Home » Ilmu Komputer » Tips & Trick Komputer » Inilah 5 Cara Memperbaiki Laptop yang Restart Lama Dengan Mudah

Inilah 5 Cara Memperbaiki Laptop yang Restart Lama Dengan Mudah

by Elang Hendy Subrata
by Elang Hendy Subrata

Pernahkah kamu mengalami laptop terasa lama sekali saat akan melakukan restart? Umumnya restart dilakukan untuk memulihkan beberapa setting yang ada di dalam komputer. Hal ini dilakukan agar beberapa setting yang mengalami error maupun masalah pada sistemnya dapat kembali seperti semula.

Akan tetapi, bagaimana jika saat melakukan restart, ternyata mentok pada bagian Booting saja? Contohnya saja saat sedang masuk proses booting, waktu yang diperlukan bahkan bisa beberapa puluh menit atau bahkan berjam-jam. Tentu saja hal ini sangat menjengkelkan dan membuang-buang banyak waktu. Untuk mengetahui seperti apa solusinya, berikut ulasannya.

1.Cek memori RAM dan memori Harddisk

Salah satu penyebab laptop mengalami restart yang lama adalah bisa jadi karena terlalu banyak memori yang digunakan. baik itu memori pada RAM komputer atau memori pada Harddisk. Untuk mengecek pada memori RAM, bukalah “Start Task Manager” dan lihatlah seberapa banyak aplikasi maupun software yang berjalan pada laptop. Jika memori pada RAM sudah terlalu penuh, otomatis kinerja laptop pun akan lambat. Untuk mematikannya, tinggal klik “end process” pada aplikasi yang banyak memakan memori. Dengan begitu, secara otomatis, aplikasi akan tertutup.

Untuk bagian Harddisk, sama halnya dengan bagian RAM. Banyaknya aplikasi yang tidak terpakai dan sampah yang menumpuk di dalam hardisk membuat laptop menjadi lambat. Cobalah untuk mempelajari cara membersihkan laptop dari file sampah. Jika file-file sampah sudah dibersihkan dan aplikasi yang tidak terpakai sudah di uninstal, maka performa laptop akn jauh lebih baik.

2.Cek virus di dalam laptop

Terkadang, laptop menjadi lambat karena adanya virus di dalamnya. Penyebab laptop bisa terkena virus bisa karena berbagai macam cara. Umumnya virus dapat masuk pada laptop atau komputer saat kita melakukan browsing dan tidak sengaja menekan situs-situs yang terdapat malware. Cara lainnya adalah melalui flashdisk yang jarang discan anti virus.

Untuk masalah seperti ini, pertama kita harus mengetahui cara mengecek virus pada laptop. Apabila pada laptop telah terpasang anti virus, maka cobalah kamu scan laptop secara keseluruhan. Apabila laptop tidak terpasang antivirus, maka kamu coba cara menghapus virus di laptop tanpa menggunakan antivirus. Setelah virus telah dihapus semua, maka cobalah lakukan restart kembali dan lihat hasilnya.

3.Kerusakan pada harddisk

Apabila beberapa cara di atas masih gagal membuat peubahan, maka kemungkinan ada masalah pada bagian harddrive. Ciri-ciri harddisk yang mulai mengalami kerusakan adalah munculnya jumlah kapasitas harddisk yang tidak konsisten. Contohnya saja jika hari ini memori harddisk pada drive C ada sisa 2GB yang masih kosong, maka beberapa menit kemudian, tiba-tiba memorinya berkurang menjadi 1 GB. Namun, beberapa menit kemudian, berubah lagi menjadi 3GB.

4.Menambah memori RAM

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa memoi RAM yang kecil dapat membuat kinerja laptop menjadi lebih lambat. Salah satu akibatnya adalah lama dalam proses booting. Jika laptop yang digunakan masih menggunakan RAM yang berkapasitas 1GB, hal tersebut bisa terjadi karena untuk dapat menjalankan beberapa aplikasi maupun saat ini, minimal harus menggunakan memori RAM sebesar 2GB. Oelh sebab itu, jika pada laptop masih dapat dilakukan upgrade RAM, cobalah untuk menambah kapasitas RAM-nya.

5.Melakukan setting pada power option

Cara berikutnya yang bisa kamu coba adalah mengatur power option pada bagian baterai. Untuk cara-cara melakukannya berikut adalah caranya.

  1. Klik kanan pada bagian baterai laptop.
  2. Setelah itu, pilihlah “Power Option” yang letaknya di urutan kedua.
  3. Setelah diklik, kamu akan melihat banyak pilihan di bagian kiri. Klik saja pada bagian “Choose What The Power Button Do”.
  4. Nantinya kamu kan dialihkan pada halaman berikutnya, di sana klik saja “Change Settings that are Currently Unavailable”.   
  5. Setelah berhasil masuk, kamu akan diberikan beberapa pilihan yang harus dipilih. Nah, pada bagian ini, centang saja pada bagian “Turn on Fast Startup (Rrecommended)”.
  6. Jika sudah dicentang, langkah selanjutnya adalah keluar dari Windows Explorer dan lakukan restart laptop untuk mengetahui apakah prosesnya berhasil atau tidak.

Namun, perlu diperhatikan bahwa cara yang satu ini hanya dapat digunakan pada laptop yang menggunakan Windows 10 sebagai sistem operasinya. Apabila laptop yang Anda gunakan adalah Windows 7 kebawah, sebaiknya idak menggunakan cara ini.

Perlu diperhatikan lagi bahwa beberapa tips di atas merupakan penyelesaian berdasarkan pengalaman yang telah ada. Apabila nantinya laptop milikmu masih tidak ada perubahan yang berarti, maka sebaiknya laptop di tangani oleh orang-orang yang lebih ahli. Semoga artikel ini bisa memberikan manfaat untuk pembaca semuanya.

You may also like