Home » Ilmu Komputer » Troubleshooting » Kenapa Laptop Tiba-Tiba Mati dan Tidak Bisa Hidup Lagi? Ini Dia Jawabannya

Kenapa Laptop Tiba-Tiba Mati dan Tidak Bisa Hidup Lagi? Ini Dia Jawabannya

by Teddy
by Teddy

Laptop, perangkat yang fungsinya bisa menyamai fungsi komputer, tetapi memiliki keunggulan dalam kepraktisannya ketika digunakan. Sehingga, perangkat ini cocok untuk pekerjaan dengan mobilitas tinggi, dimana pekerjaan tersebut membutuhkan kecepatan.

Tentu saja, agar bisa kepraktisan laptop tersebut bisa dimaksimalkan dengan baik, Anda harus memastikan bahwa laptop yang Anda miliki bisa beroperasi dengan optimal, dengan cara menjaga laptop agar tidak cepat rusak. Jika ada sedikit masalah, bisa jadi akan menghambat pekerjaan Anda.

Nah, jika suatu saat Anda sedang membutuhkan laptop, tetapi laptop Anda malah tiba-tiba mati dan tidak bisa hidup lagi, tentu saja hal tersebut akan sangat menghambat pekerjaan. Oleh karena itu, Anda harus mengetahui  kenapa laptop tiba tiba mati dan tidak bisa hidup lagi ? Tenang, kali ini kami akan menjawab pertanyaan itu untuk Anda melalui artikel ini. Yuk kita simak sama-sama.

Lampu Indikator Menyala Tapi Layar Monitor Blank

Indikasi satu ini terjadi jika saat laptop dinyalakan, salah satu lampu indikator pada laptop Anda menyala tetapi layar laptop tidak menampilkan tampilan apapun. Berikut ini adalah penyebabnya:

  1. Menggunakan Sleep Mode Terlalu Lama

Sleep Mode adalah salah satu fitur dari sistem operasi Windows yang telah ada sejak dirilisnya Windows 7. Fitur ini berfungsi untuk menonaktifkan beberapa perangkat keras penyusun laptop tanpa harus mematikan laptop. Perangkat yang dinonaktifkan adalah harddisk, layar, serta termasuk juga prosesor dan kipas pendinginnya. Meskipun begitu, sebenarnya laptop tidak benar-benar mati. Hal tersebut ditandai dengan lampu indikator power yang berkedip.

Fitur ini akan sangat berguna untuk pengguna yang sedang mengerjakan pekerjaan, namun karena suatu alasan tertentu harus dihentikan dulu sementara pekerjaannya. Dimana nantinya pengguna bisa melanjutkan pekerjaannya kembali tanpa perlu menyalakan ulang laptopnya dari awal.

Dengan mode tidur (sleep mode), kondisi laptop ketika masih menyala akan disimpan pada memori penyimpanan sementara, yaitu RAM. Oleh karena itu, baterai laptop harus tetap terisi sampai nanti laptop dinyalakan kembali.

Saat laptop dihidupkan kembali dari mode sleep, program-program yang sebelumnya dibuka oleh pengguna, misalnya web browser, salah satu dari macam-macam software pengolah kata, software pemutar musik, dan software lainnya yang dibuka oleh pengguna, nantinya akan kembali seperti saat masih dibuka.

Namun, jika laptop kehabisan baterai atau baterai laptop dicabut saat sleep mode, maka keadaan sistem operasi yang tersimpan di RAM akan terhapus. Hal tersebut bisa terjadi karena sifat RAM yang hanya menyimpan data sementara selama ada aliran listrik yang mengalir di dalam RAM.

Lalu gimana jika laptop dibiarkan pada mode sleep dalam waktu lama? Hal ini memang tidak selalu menimpa semua laptop. Pada beberapa laptop, bisa berada dalam mode sleep selama tiga hari tiga malam dan tidak ada masalah.

Namun, fitur sleep mode ini janganlah dipakai terlalu lama. Dari beberapa kasus yang pernah dialami oleh pengguna laptop, laptop yang masuk sleep mode dalam jangkan waktu yang terlalu lama akan mengalami masalah saat dihidupkan kembali.

Kemungkinan besar penyebabnya karena sistem operasi yang terinstal di dalam laptop gagal untuk membaca kondisi awal sebelum sleep mode dan mengembalikannya. Bukan hanya sistem operasi yang bermasalah, bisa jadi kondisi RAM di laptop mungkin sudah kurang optimal dalam menyimpan data sementara. Gimana, cukup besar juga yah pengaruh RAM terhadap kerja komputer atau laptop?

