran bagi perusahaan rintisan swasta yang memiliki nilai valuasi mencapai lebih dari 1 milliar dollar AS, khususnya pada industri modal ventura.

Pada mulanya Unicorn ini dipopulerkan oleh seorang investor pada perusahaan startup yakni Aileen Lee. Selain itu, Aileen Lee juga mendirikan Cowboy Vetures yang berada di Palo Alto, California, Amerika Serikat.

Mulanya, nama unicorn itu sendiri muncul di dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Aileen Lee dengan judul ‘Welcome to The Unicorn Club’ yang diterbitkan pada November tahun 2013 lalu di Techcrunch.

Di dalam suatu mitologi Yunani, unicorn sendiri merupakan hewan yang langka yang menyerupai kuda dengan tanduk pada kepalanya. Kemudian, istilah tersebut diangkat dan menjadi gambaran untuk para perusahaan startup yang memiliki nilai valuasi hingga mencapai 1 milliar dollar.

Jarang sekali terjadi perusahaan dengan nilai valuasi yang tinggi seperti itu. Sangat langka dan dianggap mustahil. Terutama, mengingat perusahaan yang dimaksud di sini merupakan perusahaan rintisan. Oleh karena itu, perusahaan yang mendapatkan gelar unicorn ini sangat luar biasa.

Bukan hal yang mudah bagi para perusahaan rintisan terutama dalam hal nominal transaksi, jumlah pengguna aplikasi, jumlah pelanggan, kualitas tim, maupun teknologi produk untuk dapat berinovasi dan bersaing dengan kompetitor lainnya.

Angka valuasi menjadi pengukur potensi bisnis terutama bagi perusahaan startup. Jika perusahaan startup mempunyai nilai valuasi sebesar 1 triliun, pihak yang ingin mengakuisisi harus membayar seharga 1 triliun juga.

Semakin tinggi pendanaan yang didapatkan oleh suatu perusahaan. Semakin tinggi juga angka valuasinya. Dan semakin memiliki prospek serta potensi yang sangat bagus yang dapat menarik para investor.

Tak hanya itu, nilai valuasi dari perusahaan unicorn biasanya tergantung pada gambaran investor dan pemodal ventura terhadap perkembangan startup itu sendiri dalam jangka panjang. Dan nilai valuasi ini justru bukan mengacu pada kondisi keuangan para perusahaan rintisan, karena kita sadari bahwa jarang ada perusahaan rintisan yang menghasilkan keuntungan pada awal didirikan.

Startup Unicorn Indonesia

Di Indonesia sendiri terdapat beberapa startup unicorn yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari – hari. Berikut penjelasannya.

1. Gojek

Pada 2010, perusahaan rintisan Nadiem Makariem ini mulanya hanya merupakan aplikasi ojek online. Namun, tak disangka bahwa Gojek adalah startup unicorn pertama di Indonesia. Hingga kini gojek terus berkembang menjadi superapp dengan berbagai layanan yang disediakan.

Pada tahun 2016, Gojek mendapatkan dana dari sejumlah investor mencapai 7,2 triliun, beberapa di antaranya dari Sequola Capital india, Warburg Pincus, dan juga Formation Group. Saat ini Gojek termasuk dalam ‘Decacorn’ dengan nilai valuasi lebih dari 10 milliar dollar AS.

2. Tokopedia

Tokopedia merupakan startup yang bergerak di bidang e-commerce dengan gelar Unicorn yang didapatkan pada tahun 2017. Bahkan pada saat itu Alibaba Group memberikan pendanaan mencpai 1,1 miliar dolar AS.

Perusahaan yang dirintis William Tanuwijaya pada 2009 lalu ini kini memutuskan melakukan penggabungan usaha (merger) dengan Gojek di bawah naungan grup GoTo pada tahun 2021.

3. Traveloka

Traveloka adalah perusahaan rintisan yang fokus pada travel dan pemesanan hotel. Dengan gelarnya, Traveloka mendapatkan pendanaan hingga 350 juta dollar AS dari perusahaan Expedia pada 2017 lalu. pada 2017 silam, Tokopedia juga mendapatkan pendanaan sebesar 1,1 miliar US Dollar oleh Alibaba Group.

4. Bukalapak

Bukalapak merupakan startup selanjutnya yang bergerak pada bidang e-commerce yang mendapatkan gelar unicorn. Pada tahun 2018, Bukalapak yang didirikan oleh Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Fajrin Rasyid ini menyandang gelar Unicorn dengan suntikan dana dari investor besar.

Tahun 2021, perusahaan ini resmi melantai pada Bursa Efek. Sahamnya ditawarkan pada masyarakat seharga Rp. 850 per lembarnya. Tak hanya itu, Bukalapak juga mencetak sejarah baru menjadi startup Unicorn pertama yang tercatat pada daftar di BEI.

5. Ovo

Startup unicorn selanjutnya adalah Ovo yang fokus pada pembayaran elektronik dan mendapatkan gelarnya pada tahun 2019 lalu yang juga diresmikan dan dikonfirmasi oleh Rudiantara yang pada saat itu menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika.

6. J&T

Perusahaan startup unicorn yang satu ini mendapat gelar Unicorn pada tahun 2021 yang mana berdokus pada bidang pengiriman paket. J&T mendapat pendanaan lebih dari 2 milliar dollar AS atau jika dirupiahkan yakni 29 Triliun.

Dana tersebut didapatkan melalui ifunding roundi yang diikuti oleh beberapa perusahaan seperti dua perusahaan ekuitas swasta China, firma modal ventura yakni Sequoia Capital China. Bahkan, nilai valuasinya mencapai 284 triliun rupiah.

7. Xendit

Pada September 2021, perusahaan ini menjadi perusahan rintisan dengen status unicorn. Hal tersebut terjadi setelah perusahaan startup ifinancial technologyi (Xendit) menerima pendanaan dari investor dengan total mencapai 2,1 triliun rupiah.

You may also like