  1. Menggunakan Mode Hibernate Terlalu Lama

Sama halnya dengan sleep mode, hibernate mode juga berfungsi untuk menyimpan keadaan dari pekerjaan yang sedang dijalankan pada laptop yang terinstal sistem operasi Windows.

Perbedaannya dengan sleep mode, data sementara tidak disimpan bukan pada RAM, melainkan di hard disk. Dengan begitu, keadaan sistem operasi laptop bisa tetap tersimpan meskipun aliran listrik di dalam laptop terputus, misalnya karena baterai laptop habis dayanya, dicabut, dan lainnya.

Namun pada beberapa kasus, laptop yang menggunakan hibernate mode terlalu lama bisa mengalami kesulitan saat kembali dihidupkan. Hal tersebut biasanya disebabkan karena kegagalan sistem operasi dalam membaca data yang tersimpan di dalam harddisk. Data yang dimaksud adalah data keadaan awal sebelum laptop masuk ke hibernate mode. Di Windows, data tersebut biasanya tersimpan di partisi C: dengan nama “hiberfil.sys”.

Selain karena kesalahan sistem operasi, bisa jadi kondisi hard disk yang memang kecepatan transfer-nya sudah menurun sehingga laptop sulit dihidupkan dari hibernate mode.

Indikasi Kedua, Lampu Indikator Menyala tetapi Layar Mentok

Indikasi masalah ini adalah layar laptop menyala, namun tidak bisa melanjutkan ke proses boot selanjutnya. Layar laptop hanya menampilkan logo BIOS, merek laptop, atau logo Windows, tetapi tidak memunculkan logon screen untuk masuk ke Windows. Penyebabnya adalah sebagai berikut:

  1. Masalah pada Random Access Memory (RAM)

Sama seperti kasus sleep mode dan hibernate mode yang terlalu lama, RAM yang merupakan salah satu memori utama yang bisa mengalami masalah sehingga laptop menjadi sulit untuk booting. Tentu saja, ada perbedaan RAM dan ROM, jangan sampai tertukar yahh.

Laptop yang saat booting malah mentok pada suatu tampilan saja, bisanya dilihat dari waktu terjadinya masalah pada RAM. Contohnya, RAM mengalami kesalahan pada saat laptop baru memasuki tahap cold boot atau soft boot (salah satu jenis booting komputer), maka layar laptop hanya memunculkan logo BIOS atau logo merek laptop.

Hal tersebut bisa terjadi karena data sementara yang disimpan pada RAM tidak bisa diproses lebih lanjut, sehingga tampilan laptop mentok di suatu tampilan tertentu saja. Namun, terkadang setelah beberapa lama laptop akan menyala kembali seperti biasa.

Indikasi lain dari kesalahan RAM, yang juga menjadi salah satu ciri-ciri RAM komputer rusak, adalah laptop yang sering hang atau lag. Apalagi saat laptop digunakan untuk menjalankan software yang membutuhkan system requirement yang tinggi.

  1. Masalah pada Hard Disk

Poin ini juga hampir sama dengan masalah hibernate. Namun pada kasus ini, biasanya akan muncul tampilan BSOD (Blue Screen of Death). Kesalahan pada hard disk juga dapat menandakan ciri-ciri harddisk rusak. Biasanya masalah yang muncul adalah salah satu sector harddisk yang rusak (atau bad sector), atau juga karena usia harddisk yang sudah cukup lama. Sehingga kecepatan pembacaannya menjadi berkurang.

  1. Masalah pada Basic Input Output System (BIOS)

BIOS adalah salah satu memori pada laptop. Berbeda dengan RAM, BIOS hanya bisa dibaca saja (Read-Only). Sehingga saat BIOS mengalami masalah, tentu saja proses booting laptop akan memakan waktu yang lebih lama.

Kesalahan BIOS biasanya terjadi karena proses update pada BIOS. Mengupdate BIOS walaupun baik, namun memang sangat beresiko. Resiko terburuknya adalah motherboard menjadi mati total karena BIOS tidak berfungsi.

  1. Masalah pada Keyboard

Keyboard yang bermasalah juga bisa menyebabkan laptop sulit dinyalakan. Indikasi masalahnya sama, laptop akan mentok pada tampilan tertentu, ditambah ada beberapa tombol keyboard yang tidak berfungsi.

Sekian jawaban yang bisa kami berikan untuk pertanyaan kenapa laptop tiba tiba mati dan tidak bisa hidup lagi ? Semoga informasi di dalam artikel ini bisa bermanfaat untuk Anda.

You may also like